bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu, atau suatu rencana” Solichin Abdul
Wahab, 2012: 9
2. Implementasi Kebijakan
Tangkilisan mensyaratkan
bahwa pelaksanaan
kebijakan memerlukan sejumlah keputusan dan tindakan oleh seorang pemimpin.
Ada empat faktor penting dalam mengimplementasikan kebijakan, yaitu komunikasi, sumber, disposisi atau sikap dan struktur birokrasi. Putt dan
Springer Syafaruddin 2008: 86-87 menjelaskan secara rinci bahwa implementasi kebijakan adalah serangkaian aktivitas dan keputusan yang
memudahkan pernyataan kebijakan dalam formulasi terwujudnya ke dalam praktik organisasi. Implementasi kebijakan memerlukan banyak
keputusan dan tindakan seperti; menjamin dan menguatkan berbagai arahan, dan peraturan, mengeluarkan dan membuat penemuan, rekrutmen
dan pembinaan personil, menghargai dan membuat kontrak, menciptakan unit organisasi baru, supervisi staf, membuat anggaran yang diperlukan
dan menciptakan bentuk analisis laporan. Faktor-faktor penting dalam implementasi kebijakan tersebut saling berkaitan secara dinamis, yang
berpengaruh terhadap proses pelaksanaan kebijakan dan dapat pula mempengaruhi hasil dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.
Arif Rohman 2009 menyebutkan beberapa teori implementasi kebijakan pendidikan menurut beberapa ahli, yakni teori yang digagas
oleh: a Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn; b Van Meter dan Van Horn.
a. Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn Gagasan kedua tokoh ini menyatakan bahwa untuk dapat
mengimplementasikan suatu kebijakan secara sempurna, maka diperlukan banyak sekali syarat, diantaranya:
1 Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan menimbulkan gangguankendala serius.
2 Untuk pelaksanaan suatu program, harus tersedia waktu dan sumber-sumber yang cukup memadahi.
3 Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan harus tersedia. 4 Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari oleh suatu
hubungan kausalitas yang handal. 5 Hubungan kausalitas tersebut hendaknya bersifat langsung dan
hanya sedikit mata rantai penghubungnya. 6 Hubungan saling ketergantungan harus kecil.
7 Adanya pemahaman yang dan kesepakatan terhadap tujuan. 8 Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat.
9 Adanya komunikasi dan koordinasi yang sempurna. 10 Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut
dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna. Arif Rohman, 2009: 136-137
b. Van Meter dan Van Horn Van Meter dan Van Horn, menyebutkan bahwa implementasi
kebijakan dimaksudkan sebagai keseluruhan tindakan yang dilakukan
oleh individu, pejabat atau kelompok pemerintahan atau swasta diarahkan kepada pencapaian tujuan kebijakan yang telah ditentukan
terlebih dahulu, yakni tindakan-tindakan yang merupakan usaha sesaat untuk mentransformasikan keputusan kedalam istilah operasional,
maupun usaha berkelanjutan untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang diamanatkan oleh keputusan-keputusan
kebijakan. Van Meter dan Van Horn mengawali gagasan teorinya tentang implementasi dengan menentukan enam variabel yang
membentuk kaitan antara kebijakan dan kinerja kebijakan. Keenam variabel tersebut meliputi: 1 standar dan tujuan kebijakan; 2
sumberdaya; 3 komunikasi; 4 interorganisasi dan aktivitas pengukuhan; 5 karakteristik agen pelaksana; 6 kondisi sosial,
ekonomi dan politik serta karakter pelaksana.
Gambar 1. Model Implementasi Kebijakan Menurut Van Meter dan Van Horn Ag. Subarsono, 2008: 100
Komunikasi antar organisasi dan
kegiatan pelaksana
Karakteristik badan pelaksana
Disposisi pelaksana
Kinerja imple-
mentasi Ukuran dan
tujuan kebijakan
Sumberdaya Lingkungan ekonomi,
sosial dan politik
3. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan