BAB II-
9
RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015
Usia 65 keatas
: 56.416 jiwa 7,42 Berdasarkan data tersebut, angka ketergantungan penduduk sebesar
28,49. Angka ketergantungan penduduk sebesar 28,49, sehingga setiap 100 orang penduduk usia produktif akan menanggung 29 orang penduduk non
produktif. Sementara itu, jumlah enduduk menurut mata pencaharian didominasi oleh
sektor pertanian pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertanian lainnya sebanyak 129,973 jiwa atau 17. Sektor lain
selain sektor pertanian yang banyak diminati adalah wiraswasta sebanyak 122,718 jiwa atau 16. Sementara itu, terdapat pula data masyarakat yang
tidak bekerja mencapai 130,077 jiwa atau 17. Selain itu, jumlah penduduk dengan mata pencaharian sebagai PNS, TNI dan Polri kurang dari 2.
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap
kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, seni budaya dan olahraga.
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Kinerja kesejahteraan dan pemerataan ekonomi Kabupaten Batang selama periode tahun 2013 dapat dilihat dari indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi,
PDRB per kapita, dan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Perkembangan kinerja pembangunan pada kesejahteraan dan pemerataan ekonomi adalah
sebagai berikut:
1 Pertumbuhan EkonomiPDRB
Kabupaten Batang pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1, sehingga relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar 6,5.
BAB II-
10
RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015
Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku maupun harga konstan nilai PDRB Kabupaten Batang selalu mengalami kenaikan. Pada
tahun 2012 PDRB Kabupaten Batang atas harga berlaku telah mencapai 6.492 milyar rupiah, naik 627 milyar rupiah dari tahun sebelumnya. Selanjutnya adalah
PDRB menurut harga konstan yang mencapai 2.612 milyar, naik 125 milyar rupiah dari tahun sebelumnya.
Andil terbesar perekonomian Kabupaten Batang pada tahun 2012 berasal dari sektor pertanian yang menyumbang 24,38 dari total PDRB atas dasar
harga berlaku disusul sektor industri pengolahan sebesar 27,53, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,14, sektor jasa-jasa sebesar
14,22 serta sektor lainnya dibawah 10.
2 Laju Inflasi
Laju inflasi
merupakan ukuran
yang dapat
menggambarkan kenaikanpenurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh
terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Laju inflasi tahun 2012 sebesar 3,83 lebih tinggi dari inflasi tahun sebelumnya sebesar 3,01.
3 PDRB Perkapita
Peningkatan Laju Pertumbuhan PDRB, diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita. Rata-rata pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Batang atas
dasar harga berlaku, pada tahun 2009 sebesar Rp.5.813.081,-. Kemudian pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp.6.503.164,-, serta 2011 meningkat menjadi
Rp.7.213.164,-; dan selanjutnya pada tahun 2012 menjadi Rp.7.896.815, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 10.058.692,- artinya dalam lima tahun
terakhir telah terjadi peningkatan pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Batang secara signifikan.
4 Indek Pembangunan Manusia IPM
IPM merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat upaya dan kinerja pembangunan dengan dimensi yang lebih luas karena
memperlihatkan kualitas penduduk dalam hal kelangsungan hidup, intelektualias
BAB II-
11
RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015
dan standar hidup layak. IPM disusun dari tiga komponen yaitu lamanya hidup, yang diukur dengan harapan hidup pada saat lahir, tingkat pendidikan, diukur
dengan kombinasi antara melek huruf pada penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah; serta tingkat kehidupan yang layak dengan ukuran pengeluaran
perkapita purchasing power parity. Indeks Pembangunan Manusia IPM mencerminkan capaian kemajuan di
bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. IPM Kabupaten Batang menunjukkan trend yang meningkat mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2012. IPM
Kabupaten Batang tahun 2006 sebesar 68,4 dan pada tahun 2007 menjadi 68,6 atau mengalami peningkatan sebesar 0,2. Kemudian pada tahun 2008
mengalami peningkatan menjadi 68,90 atau meningkat sebesar 0,3 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 69,84 atau mengalami peningkatan sebesar 0,94.
Pada tahun 2010 meningkat menjadi 70,41 atau meningkat 0,57, pada tahun 2011 sebesar 70,84. Sedangkan pada tahun 2012 meningkat sebesar 71,41.
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat