24
2 Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan
poin-poin pokok dalam gambar. 3
Ukuran relatif, gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek sebenarnya.
4 Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.
5 Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. 6
Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurchabibah dalam skripsinya yang berjudul
Keefektifan Metode Debat Aktif dalam Pembelajaran Diskusi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Kutowinangun
yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran Debat Aktif dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kutowinangun. Peningkatan keterampilan berdiskusi siswa tampak dari kualitas proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh keaktifan, interaksi, sikap,
dan antusias siswa dalam melaksanakan diskusi. Kegiatan diskusi menggunakan metode pembelajaran Debat Aktif dapat menciptakan suasana diskusi menjadi
aktif dan menyenangkan bagi siswa sedangkan guru dapat lebih mudah dalam membimbing siswa.
Penelitian tersebut membahas tentang keterampilan berbicara khususnya berdiskusi sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut relevan dengan
penelitian ini yang juga membahas tentang keterampilan berbicara khususnya berdiskusi. Perbedaannya adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Nurchabibah
menggunakan metode pembelajaran Debat Aktif, sedangkan penelitian ini
25
menggunakan media pembelajaran foto peristiwa
.
Selain itu, objek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta Kelas VIII, sedangkan dalam penelitian
Nurchabibah dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Eni
Kurniasari dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Melalui Model Pembelajaran
Town Meeting
pada Siswa Kelas VII H SMPN 1 Bantul”. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu model pembelajaran
town meeting
dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa kelas VIII H SMPN 1 Bantul. Peningkatan keterampilan berdiskusi siswa tampak dari
kualitas proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh keaktifan, interaksi, sikap, dan antusias siswa dalam melaksanakan diskusi. Kegiatan diskusi menggunakan
model pemebelajaran
town meeting
dapat menciptakan suasana diskusi menjadi aktif dan menyenangkan bagi siswa sedangkan guru dapat lebih mudah dalam
membimbing siswa. Penelitian yang dilaksanakan oleh Eni Kurniasari juga membahas tentang
kemampuan diskusi siswa sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini yang juga membahas tentang kemampuan diskusi
siswa. Perbedaannya adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Eni Kurniasari menggunakan model pembelajaran
Town Meeting
dan yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Bantul, sedangkan penelitian
ini menggunakan media pembelajaran berupa media foto peristiwa dan yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
26
C. Kerangka Pikir