Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

24 bantuan transport dan pengemasan ke tingkat konsumen, serta bagi TTI diberikan bantuan pemerintah berupa lemari es untuk daging dan sarana pendukung toko di daerah Jakarta, Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang. Kegiatan aksi berikutnya yaitu Penguatan LDPM yang merupakan upaya stabilisasi harga pangan pokok di tingkat produsen dan penguatan cadangan pangan dalam masa panen raya maupun paceklik melalui pemberdayaan Gapoktan yaitu tahun kedua diberikan bantuan pemerintah sebagai tambahan modal usaha pada unit usaha distribusipemasaranpengolahan unit cadangan pangan. Untuk memberikan masukan bagi pimpinan dalam menetapkan kebijakan distribusi, harga, serta cadangan pangan pemerintah daerah dan masyarakat, dilakukan Panel Harga Pangan Nasional dan Pemantauan Harga dan Pasokan Pangan HBKN, Pemantauan pasokan, harga, distribusi dan cadangan pangan serta Kajian Distribusi Pangan.

C. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan diarahkan untuk mendorong konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, melalui analisis, koordinasi kebijakan, promosi dan pemberdayaan masyarakat di perdesaan. Kegiatan tersebut terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu: 1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL, 2 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP, dan 3 Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar. Kegiatan aksi optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep KRPL merupakan kegiatan pemberdayaan kelompok wanita. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, mendekatkan akses keluarga terhadap bahan pangan yang berkualitas, mengurangi pengeluaran Rumah tangga, serta sarana edukasi belajar budidaya tanaman dan hewan. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan merupakan berbagai aktifitas dalam mendorong konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman B2SA dengan pendekatan melalui gerakan diversifikasi pangan dengan berbagai promosi P2KP dalam percepatan penyebaran informasi dan pengetahuan dan dilakukan analisis pola konsumsi dan keamanan pangan secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan di 25 daerah untuk mengambil kebijakan atau keputusan tentang konsumsi serta keamanan dan mutu pangan di daerah. Pengawasan keamanan dan mutu pangan segar difokuskan pada koordinasi, pemantauan dan pengawasan keamanan dan mutu pangan segar di pasar serta implementasi OKKP, sehingga konsumen dapat memilih pangan yang aman dikonsumsi. Untuk itu dilakukan pembinaan, pelatihan dan sosialisasi serta pengawasan keamanan pangan kepada aparat dan masyarakat. Rencana anggaran untuk kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan pada Tahun 2017 sebesar Rp. 67.634.500.000,-, dengan volume output, anggaran dan lokasi seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Sasaran, Alokasi Anggaran, dan Lokasi Kegiatan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan TA. 2017 No Sub Kegiatan Sasaran Anggaran Rp. Juta Lokasi 1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL 1.671 Desa 42.209,50 34 provinsi dan 315 kabkota 2 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP 25.425,00 - Pemantauan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 24 Rekomendasi 5.250,00 Pusat dan 24 provinsi - Gerakan Diversifikasi Pangan 42 Lokasi 7.425,00 Pusat dan 34 provinsi - Analisis Pola dan Kebutuhan Konsumsi Pangan 35 Rekomendasi 3.200,00 Pusat dan 34 provinsi 3 Peningkatan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar 35 Rekomendasi 9.550,00 Pusat, 34 provinsi Jumlah 67.634,50 26

D. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada BKP