1. PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Hut an Indonesia seluas 120, 35 j ut a hekt ar merupakan kelompok hut an t ropis yang besar di dunia, dan mempunyai f ungsi ut ama sebagai paru-paru dunia sert a dianggap
signif ikan mempengaruhi iklim dunia. Selain it u hut an Indonesia sebagai sumber keragaman hayat i t el ah menj adi perhat ian dunia unt uk dapat dipert ahankan
keberadaan dan t ingkat mega-biodiversit inya yang menj adi sangat pent ing dikemudian hari.
Selama t iga dekade t erakhir, sumberdaya hut an t elah menj adi modal ut ama pembangunan ekonomi nasional, yang memberi dampak posit if ant ara l ain t erhadap
peningkat an devisa, penyerapan t enaga kerj a dan mendorong pengembangan wilayah dan pert umbuhan ekonomi. Namun demikian dinamika pembangunan masa l alu t elah
menyebabkan pemanf aat an hasil hut an kayu secara berlebihan yang dit unj ukkan dengan kapasit as indust ri nasional yang melebihi kemampuan pasok kayu lest ari sesuai
sist em pengel olaan hut an saat ini. Kerusakan hut an bahkan diperburuk oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia sej ak beberapa t ahun yang lalu. Kondisi t ersebut
t elah menyebabkan t imbul nya berbagai permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan yang menyebabkan sulit t ercapainya pengelolaan hut an secara lest ari.
Laj u def orest asi hut an selama sepuluh t ahun t erakhir s d 2002 diperkirakan sebesar 1, 6 j ut a hekt ar per t ahun bahkan selama 3 t ahun t erakhir diperkirakan angkanya lebih
besar. Degradasi t ersebut disebabkan oleh pengelol aan hut an yang t idak t epat , pembukaan kawasan hut an dalam skal a besar unt uk berbagai keperluan pembangunan,
over cut t ing
dan
i l l egal l oggi ng
, penj arahan, perambahan, okupasi lahan, kebakaran hut an, dan ekses kapasit as indust ri pengolahan kayu di at as kemampuan supply bahan
baku lest ari. Pembangunan kehut anan yang berkelanj ut an dan berkeadilan dapat t ercapai, apabila
ada perubahan paradigma. Paradigma baru pembangunan kehut anan t ersebut adalah pergeseran orient asi dari pengelolaan hut an menj adi pengel olaan sumberdaya
resour ces-based management
, pengel olaan yang sent ralist ik menj adi desent ralist ik, sert a pengelolaan sumberdaya yang lebi h berkeadilan.
Upaya-upaya unt uk memperbaiki permasal ahan pengelolaan hut an dalam kurun wakt u j angka menengah t elah dit uangkan dal am Rencana St rat ej ik Depart emen Kehut anan
dan Perkebunan Renst ra Dephut bun 2001-2005 sesuai SK Menhut bun No. 213 Kpt s- VIII 2000 t anggal 24 Juli 2000.
Namun dengan t erbit nya Undang-Undang No. 25 t ahun 2000 t ent ang Program pembangunan Nasional PROPENAS, perubahan st rukt ur Depart emen Depart emen
Kehut anan dan Perkebunan menj adi Depart emen Kehut anan, sert a perubahan- perubahan kebij akan sesuai dengan perkembangan yang ada al: SK Menhut No.
7501 Kpt s-II 2002 t ent ang kebij akan priorit as bidang kehut anan dalam Program Pembangunan Nasional, maka Renst ra t ersebut perlu disempurnakan, melalui
penyusunan Rencana St rat ej ik Depart emen Kehut anan t ahun 2001-2005 Penyempurnaan at au RENSTRA Dephut
Dengan demikian perencanaan j angka menengah yang disusun dapat aplikat if dan diacu unt uk perencanaan j angka pendek dan menj adi landasan perencanaan operasional oleh
Unit -unit di lingkungan Depart emen Kehut anan Pusat maupun Daerah.
1. 2. MAKSUD DAN TUJUAN