Dari gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita konjungtivitis berdasarkan jenis kelamin banyak pada laki-laki 55,5 dengan sex ratio 1,25.
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Regional di Hong Kong menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada jumlah penderita konjungtivitis pria dan wanita.
Perbandingan antara pasien pria dan wanita mendekati 1:1.
33
Perbandingan ini juga sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan di Santiago, Chile oleh Haas et al 2009, yang
menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan terhadap penderita konjungtivitis berdasarkan jenis kelamin. Jika ada perbedaan hal ini mungkin berkaitan dengan lifestyle, kondisi
hygiene dan lingkungan pekerjaan yang berbeda pada wanita dan pria.
34
6.2.3. Tingkat Pendidikan
Distribusi proporsi penderita konjungtivitis berdasarkan tingkat pendidikan yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011 dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 6.4. Diagram Bar Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita Konjungtivitis berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yaitu SLTASederajat 35,9 dan terendah
yaitu SDSederajat 4,4. Proporsi penderita Konjungtivitis berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yaitu SLTASederajat, hal ini dikaitkan dengan umur penderita
Konjungtivitis yang sebagian besar pada kelompok umur 21-30 tahun dan 11-20 tahun yang umumnya sudah lulus dan ada yang masih menjalani SLTASederajat .
6.2.4. Pekerjaan
Distribusi proporsi penderita Konjungtivitis berdasarkan pekerjaan yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.5. Diagram Bar Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Tingkat Pekerjaan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011
Dari tabel 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita Konjungtivitis berdasarkan pekerjaan tertinggi yaitu Pelajar 28,1 dan terendah adalah Pegawai
Universitas Sumatera Utara
Swasta 4,4. Konjungtivitis lebih sering ditemukan pada anak-anak didaerah padat penduduk.
4
Pada umumnya pelajar banyak beraktivitas di luar rumah misalnya di jalan dan tempat-tempat umum seperti pusat rekreasi. Hal ini menyebabkan mereka
terpapar oleh debu dan asap kendaraan yang menyebabkan mata merah dan perih.
6.2.5. Tempat Tinggal
Distribusi proporsi penderita Konjungtivitis berdasarkan tempat tinggal yang rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011 dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Tempat
Tinggal di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2011
Berdasarkan gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita konjungtivitis rawat jalan di RSU Dr. Pirngadi Medan banyak pada penderita yang berasal dari Kota
Medan yaitu sebesar 84,1. Hal ini karena RSU Dr. Pirngadi Medan adalah rumah
Universitas Sumatera Utara
sakit umum daerah pemerintah yang ada di Sumatera Utara dan berada tidak jauh dari Kota Medan sehingga memudahkan penderita yang berasal dari dalam Kota Medan
untuk berobat ke RSUD Dr.Pirngadi Medan. Sedangkan penderita yang berasal dari luar Kota Medan berasal dari Binjai dan Deli Serdang Percut Sei Tuan, Tanjung
Morawa, Lubuk Pakam.
6.3. Distribusi Proporsi Penderita Konjungtivitis Berdasarkan Keluhan Utama