Analisis Statistik Deskriptif ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Indeks LQ45 diluncurkan pada bulan Februari 1997. Akan tetapi untuk mendapatkan data historikal yang cukup panjang, hari dasar yang digunakan adalah tanggal 13 Juli 1994.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Table 4.1 dibawah ini adalah statistic deskriptif dari variabel-variabel penelitian. Nilai minimum, median, maksimum, rata-rata, standar deviasi dari masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat pada table 4.1 berikut. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian DPR FCF ROE DER Mean 47.20600 5270023. 32.30950 320.8000 Median 45.03000 2453551. 32.25500 102.5000 Maximum 210.9900 46005755 70.30000 1088.000 Minimum 5.610000 -39645910 9.400000 18.00000 Std. Dev. 30.93580 11248044 15.24757 367.1801 Skewness 2.568402 0.389158 0.504466 0.843709 Kurtosis 14.28323 9.086784 2.744764 1.980041 Jarque-Bera 384.2451 94.13679 2.707726 9.719239 Probability 0.000000 0.000000 0.258241 0.007753 Sum 2832.360 3.16E+08 1938.570 19248.00 Sum Sq. Dev. 56464.39 7.46E+15 13716.82 7954454. Observations 60 60 60 60 Cross sections 12 12 12 12 Sumber: Hasil Pengolahan data Hasil analisis deskriptif diatas menunjukkan bahwa jumlah observasi penelitian Universitas Sumatera Utara ini adalah 60, dengan cross sections sebanyak 12 perusahaan dan tahun amatan 2009 sampai 2013. Berdasarkan table 4.1 diatas, maka Indo Tambangraya Megah ITMG merupakan perusahaan yang membayar dividen dengan persentase paling tinggi, yaitu 210,99 dari laba bersih perusahaan tahun 2013. Penambahan persentase mungkin terjadi karena penambahan laba yang ditahan dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan yang membayar persentase dividen dari laba bersih paling rendah adalah Bank Mandiri BMRI tahun 2009 yaitu 5,61 . Persentase pembayaran dividen rata-rata perusahaan secara keseluruhan adalah 47,206 , sisanya 52,794 ditahan oleh perusahaan. Untuk variabel free cash flow, Bank Rakyat Indonesia BBRI pada tahun 2010 memiliki free cash flow atau arus kas bebas paling tinggi yaitu 46.005.755 dalam jutaan rupiah, sedangkan Bank Sentral Asia BBCA tahun 2011 memiliki free cash flow paling rendah yaitu -39.645.910. Free cash flow untuk rata-rata perusahaan secara keseluruhan adalah 5.270.023. Perusahaan Gas Negara PGAS pada tahun 2009, memiliki nilai Profitabilitas ROE paling tinggi yaitu 70,30, artinya perusahaan mampu memperoleh laba sebesar 70,30 dari total modal sendiri, yang tersedia bagi para investor. Sedangkan perusahaan United Tractors UNTR pada tahun 2013, memiliki nilai ROE paling rendah yaitu 9,40 . Dan untuk nilai rata-rata ROE perusahaan secara keseluruhan adalah 32,30 . Nilai dari DER untuk proksi variabel kebijakan hutang, merupakan ukuran rasio hutang terhadap modal suatu perusahaan. Pada table 4.1, dapat kita lihat Universitas Sumatera Utara bahwa rasio DER rata-rata perusahaan sebesar 320,8, sangat jauh dari tingkat DER yang aman dibawah 50. Hal ini menunjukkan besarnya tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur ataupun investor dan tingginya resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Bank Negara Indonesia BBNI tahun 2009 memiliki nilai DER paling tinggi yaitu 1088. Nilai yang mencapai 1088 ini dikarenakan bahwa sebagian besar dana operasional bank berasal dari masyarakat. Perusahaan Astra Agro Lestari AALI sendiri pada tahun 2009 memiliki nilai DER paling rendah yaitu 18, dan tergolong DER yang aman.

4.3 Hasil Estimasi Uji Akar Unit Unit Root Test

Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

5 113 99

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN

0 0 2

Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 1 14

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen - Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

0 0 16

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2014-2016) ARTIKEL ILMIAH

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG

1 10 126