Fokus Kesejahteraan Masyarakat Aspek Kesejahteraan Masyarakat

BAB II- 11 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 dan standar hidup layak. IPM disusun dari tiga komponen yaitu lamanya hidup, yang diukur dengan harapan hidup pada saat lahir, tingkat pendidikan, diukur dengan kombinasi antara melek huruf pada penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah; serta tingkat kehidupan yang layak dengan ukuran pengeluaran perkapita purchasing power parity. Indeks Pembangunan Manusia IPM mencerminkan capaian kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. IPM Kabupaten Batang menunjukkan trend yang meningkat mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2012. IPM Kabupaten Batang tahun 2006 sebesar 68,4 dan pada tahun 2007 menjadi 68,6 atau mengalami peningkatan sebesar 0,2. Kemudian pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 68,90 atau meningkat sebesar 0,3 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 69,84 atau mengalami peningkatan sebesar 0,94. Pada tahun 2010 meningkat menjadi 70,41 atau meningkat 0,57, pada tahun 2011 sebesar 70,84. Sedangkan pada tahun 2012 meningkat sebesar 71,41.

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan pada fokus kejahteraan masyarakat meliputi indikator pendidikan, kesehatan, kemiskinan, kepemilikan tanah, kesempatan kerja, dan angka kriminalitas. 1 Pendidikan Pendidikan merupakan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia secara formal. Oleh karena itu bidang pendidikan menjadi tumpuan dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan memasuki sektor- sektor lainnya. Jika dilihat kondisi bidang pendidikan pada akhir tahun 2013, komposisi penduduk berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 2.2. Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah 1 Belum Sekolah 110,682 2 Tidak Tamat SD 88,706 3 SD 353,894 4 SMP 115,534 5 SMA 71,620 BAB II- 12 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 No Jenjang Pendidikan Jumlah 6 Diploma II 2,907 7 Diploma III 4,502 8 Strata 1 12,338 9 Strata 2 395 10 Strata 3 17 Jumlah 760,596 Sumber : Data yang sudah diolah, 2013 Pada PAUD Non Formal dan TKRABA berjumlah 694 sekolah dengan jumlah guru 2.380 orang dan jumlah siswa 16.067 anak, pada pendidikan SDSDLBMI berjumlah 571 sekolah dengan jumlah guru 4.957 orang dan jumlah siswa 78.866 anak, selanjutnya pada jenjang pendidikan menengah SMPSMPLBSMPTMTs berjumlah 108 sekolah dengan jumlah guru 1.885 orang dan jumlah siswa 33.287 anak, selanjutnya pada jenjang SMAMASMK berjumlah 48. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan mengurangi jumlah anak putus sekolah maka ditempuh kebijakan melalui Pembebasan Biaya Pendidikan Dasar SD dan SMP Negeri se-Kabupaten Batang yang diselenggarakan oleh pemerintah. Untuk peningkatan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan telah dilakukan upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar SD sejumlah 21 sekolah, SMP sejumlah 9 sekolah, rehabilitasi sedangberat bangunan sekolah SD sejumlah 4 sekolah, pembangunan perpustakaan sekolah SD sejumlah 39 sekolah, penambahan ruang kelas SD sejumlah 1 sekolah, SMP sejumlah 4 sekolah, pembangunan laboratorium dan ruang praktikum 4 sekolah, rehabilitasi sedangberat ruang kelas 204 ruang, SMP sejumlah 22 sekolah, pembangunan ruang kelas SMP sejumlah 14 ruang. 2 Kesehatan Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, pada tahun 2013 di Kabupaten Batang telah mempunyai sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari 2 buah Rumah Sakit Umum, 21 Puskesmas dan 5 di antaranya di fasilitasi BAB II- 13 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 dengan Rawat Inap, 44 Buah Puskesmas Pembantu, 32 Puksemas Keliling dan 177 Poliklinik Kesehatan Desa, dan 1.215 Posyandi. Sementara itu, tenaga kesehatan yang dimiliki Kabupaten batang meliputi : 14 dokter spesialis, 60 dokter umum, 7 dokter gigi, 441 bidan, 414 perawat, 24 perawat gigi, 25 nutrisionis, 14 sanitarian, 7 apoteker, 26 asisten apoteker, 11 tenaga kesehatan masyarakat, 14 analis kesehatan, 14 tenaga medis radiographer, 6 tenaga rekam medis, serta 1 fisio terapi. Dengan meningkatnya jumlah Dokter Spesialis dan sarana prasarana lain pelayanan semakin meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari kunjungan pasien dalam dua tahun terakhir yang secara umum menunjukkan peningkatan sebagai berikut : Tabel 2.3. Kondisi Kunjuungan Rawat jalan dan Inap No Kegiatan Tahun 2012 2013 1 Kunj. Rawat Jalan Umum di Pusk 261.000 267.616 2 Kunj. Rawat Inap Umum Pusk 10.967 9.620 3 Kunj. Rawat Jalan Jamkesmas di Pusk 169.594 185.276 4 Kunj. Rawat InapJamkesmas di Pusk 2.047 3.275 Sumber : Data yang sudah diolah, 2013 Angka Harapan Hidup AHH penduduk Kabupaten Batang tahun 2013 mencapai 70,57 tahun atau lebih tinggi 0,07 dari target capaian. Angka ini mencerminkan semakin membaiknya indikator harapan hidup sekaligus menunjukkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Batang yang semakin meningkat. 3 Kemiskinan Tingkat kemiskinan di Kabupaten Batang lebih rendah dibandingkan tingkat kemiskinan yang terjadi di Jawa Tengah. Pada tahun 2010, tingkat kemiskinan mengalami penurunan menjadi 14,67 dari 16,61 pada tahun sebelumnya. Angka ini lebih rendah dari tingkat kemiskinan Jawa Tengah yang mencapai BAB II- 14 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 16,11. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Batang pada tahun 2009 sebesar 112.169 jiwa, kemudian pada tahun 2010 turun menjadi sebesar 103.587 jiwa. Kondisi ini mencerminkan semakin berhasilnya upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Batang. Sebagian besar penduduk miskin tinggal di daerah pedesaan dan bekerja di sektor pertanian. Oleh karena itu, daerah perdesaan perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah agar ketimpangan tingkat kemiskinan antara daerah perdesaan dan perkotaan dapat diminimalkan. 4 Kepemilikan tanah Bidang pertanahan adalah merupakan bidang yang cukup sensitif terutama dalam hal penguasaan hak atas tanah. Untuk itu tanah-tanah aset pemerintah daerah harus dikelola dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kewenangan yang diserahkan. Sampai dengan akhir tahun 2010 telah terinventarisir tanah Pemda sejumlah 707 bidang yang terdir dari: 1. Telah bersertifikat : 663 bidang 2. Masih dalam proses : 15 bidang 3. Belum bersertifikat : 29 bidang Adapun kewenangan bidang pertanahan sesuai dengan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Bidang Pertanahan, ada 9 sembilan kewenangan yang diserahkan kepada pemerintah daerah yaitu: 1. Pemberian ijin lokasi. 2. Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan. 3. Penyelesaian sengketa tanah garapan. 4. Penyelesaian masalah ganti rugi dan santunan tanah untuk pembangunan. 5. Penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absente. 6. Penetapan dan penyelesaian masalah tanah kosong. 7. Pemberian ijin membuka tanah. 8. Perencanaan penggunaan tanah wilayah kabupaten. BAB II- 15 RKPD Kabupaten Batang Tahun 2015 5 Kesempatan Kerja Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Batang pada saat ini jumlah pencari kerja semakin meningkat. Pada awal tahun 2010 pencari kerja yang terdaftar di Kantor Nakertrans Kabupaten Batang berjumlah 26.574 orang dan sampai dengan akhir tahun 2010 meningkat menjadi 27.913 orang yang terdiri dari laki- laki sebanyak 14.793 orang dan Wanita sebanyak 13.120 orang. Pada tahun 2011 jumlah perusahaan yang terdaftar di Wilayah Kabupaten Batang sebanyak 185 buah dengan jumlah tenaga kerja 16.784 orang terdiri dari 10.093 orang laki-laki dan 6.091 orang wanita, Sedangkan jumlah Transmigrasi yang akan diberangkatkan pada tahun 2011 sebanyak 10 Kepala Keluarga. 6 Angka Kriminalitas Angka kriminalitas yang ditangani selamat tahun 2013 mencapai 342, dari target 262. Hal ini mengindikasikan sangat tinggi nya angka kriminalitas di Kabupaten Batang.

2.1.2.3. Fokus Seni dan Budaya