Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitasi WilayahInfrastruktur

BAB II- 50 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 Perdagangan dapat dilihat dari peningkatan akses pemasaran, kelancaran distribusi kepokmas dan bahan penting lainnya, serta turut melaksanakan kebijakan pemerintah pusat dalam menstabilkan harga. 8 Ketransmigrasian Kinerja makro urusan Transmigrasi terlihat dari jumlah transmigran swakarsa. Pada tahun 2013, target terhadap jumlah transmigran swakarsa adalah sebanyak 15 KK. Tabel 2.40. Kinerja Makro Urusan Transmigrasi Tahun 2013 Indikator Target RPJMD 2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2013 Target Tahun 2015 Target Realisasi Jumlah transmigran swakarsa 25 15 20 Sumber: Disnakertrans Kabupaten Batang Tahun 2013 Tujuan diadakan Transmigrasi : 1. Untuk meratakan persebaran penduduk di seluruh wilayah nusantara. 2. Untuk pertahanan dan keamanan hankam lokal nasional. 3. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memberikan kesempatan merubah nasib.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Daya saing daerah dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi juga dapat dilihat dari Pertumbuhan PDRB dan PDRB per kapita. Pada tahun 2013, pertumbuhan PDRB di Kabupaten Batang adalah sebesar 4,91 atau mencapai 81,97 dari yang ditargetkan sebesar 5,99. Sedangkan PDRB per kapita adalah sebesar Rp 10.058.692 atau mencapai 117,66 dari yang ditargetkan sebesar Rp 8.549.088. BAB II- 51 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015

2.1.4.2. Fokus Fasilitasi WilayahInfrastruktur

Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang antar daerah dan antara kabupatenkota, yang meliputi fasilitas transportasi jalan, jembatan, pelabuhan, fasilitas kelistrikan, fasilitas komunikasi, fasilitas pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianya infrastruktur yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudan pembangunan suatu kotakabupaten. 1 Aksesibilitas Daerah Kabupaten Batang berada pada jalur utama yang menghubungkan Jakarta- Surabaya. Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi Pulau Jawa sebelah Utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi. Tabel 2.41. Kinerja Makro Urusan Perhubungan Tahun 2013 Indikator Target RPJMD 2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2013 Target Tahun 2015 Target Realisasi Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah Kendaraan 0.023 0.014 0.018 128.57 0.019 Jumlah orang terangkut angkutan umum 13,942,080 14,917,680 10,442,376 70.00 14,499,720 Jumlah orang melalui terminal per tahun 13,942,080 14,917,680 10,442,376 70.00 14,499,720 Sumber: Dinhubkominfo Kabupaten Batang Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rasio panjang jalan per jumlah kendaraan jumlah kendaraan pada tahun 2013 adalah sebesar 0,018 atau mencapai 128,57 dari yang ditargetkan sebesar 0,014. Jumlah orang terangkut angkutan umum adalah sebanyak 10.442.376 orang atau mencapai 70 dari yang ditargetkan sebesar 14.917.680 orang. Sedangkan jumlah orang melalui terminal per tahun adalah sebanyak 10.442.376 orang atau mencapai 70 dari yang ditargetkan. BAB II- 52 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 Kondisi infrastruktur merupakan unsur penting yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat berfungsi dengan optimal. Dalam mendukung aksesibilitas, Kabupaten Batang mempunyai panjang jalan 584,11 km yang terdiri dari jalan nasional 54,01 km, jalan provinsikabupaten 530,10 km serta jalan kelas II sepanjang 54,01 km dan jalan kelas III sepanjang 530,10 km. Daya saing lainnya di bidang sarana prasarana perhubungan adalah dimilikinya pelabuhan niaga sedang dalam proses penyelesaian, pelabuhan pendaratan ikan PPI, kantor syahbandar, terminal bus, dan stasiun kereta api. 2 Penataan wilayah Penataan wilayah di Kabupaten Batang bertujuan untuk mewujudkan Rencana Tata Ruang yang baik dan terpadu serta mengadakan pengawasan pemanfaatan Ruang dan Penyusunan Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan. Kinerja makro urusan Penataan Ruang terlihat dari beberapa indikator yaitu ketaatan terhadap RTRW, luas wilayah produktif, luas wilayah industri, Luas wilayah kebanjiran, dan luas wilayah kekeringan. Pada tahun 2013, terlihat bahwa ketaatan terhadap RTRW mencapai 95 dari target sebesar 100. Luas wilayah produktif adalah sebesar 79,85 atau mencapai 96,12 dari yang ditargetkan. Luas wilayah industri adalah mencapai 1,51 atau mencapai 98,07 dari yang ditargetkan. Luas wilayah kebanjiran adalah sebesar 0,11 atau mencapai 98,07 dari yang diperkirakan. Tabel 2.42. Kinerja Makro Urusan Penataan Ruang Tahun 2013 Indikator Target RPJMD 2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2013 Target Tahun 2015 Target Realisasi Ketaatan terhadap RTRW 100 100 95 95.00 100 Luas wilayah produktif 89.92 83.08 79.85 96.12 86.43 Luas wilayah industri 1.67 1.54 1.51 98.07 1.60 Luas wilayah kebanjiran 0.10 0.11 0.11 104.12 0.10 Luas wilayah kekeringan 17.03 18.46 - - 17.73 Sumber: DCKTRK Kabupaten Batang Tahun 2013 BAB II- 53 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 3 Ketersediaan air bersih Kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 air bersih yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Batang sebanyak 4.848.874 m 3 , dari jumlah tersebut sebagian besar disalurkan pada rumahtempat tinggal 91,98, umum 3,36, sisanya disalurkan pada badan sosialrumah sakittempat ibadahfasilitas umum, instansi pemerintah dan perusahaantoko. 4 Fasilitas listrik Kebutuhan energi listrik terus meningkat sejalan dengan roda perekonomian daerah. Jumlah energi listrik yang terjual selama tahun 2011 sebesar 261.550.983 Kwh. Energi listrik tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh rumah tangga. Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Batang adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai 94,20, industri 0,04 dan pelanggan lainnya kantor, sarana sosial, dan lain-lain 5,76. 5 Ketersediaan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Jumlah fasilitas perdagangan dan jasa sampai dengan tahun 2013 adalah terdapat 61 bank dan cabangnya; 5 perusahaan asuransi dan cabangnya; 80 jenis, kelas, dan jumlah restoran; serta 9 jenis, kelas, dan jumlah penginapan hotel. Tabel 2.43. Fasilitas Perdagangan dan Jasa Tahun 2013 Indikator Target RPJMD 2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2013 Target Tahun 2015 Target Realisasi Jumlah bank dan cabang 61 61 61 100.00 Jumlah perusahaan asuransi dan cabang 5 5 5 100.00 Jenis, kelas, dan jumlah restoran 80 80 80 100.00 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan hotel 9 9 9 100.00 Sumber: Bappeda Kabupaten Batang Tahun 2013 BAB II- 54 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015

2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi