Kerangka Konsep Jenis Penelitian Objek Penelitian Definisi Operasional

Pencemaran tanah pertanian oleh kadmium Cd bisa terjadi akibat pemakaian pupuk fosfat yang berlebihan Darmono, 2001. Pencemaran akibat pupuk yang diaplikasikan di sawah beririgasi sebahagian besar menyebar di dalam air pengairan, terus ke sungai, dan akhirnya ke laut. Memang di dalam air terjadi pengenceran, sebahagian ada yang terurai dan sebahagian lagi tetap persisten meskipun konsentrasinya mengecil, tetapi masih tetap mengandung resiko mencemarkan lingkungan. Sebagian besar pupuk yang jatuh ke tanah yang dituju akan terbawa oleh air irigasi Nailatus, 2012. Pemupukan yang berlebihan terhadap tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi Grafindo, 2009. Eutrofikasi merupakan masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat, khususnya dalam ekosistem air tawar. Fosfat berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri, 7 dari industri, 11 dari detergen, 17 dari pupuk pertanian, 23 dari limbah manusia, 32 dari limbah peternakan Morse et al dalam Wikipedia, 2013.

2.7. Kerangka Konsep

Air sumur yang berada di sekitar persawahan • Konstruksi sumur • Jarak sumur dengan persawahan Ada Kadmium Tidak Ada Kadmium Permenkes RI No. 416MENKESIX199 Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai kadar kadmium Cd pada air sumur yang digunakan oleh masyarakat di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada air sumur yang digunakan oleh masyarakat di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. Alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian adalah karena : a. Di Desa Mompang terdapat banyak sawah. b. Masyarakat Desa Mompang menggunakan pupuk anorganik untuk lahan pertaniannya. Universitas Sumatera Utara c. Masyarakat Desa Mompang menggunakan air sumur sebagai sumber air minum dan air bersih. d. Belum pernah ada penelitian tentang kandungan kadmium Cd pada air sumur yang berada di sekitar persawahan. Lokasi pemeriksaan sampel air dilakukan di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL-PPM Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2013.

3.3. Objek Penelitian

Populasi dan objek penelitian adalah semua sumur yang dipakai masyarakat Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan sebagai air minum dan air bersih dengan jumlah 89 sumur. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara non random sampling, yaitu purposive sampling dengan memperhatikan syarat-syarat berikut ini : - Sampel yang diambil berada di sekitar persawahan. - Sumur digunakan warga untuk keperluan sehari-hari dan sebagai sumber air minum. - Warga yang bersangkutan bersedia diambil airnya. - Sampel yang diambil dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu dari sumur yang berjarak 10 m dari titik terluar sawah, sumur yang berjarak 10-50 m dari titik terluar sawah, dan sumur yang berjarak 50m dari titik terluar sawah. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal di atas maka jumlah sampel untuk pemeriksaan kadmium Cd dari air sumur adalah sebanyak 30 sampel. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kandungan kadmium Cd pada sampel air sumur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan Permenkes RI No. 416MENKESIX1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, dan menggunakan Hit Chain untuk mengukur jarak sumur dengan batas terluar sawah yang tegak lurus dengan sumur. Untuk mengetahui kondisi air dan konstruksi sumur diajukan sebelas butir pertanyaan berbentuk kuesioner. Kuesioner berupa observasi air dan konstruksi sumur dilakukan untuk melihat kondisi air dan konstruksi sumur yang digunakan disesuaikan dengan kriteria kesehatan sumur. a. Air dan konstruksi sumur resiko rendah apabila responden menjawab “Ya” 0-4 dari 11 pernyataan b. Air dan konstruksi sumur resiko sedang apabila responden menjawa b “Ya” 5-8 dari 11 pernyataan c. Air dan konstruksi sumur resiko tinggi apabila responden menjawab “Ya” 8-11 dari 11 pernyataan

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari referensi berupa buku-buku pendukung, data puskesmas, serta data demografi dari Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan. Universitas Sumatera Utara 3.5. Pelaksanaan Penelitian 3.5.1. Pengambilan dan Pengiriman Sampel ke Laboratorium 1. Botol polyethylene digunakan sebagai wadah sampel 2. Botol yang akan digunakan dibilas terlebih dahulu dengan air sampel 3. Wadah sampel yang terbuat dari polyethylene dimasukkan ke dalam air sampel 4. Sampel diambil sampai wadah sampel terisi penuh 5. Wadah sampel diberi label 6. Sampel dibawa ke laboratorium 3.5.2. Pemeriksaan Sampel di Laboratorium 3.5.2.1 Alat yang digunakan 1. ICP Inductively Couple Plasma 2. Pemanas listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 mL 4. Labu ukur 1000 mL 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 mL

3.5.2.2 Bahan yang digunakan

1. Larutan standar Cd 1000 mgL 2. Air Suling 3. Asam Nitrat, HNO 3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon

3.6. Cara Kerja Penelitian

Universitas Sumatera Utara

3.6.1. Persiapan Sampel A. Pengujian Kadmium Terlarut

Adapun prosedur kerja yang dilakukan yaitu: 1. Saring sampel sebanyak 50 mL ke dalam erlenmeyer 250 mL 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji

B. Pengujian Kadmium Total

1. Masukkan 50 mL sampel ke dalam Erlenmeyer 250 mL 2. Tambahkan 5 mL HNO 3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 – 20 mL 3. Tambahkan lagi 5 mL HNO 3 pekat, tutup erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih dan sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 mL HNO 3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

3.6.2. Pembuatan Larutan Baku Kadmium A.Pembuatan Larutan Baku Kadmium 5 mgL

1. Pipet 5 mL larutan baku Cd 1000 mgL ke dalam labu ukur 1000 mL. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. Universitas Sumatera Utara

B. Pembuatan Larutan Kerja Kadmium

1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 mL larutan baku Cd 5 mgL ke dalam labu ukur 1000 mL. 2. Tambahkan air suling sampel tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar cadmium 0; 0,0015 ; 0, 025 ; 0, 050 ; 0, 075 ; 0, 125 mgL. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam erlenmeyer 250 mL.

3.6.3. Prosedur Analisa

1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar kadmium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu per satu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

3.7. Definisi Operasional

1. Air sumur adalah air tanah yang digunakan oleh masyarakat Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu untuk keperluan sehari-hari. 2. Kadar kadmium Cd adalah banyaknya kadmium Cd yang ditemukan dalam sampel melalui pemeriksaan laboratorium, baik secara kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan Permenkes RI No. 416MENKESIX1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. 3. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan parameter kimia pada sampel air di Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan- Pemberantasan Penyakit Menular BTKL-PPM untuk mengetahui kadar kadmium Cd pada air sumur. Universitas Sumatera Utara 4. Memenuhi syarat adalah apabila tidak ditemukan kadmium Cd di dalam sampel air atau jumlahnya belum melampaui batas maksimum cemaran logam pada air sumur menurut Permenkes RI No. 416MENKESIX1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, standar kandungan kadmium Cd di dalam air yang aman adalah 0,005 mgL. 5. Tidak memenuhi syarat adalah apabila ditemukan kadmium Cd di dalam sampel air atau jumlahnya melampaui batas maksimum cemaran logam pada air sumur menurut Permenkes RI No. 416MENKESIX1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, standar kandungan kadmium Cd di dalam air yang aman adalah 0,005 mgL. 6. Konstruksi sumur adalah gambaran dari bangunan sumur di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan yang disesuaikan dengan syarat fisik sumur gali yang telah ditetapkan, meliputi : a. Jarak sumur gali dari sumber pencemaran seperti kakus, tempat pembuangan sampah, saluran air limbah minimal 10 meter dan letaknya tidak berada dibawah sumber pencemaran tersebut. b. Dinding sumur cincin minimal dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan kedap air. c. Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari bahan kedap air. d. Tinggi bibir sumur minimal 0,8 meter dari permukaan tanah. Universitas Sumatera Utara e. Mempunyai saluran pembuangan air bekas minimal sepanjang 10 meter dan terbuat dari bahan kedap air. f. Memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. 7. Jarak persawahan terhadap sumur adalah jarak dari titik terdekat yang tegak lurus dengan sumur sebagai objek penelitian.

3.8. Pengolahan dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

4 59 136

HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG REMAJA USIA 14-16 TAHUN DI DESA MOMPANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU KOTA PADANGSIDIMPUAN.

0 2 23

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 13

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 10

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 30

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 5 4

Analisis Implementasi Program Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air 2.1.1. Pengertian Air - Analisa Kadmium (Cd) Pada Air Sumur di Sekitar Persawahan di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 38

Analisa Kadmium (Cd) Pada Air Sumur di Sekitar Persawahan di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 14