2. SOSIAL EKONOMI RENCANA STRATEJIK DEPARTEMEN KEHUTANAN 2001 2005

Unt uk mencapai kondisi ekologi yang diinginkan t ersebut , dal am perencanaan j angka menengah perlu dit et apkan t arget kondisi ekologi sebagai berikut : a. Penanganan yang nyat a dalam pelaksanaan perlindungan keaneka-ragaman hayat i t erhadap hal-hal ant ara l ain: penyelundupan sat wa liar, hilangnya pl asma nut f ah, perburuan liar. Di samping it u diharapkan meningkat nya pengembangan sat wa yang dilindungi secara in sit u dan eks sit u. Termasuk meningkat kan penat aan dan pengelolaan kawasan konservasi. b. Penanganan yang nyat a dalam upaya pemberant asan penebangan liar dan pengendalian kebakaran hut an. c. Berkurangnya laj u degradasi hut an yang diiringi dengan upaya perbaikan kondisi hut an, sehingga kawasan hut an yang kondisinya baik dan seimbang luasannya bert ambah. d. Sinkronisasi proses penat agunaan hut an dengan review penat aan ruang RTRWP, RTRWK melalui komunikasi dan koordinasi ant ara Pusat -Propinsi- Kabupat en Kot a. e. Selesainya proses penunj ukan kawasan hut an di seluruh Indonesia, dengan demikian penunj ukan kawasan hut an t ersebut dapat menj adi acuan yang past i bagi pengelolaan hut an lest ari. f . Selesainya proses penet apan kawasan hut an pada kawasan-kawasan hut an yang t el ah dit at a bat as t emu gelang sehingga keberadaan kawasan hut an t ersebut diakui oleh semua pihak.

3. 2. SOSIAL

Terdist ribusikannya aneka manf aat sumberdaya hut an unt uk seluruh masyarakat dengan t it ik berat pada masyarakat di dan sekit ar hut an secara berkel anj ut an. Alokasi manf aat t ersebut dapat dil akukan melalui upaya perbaikan akses oleh masyarakat t erhadap sumberdaya hut an, pelibat an masyarakat dal am kegiat an kehut anan sebagai st akehol der, sert a pemberdayaan masyarakat unt uk menangkap peluang usaha di bidang kehut anan. Unt uk mencapai kondisi sosial yang diinginkan t ersebut , dal am perencanaan j angka menengah perlu dit et apkan t arget kondisi sosial sebagai berikut : a. Terwuj udnya konsep konkret dari pola-pol a pendekat an soci al f or est ry yang dapat dit erima semua pi hak dan aplikat if di lapangan. Sehingga diharapkan dapat mencipt akan lapangan kerj a, mengurangi kesenj angan sosial, menambah penghasilan masyarakat , sekaligus dapat meingkat kan kesej aht eraan masyarakat . b. Meningkat nya peran sert a masyarakat dalam proses pengelol aan hut an, sehingga t imbul kesadaran masyarakat dal am menj aga keberadaan kawasan hut an. c. Meningkat nya kualit as proses penyuluhan kehut anan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pent ingnya keberadaan kawasan hut an. d. Tert anganinya secara t egas permasal ahan-permasal ahan kemant apan kawasan hut an al: konf lik lahan, konversi kawasan hut an, klaim-klaim adat sehingga t ercapainya penurunan j umlah permasalahan kasus-kasus kawasan hut an. 3. 3. EKONOMI Berkembang dan meningkat nya daya saing sekt or kehut anan baik sebagai sekt or hulu penggerak ekonomi dalam negeri maupun sebagai pemain dalam f orum perdagangan int ernasional. Kemampuan t ersebut dapat dilakukan melalui upaya pengembangan keunggulan komparat if menj adi keunggul an kompet it if dengan memanf aat kan sumberdaya yang t ersedia, kelembagaan dan sumberdaya manusia, sert a t eknologi. Unt uk mencapai kondisi ekonomi yang diinginkan t ersebut , dalam perencanaan j angka menengah perlu dit et apkan t arget kondisi ekonomi sebagai berikut : a. Terbent uknya KPHK, KPHL, KPHP diseluruh Indonesia. b. Mant apnya pengelol aan hut an alam kayu maupun non kayu, t erbangunnya hut an t anaman unggulan, dan t ermanf aat kannya j asa hut an ekowisat a, j asa lingkungan yang lain. c. Ekonomi sekt or kehut anan dikat egorikan kepada dua kelompok yait u kelompok dengan skala usaha besar skala indust ri dan kel ompok usaha rakyat menengah dan kecil. Oleh karena it u t arget yang diinginkan : 1 Unt uk kelompok usaha besar adal ah termanfaatkannya pel uang pasar t erut ama pasar int ernasional dengan keunggulan kompet it if hut an Indonesia yang cukup luas dan kondisi alam yang menunj ang. 2 Unt uk kelompok usaha rakyat adalah tercapainya peningkat an kesej aht eraan masyarakat di dan sekit ar hut an dengan secara langsung ikut berpart isipasi dalam pengelolaan hut an sesuai dengan kemampuannya secara t ersendiri maupun sebagai bagian dari kelompok usaha besar. d. Mencipt akan iklim usaha yang kondusif baik usaha besar maupun usaha rakyat melalui perbaikan dan peninj auan kembali sist em pengelolaan hut an produksi, sist em pengelolaan hut an lindung, sert a sist em pengelolaan hut an konservasi besert a at uran dan kelembagaannya. e. Penerapan sof t l andi ng penurunan j at ah t ebangan unt uk memberi kesempat an hut an memperbaiki kondisinya. Sehingga t ercapai keseimbangan supply dan demand kayu bagi kelest arian pengelolaan hut an di Indonesia. f . Tercapainya opt imalisasi pengelolaan hut an produksi, melalui : • St andarisasi dan penilaian kinerj a pelaksanaan pengelolaan hut an produksi lest ari. • Penat aan redesign dan pengembangan kelembagaan usaha pemanf aat an hut an produksi. • Peningkat an pembangunan hut an t anaman. • Seleksi pelaku usaha bidang kehut anan yang memenuhi st andar pengelol aan hut an lest ari. g. Rest rukt urisasi evaluasi indust ri primer hasil hut an kayu. Turunnya permasalahan il l egal l ogging dan il l egal t r ading melalui ant ara lain: penegakan hukum yang konsist en, peningkat an operasi-operasi pengamanan hut an dengan pihak-pihak t erkait Pusat dan Daerah, kampanye pemberant asan penebangan liar. h. Meningkat nya pengelolaan dan pemanf aat an mult i-f ungsi hut an sebagai alt ernat if sumber devisa dan pendapat an masyarakat di dal am dan di sekit ar hut an.

3. 4. KELEMBAGAAN