Sumber Data : Kantor Kepala Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, 2013
Dari tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan
kebanyakan adalah bertani yaitu sebesar 590 orang 84,0.
4.1.3. Keadaan Kesehatan
Di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan terdapat satu unit Puskesmas yang dikelola oleh beberapa dokter,
perawat, dan bidan.
Tabel 4.3. Distribusi 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Poken Jior Tahun 2013 No.
Penyakit Jumlah
Penderita
1. ISPA
291 2.
Rematoid Arthritis 208
3. Dyspepsia
180 4.
Dermatitis dan penyakit kulit alergi 91
5. Bronchitis
86 6.
Ruda Paksa dan kecelakaan 84
7. Hipertensi
80 8.
Gastroenteritis 72
9. Gastritis
57 10. Gingivitis dan penyakit gigi lainnya
36 Sumber : Data Puskesmas Poken Jior, 2012
Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa penyakit ISPA, rematoid arthritis, dan dyspepsia merupakan tiga penyakit terbesar di Desa Mompang
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan.
4.1.4. Sumber Air Bersih
Universitas Sumatera Utara
Di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan terdiri dari 249 KK, terdapat 89 KK yang masih menggunakan air
sumur sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari. Bagi masyarakat yang tidak memiliki sumur sebagai sumber air bersih masyarakat memperoleh dengan cara
meminta kepada penduduk yang memiliki sumur atau ke desa terdekat yang memiliki sumber air pompa yang dibangun oleh PNPM. Masyarakat yang menggunakan air
sumur untuk keperluan sehari-hari umumnya tinggal di daerah yang berdekatan langsung dengan persawahan. Masyarakat ini menggunakan air sumur untuk mencuci
dan mandi, namun masih ada yang menggunakan sebagai air minum selain membeli air minum isi ulang apabila air sumur sudah sangat berbau dan keruh.
Masyarakat Desa Mompang kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan menggunakan sumber air sumur sebagai sumber air bersih sejak
mereka tinggal di Desa Mompang. Alasan lain masyarakat tetap menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih dikarenakan air sumur mudah diperoleh karena milik
sendiri tanpa harus megeluarkan uang untuk mendapatkannya yang membedakannya adalah sekarang ini sebagian masyarakat sudah menggunakan pompa air listrik untuk
mengangkut air yang langsung di alirkan melalui pipa kedalam bak mandi.
4.1.5. Kegiatan Persawahan Padi di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan
Kegiatan persawahan merupakan kegiatan ekonomi masyarakat di Desa Mompang Padangsidimpuan Angkola Julu yang telah berkembang sejak lama yang
sangat penting. Padi merupakan tanaman utama di areal persawahan masyarakat Desa Mompang. Selain menanam padi terdapat juga tanaman-tanaman lain sebagai
Universitas Sumatera Utara
pelengkap kepada hasil padi seperti ubi, jagung, sayur-sayuran dan sebagainya. Penanaman tanaman ini menjadi penting karena ia merupakan “sumber pangan” yang
lain bagi masyarakat di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu. Kegiatan menanam padi di sawah oleh masyarakat Desa Mompang Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu seperti yang dilakukan oleh petani di Indonesia pada umumnya yaitu diawali dengan pengolahan tanah secara sempurna seraya petani
melakukan persemaian. Mula-mula sawah dibajak, pembajakan dapat dilakukan dengan mesin, kerbau atau melalui pencangkulan oleh manusia. Setelah dibajak,
tanah dibiarkan selama 2-3 hari. Namun di beberapa tempat, tanah dapat dibiarkan sampai 15 hari. Selanjutnya tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi untuk kedua
kalinya atau bahkan ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu bibit hasil semaian ditanam dengan cara pengolahan sawah seperti di atas. Dalam kegiatan
menanam padi membutuhkan air yang sangat banyak. Air dialirkan masuk ke sawah padi melalui tali air atau irigasi. Selain itu pembajakan dan pelumpuran tanah yang
biasa dilakukan oleh petani ternyata menyebabkan banyak butir-butir tanah halus dan unsur hara terbawa air irigasi. Hal ini kurang baik dari segi konservasi lingkungan.
Dahulu penanaman padi sawah, padi ditanam secara berpindah-pindah setiap kali penanaman dijalankan kerana kesuburan tanah telah hilang atau berkurang
setelah panen. Biasanya, padi ditanam di kawasan yang bergunung-gunung yang lahannya belum pernah dipakai. Namun saat ini karena keterbatasan lahan dan karena
masyarakat memiliki lahan masing-masing, masyarakat tetap menggunakan lahan yang sama untuk kegiatan menanam padi. Hal ini mengakibatkan masyarakat
menggunakan alternatif agar tanah sawah dan tanaman tetap subur yaitu dengan
Universitas Sumatera Utara
bantuan pupuk. Pupuk yang dipakai sebagian besar masyarakat di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan adalah pupuk
dengan nama SP-36 yang memiliki kandungan kadmium Cd 11 mgkg. Mereka
menggunakan pupuk sebanyak 4 kali dalam setahun yaitu dalam dua kali proses penanaman padi sampai panen.
4.2. Hasil Penelitian