2.4 Anak Usia Sekolah
2.4.1 Defenisi Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah anak yang berumur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan
sesuai usianya Wong, 2008. Usia sekolah merupakan usia dimana anak mulai berkenalan dengan musik
dilingkungan sosialnya secara luas. Usia sekolah merupakan usia yang baik untuk belajar bermain musik. Musik merupakan bentuk rangsangan yang menyenangkan
untuk anak Satiadarma, 2004.
2.4.2 Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah
1. Perkembangan Biologis
Selama masa kanak-kanak pertengahan, pertumbuhan tinggi dan berat badan terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa
sebelumnya. Antara usia 6-12 tahun, anak-anak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5 cm per tahun untuk mencapai tinggi badan 30-60 cm dan berat badannya
akan bertambah hampir dua kali lipat, bertambah 2-3 kg per tahun. Tinggi rata- rata anak usia 6 tahun adalah sekitar 116 cm dan berat badannya sekitar 21 kg;
tinggi rata-rata anak usia 12 tahun adalah sekitar 150 cm dan berat badannya mendekati 40 kg. Pada periode ini, anak laki-laki cenderung sedikit lebih tinggi
dan kadang-kadang sedikit lebih berat dari anak perempuan Wong, 2008.
2. Perkembangan Psikososial
Masa kanak-kanak pertengahan adalah periode perkembangan psikoseksual yang dideskripsikan oleh Freud sebagai periode laten, yaitu waktu
Universitas Sumatera Utara
tenang antara fase Odipus pada masa kanak-kanak awal dan erotisisme masa remaja. Selama waktu ini, anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya
sesama jenis setelah pengabdian pada tahun-tahun sebelumnya dan didahului ketertarikan pada lawan jenis yang menyertai pubertas Wong, 2008.
Menurut Erikson perkembangan psikososial ada 2 tahap yaitu tahap industri atau pencapaian dan tahap inferioritas atau perasaan kurang berharga.
Dimana tahap industri, anak usia sekolah ingin mengembangkan keterampilan dan berpartisipasi dalam pekerjaan yang berarti dan berguna secara sosial. Dengan
tumbuhnya rasa kemandirian, anak usia sekolah ingin terlibat dalam tugas yang dapat dilakukan sampai selesai. Sedangkan pada tahap inferioritas, anak usia
sekolah tidak dipersiapkan untuk memikul tanggung jawab yang terkait dengan perkembangan rasa pencapaian, perasaan kurang berharga dapat timbul dari anak
itu sendiri dan dari lingkungan sosial nya Wong, 2008.
3. Perkembangan Kognitif
Tahap operasional konkret menurut J.Piaget adalah anak mampu menggunakan proses berpikir untuk mengalami peristiwa dan tindakan. Pemikiran
egosentris yang kaku pada tahun-tahun prasekolah digantikan dengan proses pikiran yang memungkinkan anak melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Selama tahap ini anak mengembangkan pemahaman mengenai hubungan antara sesuatu hal dan ide. Anak mengalami kemajuan dari pembuat penilaian
berdasarkan apa yang mereka lihat pemikiran perseptual sampai membuat penilaian berdasarkan alasan mereka konseptual Wong, 2008.
Universitas Sumatera Utara
4. Perkembangan Moral