Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

(1)

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINTU LANGIT KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN

ANGKOLA JULU KOTA PADANGSIDIMPUN TAHUN 2016

A. Koordinator Sarana Kesehatan Bidang Promosi, Jaminan, dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di Kota Padangsidimpuan saat ini?

2) Dalam penyelenggaraan posyandu di Kota Padangsidimpuan, siapa sajakah pihak-pihak yang turut berkontribusi menyukseskan program posyandu?

3) Apakah Dinas Kesehatan melakukan penyediaan alat serta distribusi buku KIA/KMS, obat-obatan dan vitamin untuk keprluan posyandu?

4) Bagaimana dukungan yang diberikan Dinas Kesehatan dalam memberikan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan?

5) Apa saja hambatan yang dirasakan selama ini dalam upaya pelaksanaan posyandu di Kota Padangsidimpuan?

6) Apakah ada peraturan dari Dinas Kesehatan mengenai penyusunan prosedur standar operasi (SOP) dan penyusunan struktur organisasi masyarakat dalam pelaksanaan posyandu?

7) Menurut Bapak/Ibu apa masalah utama yang perlu dalam pelaksanaan program posyandu saat ini dan bagaimana solusinya?


(2)

B. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit saat ini?

2) Dalam penyelenggaraan posyandu, siapa sajakah pihak yang turut berkontribusi menyukseskan posyandu?

3) Bagaimana pembinaan yang dilakukan puskesmas terhadap kader dalam penyelenggaraan posyandu?

4) Apakah petugas puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan di posyandu? 5) Bagaimana koordinasi yang dilakukan pihak puskesmas dengan pihak terkait

dalam penyelenggaraan posyandu?

6) Bgaiamana dukungan yang diberikan puskesmas dalam rangk meningkatkan kualitas posyandu?

7) Apa saajakah hambatan yang dirasakan oleh Puskesmas dalam pelaksanaan program posyandu?

C. Daftar Pertanyaan untuk Koordinator Pelaksana Program Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :


(3)

4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit saat ini?

2) Bgaiamana pembinaan yang dilakukan puskesmas terhadap kader dalam penyelenggaraan Posyandu?

3) Apa saja kegiatan yang dilakukan petugas puskesmas saat pelaksanana posyandu?

4) Apakah seluruh kader Posyandu aktif melaksanakan tugas di Posyandu?

5) Apakah petugas puskesmas melakukan konseling/penyuluhan saat pelaksanaan posyandu?

6) Apakah ibu manganalisis hasil kegiatan posyandu?

7) Apakah ibu melakukan deteksi didni bahaya kepada sasaran saat pelaksanan posyandu?

8) Apa saja hambatan yang dirasakan saat pelaksanaan program Posyandu? D. Daftar Pertanyaan untuk Camat Angkola Julu Kota Padangsidimpuan a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

2) Siapa sajakah pihak-pihak yang turut serta berperan dalam penyelenggaraan program Posyandu?


(4)

3) Bagaimana dukungan yang dilakuakn pihak kecamatan terkait penyelenggaraan posyandu?

4) Apa saja upaya yang telah dilakukan pihak kecamatan dalam meingkatkan kinerja Posyandu?

5) Apkah sudah ada struktur organisasi Pokjanal yang dibentuk pihak ekcamatan dalam penyelenggaraan Posyandu?

6) Bagaimana komunikasi pihak kecamatan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan partisipasi mereka dalam pelaksanaan posyandu?

7) Apakah ada dilakukan tindak lanjut dari ahsil pelaksanaan kegiatan posyandu oleh pihak kecamatan?

E. Daftar Pertayaan untuk Kepala Desa Pintu Langit a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

2) Siapa sajakah pihak-pihak yang turut serta berperan dalam penyelenggaraan program Posyandu?

3) Bagaimana koordinasi yang dilakukan badan pemerintahan desa dengan pihak lain terkait penyelenggaraan posyandu?

4) Apa saja upaya yang telah dilakukan badan pemerintah desa dalam meingkatkan kinerja Posyandu?

5) Apkah sudah ada struktur organisasi Pokja yang dibentuk badan pemerintah desa dalam penyelenggaraan Posyandu?


(5)

6) Bagaimana penggerakan masyarakat yang dilakukan badan pemerintah desa untuk memanfaatkan posyandu?

7) Bagaimana dukungan sarana, prasarana, dan pendanaan yang dilakukan badan pemerintah desa untuk penyelenggaraan posyandu?

8) Bagaimana tindak lanjut hasil kegiatan posyandu yang dilaksanakan badan pemerintah desa?

F. Daftar Pertanyaan untuk Kader Posyandu a. Data Umum

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : 5. Tanggal Wawancara : b. Data Khusus:

1) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perkembangan Posyandu yang ada di Desa Pintu Langit saat ini?

2) Apakah ibu aktif melakukan tugas di posyandu setiap bulannya?

3) Apakah ibu menyebarluaskan hari buka posyandu melalui warga setempat? 4) Bagaimana ibu mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu?

5) Apakah ibu melakukan pembagian tugas kader?

6) Apakah ibu berkoordinasi dengn petugas kesehatan dan petugas lainnya?

7) Apakah ibu mempersiapkan bahan pemberian makanan tambahn (PMT) dan penyuluhan untuk dilaksanakan di Posyandu?

8) Apakah ibu melaksanakan pendaftaran pengunjung posyandu? 9) Apakah ibu melaksanakan penimbanagn balita di posyandu?

10)Apakh ibu mencatata hasil penimbangan di buku KIA atau Kartu Menuju Sehat (KMS) dan mengisi buku register posyandu?

11)Apakah ibu melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan ahsil penimbanagn serta memberikan PMT?


(6)

12)Apak ibu membantu petugas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatn dan KB sesuai kewenangan?

13)Apakah setelah posyandu selesai ibu membahas hasil kegiatan serta melakukan tindak lanjut?

14)Apakah setelah posyandu selesai, ibu melakukan pemutakhiran data sasaran posyandu?

15)Apakah ibu membuat diagram batang (balok) SKDN setelah selesai melaksanakan posyandu?

16)Appakah ibu melakuakn tindak lanjut terhadap sasarn yang tidak datang dan sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjut?

17)Apakah ibu memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke posyandu saat hari buka?

18)Apakah ibu melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat dan menghadiri pertemuan kelompok rutin masyarakat?

19)Apakah puskesmas dan pihak lainnya melakukan pembinaan terhadap kader dan penyelenggaraan posyandu?

20)Apakah alat-alat yang tersedia di posyandu sudah mencuckupi dalam menunjang pelaksaan posyandu?

21)Apakah sudah ada Pokja Posyandu yang dibentuk? G. Daftar Pertanyaan untuk Masyarakat

1) Apakah ibu aktif berkunjung ke posyandu setiap bulannya?

2) Menurut ibu, apa yang menyebabkan masyarakat tidak berkunjung ke posyandu? 3) Pelayanan apa saja yang ibu dapatkan jika berkunjung ke posyandu?

4) Apakah dalam penentuan jadwal dan tempat pelaksaan posyandu puskesmas atau kepala desa melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada masyarakat? 5) Apakah pernah dilakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat

tentang pelaksanaan posyandu?

6) Apakah kader melakukan kunjungan ke rumah ibu jika ibu tidak berkunjung ke posyandu?


(7)

7) Apakah ibu mendapatkan penyuluhan atau konseling jika berkunjung ke posyandu?

8) Apakah ibu mengetahui bahwa posyandu itu merupakan UKBM yakni Unit Kegiatan Berbasis Masyarakat yakni kegiatan yang dilakuakn dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat?

9) Apa manfaat yang ibu rasakan jika berkunjung ke posyandu?

10)Apakah tokoh masyarakat seperti kepala desa atau ustadz aktif menghimbau masyarakat untuk berkunjung ke posyandu?


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Regina Ayu. 2015. Implementasi Program Posyandu di Desa Mekarhurip Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Skripsi. FISIP UNPAR

Anggreani, Ambarwati Ratna. 2011. Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan Program Gerbangmas di posyandu Margi Rahayu Kelurahan Ditotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Skripsi. FISIP UNEJ.

Agus, Supeno. 2008. Evaluasi Implementasi Kebijakan Posyandu di Kota Tegal. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM

Ardani, Yanuar. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pelaksanaan Posyandu Model. KTI FK UNDIP

Badan Pusat Statistik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kementrian Kesehatan Indonesia. 2012. Survey Demografi Kesehatan Indonesia.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Departemen Dalam Negeri RI. 2001.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.411.3/1116/SJ. Pedoman Revitalisasi Posyandu. Jakarta

__________________________. 2011 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2013


(9)

Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan. 2015. Profil Kesehatan Kota Padangsidimpuan 2014.

Efnileli, 2014. Analisis Implementasi Program Posyandu Lansia di Kota Cirebon Tahun 2013. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.

Ernawati. 2013. Analisis Sistem Pelaksanaan Posyandu Model di Wilayah Binaan Perusahaan Swsata Cilacap. Tesis. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP.

Hartono, Bambang. 2011. Promosi Kesehatan: Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat

Iman, Sumarno; Sudirman, Herman; Prihatini Sri; Kartika, Vita. 2007. Ciri-Ciri Posyandu dengan Cakupan Penimbangan >70% di Kabupaten Gowa dan Kabupaten Karawang. PGM 2007, 30(2): 61-66

Iswarawanti, Dwi Nastiti. Kader Posyandu: Peran dan Tantangan Pemberdayaannya dalam Usaha Peningkatan Gizi Anak di Indonesia. Jakarta: Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 13 No.04 Desember 2010 Halaman 169-173

Ivancevich, John M; Konopaske, Robert; Matteson, Michael T. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga

Kementrian Kesehatan RI Bekerja sama dengan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu.


(10)

_______________________ 2012. Buku Saku Posyandu: Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan, Posyandu Menjaga Ibu dan Anak Tetap Sehat

Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model dan Aktor dalam Kebijakan Publik. Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Maftuchah. 2014. Analisis Partisipasi Stakeholder Posyandu dalam MendukungKeberhasilan Posyandu di Kabupaten Demak. Tesisi. FKM UNDIP

Moleong, Lexi J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Presiden Republik Indonesia. 2012. Peraturan Presiden RI No.72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

Pratiwi, Ninik L. Penilaian Peran Serta Masyarakat dalam Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.Surabaya: Berita Kedokteran Masyarakat Volume 23 No.02 Juni 2007 Halaman 89-95

Saripawan, Yuliastuti & Mubasysyir Hasanbasri. 2007. Implementasi Program Posyandu dan Supervisi Oleh puskesmas di Kota Pontianak. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol 10 Hal 90-97

Slamet, Y. 1993. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Penerbit Sebelas Maret University Press

Subagyo, Widyo, Mukhadiono. 2010. Kemampuan Kader dan Partisipasi Masyarakat pada Pelaksanaan Program Posyandu di Karangpucung Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Semarang: Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Volume 5, No.2, Juli 2010


(11)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-19. Bandung: Alfabeta

Tangkilisan. Hessel Nosi S. 2003. Implementasi Kebijakan Publik, Transformasi Pikiran George Edwards. Yogyakarta: Lukman Offset Bekerjasama dengan Yayasan Pembaruan Administrasi Publik

UNICEF Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu dan Anak Oktober 2012

Wahab, Solichin Abdul. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press

Widodo, Joko. 2011. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing

Wirapuspita, Ratih. 2013. Intensif dan Kinerja Kader Posyandu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9, No.1 (2013)


(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif agar diketahui secara jelas dan mendalam tentang implementasi program Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain (Sugiyono, 2011).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit. Alasan pemilihan lokasi karena masih rendahnya cakupan program posyandu, selain itu belum dilaksanakannya berbagai kegiatan pengintegrasian berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2016.


(13)

Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini menggunakan penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Yaitu informan yang memiliki kapasitas dalam menjawab pertanyaan. Teknik ini dipilih juga karena tidak membutuhkan generalisasi dalam penelitiannya (Sugiyono, 2011). Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Koordinator Sarana Kesehatan Bidang Promosi, Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan

b. Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

c. Koordinator pelaksana program Posyandu Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan

d. Camat Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan e. Kepala Desa Pintu Langit

f. Kader Posyandu 3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder.

1. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara baku terbuka dengan probing (pendalaman pertanyaan) dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diajukan kepada informan. Pedoman tersebut digunakan untuk memudahkan wawancara, penggalian data dan informasi (Moeleong, 2005).


(14)

2. Data sekunder diperoleh dari dokumen Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan, seperti data profil kesehatan kota Padangsidimpuan, data tingkat kunjungan Posyandu kota Padangsidimpuan.

3.5 Instrumen Pengambilan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis dan alat perekam (tape recorder).

3.6 Triangulasi

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, yaitu memilih informan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan (Patton dalam Moleong, 2005).

3.7 Teknik Analisa Data

Analisis data kualitatif dilakukan secara simultan denagn proses pengumpulan data, interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah dalam melihat data secara sistematis (Miles dan huberman dalam Herdiansyah, 2012).

Data yang sudah terkumpul akan dibahas secara mendalam dalam bentuk naratif. Hal ini untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan program Posyandu yang dilakukan secara kualitatif berdasarkan keterangan serta alasan yang dinyatakan oleh informan (Bungin, 2007).


(15)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskemas Pintu Langit terletak di Desa Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. Adapun kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu berbatasan dengan:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Padangsidimpuan Utara c. Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Selatan

d. Sebelah Timur : Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu terbagi menjadi 8 desa, yaitu: a. Desa Simatohir

b. Desa Rimba Soping c. Desa Batu Layan d. Desa Joring Lombang e. Desa Joring Natobang f. Desa Simasom

g. Desa Mompang h. Desa Pintu Langit Jae


(16)

Padangsidimpuan Angkola Julu memiliki 2 puskesmas yaitu Puksesmas Pintu Langit dan Puskemas Poken Jior. Adapun Puskesmas Pintu Langit sebagai tempat penelitian ini dilakukan memiliki wilayah kerja 4 desa yaitu Desa Pintu Langit Jae, Desa Batu Layan, Desa Joring Lombang, dan Desa Simasom. Sedangkan 4 lainnya yaitu Desa Joring Natobang, Desa Rimba Soping, Desa Simatohir, dan Desa Mompang dibawah wilayah kerja Puskesmas Pokenjior.

Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah:

Tabel 4.2 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

Batu Layan 1,30

Joring Lombang 2,94

Simasom 1,92

Pintu Langit Jae 5,07

Jumlah 11,3


(17)

Adapun jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No Desa/Kelurahan

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Laki-Laki Perempuan

1. Batu Layan 358 359 717 552

2. Joring Lombang 438 415 853 290

3. Simasom 423 420 843 439

4. Pintu Langit Jae 659 758 1417 279

Jumlah 1878 1952 3830 340

Sumber: Badan Pusat Statistik Padangsidimpuan 2015

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit 0

2. Puskesmas 1

3. Puskemas Pembantu 0

4. Polindes 0

5. Praktek Dokter 0

6. Praktek Bidan/Mantri 6

7. Toko Obat 0

8. Apotik 0


(18)

Tabel 4.5 Jumlah Tenaga Kesehatan/Paramedis di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Tahun 2014

No. Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Dokter 0

2. Bidan 6

3. Bidan Desa 4

4. Perawat 3

5. Mantri Kesehatan 1

6. Dukun/Dukun Bayi 2

Sumber: Badan Pusat Statistik Padangsidimpuan 2015 4.2 Karakteristik Informan

Adapun karakteristik informan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.6 Karakteristik Informan

No Nama Pekerjaan/

Jabatan Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Umur (Tahun) 1. Heny Hariani Kasie. Peralatan

dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan

Perempuan S1/SKM 32

2. Milton Livany Siregar Kasie. Pembangunan &Pemberdayaan Masyarakat Camat Padangsidimpuan Angkola Julu

Laki-Laki S1/S.Sos 31


(19)

Panjaitan Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan 4. Siti Rohani

Siregar

Pegawai

Puskesmas Pintu Langit/Pelaksana Program

Posyandu

Perempuan D3/Kebidanan 39

5. Umar Hanafi Siregar Kepala Desa Simasom Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu

Laki-Laki SMA 47

6. Nani Gustina PKK Kecamatan Perempuan S1/SPd 31 7. Romanti Silaban Ibu Rumah

Tangga/ Kader

Perempuan SMP 42

8. Rosmawati Petani/ Kader Perempuan SMA 47 9. Rosnawati Petani/ Kader Perempuan SMA 51 10. Ernida Belum Bekerja/

Kader

Perempuan SMA 28

11. Leny Wiraswasta/ Kader

Perempuan SMA 27

12. Mariani Guru/ Masyarakat Perempuan S1/SPd 35 13. Juniarti Siregar Ibu Rumah

Tangga/ Masyarakat

Perempuan SMA 33

14. Hotnasari Guru/ Masyarakat Perempuan SPd 34

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa informan dalam penelitian berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 1 informan Kepala Seksi Peralatan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan umur 32 tahun dengan pendidikan S1 Kesehatan


(20)

Masyarakat, 1 informan Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Camat Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan umur 31 tahun dengan pendidikan S1 Sarjana Sosial, 1 informan Kepala Puskesmas Pintu Langit Kota Padangsidimpuan umur 40 tahun dengan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat

Lalu 1 informan bidan yang merupakan pegawai puskesmas Pintu Langit dan koordinator pelaksana program posyandu umur 39 tahun pendidikan D3 Kebidanan, 1 informan Kepala Desa Simasom umur 47 tahun dengan pendidikan SMA, 1 informan ibu PKK umur 31 tahun pendidikan SPd, 1 informan kader umur 42 tahun dengan pendidikan SMP, 1 informan kader umur 47 tahun dengan pendidikan SMA, 1 informan kader umur 51 tahun pendidikan SMA, 1 informan kader umur 28 tahun pendidikan SMA, 1 informan kader umur 27 tahun pendidikan SMA, 1 informan masyarakat umur 35 tahun pendidikan SPd yang selalu aktif ke posyandu, 1 informan masyarakat umur 33 tahun pendidikan SMA kurang aktif ke posyandu, dan 1 informan masyarakat umur 34 tahun dengan pendidikan SPd juga kurang aktif ke posyandu.

4.3 Verbatim Wawancara Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

4.3.1 Pernyataan Informan tentang Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan tentang Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit

Informan Pernyataan


(21)

(Dinas Kesehatan) Informan 2

(Camat)

Kan di kecamatan kita ada 2 puskesmas. Puskesmas Pokenjior sama Puskesmas Pintu Langit. Desanya ada 8 itu makanya dibagi 2 dia. Aktif setiap bulan.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo strata ni posyandu niami madya, makana idokkon madya diatas 50%, aktif aktif.

(Kalau strata posyandu kami madya, makanya dibilang madya diatas 50%, aktif aktif).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kalau posyandu aktifnya itu setiap minggu, inilah kemaren di Simasom. Banyaknya itu yang datang. Kan ada itu 5 posyandu, di Simasom, Joring, Batu Layan, sama Pintu Langit. Yang di pintu Langit itu 2 disitu. Datang ajanya kami itu setiap minggu ke posyandu. Banyaknya itu yang datang, apalagi ada PMTnya. Adalah 1/3nya. Misalnyalah untuk ibu hamil ada 60 orang, adalah 20 yang datang. Kan udah banyaknya itu. Kalo untuk penimbangan yang nggak datang itulah sweeping kader-kadernya. Di posyandu itulah kami menimbang, imunisasi, PMT, sama meriksa ibu hamil. Kalo ada lansia yang datang, dilayani jugalah.

Informan 5 (Kepala Desa)

Insya Allah dek kalo masalah posyandu, sejak datang posyandu di desa kami mudah-mudahan sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Termasuk yang paling utama dia disitu di dusun 3 Batu Lanja. Soalnya kalo di Batu Lanja jarak dari sini kesana ada 1300 meter, haa jadi kan kalo ada anak mau imunisasi, penambahan gizi, yang kurang gizi, penambahan gizi, segala macamla dan lain-lain ya kan karena dekat dia kemari. Kalo dari Batu Lanja kan kesini belum ada mobil dia untuk pengangkutan warga. Jadi jalan dia, jalannya pun gitu dia. Masuk desa Simasom ininya itu dek. Masuk dusun 3 dia. Disini kan ada 3 dusun. Aktif, masyarakatnya sangat aktif, namanya apa masukan-masukan, usia lanjut, anak-anak sampe 5 tahun kalo ada yang kekuranagn gizi, perlu imunisasi, kurasa setiap minggu aktif orang ini, soalnya kader balita, usila ada. Haa..ada kader-kadernya. Kurasa kalo masalah posyandu kader lebih tau itu


(22)

ibu.

Informan 7 (Kader)

Aktif sanoli sabulan kan, imunisasi, giz..gizii, makanan tambahan adong, manimbang. Aktif masyarakatnya imunisasi aktif, anak-anaknya dibawanya itu kemari. Banyakan yg datang la tong, yang sebelumnya itu kita sweeping. Ibu hamil pun aktif itu berobat.

Informan 8 (Kader)

Aktif, mulai jam 9 sampe siap mattong. (Aktif, mulai jam 9 sampe siaplah.)

Informan 9 (Kader)

Aktif, aktif.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa posyandu yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit sudah berjalan dengan aktif setiap bulannya. Terdapat 5 posyandu yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit yang berstrata madya. Setiap bulan masyarakat aktif datang ke posyandu untuk melakukan imunisasi, penimbangan, pemberian makanan tambahan, dan pelayanan kesehatan. Ibu hamil juga datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Kader juga aktif melakukan sweeping kepada masyarakat yang tidak hadir di posyandu untuk ditimbang. Selain posyandu balita terdapat juga posyandu untuk usia lanjut di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit. Menurut kepala desa Simasom kegiatan posyandu juga sangat bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya desa yang sulit dijangkau yaitu di Dusun 3 Batu Lanja yang berjarak 1300 kilometer dari rumah kepala desa dan belum ada kendaraan yang mengangkut masyarakat.


(23)

4.3.2 Pernyataan Informan tentang Pihak-Pihak yang Ikut Serta dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan tentang Pihak-Pihak yang Ikut Serta dalam Penyelenggaraan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota, PKK Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan, PAUD, Camat, Lurah, Kades, dan Dinas KB.

Informan 2 (Camat)

Kalau di desa-desanya, kalau mereka bikin posyandu yang ikut serta aparatur desanya, aparatur desa, PKK desanya, ya kebetulan sekali-sekali ikut PKK kecamatan. Kalau dari kecamatan melalui ibu-ibu PKK nya.


(24)

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Na bertugas mattong, anggo posyandu balita adong, posyandu lansia adong. Kepala desa ben nahari sabtu i dabo libur kalai jarang. Anggo on sannari ma pelaksana tuga doi, jadi inda. Anggo kepala desa nalewati ben nai si i alai tinggal kan. Harusna kan kepala desa do ibaratna penggerak kan, PKK desa. Anggo libur kan maklum ma. Apalagi na di pasaran do tinggal. Anggo kepala desa sebelum i aktif. Ibu-ibu i. Ibu- Ibu-ibu camat nai, ringgas. I pangido ia do jadwal ni posyandu I totop.Adong mattong na mandampingi ibu camat i. Kan nida ho doi sakali i kan. Penggerak PKK kecamatan nai.

(Yang bertugaslah, kalo posyandu balita ada, posyandu lansia ada. Kepala desa karena hari sabtu itu libur orang itu jarang. Kalau ini sekarang udah pelaksana tugasnya itu, jadi enggak. Kalau kepala desa yang kemaren karena disitu tinggalnya kan. Harusnya kepala desanya penggeraknya kan, PKK desa. Kalau libur maklumla. Apalagi yang di pasar sananya tinggalnya. Kalau kepala desa sebelumnya aktif ibu-ibu itu. Ibu-ibu-ibu camatnya rajin. Dimintanya itu jadwal posyandu itu selalu. Adala pula yang mendampingi ibu camatnya. Kan kau lihat kan kemaren itu kan.Penggerak PKK kecamatannya itu).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Hmm (berpikir) kalo di posyandu yang ikut kamilah petugas puskesmasnya ama kader, kalo kepala desa gitu jarangnya itu, nggaknya pun tau-tau dia itu kayaknya.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo masalah pelaksanaan posyandu, pertama kali datang ke desa kita itu ada dari kepala desa, aparatur pemerintahan, anggota-anggota posyandu yang dibentuk kepala desa, dari kecamatan, dari Dinas Kesehatan, KB, haa banyak yang datang. Dari puskesmas ada, dari sini pun ada, alah apa namanya ini, ini yang di Simasom ini. Haa, poskesdes. Dari poskesdes, kurasa dari instansi yang menyangkut kesehatan pada umumnya datang. Kalo kami aparatur pemerintahan, dari desa, dari kecamatan, utusan dari camat, waktu itu camat langsung. Pas waktu itu camatnya pak Nasirwan Batu Bara.


(25)

Informan 7 (Kader)

Kader, kader ikutnya itu semua. Ada 9, posyandu balita 5 usila 4. Petugas puskesmasnya iya, kepala puskesmasnya pun datang itu, kemari dia itu.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pihak-pihak yang ikut serta dalam pelaksaan Posyandu di Kota Padangsidimpuan yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota, PKK Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pendidikan, PAUD, camat, lurah, kades, dan Dinas KB. Lalu di kecamatan Padangsisimpuan Angkola Julu yang ikut serta dalam pelaksaan posyandu adalah aparatur desa, PKK desa, dan PKK kecamatan. Menurut kepala puskesmas Pintu Langit pihak yang ikut serta dalam melaksanakan posyandu di wilayah kerjanya adalah petugas puskesmas, kepala desa, dan camat yang diwakilkan penggerak PKK kecamatan. Untuk pembentukan posyandu pertama kali di desa yang ikut berpartisipasi adalah kepala desa dan aparatur pemerintahan, anggota posyandu yang yang dibentuk kepala desa, perwakilan camat, perwakilan dinas kesehatan, KB, dan poskesdes. Sedangkan pada saat pelaksaan posyandu yang ikut serta adalah petugas puskesmas, kader, dan sesekali kepala puskesmas, kepala desa, dan penggerak PKK kecamatan.

4.3.3 Pernyataan Informan tentang Komunikasi Stakeholder dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Komunikasi dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit


(26)

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Dia ke pembinaan desa, kalau pembinaan desa yang dikumpulkan masyarakat, koordinasi lurah, camat, kepala desa yang dilaksanakan di desa.

Informan 2 (Camat)

Koordinasi ada, tapi secara langsungnya puskesmas ke kades, kepala desa kan. Kalau kecamatan hanya sebagai mengetahui aja dia. bahwasanya di desa ini telah dilaksanakan posyandunya. Kalau secara rincinya laporan aja dia, dari kepala desa. Kalau sosialisasi ada sama masyarakat, memberitahukan pentingnya posyandu apa segala macam. Kalau akhir-akhir ini dia ada kerjasama sama STIKES SU. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara, itulah. merekalah yang di lapangan atas arahan dari kecamatan. Kalau rancangan kerja belum ada dibuat.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

I tong kan adong dei tiap taon mambaen rapat kerja kan, anggo na tercapai aha nita kan i musyawarahkon dei. Setiap bulan kan adong do arisan PKK i. Ro ma penggerak PKK per desa i. Melalui i ma ita menggerakkan posyandu mana na so ahaon, na so aktif on. Isima ibicaraon i. Bia solusi ni i kan. Anggo di akhir tahun kan bia pencapaian ta di akhir tahun, sanga na kurang do songoni, songon daerah UCI ma kan diharapkon ita daerah UCI. Di akhir bulan mattong kan rap di akhir tahun mengadakan rapat lintas sector mai, diundang ma sude kepala desa sa aha on. Sa wilayah kerja niba mattong. (Itukan adanya itu tiap tahun buat rapat kerja kan, kalau nggak tercapai apa kita kan dimusyawarahkannya itu. Setiap bulan kan adanya arisan PKK itu. Datanglah itu PKK penggerak perdesa itu. Melalui itulah kita menggerakkan posyandu mana yang nggak apa ini. Disitulah dibicarakan itu. Kayak mana solusinya kan. Kalau di akhir tahun kan gimana pencapaiann kita di akhir tahun, entah yang kurangnya gitu, kayak daerah UCI kan diharapkan kita daerah UCI. Di akhir bulan lah kan mengadakan rapat lintas sektor lah itu, diundang semua kepala desa se apa ini. Se wilayah kerja kita la pula.)


(27)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Komunikasi, gimana ya dek, gitulah ke kader ajanya. Kalo soal duduk bersama gitu jaranglah kami ama kepala desa.

Informan 5 (Kepala Desa)

Iya, pernah pernah, dulu yang kami rapatkan tentang kesehatan waktu itu ada jenis penyakit yang menimpa hewan-hewan peliharaan. Ayam mati mendadak, trus demam berdarah. Jadi waktu itu masih musim maraknya di daerah Sumatera Utara demam berdarah, jadi pencegahannya itulah yang diterapkan orang itu dari rumah ke rumah, nggak lagi dari desa ke desa. Ada diberikan dia sejenis untuk ditarok di bak air seterusnya orang itu sarankan untuk membuat MCK. Masih, masih sampe sekarang walaupun kita udah PLT, mantan, itu semua, tugas-tugas dari kepala desa itu diserahkan penuh ke PLT, dan PLT itu diperwakilkan pada sekretaris desa, kepala dusun. Untuk masalah melakukan posyandu dulu di desa ini kepala dinasnya dulu namanya ibu Daulay, diala yang melakukan pertama kali berdiri posyandu ini di kecamatan kami. Kecamatan kamila, soalnya dulu kami masih termasuk kecamatan termuda, entahla kalo di kecamatan lain kan. Ibu Daulay, terus berdiri posyandu berdirila poskesdes, terus dibentuk la itu ada keanggotaannya, rapatla kami dulu di kecamatan, ada yang dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintahan desa, dari kecamatan. Itu sempat dulu diundang itu dari kecamatan. Diberikanla dulu arahan-arahan. Sempat lagi dibuat dulu apa disini, aa plang merek. Istilahnya kan dulu apa namanya itu. Itula adek sekarang ya kan, karena sudah berdiri poskesdes sudah gak ada lagi dibuat disitu, dulu ada pampletnya itu, dulu dananya pun ada itu ada. Ada dari pemerintahan itu entah berapa. Nggak tau lagi kan udah lama. Kerjasamanya bagusla sangat bagus dari pihak kecamatan maupun dari pihak puskesmas. Karena soalnya kita puskesmasnya walaupun lebih dekat Pokenjior kita bergabung sama orang pintu langitnya. Iya, puskesmas kita pintu langit.

Informan 7 (Kader)

Hari itu ada, untuk menciptakan ini kan kemaren harus adanya itu.Kalo rutin belum adalah saat pertama kali aja. Kadang kalo datang tegoran, baru diapa, dikumpulkan kadernya, ini kenapa gini-gini, ini kan masyarat kita nya ini. Tegorannya


(28)

dariKepala desa, jadinya semangat la orang itu. Ditegor kalo nggak datang orangnya, atau nggak ada laporannya. Atau malas kali, kenapa gini, kok gini ada laporan gini gini, gitulah.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi yang dilakukan dalam pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit adalah dengan koordinasi antara puskesmas, kepala desa, dan diketahui oleh camat. Selain itu dilaksanakan pula rapat kerja dalam bentuk arisan PKK yang didalamnya mengundang kepala desa dan ikut serta PKK penggerak per desa dan lintas sektor yang biasanya dilaksanakan di akhir bulan. Menurut kepala desa dilaksanakan pula rapat tentang kesehatan jika ada hal yang perlu dibicarakan terkait masalah kesehatan seperti kasus flu burung dan demam berdarah, namun ini juga belum rutin dilakukan dan jika ada masalah tertentu. Saat pertama kali didirikan posyandu banyak pihak-pihak yang turut serta berpartisipasi yaitu dari Dinas Kesehatan, camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintahan desa, dan camat. Menurut kader, komunikasi terkait pelaksanaan posyandu belum rutin dilaksanakan, biasanya harus ada teguran terlebih dahulu terkait masalah yang ditemui baru dilakukan rapat dengan kader. Lalu untuk rancangan kerja dari pihak kecamatan belum ada disiapkan.

4.3.4 Pernyataan Informan tentang Komunikasi Stakeholder dengan Masyarakat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Komunikasi Stakeholder dengan Masyarakat Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan


(29)

Informan Pernyataan Informan 5

(Kepala Desa)

Kalo ke masyarakat itula kadang sosialisasi, itula kita suruh kader-kadernya itu sosialisasi mensosialisasikannya ke rumah-rumah. Mudah-mudahan kalo sekarang diumumkan aja dari mesjid, nggak diumumkan pun kalo Sabtu udah tau orang itu posyandu. Kan udah biasa, pertama-tamanya ajanya itu sekali dua kali. Sekarang diumumkan ajanya itu dari masjid.

Informan 12 (Masyarakat)

Pernah hari itu dibuat, diundang semua warga desa penyuluhan tentang kesehatan gitu, tapi adalah dikaitkan dia ke posyandu. Hari dan tempat, ada, ditentukan sama kadernya itu harinya. Kalau tempatnya sama puskemas misalnya minggu ini di desa ini gitu. Baru ditanyakan lagi ke masyarakat. Pernah hari itu banyak masyarakat nggak bisa ke posyandu hari sabtu karena nerima rapor, jadi diminta mamak-mamak itulah diganti jadi hari jum’at.

Informan 13 (Masyarakat)

Adong, kan sebelumna ma idokkon do i hari Sabtu minggu kedua posyandu dison ninna. Anggo hari nai attong ma itentuon kian dei mulai na jolo-jolo kan. Bidan i menentuonna. Madung soni ma mulai na jolo kan.Sosialisasi adong, sakali i, ngen puskesmas, ngen Dinas nai pe jungada.

(Ada, kan sebelumnya udah dibilang nya hari Sabtu minggu kedua Posyandu disini katanya. Kalo harinya kan udah ditentukan itu mulai dulu-dulu kan. Bidannya yang nentukannya. Udah gitula mulai dulu kan. Sosialisasi ada, kemaren itu, dari puskesmas, dari Dinas nya pun pernah).

Informan 14 (Masyarakat)

Menetuon waktu rap tempat nai bidan nai, kader nai juo rakku. Arana ma isikan mulai jolo2. Anggo sosialisasi jarang rakku.

(Menentukan waktu sama tempat nya bidannya, kadernya juga mungkin, karena udah disitu mulai dulu-dulu. Kalo


(30)

sosialisasi jarang mungkin).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sosialisasi sudah pernah dilaksanakan pihak pelaksana seperti puskesmas dan kepala desa. Namun untuk komunikasi terkait dengan penentuan jadwal dan hari posyandu belum dikomunikasikan kepada masyarakat.

4.3.5 Pernyataan Informan tentang Pembinaan dalam Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan tentang Pembinaan dalam Penyelenggaraan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 2 (Camat)

Kalau pembinaannya dari ibu-ibu PKK nya lah, kalo pengawasan dari laporan-laporan yang ada aja.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo pembinaan kader arana ison najungada dilaksanaon pelatihan soni, jadi i gabung doon. Igabung doon dohot Pokenjior. Ibaen ma i pokenjior, isima ibaen pelatihan. Jadi triwulan ia, sakali tolu bulan. Sude kader-kader nai i latih. Igabung Pintu Langit dohot Pokenjior, par kecamatan ia. Ita tong kan ilibatkon ma ita i, dilatih main ngen Dinas. Arana ison mattong kesempatanta kan, sannari isapai jo tu dinas kan sanga bia anggo ibaen. Ita kan anggo na puna dana bia got ibaen. Jadi pas isima dikumpulkan kader sudena pas mangalehen uang transport ilehen materi saotik.

(Kalau pembinaan kader karena disini nggak pernah dilaksanakan pelatihan gitu, jadi digabungnya ini. Digabung sama Pokenjior, per kecamatan dia. Kita kan dilibatkanlah kita itu, dilatih la itu dari Dinas. Karena disinilah kan kesempatannya, sekarang ditanya dulu ke Dinas kan entah


(31)

gimana kalau dibuat. Kita kan kalau nggak punya dana gimana mau dibuat. Jadi pas disitula dikumpulkan kader semua pas ngasih uang transport dikasih sedikit materi).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Hmmm kayakmana ya, nggak adalah mereka dibina dah. Paling kami ajari bikin laporan. Tau adek diagram SKDN kan, kayak itulah. Kerja orang itupun kan paling ngisi pendaftaran, laporan penimbangan, gitu-gitunya. Kalo pas pertama-tama orang itu jadi kader kami ajari ajala apa tugas orang itu, kayak mana menimbang, kayak mana ngisi laporan. Dari meja 1-3 kan itulah kerja orang itu, selain itu kamilah. Kalo penyuluhan itu kan mana ngerti-ngerti orang itu itu. Kami ajalah yang ngasi penyuluhan secara tidak langsung. Misalnya untuk ibu hamil dikasi taulah harus makan ini, jangan kayak gini, jangan kayak gitu, jangan lupa minum tablet Fe nya. Kan tablet Fe itu perlu kali itu dek untuk ibu hamil. Keliatannya itu ibu hamil itu yang minum tablet Fe segar itu, tapi kalo yang nggak pucatnya itu wajahnya.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo itu udah kita bentuk itu pembagiannya itu. Kalo untuk yang mengawasinya ada itu yang namanya kepala dusun. Jadi warganya siapa yang mau berobat, siapa yang minta penambahan gizi, itukan ada laporan dari kader-kadernya itu ke kepala dusunnya. Nanti biar tau kita baru dibilang sama bidan-bidannya itu kan yang datang.Kalo dari kepala desanya mengawasinya itu dibagi-bagi dia menurut dusun. Tapi dibagi dia siapa ketuanya. Siapa ketua kader daripada posyandu usila sama, apa namanya itu, balita, iya balita. Dibagi-bagi dia ya kan. Kurasa 9 entah 6 ,5 kadernya. 11 orang orang itu pengurusnya.Jadi kalo mau ada yang penambahan gizi dilapor sama dusunnya, baru ditugaskan itu nanti sama kader. Sama kader pun nanti dibilang nggak masalah cuma harus ada laporan kita. Karena kita setiap bulan harus ada laporan kita ke kecamatan. Berapa pertambahan penduduk baik dia balita maupun yang meninggal harus ada dia laporan kita setiap bulan ke kecamatan. Aa sampe sekarang masih berjalan itu. Nanti


(32)

manatau dari Dinas Kesehatan yang mau diberikan entah ada dia dari posyandu kan nggak mungkin kan dia dari desa aja. Ada dia dari instandi terkait. Dari Dinas Kesehatanla, tetap ada orang itu. Dari kecamatan, dari Dinas Kesehatan, orang itu kan pake layar apa namanya itu, apa namanya itu, infokus,iya, jadi di aula itu bisa, aa kayak layar tancap dia, orang itumenerangkan di muka kita mendengar, macam yang sidangla, rapat ya kan, dibuat lingkaran dia, haa..Itulah tadi untuk pengawasannya dari kader, pemerintahan desa, kepala dusun, diperwakilkan ibu PKK. Harus ada laporan orang itu, istilahnya perjalanan dinas orang itu ke desa. Misalnya kayak kami desa Simasom kalo terlaksana ada dilaporkan betul nggak orang itu datang. Kita tengok orang itu, dibuat mejanya dsitu, pasang tratak, ada yang berobat, ada yang imunisasi, udah. Perjalanan dinas orang itu, setiap orang itu melaksanakan kegiatan kan ada. Haa begitu kita tengok, nyata, kita tandatangani, kalo nggak ada ngapain ditandatangani ya kan. Haa adanya perjalanan dinas, kalo nggak kita tandatangani manakeluar perjalanan dinas orang itu. Lagipula mana dianggap kerja orang itu ya kan. Orang itupun sangat butuhnya itu kalo udah siap orang itu melaksanakan tugas biasanya orang itu sampe jam 2 jam 3. Aa udah itu minta tandatanganla sama kita ya kan.

Informan 6 (PKK Camat)

Pembinaan dan pengawasan gitu dari Dinas Kesehatan aja dia.

Informan 7 (Kader)

Ada ada. Udah agak lama, nggak pala teratur dia. Kalo ada dari puskesmas bikin program dilatih. I di kantor camat. Yang dilatih disitu cara menimbang, cara menyusun KMS, cara menyusun apa KMSnya itu. Kalo berat badannya turun, ditaro warna apa gitu, ya gitulah. Jarang memang hari itu ada tapi ini nggak pernah lagi. Kadang-kadang tapi nggak pasti gitulah. Kalo ada program barulah. Nggak rutin. Kalau mengawasinya diarahkan, kan istrinya udah ikut disitu.


(33)

(Kader) (Ada kalau buat itu, diagram SKDN, gk begitu rutin).

Informan 9 (Kader)

Adong, na sude, sebagian, tai na aru uingot dah.

(Ada, nggak semua, sebagian, tapi nggak begitu kuingat).

Informan 11 (Kader)

Adong urasa,sasakali. (Ada kurasa, sesekali).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pembinaan yang dilakukan dalam pelaksanaan program posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit diarahkan ke desa yaitu dengan peyuluhan dan pelatihan kepada kader yang melibatkan instansi terkait seperti kepala desa, PKK, PMD, Dinas Pertanian, Camat, dan pihak puskesmas. Menurut kepala desa sering dilakukan sosialisasi terkait kesehatan di desa dan juga rapat dalam bentuk lingkaran. Sosialisasi ini sudah ada dilakukan 4 kali dalam setahun. Namun menurut kepala puskesmas pembinaan ini jarang sekali dilakukan. Dilakukan hanya jika kader dikumpulkan untuk memberi uang transport dengan memberi sedikit materi kepada mereka. Begitupun menurut petugas puskemas dan kader pembinaan jarang dilakukan. Sedangkan menurut PKK pembinaan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Menurut kader pembinaan pernah dilakukan, tapi jarang. Petugas memberikan pembinaan seperti cara membuat laporan seperti laporan SKDN, laporan pendaftaran, dan laporan penimbangan. Lalu untuk pengawasan yang dilakukan melalui pemeriksaan laporan yang diberikan kepada kades dan camat sebagai bukti administrasi bahwa benar telah dilaksanakan kegiatan posyandu.


(34)

4.3.6 Pernyataan Informan tentang Sumber Daya (Manusia, Alat, dan Dana) dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan tentang Sumber Daya dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Itu nggak disediakan sama Dinkes ya, soalnya kan UKBM.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Ngen desa. Ami hanya melaksanaon. Tempat, aha sude, desa i do i menyediaon. Gaji kader APBD dei, ulang dokkon dinas, daerah. APBD Kota. Anggo PMT ngen puskesmas. (Dari desa, Kami hanya melaksanakan. Tempat, apa semua, desanya itu nya itu menyediakan. Gaji kader APBD nya itu. Jangan bilang dinas, daerah. APBD Kota. Kalo PMT dari puskesmas.

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kalau alatnya misalnya penimbangan adanya itu masing-masing posyandu dikasi dari Dinas Kesehatan, itulah yang kami bawa ke posyandu, kalo alat yang lain kamilah yang bawa, mejalah ada disedian dari desanya. Kalo dananya gitu dari puskesmaslah. Kalo kader kan digaji dari Dinas Kesehatan. Besar juga itu dek gaji orang itu. 80 ribu sekarang, itupun yang sekali kerja ajanya kan. Sekalinya sebulan. Kalo dari masyarakatnya nya dek janganlah harap, seribu perak aja gak berani kami mungut. Maunya masyarakat ini dikasih ajanya. Manalah mau orang itu itu ngasih bantuan dana. Itulah dek, alat-alat cukupnya, karena adanya alat kami, baru timbangan adanya dikasih dari dinas, meja kursi itulah suruh disediain sama warganya. Kalo dana adanya dari dinas juga, masyarakatnya gitu lah dek, tapi udah lumayan juganya kurasa itu dah.


(35)

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo mejanya itu dulu kita buat sendiri, istilahnya partisipasi dari pemerintahan desanya. Tapi sekarang setelah tahun 2015 ini berhubung karena dana desa cair, adakita simpankan kesitu, sikit kursinya kita belikan. Haa trataknya kita belikan. Sama ibu PKK la, distu masih ada, masih ada disitu meja ama kursinya itu. Timbangan-timbangan gk dari kita itu, dari puskesmasnya, ditarok orang itu disini. Saya kurang tau masalah itu, pokoknya timbangan adanya kutengok disitu.

Kalau dananya, iya, masih dari puskemas, kalo setau kita orang itunya yang kemari, petugas puskesmasnya, orang itu yang membelikan kadang makan bubur, kadang makan telor. Ibu selalu itu, kalo hari jum’at itu datangla itu orang puskesmas, untuk posyandu besok anak-anak suruh belikanla untuk anak-anak. Kalau dana mandiri dari masyarakat belum ada, dari puskesmas aja.

Informan 7 (Kader)

Dari puskesmas. Alat-alatnya juga dari puskesmas semua, belum ada itu dari masyarakat. Alatnya cukup, cukup. Dananya masih dari puskesmas, belum ada dari masyarakat.

Informan 8 (Kader)

Alat na cukup, meja, timbangan, karosi, meja nai ma agak sega saotik, hehe. Timbangan na menek i, na pijak i, di ayun-ayun i.

(Alatnya cukup, meja, timbangan, kursi, mejanya udah agak rusak sedikit, hehe. Timbangan yang kecil itu, yang dipijak itu, diayun-ayun itu.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan program posyandu di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit sudah mencukupi yang meliputi meja, kursi, timbangan, dan alat kesehatan. Tempat posyandu, meja, dan kursi disediakan oleh desa masing-masing. Sedangkan untuk alat-alat kesehatan dibawa sendiri oleh petugas puskesmas. Begitupun dengan dana untuk


(36)

pemberian makanan tambahan (PMT) masih bersumber dari puskemas karena belum ada dana mandiri dari masyarakat. Selain itu untuk gaji kader menurut kepala puskesmas bersumber dari dana APBD kota. Gaji kader yang diberikan saat ini setiap bulan kepada kader adalah sebesar Rp.80.000,00.

4.3.7 Pernyataan Informan tentang Disposisi/Sikap Pelaksana dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan tentang Disposisi Pelaksana dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Upaya yang kita lakukan setiap tahun kader-kader posyandu diberi penyuluhan dan refreshing mengenai kegiatan-kegiatan posyandu. Untuk kualitas kader diberikan transport untuk merangsang program naik, lalu sharing, tanya jawab yang dilakukan kepada kader.

Informan 2 (Camat)

Hanya sebagai ibaratnya sebagai pemicu partisipasi kehadiran aja, diadakan sosialisasi, diadakan penyuluhannya, gitu aja. Kalo berupa fisik nggak ada. Iya, melakukan pembinaan terhadap kader-kader mereka ya kan.Untuk peningkatan partisipasi masyarakat ke ibu PKK lah kalo masalah posyandu ini dabo lebih apanya itu mamak mamak, kaum perempuan daripada kaum lelakinya sendiri.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Ita kan madung posyandu madya, diatas 50 %, Ma purnama dei harusna, anggo iligin kan defenisi operasional na ma purnama dei. Anggo madya kan 8 kali dope melaksanakan posyandu i. Kader nai, segala macam, ninna dei. Cuma ita on kan ben naso adong do dana mandiri na kan, na dari masyarakat. Purnama do, na lupa do au i.


(37)

(Kita kan sudah posyandu madya, diatas 50%. Udah purnamanya itu harusnya, kalau dilihat defenisi operasional nya udah purnama nya itu. Kalau madya kan 8 kali lagi melaksanakan posyandu itu. Kadernya, segala macam, gitunya itu. Cuma kita ini kan karena belum adanya dana mandirinya kan, nggak dari masyarakat. Purnamanya itu, yang lupanya aku itu.)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kalo kami ke posyandunya kami itu tiap minggu, aktiif. Kalo kadernya pun aktif, datangnya orang itu itu tiap bulan dek, kecuali la ada halangan orang itu. Kan kalo di Simasom misalnya, ada 9 kader. 5 posyandu balita, 4 posyandu lansia. Yang 5 inila misalnya bagi-bagi tugasla itu. 1 misalnya menimbang, 1 mencatat, 1 ngasi PMT, 2 lagi misalnya jemput warga. Kan pas la itu kan, Kalo hari sabtu kan ada poken. Jadi nggaknya pala ke ladang itu orang itu.

Informan 5 (Kepala Desa)

Ya itula dikumpulkan warga maupun masyarakat penduduk desa biar sehat sejahteraya kan, itula kita rangkul orang itu kesehatan, haa jadi diberikanla berupa bantuan dari Dinas Kesehatan yaitu kalo dia dari KB, rumah aladin. Rumah Aladin itu listrik kencana, dia bantuan dari kesehatan juga. Itu dari kesehatan, yaitu dinas KB, ada listrik kencana, ada rumah aladin, kalo dia tahun 2014 ke bawah dia masih pake. Jadi 2014 ke atas, baru saya dapat jatah dia dari KB. Iya dibantu, sangat bersyukur tapi taula kadang ya kan dek, kayak masan masyarakat desa, kadang belum atau nggak kebagian dia, ada aja satu-satu, ah nggak adanya itu katanya. Padahal sayala, saya nggak sebagai kepala desa lagi sudah bersyukur akan adanya apa pembinaan-pembinaan dan arahan-arahan dari Dinas Kesehatan ini. Bukan saja obat-obatan atau penyakit-penyakit yang dibantu orang itu. Kesejahteraan pun dibantu. Baik dia, listrik kencana, manatau dia ada anaknya kan 3 atau 4 yang bersekolah, nggak mampu orangtuanya dibantu memberikan listrik kencana. Haa nanti nggak ada rumahnya layak huni lagi, dibantu, dibantu dia tapi difoto dia, layak atau nggak gitu kan. Saya cuma dapat jatah satula itu, permanen, satu keluarga, permanen, tapi yang nggak permanen banyak.


(38)

Kurasa satu, udah ada lima belas KK disini. Di desa Simasom ini.

Ada sebtulnya niat, niat dan maksud kita adanya dek. Cuma kek manalah kalo disaat-saat sekarang nggak taula kalo gk pak Jokowi ini, kalo dulu agak kurang. Kalo sekarang agak diutamakan dia kesehatannya. Jadi kita pun berupayanya, dari pihak kecamatan pun beruapayanya kayak mana biar masyarakat-masyarakat ini sehat dan sejahtera, ah itulaa, makanya desa itu pun kadang mau minta. Kalo nggak diminta nggak dikasih. Kadang masyarakatnya itu nggak mau berkorban. Contohnya kayak mana kalo kita bangun itu disitu posyandu, kata puskesmas, sedangkan masyarakat nggak mau menghibahkan tanahnya ya kan. Pemerintah mana mau, mana mau orang itu membayarinya. Karna pemerintah harus ada dulu surat hibah dari masyarakat baru mau membangunnya. Contohnya poskesdes itu, kalo dulu mana ada itu dek. Bayi yang lahir pun lengkapnya sekarang sekarang apanya disitu. Udah lengkapla peralatan-peralatan kalo ada yang sakit atau apa udah bisala poskesdes kita sebelum ke puskesmas. Sebenarnya kita kayak yang adek bilang tadi bukan nggak berupaya, berupanyanya kayak mana biar masyarakat kita sejahtera, sehat. Tapi dana APBD kota kita terlalu rendah ya kan, nggak mencukupi, nggak terealisasi semua ya kan.

Informan 6 (PKK Camat)

Iya, itukan dia ada meja-mejanya. Jadi kadang turun, misalnya disana nggak ada ketua pokjanya, kitalah yang turun mewakili. Ketua Pokjanya paling tidak bidannya disanalah, atau petugas puskesmasnya. Kita ikutlah meramai-ramaikan, mengayo-ayokan.

Informan 7 (Kader)

Aktif itu semua, lantaran gini, kalo nggak datang sekalipun nggak dikasih apa itu,transport. Biar rajin semua kan. Ini kan udah kerja sebagian, ini udah rutin dia, ini gk kerja, masa sama kan transport gitu. Jadi kek gitula dibikin persyaratannya biar rajin semua. Kecuali ada halangan.


(39)

Informan (Kader)

Kader aktiif sudena. (Kader aktif semuanya).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa disposisi para pelaksana dalam menjalankan program posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit sudah mulai baik dengan adanya upaya dari masing-masing pihak untuk dapat meningkatkan kualitas posyandu. Dari Dinas Kesehatan karena tidak turun langsung ke posyandu di desa maka upaya yang dilakukan yaitu melakukan penyuluhan dan refreshing kepada kader setiap tahunnya mengenai kegiatan posyandu. Untuk camat upaya yang dilakukan adalah memicu partisipasi masyarakat melalui sosialisasi, penyuluhan, pembinaan kader yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK kecamatan. Lalu dalam pelaksaaan program posyandu di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit petugas puskesmas aktif turun setiap minggu ke desa-desa untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kepala puskesmas mengeluh mengenai strata posyandu yang ditetapkan dari Dinas Kesehatan saat ini. Menurut beliau, strata posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit seharusnya bukan lagi madya melainkan purnama berdasarkan capaian-capaian yang telah didapat. Adapun dari kepala desa mengakui sudah berupaya melakukan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Beliau mengemukakan bahwa selama ini telah banyak bantuan yang diberikan kepada masyarakat seperti listrik kencana dari dan rumah aladin. Listrik kencana merupakan bantuan bagi masyarakat yang belum mempunyai listrik di rumahnya. Sedangkan rumah aladin adalah bantuan untuk masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Sampai saat ini ada 15 kepala keluarga yang telah mendapatkan bantuan ini. 1 untuk rumah permanen, dan 14 utnuk rumah semi


(40)

permanen. Hal ini dilakukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan agar lebih mau memperhatikan kesehatannya. Masyarakat sendiri menurut pengakuan kepala desa masih kurang mau untuk berkontribusi dalam masalah kesehatan. Sementara itu dana APBD Kota dan tidak cukup untuk dapat merealisasikan upaya-upaya yang ingin dilakukan. Dari kader sendiri sudah aktif melaksanakan posyandu setiap bulannya karena jika tidak hadir tidak diberikan uang transport.

4.3.8 Pernyataan Informan tentang Struktur Organisasi dalam Pelaksanaan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan tentang Struktur Organisasi dalam Penyelenggaraan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 (Dinas Kesehatan)

Kita punya SOP untuk penyusunan standar. Yaitu untuk pembuatan Pokja dan Pokjanal.

Informan 2 (Camat)

Langsung camatnya, sama PKK nya lah. Karena dia di PKK nya pun ada bagian tersendirinya dia posyandu ini. Karena di PKK ada pokja pokja nya juga ya kan, ada yang khusus untuk menangani kesehatan, dia ada organisasi tersendirinya, dia ketuanya ibu camat, struktur oganisasinya tersendiri dia tapi masih melekat di kecamatan. Masih melekat maksudnya dia nggak bisa berjalan sendiri lah. Karena kan dia pak camat berperan sebagai ketua dewan pembina. Kalau struktur organisasinya udah ada, karena dia udah punya ketua, sekretaris, bendahara. Jadi dia ada satu di kecamatan ini, dewan pembinanya pak camat, ketuanya istri camat, anggota-anggotanya dari sini juga, istri-istri pegawai, pegawai yang perempuan. Yang melantiknya ibu walikota, merekrutnya


(41)

ketua PKKnya lah, yang nyari anggota gitu, di desa pun dia gitu, di desa ada, di kecamatan ada, di kota ada, ibaratnya PKK ini pemerintahan perempuannya lah.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kalo itu ibu yang tau, tapi ada dulu memang disuruh orang itu menanam entah sayur mayur di rumah rumah, di kandang, ada, ada saya dengar pun ada dulu itu, tapi nggak pala diperhatikan lagi. Soalnya kita pun udah habis jabatan kita. Ada, ada saya dengar hari itu. Kalo sekarang belum berjalan, nggak ada berjalan. Tapi entahla selama enam bulan ini, saya nggak pala sering kali komunikasi sama orang posyandu ataupun kader-kader ya kan, ibu yang sering kesana.

Informan 6 (PKK Camat)

Kalo di camat kan dia ada Pokja 1,2,3,4. Kalau kesehatan dia Pokja 4. Pokja 4 ini dia dibilang kader-kader khusus diluar kader-kader umum.

Informan 7 (Kader)

Kalo di imunisasi belum ada Pokja itu. Kalo posyandu keseluruhan nggak ada. Ooo..apa ya kalo pokja-pokja ini belum dibikin strukturnya gitula. Oo adaa di bidan, kayaknya, tapi aku gk pernah kesitu (sambil tertawa), ada itu mungkin, kan kalo pokja ini ada disini, ada disitu, dibagi-bagi gitu, ada itu, ada.

Udah dibuat, tapi nggak dikasih tau, kamu kerjanya ini, kamu kerjanya ini, itunya kerjanya, nggak pala diapakan, ditulis gitu kan, ditulis nya tapi dikasih tau bidan, kamu ini, kamu ini. Gituu.

Informan 8 (Kader)

Pokja? Nape adong ubege i dah, hehe. (Pokja? Belum ada kudengar itu dah, hehe).


(42)

(Kader) (Apanya itu? Gak tau aku itu dah, nggak ada kurasa).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa terkait struktur organisasi posyandu dalam penyelenggaraan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit sudah dibuat standar pembuatan Pokja dan Pokjanal dari Dinas Kesehatan. Untuk kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu juga sudah ada Pokjanal posyandu yang diserahkan kepada ibu PKK. Yang menjabat sebagai ketuanya adalah istri dari camat. Pak Camat sendiri berperan sebagai dewan Pembina. Pokjanal ini sudah memiliki sekretaris, bendahara, dan anggota-anggota. Semua anggota-anggota di Pokjanal ini berasal dari istri-istri pegawai di kecamatan dan pegawai perempuan yang ada di kecamatan. Posyandu sendiri berada di Pokja 4 yaitu Pokja yang membidangi masalah kesehatan. Sedangkan Pokja di desa menurut pengakuan kepala desa sudah dibuat tapi tidak berjalan, begitu juga menurut kader bahwa sudah ada Pokja dibuat tapi belum ada strukturnya dan tidak ada diberitahukan bagaimana kejelasannya. Kader yang lain mengakui tidak tahu menahu tentang ada atau tidaknya Pokja Posyandu di desa.

4.3.9 Pernyataan Informan tentang Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Program Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan tentang Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 1 Ibu kades yang kurang merangkul kader dan masyarakatnya. Ibu kadesnya kurang muncul di posyandu jadi mereka kurang


(43)

(Dinas Kesehatan) terangkul. Jadinya posyandu ini seolah olah tidak milik masyarakat.

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo masalah posyandu on dabo marroan pe alai tai anggo diimunisasi enggan do alai, tai anggo masalah kehadiran i lengkap do I posyandu i berduyun duyun do alai ro i. Tai saat dibilang menyuntik, marun naron, aha naon, ninna ma. Bahat juo na beranggapan soni, bahat juo na madung mengerti. i maia kadang kendala na. Anggo kader i sangat membantu ita dei.

Mangarti, anggo kader ison UKBM ma pistar-pistar doi. Setiap aha, majot jot do pelatihan i. Lintas provinsi pe ma juara 3 do alai i. Anggo dana imattong makana na tercapai ita tai i posyandui mandiri, nadong dana i. Oih, sedangkan marlakkap sadari PMT i iisajo ma aha na, kenadala, nadong PMT na ninna. Sedangkan ibaen pe PMT na, mengelak do alai. Maol dope ulala anggo i. Anggo i pasar, ibatalyon an i dana sude ngen masyarakat nai, ibentuk sendiri posyandu i. Seharusna kan songoni. Anggo on terlalu manja memang masyarakat nai. Seolah-olah punya kita posyandu on.

(Kalau masalah posyandu ini dabo datang pun orang itu tapi kalo diimunisasi enggannya orang itu. Tapi kalo masalah kehadiran berduyun duyunnya itu mereka itu. Tapi saat dibilang menyuntik,sakit nanti, apa nanti, katanya lah. Banyak juga yang beranggapan kayak gitu, banyak juga yang mengerti. Itulah kadang kendalanya. Kalau kader sangat membantunya itu. Mengerti, mengertinya mereka ini UKBM udah pintar-pintar nya itu. Setiap apa, udah seringnya pelatihan itu. Lintas provinsi pun udah juara 3 nya orang itu. Kalo dana itulah makanya nggak tercapai kita karena di posyandu mandiri nadong dana i. Oih, sedangkan kelewat aja sehari PMTnya, itu ajalah apanya, kendalanya, nggak ada PMTnya katanya. Sedangkan dibuat pun PMTnya, mengelaknya orang itu. Susah lagi kurasa kalau itu. Kalo di pasar, di batalyon sana semua dari masyarakatnya, dibentuk sendiri posyandunya. Seharusnya kan gitu. Kalau ini terlalu manja masyarakatnya. Seolah olah punya kita posyandu ini).


(44)

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Apa ya dek, kalo dari kami nggak pala ada dah. Paling dari warganyanya lah payah datang, kalo nggak ada PMT agak malas orang itu datang. Itulah kan dek, harusnya posyandu inikan milik masyarakatnya itu, tapi gknya ngerti itu orang itu. Kepala desanya aja nggaknya tau dia itu kayaknya. Udah kami bilangnya, posyandu ini harusnya milik kalian, bukan kami, jadi janganlah malas datang. Tapi gitulah dek. Kalau mengharapkan kesadaran masyarakat susahnya itu. Dimana-mana kurasa kalau posyandu belum ada itu masyarakatnya yang sadar sendiri. Nggaknya tau mereka itu kalau posyandu itu milik mereka. Apalagai la mengharap dana dari mereka. Itulah kubilang tadi dek, seribu perak aja gak berani kami mintanya dari orang itu. Apalagilah mengharap ada dana mandiri dari masyarakat.

Informan 5 (Kepala Desa)

Kurang peduli, ha, itulah pula masalahnya masyarakatnya kurang memperhatikan anak-anaknya ya kan. Yang tau dia kan, taula dek, kalo di desa ini cari sehari makan seharinya. Namanya sajanya yang petani, tapi bukannya petani tapi buruh tani. Kalo petani itu kan yang mempunyai lahannya itu. Haa sedangkan disini, separoh dari ladang disini udah milik orang luar. Jadi kayakmana dia mau memperhatikan anaknya, sedangkan biaya untuk makan anaknya ajapun masih kewalahan dia ya kan. Jadi kalo kita beres-beresin anak, habis waktu, jam 9 manamau lagi orang menampung kita kerja. Itula kadang kendala di desa karna tingkat ekonomi masyarakatnya itu terlalu lemah. Makanya kalo masalah kesehatan itu belum terlalu diinikan. Itula dek, kurasa masalah kesehatan ini semuanggak sulitnya diatasi asal diperhatikan pemerintah masalah ekonomi rakyat. Kayak manala, kita gajian pun ke sawah orang. Gaji pertuan cuma 30 ribu. Untuk makan, untuk biaya anaknya sekolah, ongkosnya, belum lagi gizinya. Darimanala dapat. Kan nggak cukup jadinya. Kayak manala mau sehat anak-anak di desa.

Iya inila yang terlalu masalah di desa. Kalo masyarakat itu gitulah, kadang masyarakat ini dibantu bukannya nggak dibantu, udah dibantu mintanya terus terus.

Ha, iya kalo tahun ini dibantu maunya tahun depan jangan lagi. Jadi kalo dibantu ini tahun depan nggak dibantu dia,


(45)

apanya, kan udah digantinya awak katanya. Pemerintah mana mau membantu yang nggak ada bangkit-bangkitnya nggak ada maju-majunya mana mau. Yang suka pemerintah, dibantu dia maju dia mungkin ditambah itu bantuan. Haa itu maksud pemerintah, Makanya masyarakat ini nggak sadar dia, dipikirnya kalo dibantu dia, dibantu terus-terusan, siapa tahan. Warga bukan dia aja, masyarakat bukan dia aja manusia bukan dia aja. Masih banyak lagi di daerah lain lagi.

Haa itula hambatan-hambatan dari masyarakat maupun dari pemerintah selalu ada kelemahan-kelemahan utamanya saya rasa untuk saat-saat ini, masyarakatnya belum menyadari akan pentingnya kesehatan itu, itunya.

Saya rasa dek yang bosannya orang itu, setiap minggu, setiap minggu ada pertemuan orang itu posyandu kan, haa ada, berarti ada komunikasi orang itu sama masyarakat setiap minggu tentang kesehatan. Baik untuk usila, kan adanya dibantu orang itu itu untuk pengobatan gratis. Banyak. Kita pun dulu ada dari desa kita menerima dana bantuan kita terapkan untuk orang itu, kita belikan telor, kita belikan daging. Untuk dipuding anak-anaknya, haa kan gitu. Jadi diminta orang itu terus-terusan, bukannya tiap hari datang bantuan dari pemerintah ya kan. Sekali setahun, kalo ada anggaran dianggarkan.

Informan 7 (Kader)

Sekarang ini belum ada masalah di posyandu.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan program posyandu di wilayah kerja puskesmas Pintu Langit hampir sama dari semua informan yaitu posyandu yang masih seolah-olah milik puskesmas bukan milik masyarakat. Menurut Dinas Kesehtan ini terjadi karena ibu kepala desanya yang kurang merangkul masyarakat desanya dan kurang berpartisipasi di posyandu. Sedangkan menurut kepala puskemas Pintu Langit masyarakatnya masih terlalu manja.


(46)

Masyarakat kurang mau berpartisipasi dan mengunjungi posyandu jika tidak ada pemberian makanan tambahan (PMT).

Dana dari masyarakat pun tidak bisa diharapkan dari masyarakat sehingga sulit untuk dapat mencapai posyandu mandiri. Selain itu masyarakat masih banyak yang tidak mau diimunisasi karena takut anaknya menjadi sakit sehabis diimunisasi. Petugas Puskesmas juga mengakui bahwa masyarakat masih malas untuk berkunjung ke posyandu, apalagi tidak disediakan PMT oleh puskemas. Pemaparan yang lebih jelas dijabarkan oleh Pak kepala desa yang menjelaskan mengapa masyarakat kurang mau berpartisipasi di posyandu karena masih kurangnya kepedulian masyarakat akan kesehatan. Hal ini disebabkan karena ekonomi masyarakat yang masih lemah.

Banyak masyarakat yang bekerja hanya sebagai buruh tani yang tidak memiliki lading sendiri. Para buruh tani ini digaji harian oleh pemilik ladang sehingga jika tidak bekerja mereka tidak memiliki penghasilan dalam sehari tersebut. Selain itu kepala desa juga mengeluhkan pemerintah yang masih kurang dalam memperhatikan ekonomi masyarakat. Meski demikian pemerintah juga telah mencoba banyak membantu masyarakat. Sehingga pak kades menyimpulkan bahwa kurangnya kepedulian masyarakat akan kesehatan karena ekonomi masyarakatnya sendiri masih lemah. Adapun menurut kader selama ini belum ada ditemukan kendala atau masalah dalam pelaksanaan posyandu.

4.3.10 Pernyataan Informan tentang Persiapan Sebelum Hari Buka Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan


(47)

Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan tentang Persiapan Sebelum Hari Buka Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

Informan Pernyataan

Informan 7 (Kader)

Sebelum posyandu kan kita beres-beres dulu, timbangannya itu, alat-alatnya itu, kita bagusin dulu. Kalo mengajak masyarakatnya itu kan udah diumumkannya itu. Orang itu datangnya itu.

Informan 8 (Kader)

Anggo manyebarkon i kan ma i masojid do diumumkon i. Tempat kan ma i si dei selalu, bagas ni masyarakat, olo ra ia, arana mulai na jolo-jolo pe isi do .Baru marbagi tugas ma ami i adong balita, adong usila, manimbang, mancatat, mangelehen panganon nai. Makanan tambahan ngen puskes, haha, kadang telor, puding, roti.

(Kalau menyebarkannya kan udah diumumkannya itu dari masjid. Tempatnya kan disitunya itu selalu, rumahnya masyarakat, iya mau dia, karena udah dari dulu-dulunya disitu. Baru berbagi tugasla kami ada di balita, ada usila, menimbang, emncatat, nagasih makanannya itu. Makanan tambahan dari puskes, haha, kadang telor, pudding, roti).


(48)

Informan 10 (Kader)

Paboana tu masyarakat? Disosialisasikan dei anggo i. Ngen masojid dei, idokkon mai tiop minggu kedua di Simasom soni kan, songon ami kan adong dek ia tu Batu Lanja, agak terpencil desa nai, ima akkon idokkon ma ngen masojid so iboto alai i. Pembagian tugas adong dei, di pencatatan anggo au tugasku. PMT kadang ami, kadang ioban puskesmas nai, on ma lagi bermasalah on PMT, ma 4 bulan mulai bulan Januari I nadong PMT. Nadong dana na ilehen puskesmas.Bia do PMT na niba kan? Nape ro dana na nikkalai, ngen masyarakat? napedo adong tong i. (Memberitahu nya sama masyarakat? Disosialisasikannya itu kalau itu. Dari mesjidnya itu, dibilang la itu tiap minggu kedua di Simasom kan, kayak kami kana da dek dia di Batu Lanja, agak terpencil desanya, itulah harus dibilang dari masjid biar tahu orang itu. Pembagian tugas adanya itu, di pencatatan kalau aku tugasku. PMT kadang kami, kadang dibawa puskesmasnya, ini lagi bermasalah in PMT, udah 4 bulan mulai bulan Januari itu nggak ada PMT. Nggak ada dikasih puskesmas. Kayak mananya PMTnya kita bilang gitu kan? Belum datang dananya kata orang itu. Dari masyarakat? Belum adala itu).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa persiapan yang dilakukan kader sebelum hari buka posyandu yaitu menyebarkan hari buka yang sudah diumumkan di masjid sebelumnya, lalu mempersiapkan alat-alat seperti meja, kursi, dan timbangan. Setelah itu kader juga sudah melakukan pembagian tugas masing-masing. Sedangkan untuk menyiapkan PMT kadang disiapkan oleh kader kadang sudah dibawa oleh puskesmas. Untuk PMT yang menyediakan dana adalah puskesmas dan kader bertugas untuk memasaknya.

4.3.11 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Posyandu Pada Hari Buka di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan


(49)

Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Posyandu Pada Hari Buka di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 3 (Kepala Puskesmas)

Anggo timbangan kan alai do mempersiapkon I, ita hanya datang bawa vaksin, logistik na di perlukan, alat-alat kesehatan. PMT pe alai do I, ita menyediaon dana na. Anggo habis posyandu ibaen kalai soni laporan, baru langsung I rekap petugas sadari I kan.

(Kalau timbangan kan mereka itu yang menyiapkan itu, kita hanya datang bawa vaksin, logistic yang diperlukan, alat-alat kesehatan. PMT pun merekanya itu, kita yang menyediakan dananya.

Kalau habis posyandu dibuat orang itu gitu laporan, baru langsung direkap petugas sehari itu kan).

Informan 4 (Petugas Puskesmas)

Kami kan ada 4 kami itu dek ke posyandu tiap sabtu, itulah kami bagi-bagi tugas. 1 untuk ibu hamil, 1 untuk gizi, 1 untuk imunisasi, baru 1 lansia. Yang lainnya itulah yang dikerjakan kader. Kan kau liatnya rame kan dek. Semangatnya ibu-ibu itu datang. Gratisnya pula kan. Nggak mesti lagi ke puskesmas orang itu. Gimanalah pula orang itu mau ke puskesmas jauhnya di atas, orang itu dibawahnya. Paling dari Pintu Langit itu ajalah yang datang, kalo yang 3 desa lagi, malaslah orang itu ke puskesmas dek. Itulah yang kayak dibilang tadi 1/3 aja kan udah bayaknya itu dek.yang realnya nya dah kan. Kurasa dimanapun puskesmasnya segitu-segitu juganya itu dek.

Mandaftar, manimbang, mancatat hasil penimbangan nai,olo ima karejo nami, sada manimbang, adong na mancatat, marbagian-bagian mattong. Anggo penyuluhan inda, alai dei.

(Mandaftar, manimbang, mancatat hasil penimbangannya itu, iya itula kerja kami, satu menimbang, ada yang mencatat, berbagi-bagi la pula. Kalau penyuluhan nggak,


(50)

orang itunya itu).

Informan 9 (Kader)

Adong mandaftar, adong manimbang, adong mancatat. Penyuluhan adong, bidan bidan na i.

(Ada mendaftar, ada menimbang, ada mencatat. Penyuluhan ada, bidan bidannya itu).

Informan 10 (Kader)

Menimbang, mencatatat, mandaftar. Anggo konseling ngen kader ipaboa hasil penimbanagan nai misalna kan on berat badan na sa on bulan na lewat saon, idokkon manaek sanga manurun kan, anggo manurun tong ilehen ma makanan tambahan na kan.

(Menimbang, mencatat, mendaftar. Kalau konselingdari kader dikasih tau hasil penimbangannya misalnya kan ini berat badannya segini, bulan lalu segini dibilang naik atau turun, kalau turun dikasih la makanan tambahan).

Informan 12 (Masyarakat)

Penimbangan itulah, pemeriksaan gizi dari tinggi badan ama berat badannya, kalau kurang gizi dikasilah itu bubur atau roti MT ASI itu. Konseling ada, dikasih saran-saran gitu kami.

Informan 13 (Masyarakat)

Manimbang, imunisasi, Polio, campak, makanan tambahan.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit yang dilakukan saat hari buka adalah pendaftaran, penimbangan, pencatatan dan penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan atau kader. Selain itu, saat posyandu dilakukan petugas puskesmas yang datang setiap minggu berjumlah 4 orang dengan tugas 1 memeriksa ibu hamil, 1 untuk gizi, 1 untuk imunisasi, dan 1 untuk lansia. Menurut petugas puskesmas ibu-ibu hamil semangat melakukan pemeriksaan di posyandu karena gratis dan tak perlu lagi harus ke puskesmas yang cukup jauh dan cukup tinggi.


(51)

4.3.12 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Posyandu Setelah Hari Buka di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan

4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Posyandu Setelah Hari Buka di Wilayah Kerja Puskemas Pintu Langit

Informan Pernyataan

Informan 8 (Kader)

Diskusi anggo adong mattong na so rokan soni, alap le si aha, ninna. Soni soni mattong. Sweeping kehe, kehe doami i tu bagas nai, asi na ro ho kele niba, manimbang pe kehe.

(Diskusi kalau ada yang nggak datang gitu kan, jempulah si apa, gitu. Gitu-gitulah. Sweeping pergi, pergi nya kami itu ke rumahnya, kenapa nggak datang kau kita bilang, menimbang pun pergi).

Informan 9 (Kader)

Anggo na soro mattong, alap le si aha ninna. Diagram SKDN adong, tiop taon, alai matong na poso-poso i. Sweeping olo, isapaan asi na ro, manimbang kadang. (Kalau yang nggak datang, jemputlah si apa, gitu. Diagram SKDN, ada tiap tahun, orang itu lah yang muda-muda itu. Sweeping iya, ditanya kenapa gk datang. Kalau menimbang kadang).

Informan 10 (Kader)

Adong misalna adong na BGM kan, asi bisa songonon on ninna kan, i dokkon petugas nai ma sanga bia-bia naron kan. Mangarekap catatan nai? Ami mancatat na baru ilehen tu bidan nai. Diagram SKDN olo ami mambaenna. Anggo sweeping, sweeping mattongmengajak, kadang manimbang, kadang manimbang ma ita dabo niba nara alai, jadi kan bulan depan doma i anggo soni ninna. (Ada misalnya yang BGM kan, kenapa bisa gini ini katanya kan, dibilang petugasnya lah itu entah


(52)

gimana-gimana nanti kan. Merekap catatannya? Kami mencatatnya baru dikasih ke bidannya itu. Diagram SKDN iya kami yang buat. Kalau sweeping, sweeping lah mengajak, kadang menimbang, kadang menimbang lah kita ya kubilang nggak mau orang itu, jadi bulan depan lah jadinya kalau gitu katanya).

Informan 13 (Masyarakat)

Adong ro alai memang manyapai au asi na ro, anggo got itimbang malosok au, ah bulan depan domada i nikku. (Ada datang orang itu memang nanya aku kenapa nggak datang, kalau mau ditimbang malas aku, ah bulan depan ajala itu kubilang).

Informan 14 (Masyarakat)

Inda, na ro alai i, tai isapai alai memang, asi na ro ho kele, ninna. Inda, mandokkon sajo alai, anggo itimbang nai, bulan depan domai i.

(Nggak, nggak datang itu orang itu, tapi ditanya orang itu memang kenapa nggak datang kau katanya. Nggak membilangkan ajanya orang itu, kalau ditimbangnya, bulan depannya lah itu).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kegiatan kader setelah selesai dilaksanakannya posyandu adalah mendiskusikan hasil posyandu jika ada yang bermasalah seperti bayi di bawah garis merah, membuat catatan hasil kegiatan posyandu, membuat diagram SKDN, dan melakukan sweeping jika ada yang tidak berhadir. Namun sweeping ini masih sebatas menanyakan ketidakhadiran saja dan belum melakukan kegiatan penimbangan. Masyarakat mengakui bahwa jika mereka tidak berhadir di posyandu kader akan datang ke rumah meraka dan menanyakan mengapa tidak berhadir.


(53)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Program Posyandu 5.1.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses implementasi program/kebijakan. Komunikasi dalam implementasi program merupakan proses dimana sebuah program dikomunikasikan kepada publik sasaran. Bentuk-bentuk komunikasi dalam melaksanakan program dapat berbentuk rapat, diskusi, atau kerjasama. Dalam penyelenggaraan program posyandu juga diperlukan komunikasi yang baik dari para stakeholder yang terkait agar posyandu dapat terlaksana dan berhasil.

Dalam Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Tahun 2011 telah diatur tugas dan fungsi masing-masing stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan posyandu yang seluruhnya saling berkaitan dan dilaksanakan secara terpadu. Oleh karenanya perlu komunikasi yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing stakeholder tersebut. Menurut Widodo (2011) dalam komunikasi, suatu informasi perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan/program agar pelaku kebijakan dapat memahami apa yang menjadi isi, tujuan, arah, dan sasaran dari kebijakan sehingga pelaku kebijakan dapat mempersiapkan hal-hal apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan sehingga proses implementasi dapat berjalan dengan efektif serta sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut.


(1)

5. dr. Fauzi, SKM, selaku Dosen Pembimbing II skripsi dan Dosen Penguji I yang telah banyak sekali meluangkan waktu, memberikan saran, dukungan, nasihat, serta arahan untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Destanul Aulia, SKM, MBA, MEc, PHd, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan masukan, arahan-arahan, serta bimbingan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

7. dr. Rusmalawaty, M.Kes yang telah banyak memberikan masukan serta saran-saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini serta memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis menjalani pendidikan.

8. Dr. Wirsal Hasan, MPH, selaku Dosen Penasehat Akademik yang senantiasa memberikan arahan-arahan, bimbingan, dan motivasi kepada penulis selama kuliah di FKM USU.

9. Seluruh dosen dan staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis menjadi mahasiswa di FKM USU.

10.Kepala Puskesmas Pintu Langit, Kepala Desa Simasom, pegawai puskesmas serta kader-kader yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pintu Langit yang telah membantu penelitian penulis.

11.Teristimewa kepada kedua orangtuaku, Marahasian Siregar dan Nelly Meilinda yang senantiasa memberikan doa, kasih saying, dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga dan tak tak pernah bias diganti kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada adik-adikku tersayang Lisa Noprianti, Lita Anita, dan Dinda Mutiah yang telah memberikan motivasi


(2)

selama ini. Juga kepada adik Fadila Hanum yang banyak membantu proses pembuatan skripsi ini.

12.Kepada sahabat-sahabatku tersayang di FKM USU, Elviana Nst, Delima Saima Putri, Asmada Siregar, Pinta Rezeki, dan Nur Syakirah yang selalu membersamai dari awal masuk perkuliahan hingga akhir. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk motivasi dan bantuannya.

13.Presidium UKMI FKM 2015 yang luar biasa Dila, Rindi, Susan, Dayah, Richfa, Amel, Fitri, Jannah, Nanda, Ayu, Adek, Tomy, Rifnal, Zaki, dan Alfin yang telah banyak sekali memberikan pelajaran berharga kepada penulis selama berjuang di jalan ini. Adik-adik di LMAI UKMI FKM USU Sera, Ulfa, Lili, Rustia, Syarah, Ikhsan, Nanda, dan Fadly yang juga sangat luar biasa yang membersamai perjuangan dakwah di FKM.

14.Keluarga besar UKMI FKM USU, Kak Tika, Kak Nura, Kak Yola, Kak Dian, Kak Ici, Susan, Lila, Kiki, Duan, Honesty, Nazrah, Sahira, dan yang lain yang tak bisa disebut satu persatu. Juga kepada keluarga besar UKMI Ad Dakwah USU yang baru saja membersamai penulis dalam berjuang, semoga dapat menyelesaikan amanah dengan baik sampai akhir.

15.Kepada adik-adik kakak yang luar biasa dalam belajar Okti, Ama, Arfi, Aci, Tiara, Rani, dan Raisyah. Semoga istiqomah sampai akhir hayat.

16.Teman-teman PBL Bunuraya Kak Linda, Kak Fitri, Asmada, Nyanyu, Rila, Dea, Epin, Liza, Lola, Arika, Ica, dan Karl yang memberikan keceriaan dan warna baru juga kisah-kisah menarik yang tak terlupakan. Juga teman-teman LKP dan


(3)

teman-teman di AKK Itha, Ayu, Artha, Vefi, Utiya, Nidi, Wiwin, dan Nisa yang telah banyak mensupport dan berjuang bersama menyelesaikan tugas skripsi. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2016


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Analisa Kadmium (Cd) Pada Air Sumur di Sekitar Persawahan di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

6 49 97

Kualitas Hidup Lansia Yang Berkunjung ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Daerah Kota Padangsidimpuan

2 32 89

HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG REMAJA USIA 14-16 TAHUN DI DESA MOMPANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU KOTA PADANGSIDIMPUAN.

0 2 23

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 13

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 10

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 30

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 5 4

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 7

Analisa Kadmium (Cd) Pada Air Sumur di Sekitar Persawahan di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 14