Kajian Kesejahteraan RumahTangga Kajian Teori

3. AminMuslimin 2012 Dampak Industri batu bara terhadap tingkat kemiskinan dan kesejahteraan petani pengusaha industri batu bata di Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Sumbangan pendapatan industri batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga petani pengusaha rata-rata sebesar 74,58. 4. Muhammad Taufik 2010 Analisis Pola sebaran industri Kerajinan Perakdi Kecamatan Kotagede Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data menggunakan metode analisis metode tetangga terdekat dan tabel frekuensi 1. Pola sebaran mengelompok 2. Kebudayan, kelurga, jarak industri terhadap tenaga kerja dan jarak industri terhadap bahan baku adalah faktor-faktor yang berpengaruh.

C. Kerangka Berfikir

Manusia berusaha agar tetap bertahan hidup untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Upaya pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh manusia itu berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Lingkungan sangat berpengaruh pada upaya pemenuhan kebutuhan, karena lingkungan akan memiliki nilai guna jika dimanfaatkan oleh manusia. Pemanfaatan lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan merupakan bentuk interaksi dalam upaya bertahan hidup.Di Kecamatan Pataruman terdapat sentra pembuatan bata merah. Sentra pembutan bata merah ini muncul karena salah satu bentuk usaha ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian pokok. Ketidakseimbangan dalam pemasukan dan pengeluaran, mendorong rumah tangga untuk mencari mata pencaharian yang lebih menunjang kebutuhan ekonomi rumah tangga, yaitu dengan mendirikan pembuatan bata merah. Sentra pembuatan bata merah di Kecamatan Pataruman, berkembang menjadi salah satu aktivitas ekonomi penduduk yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi rumah tangga pengrajin industri bata merah. Selain melakukan pekerjaan pada sentra pembuatan bata merah, rumah tangga pengrajin industri bata merah di Kecamatan Pataruman juga mempunyai pekerjaan sampingan antara lain sebagai wiraswasta atau petani maupun buruh tani, hal ini dikarenakan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Dari hasil pendapatan sebagai rumah tangga pengrajin bata merah juga mendapatkan penghasilan dari sektor lain. Total pendapatan pengrajin bata merah terdiri dari pendapatan bata merah, pendapatan non bata merah dan pendapatan anggota rumah tangga. Total pendapatan yang meningkat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga pengrajin industri bata merah. Pengrajin industri bata merah di Kecamatan Pataruman dikatakan sejahtera atau tidak sejahtera menurut BPS dapat dilihat ada 14 indikator yaitu pendapatan, kepemilikan aset, luas lantai, jenis lantai, jenis dinding, fasilitas tempat buang air besar, sumber air minum, sumber penerangan yang digunakan, bahan bakar yang digunakan, pendidikan kepala rumah tangga, frekuensi makan dalam sehari, kebiasaan membeli daging, kemampuan membeli pakaian, dan kemampuan berobat ke puskesmas. Untuk mengetahui pola sebaran lokasi industri bata merah, peneliti menggunakan analisis tetangga terdekat.