Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

lain yang berhubungan dengan pengrajin bata merah. Alat yang digunakan antara lain kamera digital dan handphone.

F. Instrumen Penelitian

Instrumenyang digunakan dalam penelitian iniadalah pedoman wawancara dengan pertanyaan yang terstruktur terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang mencakup karakteristik responden, total pendapatan rumah tangga, tingkat kesejahteraan rumah tangga, dan pola persebaran industri bata merah.

G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Moh. Pabundu Tika 2005: 63 sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pemeriksaan data editing adalah meneliti kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik dan relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Adapun yang perlu diteliti adalah kelengkapan pengisian kuesioner, keterbacaan tulisan, kesesuaian jawaban, relevansi jawaban, keseragaman dalam satuan. b. Pemberian code coding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya. Pemberian coding data harus dilakukan secara konsisten karena hal tersebut sangat menentukan reliabilitas Moh. Pabundu Tika, 2005: 64. c. Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis dalam bentuk tabel Moh. Pabundu Tika, 2005: 66. Memasukkan data dalam tabel, akan memudahkan kita dalam melakukan analisis. Setelah menyusun buku kode dan mengkode data, maka peneliti siap untuk mengolah data. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini secara deskriptif yaitu proses penyederhanaan data secara deskriptif statistik tunggal adalah tabel dimana data disusun dalam bentuk kolom tunggal, tabel ini memberikan gambaran tentang objek yang diteliti Pabundu Tika :74-75. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dalam tabel frekuensi dan tebel silang. Tabel frekuensi digunakan untuk mengetahui karakterisitik responden dan pendapatan total rumah tangga responden, klasifikasi tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin industri bata merah mengacu pada kriteria BPS Badan Pusat Statistik. Salah satu teknik analisis yang dapat digunakan untuk analisis pola sebaran adalah dengan metode analisis tetangga dekat nearest neighbour analysis. Teknik ini digunakan untuk menentukan pola sebaran tertentu dalam penggunaan ruang di suatu wilayah. Mendasarkan analisis tetangga terdekat, ada tiga tipe pola sebaran yang terdapat pada suatu wilayah, yaitu; 1 pola seragam; 2 pola mengelompok; 3 pola acak. Ketentuan kategori pola sebaran terhadap suatu wilayah diperoleh dari hasil analisis dengan ukuran parameter tetangga terdekat, yaitu; a nilai T = 0 termasuk tipe pola sebaran mengelompok; b nilai T = 1,00 termasuk tipe pola sebaran acak; 3 nilai T = 2,15 termasuk tipe pola sebaran seragam Bintarto Surastopo 1991 : 76. Parameter tetangga terdekat T ditunjukkan dengan rangkaian kesatuan