BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Di Amerika Serikat, ergonomi disebut sebagai
“human faktor engineering”. Ergonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
ditinjau dari aspek anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan Nurmianto, 2008.
Ergonomi terkait dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja. Dalam ergonomi diperlukan studi tentang
sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya, saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya.
Setiap pekerjaan yang dilakukan, apabila tidak dilakukan dengan ergonomis akan mengakibatkan ketidaknyamanan, biaya tinggi, kecelakaan dan meningkatnya
penyakit akibat kerja, performansi kerja menurun yang berakibat kepada efisiensi dan penurunan daya kerja Tarwaka dkk., 2004.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun design maupun rancang ulang redesign. Hal ini dapat meliputi perangkat keras,
seperti misalnya perkakas kerja tools, bangku kerja branches, platform kursi, pegangan alat kerja work holders, sistem pengendali controls, alat peraga
display, pintu doors, jendela windows, dan lain-lain Nurmianto, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Standard Nordic Questionnaire SNQ
1
Standard Nordic Questionnaire SNQ merupakan salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan kelelahan otot.
Melalui Standard Nordic Questionnaire dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak sakit sampai
sangat sakit. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh seperti Gambar 3.1. maka diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh
pekerja. Dimensi-dimensi tubuh tersebut dapat dibuat dalam format Standard
Nordic Questionnaire. Standard Nordic Questionanire dibuat atau disebarkan untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja akibat pekerjaanya.
Standard Nordic Questionnaire bersifat subjektif, karena rasa sakit yang dirasakan tergantung pada kondisi fisik masing-masing individu. Keluhan rasa
sakit pada bagian tubuh akibat aktivitas kerja tidaklah sama antara satu orang dengan orang lain.
1
Kuorinka, I., Jonsson, B., Kilbom, A., Vinterberg, H., Biering-Sorensen, F., Andersson, G., Jorgensen, K, Standardised Nordic Questionnaores Applied Ergonomics, 1987.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 0.
leher bagian atas
1.
leher bagian bawah
2. bahu kiri
3.
bahu kanan
4.
lengan atas kiri
5.
punggung
6.
lengan atas kanan
7.
pinggang
8.
bokong
9.
pantat
10.
siku kiri
11.
siku kanan
12.
lengan bawah kiri
13.
lengan bawah kanan
14.
pergelangan tangan kiri
15.
pergelangan tangan kanan
16.
tangan kiri
17.
tangan kanan
18.
paha kiri
19.
paha kanan
20.
lutut kiri
21.
lutut kanan
22.
betis kiri
23.
betis kanan
24.
pergelangan kaki kiri
25.
pergelangan kaki kanan
26.
kaki kiri
27.
kaki kanan
3.1. Peta Tubuh