paru-paru pulmonary emphysema dengan gejala awal gangguan saluran napas, mual, muntah dan kepala pusing.
c Efek Kadmium Cd Terhadap Tulang
Serangan yang paling hebat karena kadmium Cd adalah kerapuhan tulang. Efek ini telah menggoncangkan dunia internasional sehingga setiap orang dilanda
rasa takut terhadap pencemaran. Efek ini timbul akibat kekurangan kalsium dalam makanan yang tercemar kadmium Cd, sehingga fungsi kalsium darah digantikan
oleh logam kadmium Cd yang ada. Pada akhirnya kerapuhan pada tulang-tulang penderita yang dinamakan itai-itai disease.
d Efek Kadmium Cd Terhadap Darah dan Jantung
Efek kronis kadmium Cd dapat pula menimbulkan anemia karena CdO. Penyakit ini karena adanya hubungan antara kandungan kadmium Cd yang tinggi
dalam darah dengan rendahnya hemoglobin. e
Efek Kadmium Cd Terhadap Sistem Reproduksi Daya racun yang dimiliki oleh kadmium Cd juga mempengaruhi sistem
reproduksi dan organ-organnya. Pada konsentrasi tertentu kadmium Cd dapat mematikan sel-sel sperma pada laki-laki. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa akibat
terpapar uap logam kadmium Cd dapat mengakibatkan impotensi. Impotensi yang terjadi dapat dibuktikan dengan rendahnya kadar testoteron dalam darah.
2.4.5. Metabolisme Absorbsi, Distribusi dan Ekskresi Kadmium Cd dalam Tubuh
Universitas Sumatera Utara
Menurut Widowati, Sastiono Jusuf, 2008, kadmium Cd dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia melalui berbagai cara, yaitu:
a. Dari udara yang tercemar, misalnya asap rokok dan asap pembakaran batu bara b. Melalui wadahtempat berlapis kadmium yang digunakan untuk tempat makanan
atau minuman
c. Melalui kontaminasi perairan dan hasil perairan yang tercemar kadmium Cd d. Melalui rantai makanan
e. Melalui konsumsi daging yang diberi obat anthelminthes yang mengandung kadmium Cd.
Menurut Palar 2008, dalam buku Pencemaran Logam Berat, sebagian besar kadmium Cd masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, tetapi keluar lagi
melalui feses sekitar 3-4 minggu kemudian dan sebagian kecil dikeluarkan melalui urin. Kadmium Cd dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan ginjal terutama terikat
sebagai metalotionein. Metalotinein mengandung unsur sistein, dimana kadmium Cd terikat dalam gugus sulfhidril -SH dalam enzim seperti karboksil sisteinil,
histidil, hidroksil dan fosfatil dari protein dan purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas kadmium Cd disebabkan oleh interaksi antara kadmium Cd dan protein
tersebut, sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh.
Plasma enzim yang diketahui dihambat oleh kadmium Cd ialah aktivitas dari enzim alfa anti tripsin. Terjadinya defisiensi enzim ini dapat menyebabkan emfisema
dari paru dan hal ini merupakan salah satu gejala gangguan paru karena toksisitas kadmium Cd.
Universitas Sumatera Utara
Absorpsi kadmium Cd melalui gastrointestinal lebih rendah dibandingkan absorpsi melalui respirasi, yaitu sekitar 5-8. Absorpsi kadmium Cd meningkat
bila terjadi defisiensi kalsium Ca, besi Fe dan rendah protein dalam makanan. Defisiensi kalsium akan merangsang sintesis ikatan Ca-protein sehingga akan
meningkatkan absorpsi kadmium Cd, sedangkan kecukupan seng Zn dalam makanan dapat menurunkan absorpsi kadmium Cd. Hal ini diduga karena seng Zn
merangsang produksi metalotionin. Sistem hayati memiliki peluang untuk mengikat unsur logam berat sebagai
fungsi detoksifikasi, yaitu mengikat logam berat dalam lingkaran metabolisme tanpa mengeliminasinya. Metalotionin dapat terinduksi dan ditemukan di semua golongan
makhluk hidup misalnya mamalia, ikan, maluska, zooplankton dan pitoplankton dan berbagai tingkat jaringanorgan misalnya hati, ginjal, insang, testis, otot, eritrosit.
Konsentrasi metalonionin dalam jaringan meningkat ketika organisme terkontaminasi
unsur logam berat.
Kadmium Cd memiliki afinitas yang kuat terhadap ginjal dan hati. Pada umumnya, sekitar 50-75 kadmium Cd dalam tubuh terdapat pada kedua organ
tersebut. Kadmium Cd ditransportasikan dalam darah yang berikatan dengan sel darah merah dan protein berat molekul tinggi dalam plasma, khususnya oleh albumin.
Sejumlah kecil kadmium Cd dalam darah mungkin ditransportasikan oleh metalotionin. Kadar kadmium Cd dalam darah orang dewasa yang terpapar
kadmium Cd secara berlebihan biasanya 1μgdL, sedangkan bayi yang baru lahir mengandung kadmium Cd yang cukup rendah yaitu kurang dari 1 mg dari beban
total tubuh.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Persawahan