PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk
Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements March 31, 2012 and December 31, 2011,
and for the Three Months Period Ended
March 31, 2012 and 2011
- 15 - ISAK
ISAK
1. ISAK No. 7 Revisi 2009, Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1. ISAK No.
7 Revised
2009, Consolidation-Special Purpose Entities
2. ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan
Liabilitas Serupa 2. ISAK No. 9, Changes in Existing
Decommissioning, Restoration
and Similar Liabilities
3. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan
3. ISAK No. 10, Customer Loyalty Program
4. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
4. ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5. ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh
Venturer 5. ISAK No. 12, Jointly Controlled
Entities-Nonmonetary Contributions by Venturers
6. ISAK No. 14, Aset Takberwujud –
Biaya Situs Web 6. ISAK No. 14, Web Site Costs
c. Prinsip Konsolidasian
c. Principles of Consolidation
Prinsip Konsolidasian Principles of Consolidation
Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4
Revisi 2009,
“Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal
berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: i kerugian anak perusahaan yang
mengakibatkan akun kepentingan non- pengendali bersaldo defisit; ii kehilangan
pengendalian atas anak perusahaan; iii perubahan dalam bagian kepemilikan anak
perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; iv hak suara
potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan v konsolidasi anak
perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4
Revised 2009,
“Consolidated and
Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied
prospectively: i losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling
interests “NCI”; ii loss of control over a subsidiary; iii change in the ownership
interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; iv potential voting
rights in determining the existence of control; and v consolidation of a
subsidiary that is subject to long-term restriction.
Kebijakan Akuntansi
Efektif 1 Januari 2011
Accounting Policies
Effective January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup sebagaimana
diungkapkan pada Catatan 1c. The consolidated financial statements
include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan termasuk laba
atau rugi yang belum direalisasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances including the related
significant unrealized gains or losses have been eliminated.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk
Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements March 31, 2012 and December 31, 2011,
and for the Three Months Period Ended
March 31, 2012 and 2011
- 16 - Anak perusahaan dikonsolidasikan secara
penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian,
sampai dengan
tanggal Perusahaan
kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari
setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam
keadaan yang
jarang dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah
atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the
date of acquisition, being the date on which the
Company obtained control, and
continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to
exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a
half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be
clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also
exists under certain circumstances even when the the Company owns half or less of
the voting power of an entity.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan
pada Kepentingan
Nonpengendali KNP
sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP
mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary
are attributed to the NCI formerly known as minority interest even if that results in a
deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan
aset termasuk setiap goodwill dan liabilitas
anak perusahaan; derecognizes the assets including
goodwill and
liabilities of
the subsidiary;
menghentikan pengakuan
jumlah tercatat setiap KNP;
derecognizes the carrying amount of any NCI;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di
ekuitas, bila ada; derecognizes
the cumulative
translation differences, recorded in equity, if any;
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
recognizes the fair value of the consideration received;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
recognizes the fair value of any investment retained;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam komponen laba rugi; dan
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
mereklasifikasi bagian
induk perusahaan atas komponen yang
sebelumnya diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain ke
komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in
other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as
appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak
perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung
oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan
laba rugi
komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
Perusahaan. NCI represents the portion of the profit or
loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not
owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the
consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the
consolidated
statements of
financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owners of the Company.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk
Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 2011
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements March 31, 2012 and December 31, 2011,
and for the Three Months Period Ended
March 31, 2012 and 2011
- 17 -
Kebijakan Akuntansi
Sebelum 1 Januari 2011
Accounting Policies
Prior to
January 1, 2011
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-
anak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi
bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan
tersebut dibebankan
sementara kepada
pemegang saham
pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian
tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih
dahulu
akan dialokasikan
kepada pemegang saham pengendali sampai
seluruh bagian
kerugian KNP
yang dibebankan kepada pemegang saham
pengendali dapat ditutup. Prior to January 1, 2011, losses attributable
to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s
portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the
controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses.
Subsequent profits of the said subsidiaries are allocated to the controlling shareholder
until the NCIs share of losses previously absorbed by the controlling shareholder
has been recovered.
d. Transaksi