20
No Kegiatan
Pusat Rp. Juta
Daerah Rp. Juta
Jumlah Rp. Juta
4 Dukungan Manajemen dan Teknis
Lainnya pada Badan Ketahanan Pangan
54.724,19 16.800,00
71.524,19
Jumlah 108.748,47  343.137,43
451.885,90
Outcome  dari  program  tersebut  dalam  pencapaian  sasaran  strategis  ketahanan pangan  tahun  2017  adalah  meningkatnya  ketahanan  pangan  melalui  ketersediaan,
distribusi,  konsumsi  dan  keamanan  pangan  segar  di  tingkat  masyarakat,  serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan. Indikator kinerja utama program tersebut
adalah : 1.
Penurunan penduduk rawan pangan sebesar 1; 2.
Skor PPH Ketersediaan Penganekaragaman Pangan sebesar 92,04; 3.
Harga  gabah  kering  panen  GKP  di  tingkat  produsen  RpKg  lebih  besar  atau sama dengan HPP;
4. Koefisien variasi pangan di tingkat konsumen beras kurang dari 10, cabe merah
kurang dari 27, bawang merah kurang dari 17 ; 5.
Konsumsi Energi per kapita sebesar 2.077 kkalhari; 6.
Konsumsi Pangan Hewani per kapita sebesar 208 kkalhari; 7.
Skor PPH Konsumsi Peningkatan Diversifikasi Pangan sebesar 88,4; 8.
Rasio konsumsi pangan lokal non beras terhadap beras 5,87; 9.
Peningkatan produk pangan segar yang tersertifikasi 10; 10.
Tingkat keamanan pangan segar yang diuji lebih besar sama dengan 80.
Penjelasan  kegiatan  dan  dukungan  anggaran  yang  berada  pada  lingkup  Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 dapat diuraikan berdasarkan subbagian-subbagian pada
kegiatan tersebut sebagaimana berikut ini:
A. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
Kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan diarahkan untuk mengupayakan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau serta mengurangi
jumlah penduduk rawan pangan. Kegiatan tersebut dibagi dalam 4 empat subkegiatan
21 yang  meliputi  :  1  Pengembangan  Kawasan  Mandiri  Pangan;  2  Penanganan
Kerawanan  Pangan  dengan  mengembangkan  Sistem  Kewaspadaan  Pangan  dan  Gizi SKPG;  3  Pemantauan  Ketersediaan,  Akses  dan  Kerawanan  Pangan;  serta  4
Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil SOLID. Kawasan  Mandiri  Pangan  pada  daerah  rawan  pangan  sesuai  peta  FSVA  serta
kawasan  perbatasan,  kepulauan,  Papua  dan  Papua  Barat  masih  dilanjutkan. Pendampingan  pada  tahap  pengembangan  dan  diberikan  dana  bantuan  pemerintah
dengan  terlebih  dahulu  dilakukan  evaluasi  sehingga  berhak  untuk  memperoleh  dana bantuan pemerintah.
Untuk  analisis  ketersediaan,  akses  pangan  dan  kerawanan  pangan  dilaksanakan analisis neraca bahan makanan di 34 provinsi. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai
informasi  yang  relevan  bagi  pimpinan  dalam  menetapkan  kebijakan  ketersediaan pangan,  penanganan  rawan  pangan  dan  akses  pangan  secara  tepat  dan  cepat.  Untuk
mengawal pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan pembinaan pemantauan dan  evaluasi  secara  periodik.  Selain  itu,  berdasarkan  hasil  pemantauan  dan  FSVA
daerah  dapat  mengusulkan  kelompok  masyarakat  yang  rawan  pangan,  miskin  atau terkena  bencana  alam  kepada  pusat  dalam  rangka  memantapkan  akses  pangan
masyarakat tersebut. Rencana anggaran kegiatan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan
Pangan pada Tahun 2017 sebesar Rp. 142.792.888.000,- yang terbagi dalam 4 empat
subkegiatan  dengan  volume  output,  besarnya  anggaran  dan  lokasi  kegiatan  seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel  3.  Sasaran,  Alokasi  Anggaran,  dan  Lokasi  Kegiatan  Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan TA. 2017
No Sub Kegiatan
Sasaran Anggaran
Rp. Juta
Lokasi
1. Pengembangan Kawasan
Mandiri Pangan 78 Kawasan
14.646,00  24 Provinsi, 141 KabKota
2. Penanganan Kerawanan
Pangan dengan mengembangkan Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi SKPG
1 Lokasi 10.750,00  Pusat
22
No Sub Kegiatan
Sasaran Anggaran
Rp. Juta
Lokasi
3. Pemantauan
Ketersediaan, Akses dan Kerawanan Pangan
10.750,00
-  Analisis FSVA 1 Peta FSVA
600,00  Pusat -  Analisis Neraca
Bahan Makanan NBM
34 Laporan 1.700,00  34 Provinsi
-  Pemantauan Ketersediaan dan
kerawanan pangan 24 Rekomendasi
5.900,00  Pusat dan 24 Provinsi
4. Peningkatan
Kesejahteraan Petani Kecil SOLID
14 PusatPropKab
109.196,88  Pusat, 2 Prop, 11 Kab
Jumlah 142.792,88
Pada Tahun 2017, Kawasan Mandiri Pangan KMP yang mencakup 5 desa tetap dibiayai  oleh APBN. Disamping itu, Peningkatan Kesejahteraan Petani Kecil SOLID
di Maluku dan Maluku Utara dilaksanakan oleh Pusat Ketersediaan dan Kerawanan. Untuk mengurangi gap pembinaan kepada kaum laki-laki dengan perempuan pada
kegiatan  KMP  dan  SOLID,  maka  perlu  diimplementasikan  Pengarusutamaaan  Gender PUG dengan baik dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
B. Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan