Karakteristik Lokasi dan Wilayah

RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 BAB II- 1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Batang memiliki wilayah seluas 78.864,16 Ha dengan batas- batas wilayah Kabupaten Batang secara administrasif adalah:  Sebelah Utara : Laut Jawa  Sebelah Timur : Kabupaten Kendal  Sebelah Selatan : Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara  Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kecamatan Kabupaten Batang yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 6 Tahun 2006, secara administratif wilayah Kabupaten Batang terbagi dalam 15 lima belas Kecamatan yang terdiri dari 239 desa dan 9 kelurahan dengan perincian adalah sebagai berikut:  Kecamatan Batang : 12 Desa 9 Kelurahan  Kecamatan Wonotunggal : 15 Desa  Kecamatan Warungasem : 18 Desa  Kecamatan Bandar : 17 Desa  Kecamatan Blado : 18 Desa  Kecamatan Reban : 19 Desa  Kecamatan Tulis : 17 Desa  Kecamatan Subah : 17Desa  Kecamatan Limpung : 17 Desa  Kecamatan Gringsing : 15 Desa  Kecamatan Bawang : 20 Desa  Kecamatan Tersono : 20 Desa  Kecamatan Kandeman : 13 Desa  Kecamatan Pecalungan : 10 Desa  Kecamatan Banyuputih : 11 Desa BAB II- 2 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 2 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Batang memiliki wilayah geografis yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Secara astronomis daerah ini terletak antara 6 o 51 46 dan 7 o 11 47 Lintang Selatan serta antara 109 o 40 19 dan 110 o 03 06 Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi Pulau Jawa sebelah Utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi. Kondisi wilayah Kabupaten Batang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Dengan kondisi ini Kabupaten Batang mempunyai potensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agrobisnis. Jarak ibu kota Kabupaten Batang dengan ibu kota daerah-daerah lain adalah sebagai berikut:  Pekalongan : 9 km  Pemalang : 43 km  Tegal : 72 km  Brebes : 85 km  Cirebon : 144 km  Jakarta : 392 km  Kendal : 64 km  Semarang : 93 km  Surabaya : 480 km 3 Topografi Keadaan topografi wilayah Kabupaten Batang terbagi atas tiga bagian yaitu pantai, dataran rendah dan wilayah pegunungan. Ada lima gunung dengan ketinggian rata-rata di atas 2.000 m, yaitu: BAB II- 3 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015  Gunung Prau : tinggi 2.565 dpal  Gunung Sipandu : tinggi 2.241 dpal  Gunung Gajah Mungkur : tinggi 2.101 dpal  Gunung Alang : tinggi 2.239 dpal  Gunung Butak : tinggi 2.222 dpal Kondisi wilayah yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pengunungan di Kabupaten Batang merupakan potensi yang amat besar untuk dikembangkan pembangunan daerah bercirikan agroindustri, agrowisata dan agrobisnis. Wilayah Kabupaten Batang sebelah selatan yang bercorak pegunungan misalnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wilayah pembangunan dengan basis agroindustri dan agrowisata. Basis agroindustri ini mengacu pada berbagai macam hasil tanaman perkebunan seperti: teh, kopi, coklat dan sayuran. Selain itu juga memiliki potensi wisata alam yang prospektif di masa datang. 4 Geologi Wilayah yang sebagian besar adalah pegunungan dengan susunan tanah sebagai berikut: latosol 69,66; andosol 13,23; alluvial 11,47 dan podsolik 5,64. Susunan tanah tersebut mempengaruhi pemanfaatan tanah yang sebagian besar ditujukan untuk budidaya hutan, perkebunan dan pertanian. Adapun penguasaan hutan dan perkebunan mayoritas di tangan negara. Sedangkan pertanian baik kering maupun basah irigasi sederhana dan irigasi teknis dilakukan oleh warga setempat Perubahan areal pemanfaatan tanah sangat stagnan, walaupun Kabupaten Batang terletak di jalur ekonomi. Lebih kurang 60 diusahakan sebagai hutan, perkebunan dan areal pertanian yang memberikan hasil komoditi berupa kayu jati, kayu rimba, karet, teh, coklat, kapuk randu dan hasil pertanian lainnya. BAB II- 4 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 5 Klimatologi Berdasarkan data pengukuran tinggi curah hujan yang ada di setiap kecamatan, dapat diketahui bahwa jumlah hari hujan terbanyak selama tahun 2012 di Kecamatan Blado dan paling sedikit di Kecamatan Gringsing, sedangkan curah hujan yang paling tinggi di Kecamatan Reban dan paling rendah di Kecamatan Tulis. 6 Penggunaan Lahan Kabupaten Batang memiliki luas wilayah mencapai 78.864,16 Ha. Luas pemanfaatan lahan pada tahun 2012 terdiri dari 22.433,13 Ha 28,44 lahan sawah dan 56.431,03 Ha 71,55 lahan bukan sawah. Menurut penggunaannya sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan irigasi sederhana 41,95, kemudian lahan sawah dengan irigasi teknis 36,51, sisanya berpengairan irigasi setengah teknis dan tadah hujan.

2.1.1.2. Potensi Unggulan Daerah