Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Berdasarkan Data Tahun 2010

(1)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III BERDASARKAN DATA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

ULY MARIS R HUTAGAOL

092407016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III BERDASARKAN DATA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

ULY MARIS R HUTAGAOL

092407016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III BERDASARKAN DATA TAHUN 2010.

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ULY MARIS R HUTAGAOL

Nomor Induk Mahasiswa : 092407016 Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2012

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP : 19560815 198503 1 005


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III BERDASARKAN DATA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2012

ULY MARIS R HUTAGAOL

092407016


(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena penyertaan dan anugrah-Nya yang sungguh luar biasa memampukan penulis menyelesaikan tugas akhir ini selesai tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan pada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-III STATISTIKA FMIPA USU.

3. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-III STATISTIKA FMIPA USU.

4. Bapak Prof. DR. Tulus, M.Si, selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU.

5. Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si, selaku Sekertaris Departemen atematika FMIPA USU.

6. Bapak DR. Sutarman, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU .

7. Ibu DR. Marpongahtun, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FMIPA USU.

8. Orang tua yang terkasih, M. Hutagaol dan R. Togatorop, yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan selalu memberikan dukungan Doa, semangat serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

9. Untuk adik-adikku yang tersayang, ApridonaMayesti Hutagaol, OktaviaRiauni Hutagaol, OinidyahPutri Hutagaol, JanuarDavid Hutagaol, yang telah memberikan inspirasi, semangat dan Doa.

10.Untuk teman-teman seperjuangan StatKavalery’09, SuperStat_C‘09, IMAS-USU in Love, UKMK IMAS-USU, Pan.Paskah FMIPA “TheReason”, yang selalu memberikan inspirasi, mendukung lewat Doa dan kerjasamanya.

11.Untuk kakak kelompok ku (k’Forny dan k’Debora) yang telah memberikan motivasi, waktu dan dukungan Doa.

12.Untuk sahabat 5 serangkai, Asiama, Yohana, Siswanti, Marini, yang seelalu mendukung.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar isi iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Lokasi Penelitian 6

1.8 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi 8

2.2 Analisis Regresi Linier 9

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 11 2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 12

2.3 Uji Keberartian Regresi 14

2.4 Pengujian Hipotesis 15

2.5 Koefisien Determinasi 17

2.6 Uji Korelasi 17

2.6.1 Koefisien Korelasi 18

2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda 20 BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Umum Perusahaan 22

3.2 Makna Logo PT. Perkebunan Nusantara III 28

3.3 Visi dan Misi 29

3.3.1 Visi 29

3.3.2 Misi 29

3.4 Tujuan Perusahaan 30

3.5 Arah dan Pengembangan Perusahaan 30

3.6 Nilai-nilai Budaya Perusahaan 32

3.7 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III 33

3.8 Daftar Unit Usaha 43


(7)

4.1 Pengambilan Sampel 47

4.2 Analisis Deskriptif 49

4.3 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda 49 4.4 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda 50

4.4.1 Uji t 50

4.4.2 Uji F 51

4.5 Koefisien Determinasi 52

4.6 Koefisien Korelasi 53

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 55

5.2 Sekilas Tentang Program SPSS 55

5.3 Pengolahan Data dengan SPSS 56

5.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi 61

5.5 Hasil Pengolahan Data dalam SPSS 65

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 71

6.2 Saran 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data yang akan diolah 48

Tabel 4.2 Analisis Deskrptif 49

Tabel 4.3 Persamaan Regresi Linier Berganda 50

Tabel 4.4 Nilai-nilai Koefisien 51

Tabel 4.5 Anova 52

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi 53


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0 57

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS 58 Gambar 5.3 Tampilan Jendela Pengisian Data View 61 Gambar 5.4 Pilih Analyze, Regression, Linear 62

Gambar 5.5 Kotak Dialog Linier Regression 62

Gambar 5.6 Kotak dialog Linear Regression Statistics 63 Gambar 5.7 Kotak dialog Linear Regression Plots 64

Gambar 5.8 Output berupa Histogram 68

Gambar 5.9 Output berupa Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual 69


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor perkebunan merupakan sektor pertanian yang menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung kegiatan perekonomian Indonesia. Salah satu sub sektor perkebunan yang cukup besar potensinya dalam perekonomian Indonesia adalah perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit menjadi komoditas primadona karena merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi yang dapat menghasilkan minyak nabati.

Kelapa sawit merupakan salah salah satu komoditi yang memberikan andil cukup besar dalam perekonomian indonesia, peranan komoditas ini terlihat dari berbagai segi diantaranya sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, penunjang industri pengolahan kelapa sawit yang terkait dengan penerimaan devisa negara. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit antara lain yang digunakan penulis sebagai variabel adalah luas lahan, pemakaian pupuk, curah hujan. Namun pada kenyataannya sangat banyak variabel yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit. Hasil produksi di masa yang akan datang dapat mendekati tetap atau meningkat ataupun mungkin mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa kuat pengaruh variabel tersebut untuk menetahui ramalan jumlah


(11)

produksi untuk tahun berikutnya yang harus diperhatikan oleh perusahaan tersebut. Dalam mengimplikasikan penurunan, peningkatan atau tetapnya jumlah produksi penting diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi agar dapat dikendalikan, pengendalian yang dimaksud adalah dengan dengan membatasi setiap tindakan yang dianggap mengurangi nilai tambah dan meningkatkan hal-hal yang dianggap dapat menaikkan nilai tambah terhadap produksi. Pentingnya mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil produksi sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan untuk menunjang pencapaian hasil produksi yang maksimal membuat penulis termotivasi untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

Dari uraian diatas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu bentuk penduga yaitu Persamaan Regrasi Linier Berganda. Dan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan antara hasil produksi kelapa sawit terhadap faktor-faktornya, maka penulis memilih judul “ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III BERDASARKAN DATA TAHUN 2010.”

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung produksi kelapa sawit. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana hubungan antara beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produkai


(12)

kelapa sawit tersebut dengan regresi linier berganda sehingga akan diperoleh persamaan penduga yang layak digunakan.

1.3 Batasan masalah

Penulis membuat batasan permasalahan dari beberapa faktor yang ada yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yakni penulis hanya mengambil tiga faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yaitu: Luas lahan (X1), Pupuk

(X2), Curah hujan (X3). Lalu akan dianalisis secara regresi linier berganda dan akan

dicari apakah faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi kenaikan hasil produksi kelapa sawit.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

2. Untuk mengetahui sebarapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Medan. .

3. Untuk mengetahui faktor yang paling memberikan kontribusi terhadap hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Medan.


(13)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu dengan membandingkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.

2. Memberikan informasi tentang hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III Medan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Membarikan gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di masa yang akan datang mengenai jumlah produksi kelapa sawit.

4. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai analisis data.

5. Sebagai acuan bagi Pemerintah untuk mendukung pekembangan pertanian Indonesia khususnya sektor perkebunan dalam pemeliharaan pertumbuhan kelapa sawit di masa yang akan datang.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya adalah : 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.


(14)

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yamg diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut. Ruang lingkup secara keseluruhan adalah hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III.

3. Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah :

1.) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

2.) Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xk.

3.) Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.

Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

^

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ …+ βnXn + ε

4.) Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.


(15)

5.) Uji koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien-koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data dilakukan di PT. Perkabunan Nusantara III yang beralamat di Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan.

1.8 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang suatu landasan teori yang diaplikasikan dalam pengolahan data yang tepat, yaitu menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda, uji regresi linier, uji korelasi, dan uji koefisien untuk regresi linier berganda.


(16)

Bab ini menjelaskan atau menceritakan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan beserta struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan proses analisis data pada regresi linier berganda, analisis korelasi ganda, dan koefisien linier berganda.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga hasil outputnya yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

BAB 6 : PENUTUP

Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel yang kedua adalah variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak.

Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistika oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911). Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Galton melakukan suatu penelitian di mana penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya, jadi seolah-seolah semua anak laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang pendek bergerak menuju kerata-rata tinggi dari seluruh anak laki-laki yang menurut istilah Galton disebut dengan


(18)

regression to mediocrity”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orangtuanya.

Istilah “regresi” pada mulanya bertujuan nutuk membuat perkiraan nilai satu variabel (tinggi badan anak) terhadap satu variabel yang lain (tinggi badan orang tua). Pada perkembangan selanjutnya analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut.

Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel tidak bebas (dependent variable) dengan variabel-variabel bebas (independent variable) lainnya memiliki sifat hubungan sebab akibat (hubungan kausalitas), baik didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, maupun yang didasarkan pada penjelasan logis tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis regresi linier atau regresi garis lurus digunakan untuk :

1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan independen. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk linier.

2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya.

Analisis regresi tediri dari dua bentuk yaitu : 1. Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Analisis Regresi Linier Berganda


(19)

Analisis Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sedangkan analisis regresi berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen.

Variabel independen adalah variabel yang nilainya tergantung dengan variabel lainnya, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel yang lainnya.

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang komplek. Jika, X1, X2, . . . , Xkadalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut:

Dimana : Y = f (X1, X2, . . . , Xk, e)

Y adalah variabel dependen (tak bebas) X adalah variabel independen (bebas) e adalah variabel residu (disturbace term)

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim dilaksanakan yakni :


(20)

(1) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris

(2) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi independen

(3) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak,

(4) Melihat apakah tanda magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori.

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel di mana hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah tak bebas Y.

Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah : Y = a + bX

dimana: Y adalah variabel terikat/tak bebas (dependent) X adalah variabel bebas (independent)

a adalah penduga bagi intercept (α)

b adalah penduga bagi koefisien regresi (β)

Penggunaan regresi linear sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai berikut:

 Model regresi harus linier dalam parameter

Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (eror) .

Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E (U / X)) = 0


(21)

 Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan

Tidak terjadi otokorelasi

Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris

Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memperkirakan nilai variabel tak bebas Y, akan lebih baik apabila kita ikut memperhitungkan variabel-variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi nilai Y. dengan demikian dimiliki hubungan antara satu variabel tidak bebas Y dengan beberapa variabel lain yang bebas X1, X2, dan X3, . . . , Xk. Untuk itulah digunakan regresi linear berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. Dalam regresi berganda, persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam hal ini X1, X2, . . . , Xk.

Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut : Yi= B0+ B1X1i + B2X2i+ . . . + BkXk+ εi

(Untuk populasi)

Yi = b0+ b1 X1i+ b2X2i+ . . . + bkXk+ εi

(Untuk sampel) dimana : i = 1, 2, . . , n


(22)

b0, b1, b2,. . . . ., bk dan ε adalah pendugaan atas B0, B1, B2, . . . , Bk

dan εi.

Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel bebas Y dan tiga variabel X yaitu X1, X2, dan X3. Maka persamaan regresi

bergandanya adalah :

Persamaan di atas dapat dapat diselesaikan dengan empat bentuk yaitu :

Sistem persamaan tersebut dapat disederhanakan sedikit, apabila diambil x1=X1X

1, x2=X1–X2, x3=X3–X3 dan y = Y–Y.

Maka persamaan sekarang menjadi :

Koefisien-koefisien b1, b

2, dan b3 untuk persamaan tersebut dapat dihitung dari :

Dengan pengguanaan x1,x2,x3 dan y yang baru ini, maka diperolehlah harga b0 , b1,

b 2, dan b3. Harga setiap koefisien penduga yang diperoleh kemudian disubtitusikan ke persamaan awal sehingga diperoleh model regresi linier berganda Y atas X1, X2, dan X3. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan softwere

SPSS versi.17.

Yi = b0+ b1X1i+b2X2i+ b3X3i

                2 3 3 3 2 2 3 1 1 3 0 3 3 2 3 2 2 2 21 1 1 2 0 2 3 1 3 2 1 2 2 1 1 0 1 3 3 2 2 1 1 i i i i i i i i i i i i i i i i i i i ii i i i i i i o i X b X X b X X b X b X Y X X b X b X X b X b X Y X X b X X b X b X b X Y X b X b X b n b Y

y = b1x1+b2x2+b3x3

2 3 3 3 2 2 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i

x

b

x

x

b

x

x

b

x

y

x

x

b

x

b

x

x

b

x

y

x

x

b

x

x

b

x

b

x

y


(23)

2.3 Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearan dan keberartiannya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat untuk regresi yang ditulis JKreg dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang ditulis dengan JKres.

Jika x1i= X1iX 1, x2i= X2iX2, . . . , xk= XkiXk dan yi= YiY maka secara

umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari : dengan derajat kebebasan dk = k

dengan derajat kebebasan dk = (n – k – 1) untuk sampel berukuran n. Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan :

Dimana statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1= k dan penyebut V2= n – k – 1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan aplikasi softwere SPSS versi.17.

JKreg= b1

x1iyi+b2

x2iyi...bk

xkiyi

JKres=

(Yi 2

^

) i

Y

Fhitung =

) 1 /( /  k n JK k JK res reg


(24)

2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan yang akan dibuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak atau menerima suatu hipotesis.

Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu:

tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: Ho (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif). Ho bertujuan untuk memberikan usulan dugaan

kemungkinan tidak adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesunnguhnya yang diteliti. H1 bertujuan memberikan usulan dugaan adanya

perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang diteliti.

Pembentukan suatu hipotesis memerlukan teori-teori maupun hasil penelitian terlebih dahulu sebaagai pendukung pernyataan hipotesis yang diusulkan. Dalam membentuk hipotesis ada beberapa hal yang dipertimbangkan :


(25)

1) Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan

2) Daerah penerimaan dan penolakan serta teknik arah pengujian (one tailed atau

two tailed)

3) Penentuan nilai hitung statistik

4) Menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang diusulkan Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain :

1)Ho : β0= β1= . . . = βk= 0

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.

H1 : Minimal satu parameter koefisien regresi βk yang ≠ 0

Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas

2)Pilih taraf α yang diinginkan

3)Hitung statistik Fhitung dengan menggunakan persamaan

4)Nilai Ftabel menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikansi α yaitu Ftabel= F(1)(k),(nk1)

5)Kriteria pengujian : jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Sebaliknya Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

2.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 bertujuan untuk mengetahui


(26)

R2dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model.

Koefisien determinasi dapat dihitung dari :

Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu :

Harga R2 diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing

variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan aplikasi softwere SPSS versi.17.

2.6 Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun independen). Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Uji korelasi terdiri dari Pearson, Spearman dan Kendall. Jika sampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearson

R2=

    2 2 2 1 1 ) . ( ... i i i ki k i i i i Y Y y x b y x b y x b

R2=

 n 1 i 2 i reg y JK


(27)

(karena memenuhi asumsi parametrik). Jika jumlah sampel kurang dari 30 (sampel kecil) dan kondisi data tidak normal maka sebaiknnya menggunakan korelasi Spearman atau Kendall (karena memenuhi asumsi non-parametrik).

2.6.1 Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antarvariabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 yaitu :

2. Koefisien korelasi antara Y dengan X1

3. Koefisien korelasi antara Y dengan X2

4. Koefisien korelasi antara Y dengan X3 r =



 2 2 2

2 ( ) ( )

) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

ry1=

 2 2 2 1 2 1 1 1 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

ry2=

 2 2 2 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n

ry3=

 2 2 2 2 3 3 3 ) ( ) 3 ( ) )( ( i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n


(28)

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-) yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi: 1. Korelasi positif (+) berarti jika variabel X

1mengalami kenaikan maka variabel X2

juga mengalami kenaikan atau jika variabel X2mengalami kenaikan maka variabel

X1 juga mengalami kenaikan.

2. Korelasi negatif (-) berarti jika variabel X

1mengalami kenaikan maka variabel X2

akan mengalami penurunan, atau jika variabel X2mengalami kenaikan maka

variabel X

1akan mengalami penurunan.

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2. 0,21 sampai dengan 0,40 beirarti korelasi memiliki keeratan lemah. 3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat. 5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali. 6. 1 berarti korelasi sempurna.


(29)

Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam regresi, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi. Misalkan populasi memiliki model regresi linier berganda :

µ n x x x

y.1.2... = β0+ β1X1+ β2X2+ . . . + βkXk

yang berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk :

^

Y = b0+ b1 X1+ b2X2+ . . . + bkXk

Akan dilakukan pengujian hipotesis dalam bentuk : Ho: βi= 0, i = 1, 2, . . ., k

H1: βi≠ 0, i = 1, 2, . . ., k

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran sy.12...k, jumlah kaudrat-kuadrat ∑x2ijdengan xij= Xj- Xj dan koefisien korelasi ganda antara masing-masing variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y dalam regresi yaitu Ri.

Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien biyakni :

s i b = ) 1 )( x

( 2ij 2

2 ... 12 .

i

k y

R s

dimana : s2y.12..k =

1 ) (Y ^ i   

k n Y ∑x2

ij = ∑ (Xj- Xj)

R2=

 n 1 i 2 i reg y JK


(30)

ti=

i b i

s b

Dengan kriteria pengujian : jika ti ≥ ttabel, maka tolak Ho dan jika ti< ttabel, maka

terima Ho yang akan berdistribusi t dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1) dan ttabel =

t(n-k-1,α/2).


(31)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah minyak sawit (CPO), Inti Sawit (Kernel) dan karet. Untuk industtri hilir terhitung mulai tanggal 30 Juni 2006 menjadi anak perusahaan.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan – perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN


(32)

Perkebunan yang trdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV (Persero) dan PT. Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga Perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, yaitu berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III Nomor : 3 tertanggal 12 September 2002 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu H. Prasetyo, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20921 HT.01.04.Th.2002 tertanggal 28 Oktober 2002, dan telah didaftarkan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Medan (TDP) No. 021210105841 tertanggal 9 Januari 2003, Tambahan Berita Negara No. 798/2003 (Akta No. 3/2002).

Sebagai BUMN perkebunan, di dalam menjalankan kepengurusan, operasional bisnis, dan pengawasan terhadap perseroan selalu mengacu kepada PP yang berlaku. Adapun dasar pengangkatan dan pemberhentian manajemen perseroan ditetapkan oleh Surat Keputusan dari Pemerintah selaku pemegang saham tunggal melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia No. KEP-183/MBU/2008 tentang Pemberhentian dan


(33)

Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komesaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III tanggal 24 September 2008, susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :

1. Komisaris Utama : Achmad Mangga Barani 2. Komisaris : Deddy Suardy

3. Komisaris : S. Marbun 4. Komisaris : S. Herry Sucipto 5. Komisaris : Heri Sebayang

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No.KEP.132/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP.145/MBU/2007 tanggal 13 Juli 2007, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama : Ir. H. Amri Siregar

2. Direktur Produksi : Ir. Amal Bakti Pulungan, MM. 3. Direktur Keuangan : Drs. Johannes Sitepu, AK 4. Direktur Perencanaan dan

Pengembangan : Dr. Ir. H. Chairul Muluk

5. Direktur SDM : H. M. Rachmat Prawirakesumah, SE., MM.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PTPN III Nomor : 3.12/SKPTS/03/2007 tanggal 3 April 2007 tentang Revisi Struktur Organisasi PTPN III (Persero) telah ditetapkan bagan struktur organisasi yang baru.

PTPN III (Persero) menjalankan bisnisnya dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditas utama sawit dan karet. Perseroan memiliki lahan perkebunan yang


(34)

terintegrasi dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditas. Lahan perkebunan perseroan tersebar di 6 Daerah tingkat II di Propinsi Sumatera Utara, yaitu kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Luas areal HGU perkebunan sawit dan karet yang dikelola PTPN III mencapai 165.437,15 ha yang terdiri dari 142.152,67 ha kebun sendiri dan 23.284,28 ha kebun plasma. Kebun sendiri terdiri dari 103.014,56 ha tanaman kelapa sawit dan 39.138,11 ha tanaman karet. Sedangkan luas areal HGU lain-lain mencapai 23.284,48 ha.

Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PTPN III telah membentuk 9 Strategic Bisnis Unit (SBU), yaitu 8 Distrik Perkebunan dan 1 Distrik Rumah Sakit. Masing-masing Distrik dipimpin oleh seorang Distrik Manager, yang menangani beberapa kebun, pabrik pengolahan, dan fasilitas penunjang lainnya. Sedangkan Distrik Rumah Sakit dipimpin oleh seorang General Manager yang menangani beberapa rumah sakit di lingkungan persahaan. Perseroan telah memiliki 33 kebun sendiri dan 5 kebun plasma yang terintegrasi dengan 11 unit Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (11 PKS) dengan kapasitas sebesar 510 ton TBS/jam dan 15 unit Pabrik Pengolahan Karet dengan kapasitas sebesar 202 ton karet kering (KK) per hari.

Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha dan daya saing, PTPN III sedang melakukan pengembangan usaha/diversifikasi produk melalui pembangunan dan pengembangan industri kelapa sawit, yang terintegrasi dalam satu kawasan industry. Hal ini diyakini merupakan alterntif pilihan strategis yang relevan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Langkah strategi bisnis tersebut merupakan upaya PTPN III di dalam melanggengkan bisnis berbasis perkebunan dan sekaligus untuk


(35)

merespon setiap perubahan berbisnis atau tuntutan konsumen atau pasar dan ancaman dari industri sejenis serta dari industri yang menghasilkan produk substitusi.

Sejalan dengan perkembangan dan dinamika bisnis berbasis perkebunan, PTPN III sedang melakukan langkah-langkah konkrit untuk melanggengkan kegiatan bisnisnya, antara lain :

1. Penguatan sektor industri hulu dengan cara : a. Meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan. b. Modernisasi teknologi.

c. Meminimalisasi dan pemanfaatan limbah.

d. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia berdasarkan kompetensi secara optimal.

2. Pengembangan usaha perusahaan, untuk mendapatkan nilai tambah, ke arah industri hilir berbasis perkebunan meliputi :

a. Pengembangan Power Plant yang terintegrasi ddengan PKS berkapasitas 75 ton TBS/jam.

b. Pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dengan kapasitas 400 ton/hari.

c. Pembangunan Pabrik Biodiesel dengan kapasitas 300 ribu ton/tahun. d. Pengembangan Industri Oleokimia dengan kapasitas 100 ribu ton/tahun. e. Pembangunan Pabrik Biogas dengan kapasitas 4200 m3/hari.

f. Pembangunan Pabrik Surfaktan dengan kapasitas 1800 KL/tahun. g. Pembangunan Pabrik Pengolahan Pupuk dengan kapasitas 100 ton/hari. h. Pengembangan PKS Sei Mengkei dari 30 menjadi 75 ton TBS/jam.


(36)

3. Kawasan Industri Sei Mengkei memiliki keunggulan fasilitas antara lain : a. Tersedia lahan untuk industri hilir seluas 25 ha dan masih dapat

dikembangkan.

b. Tersedia bahan baku untuk Power Plant untuk sumber energi untuk pengembangan PKS dari kapasitas 30 menjadi 75 ton TBS/jam.

c. Jarak ke pelabuhan Kuala Tanjung  30 km.

d. Tersedia air yang banyak untuk mensuplai ke kawasan industri.

e. Dekat ke jalan raya dan lokasi kawasan industri relatif di tengah-tengah sentral produksi bahan baku.

Dalam rangka peningkatan atas layanan kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan karyawan, PTPN III secara berkelanjutan menyediakan sarana rumah sakit dan poliklinik serta sarana sosial berupa rumah ibadah, sekolah/madrasah, dan sarana raga di setiap lokasi perkebunan.


(37)

3.2 Makna Logo PT. Perkebunan Nusantara III

Logo PT. Perkebunan Nusantara III

1. Gambar 12 Helai daun kelapa sawit disebelah kiri bola dunia dan tujuh urat daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki 12 paradigma baru dan 7 strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif serta ditunjang dengan green teknologi, green bisnis dan ramah lingkungan

2. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki tata nilai yang harus mampu mengimbangi kemajuan tecnologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha

3. Gambar Meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3, melambangkan PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Sedang meteor yang berwarna putih bermakna produksi latex dan produksi turunannya. Dan warna orange adalah produksi CPO beserta turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.


(38)

3.3 Visi dan Misi 3.3.1 Visi

Menjadi Perusahaan Agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

3.3.2 Misi

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. 2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai aset dan mengembangkannya secara optimal.

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal-hasil” terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

3.4 Tujuan Perusahaan

Adapun tujuan dari perusahaan PT. Perkebunan III (Persero) adalah :

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.


(39)

2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan inndustri dan pergerakan pasar, serta mencermati pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan dan arus kas.

4. Mematuhi aturan-aturan SHE (Safety, Health and Environment) yaitu Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

5. Melaksanakan keunggulan Operasional agar perusahaan menjadi “cost effective”

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata Nilai dan Paradigma Baru.

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan kinerja.

3.5 Arah dan Pengembangan Perusahaan

Sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut di atas, pengembangan Perseroan secara garis besar diarahkan kepada tujuh upaya antara lain :

1. Peningkatan produktivitas melalui peremajaan komposisi umur tanaman, pemupukan, sesuai norma, serta pemetaan dan perencanaan ulang pabrik. 2. Pengembangan pasar dan melakukan survei yang efektif sehingga menjadi

feed back bagi peningkatan hubungan ddengan pelanggan sebagai prioritas utama.

3. Perbaikan infrastruktur organisasi melelui penyederhanaan proses, penyempurnaan sistem, dan pemanfaatan teknologi informasi. Ditindaklanjuti dengan mewujudkannya ke dalam sistem dan budaya kerja baru dalam upaya


(40)

membentuk dan menumbuhkembangkan budaya profesional, budaya kewirausahaan, budaya inovasi, dan budaya global yang sedang dihadapi. 4. Pengembangan luas areal perkebunan kelapa sawit, meningkatkan

produktivitas, rendemen, dan kadar karet kering komoditi kelapa sawit dan karet sebagai main product perusahaan untuk mendukung penyediaan bahan baku industri hilir kelapa sawit dan pengembangan industri hilir karet.

5. Pemanfaatan sistem jaringan Teknologi Informasi untuk mempercepat akses informasi dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat selain untuk memindahkan pengontrolan dan pengendalian operasional perusahaan.

6. Pengembangan Sumber Daya Alam yang terintegrasi untuk membangun kapital insani dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

7. Melakukan pengembangan usaha melalui diversifikasi produk baik secara vertikal maupun horizontal.

3.6 Nilai-nilai Budaya Perusahaan

Tata nilai adalah hal-hal yang harus dijunjung atau dipedomani oleh seluruh karyawan dalam melaksanakan kegiatan bisnis.

Tata nilai ini mencakup hal-hal yang menggugah karyawan untuk memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, hubungan antar karyawan, hubungan dengan dengan pihak Shareholders dan hubungan dengan Stakeholders.


(41)

Adapun Tata Nilai yang diringkas menjadi “PETIR” adalah sebagai berikut : Kami memiliki Tata Nilai Komitmen untuk menjunjung tinggi integritas professional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis :

1. Proactivity, selalu bersikap proaktif, dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi.

2. Excellence, selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi kita.

3. Team-Work, selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

4. Innovation, selalu menghargai kreativitas dan mennghasilkan inovasi dalam metode dan produk baru.

5. Responsibility, selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

3.7 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III

Susunan organisasi di PT. Perkebunan Nusantara III dapat dilihat pada bagan berikut ini :


(42)

2.4 Bidang-Bidang Kerja PT. Perkebunan Nusantara III

Adapun bidang-bidang kerja di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebagai berikut :

1. R.U.P.S, adalah Para pemegang saham.

2. Dewan Komisaris, mempunyai tugas dan wewenang : a. Mengelola kekayaan perusahaan.

b. Membina dan memelihara kerjasama dengan ke empat direktur dibawahnya maupun antar direktur.

c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan/ jalannya perusahaan. d. Menetapkan kebijakan / strategis perusahaan.

e. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja perusahaan. f. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada RUPS.

g. Mengadakan dan memimpin rapat. h. Menjalin hubungan tugas perusahaan. i. Menjalin kerja sama eksternal.

j. Menandatangani perjanjian kerja sama.

3. Direktur Utama, mempunyai tugas dan wewenang :

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan/ jalannya perusahaan. b. Menetapkan kebijakan/ strategi perusahaan.


(43)

d. Melaporkan perkembangan perusahaan kepada P.R.S.U melalui Dewan Komisaris.

e. Mengadakan dan memimpin.

f. Menjalin hubungan eksternal dan mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan.

4. Direktur Produksi, mempunyai tugas dan wewenang :

a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategis di bidang produksi. b. Menetapakan upaya strategis di bidang produksi.

c. Menetapkan sistem kerja di bidang produksi untuk mewujudkan

operational excellence.

d. Menjumlahkan kebutuhan pasar menjadi pelakasanaan operasional di bidang produksi.

e. Melaksanakan program sistem sertfikat ISO 9000, ISO 14000 dan ISO SMK3.

f. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.

g. Menyukseskan pelaksanaan sistem ISO 9000, ISO 14000 dan ISO SMK3. h. Menetapakan sistem sarana dan prasana informasi melalui Teknologi

Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data serta memberdayagunakannya secara maksimal.

5.Direktur Keuangan, mempunyai tugas dan wewenangnya :

a. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitalitas perusahaan. b. Melaksanakan assets accessment secara berkesinambungan untuk

memberdayakan assets potential.

c. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (Harga Pokok FOB) melalui pemanfaatan Activity Bassed Costing (ABC).


(44)

d. Memelihara cach reserve requirement minimum 2 bulan kebutuhan dan operasional.

e. Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/RKO dan RJP.

6.Direktur SDM/ Umum, mempunyai tugas dan wewenangnya :

a. Menetapkan kebutuhan SDM (kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang SDM untuk mewujudkan

operational excellence.

c. Melaksanakan mapping personil secara periodik.

d. Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan. e. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.

7.Direktur Pemasaran, mempunyai tugas dan wewenangnya :

a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.

b. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan pelanggan) serta mitra aliansi.

c. Menetapkan sistem pengendalian persdiaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap.

d. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.

e. Menetapkan kebijakan dan menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market intelligence).

8. Kepala Divisi Masing-Masing Divisi, mempunyai tugas dan wewenang :

a. Melakukan koordinasi antar bidang yang ada dalam Divisi yang di pimpinnya.


(45)

b. Mengelola dan meningkatkan kinerja pegawai yang ada dalam ruang lingkup masing-masing.

c. Membina pegawai yang ada dalam Divisi maupun dalam bidang yang ada dalam Divisi yang di pimpinnya.

9. Kepala Bidang masing-masing bidang, mempunyai tugas dan wewenang : a. Melakukan suatu koordinasi pada bawahannya.

b. Memberikan Bimbingan kepada pegawai yang menjadi bawahannya. c. Memberikan laporan hasil kerja yang ada dalam naungannya kepada

Kepala Divisi yang menjadi atasannya. 10.Bagian Sekretariat Perusahaan (3.00)

Tugas :

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran sekretariat perusahaan.

b. Mengatur tata tertib perusahaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. c. Mengurus dan menyelenggarakan administrasi perusahaan.

d. Mengelola perpustakaan sebagai tempat proses pembelajaran.

e. Menjalankan dan memenuhi semua undang-undang peraturan terkait yang perlu untuk perusahaan.

11.Bagian Tanaman (3.01) Tugas :

a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance di bidang tanaman.

b. Merumuskan kebijakan kultur teknik tanaman dan panen guna meningkatkan efektivitas produktivitas kerja.


(46)

c. Melaksanakan pemesanan kecambah kelapa sawit yang bersertifikat dan biji karet yang berkualitas.

d. Melaksanakan pengambilan contoh daun untuk mendapat rekomandasi pemupukan dari Pusat Penelitian (PUSLIT) dan menyusun program pemupukan tanaman.

e. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang tanaman.

12.Bagian Teknik (3.02) Tugas :

a. Merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi pekerjaan teknik yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin instalasi, sipil/traksi dan alat berat.

b. Menyusun norma/standard untuk pemeliharaan dan perbaikan mesin instalasi, sipil/traksi dan alat berat.

c. Menentukan norma/standard fiksi dan mutu suku cadang mesin instalasi, sipil/traksi dan alat berat.

d. Mengkaji dan mengembangkan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

e. Melaksanakan tinjauan mengenai standard performance bidang teknnik. 13.Bagian Teknologi (3.03)

Tugas :

a. Merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi pengolahan dan pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik sesuai permintaan permintaan pasar.


(47)

b. Merencanakan dan mengatur titip oleh TBS dengan pihak ketiga, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaanya.

c. Menentukan norma/standar fisik dan mutu, bahkan kimia dan bahan pendukung pengolahan pabrik.

d. Melaksanakan tinjauan mengenai standar performance bidang pengelola. e. Melaksanakan pengujian sarana dan metode baru bidang teknik dan

pengolahan.

14.Bagian Keuangan (3.04) Tugas :

a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intenia dan tahunan kepada pemegang saham.

b. Melaksanakan penagihan piutang non niaga.

c. Mempersiapkan bahan input maupun pemegang saham yang berkaitan dengan data.

15.Bagian Akuntansi (3.05) Tugas :

a. Memonitoring dan mengevaluasi aktiva dalam rangka mengendalikan asset perusahaan.

b. Melaksanakan rekonsiliasi hutang piutang amtar badan hukum. c. Membuat dan mendistribusikan laporan laba dan rugi per unit kerja. d. Melaksanakan Sistem Penelitian Kerja (PSK).

16.Bagian Pelelangan (3.06) Tugas :

a. Merumuskan sistem dan prosedur pelelangan pengadaan barang jasa yang diperlukan perusahaan.


(48)

b. Memberikan konsultasi dan bimbingan kepada panitia pelelangan di Distrik/General Manajer mengenai pelaksanaan pelelangan bila diperlukan. c. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh

panitia pelelangan di Distrik Manajer/General Manajer. 17.Bagian Penjualan (3.07)

Tugas :

a. Menyusun program dan menetapkan strategi penjualan serta kebijakan pemasaran berdasarkan informasi dan analisa pasar.

b. Memonitoring dan mengevaluasi mutu persediaan hasil produksi bersama bagian terkait.

c. Melaksanakan analisa pasar.

d. Menyusun dan memonitoring Strategi Planning (SP) dan RJP bagian penjualan.

18.Bagian Sumber Daya Manusia (3.08) Tugas :

a. Melaksanakan pengolahan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

b. Melaksanakan proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). c. Melaksanakan survei kepuasan karyawan.

d. Melaksanakan sistem penggajian dan remunetasi.

e. Memonitoring daan mengevaluasi pelaksanaan sistem jenjang karir. 19.Bagian Umum (3.09)

Tugas :

a. Mengurus penerbitan sertifikasi Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) kantor Direksi.


(49)

b. Memonitor penerbitan sertifikasi Haka Guna (HGU) unit.

c. Mempersiapkan fasilitas dan akomodasi untuk penyelenggaraan rapat kantor Direksi.

d. Pembinaan terhadap personil serta pengamanan. 20.Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (3.10)

Tugas :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program kemitraan dan program bina lingkungan.

b. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait. c. Melaksanakan Sistem Penilaian Karya (SPK).

21.Kepatuhan dan Manajemen Risiko (3.11) Tugas :

a. Menyusun kebijakan, program kerja dan PKAP Bagian Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

b. Melaksanakan prosedur pemakaian Uang Kerja Bagian Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

c. Menjalankan den memenuhi semua undang-undang dan peraturan terkait yang perlu untuk perusahaan.

d. Melakukan penyelesaian perkara perusahaan baik di dalam maupun luar pengadilan.

e. Melakukan analisis teknis terhadap fasibility study investasi yang dilaksanakan.

22.Bagian PTB dan Anak Perusahaan/CMR (3.12) Tugas :


(50)

a. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis di PTPN III

b. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari strategic initiative

PTB.

c. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahunan sebelumnya.

d. Mensosialisikan program dan action plan dari strategic initiative PTB. 23.Bagian Pengkajian dan Pengembangan (3.13)

Tugas :

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran Pengkajian dan Pengembangan.

b. Menyusun rencana Kerja Anggaran Perusahaan Pengkajian dan Pengembangan.

c. Menumbuhkan suasana ilmiah di perusahaan dan turut mempromosikan perusahaan melalui pertemuan ilmiah.

24.Bagian Perencanaan dan Teknik informasi (3.14) Tugas :

a. Melaksanakan inventarisasi sumber daya hardware, software, dan infrastruktur jaringan.

b. Mempersiapkan sumber daya hardware, software, dan membangun infrastruktur jaringan internet (LAN) dan internet (WAN).

c. Mengajukan dan memproses pengadaan barang.

d. Melaksanakan perbaikan dan up grade hardware dan software

25.Bagian Satuan Pengawasan Intern (3.15) Tugas :


(51)

a. Mengajukan Program Kerja Audit Tahunan PKAT) yang telah disususn kepada Direktur Utama untuk mendapat persetujuan dadn menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada komisaris.

b. Menyetujui program dan pelaksanaan audit rutin.

c. Mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk evaluasi hasil audit secara berbeda.

26.Manager Tugas :

a. Merencanakan dan melaksanakan proses pengolahan. b. Melaksanakan pengolahan limbah pabrik.

c. Membuat dokumen penyerahan hasil produksi. d. Membuat laporan bulanan kepada Direksi.

e. Merencanakan dan melaksanakan proses pengadaan.

3.8 Daftar Unit Usaha

I. DLAB I Distrik Manajer Labuhan Batu 1 KSMTI Kebun Sei Meranti

KSDAN Kebun Sei Daun KTORA Kebun Torgamba KBUTU Kebun Bukit Tujuh PSMTI PKS. Sei Meranti PSDAN PKS. Sei Daun


(52)

PTORA PKS. Torgamba

II. DLAB II Distrik Manajer Labuhan Batu 2 KSBAR Kebun Sei Baruhur

KSKAR Kebun Sei Sei Kebara KATOR Kebun Aek Torop KPARO Kebun Bukit Raso PSBAR PKS. Sei Baruhur PPARO PKS. Aek Raso PATOR PKS. Aek Torop

II. DLAB 3 Distrik Manajer Labuhan Batu 3 KSSUT Kebun Sei

KANAU Kebun Aek Nabara Utara KANAS Kebun Aek Nabara Selatan KRPPT Kebun Rantau Parapat KMMDA Kebun Membang Muda KLAJI Kebun Labuhan Haji KMSTN Kebun Merbau Selatan PSSUT PKS. Sisumut

PANAS PKS. Aek Nabara Selatan

IV. DASAH Distrik Manajer Asahan KSDAP Kebun Sei Dadap


(53)

KPMDI Kebun Pulau Mandi KMBTU Kebun Ambalutu KSSIL Kebun Sei Silau KBDSL Kebun Bandar Selamat KHTPD Kebun Huta Padang PSSIL PKS. Sei Silau

V. DSIMA Distik Manajer Simalungun KSDHU Kebun Dusun Ulu

KBANG Kebun Bangun KBDBY Kebun Bandar Betsy PSMKI PKS.Sei Mangkei

VI. DSER 1 Distik Manajer Deli Serdang 1 KGPMA Kebun Gunung Pamela KGMNO Kebun Gunung Monako KSDUN Kebun Silau Dunia KGPAR Kebun Gunung Para

VII. DSER 2 Distik Manajer Deli Serdang 1 KSPTH Kebun Sei Putih

KTARA Kebun Tanah Raja KRBTN Kebun Rambutan KSGGI Kebun Sarang Ginting


(54)

PRBTN PKS. Rambutan

VIII. DTABS Distik Manajer Tapsel KHPSG Kebun Hapesong KBGTU Kebun Batang Toru

IX. GRPAM Distik Manajer R. Sakit RSPAM RS. Pamela

RSDAP RS. Sei Dadap RSMMA RS. Membang Muda RSANS RS. Aek Nabara RSTOR RS. Sri Torgamba


(55)

BAB 4

ANALISIS DATA

4.1.Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data mengenai jumlah produksi Sawit, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu :

1. Luas lahan (ha) 2. Pupuk (ton), 3. Curah hujan (mm),

Untuk memperoleh model yang cocok dalam menduga hasil produksi Sawit berdasarkan faktor-faktor penduga tersebut maka penulis menggunakan analisis regresi linier dengan satu variabel terikat (dependent variable) dan tiga variabel bebas (dependent variable). Data yang diolah adalah data berdasarkan tahun 2010. Data dapat dillihat dalam tabel 4.1 berikut :


(56)

No Kebun PTPN 3

Produksi (ribu ton)

Luas lahan (ribu ha)

Pupuk (ribu ton)

Curah Hujan (mm)

1 KSMTI 89.20 2.41 3.30 2.30

2 KSDAN 82.30 3.10 2.81 2.80

3 KTORA 46.48 1.85 8.68 2.51

4 KBUTU 61.24 2.30 7.03 1.20

5 KSBAR 42.90 1.82 8.61 2.65

6 KATOR 71.06 3.40 11.27 2.47

7 KPARO 48.93 2.95 7.01 2.81


(57)

(Sumber: PT. Perusahaan Nusantara III)

9 KSSUT 119.69 5.53 26.67 2.38

10 KANAU 44.32 1.10 9.24 1.20

11 KANAS 72.71 2.97 14.60 2.07

12 KRPPT 32.50 1.59 7.36 4.01

13 KMMDA 33.38 1.31 6.22 2.00

14 KLAJI 41.55 1.65 7.78 2.20

15 KMSTN 3.30 0.14 1.02 2.04

16 KSDDP 86.14 3.77 16.46 2.15

17 KPMDI 61.10 3.20 12.11 2.97

18 KAMBT 41.38 2.40 10.46 1.63

19 KSSIL 58.10 2.77 11.54 1.20

20 KBDSL 81.28 3.05 13.04 2.21

21 KHTDP 54.07 3.23 14.93 3.03

22 KDSHU 74.80 3.74 14.82 2.53

23 KBANG 27.36 1.40 6.17 2.32

24 KBDBY 1.03 0.12 1.11 2.67

25 KGPMA 32.57 1.68 7.79 1.84

26 KGMNO 46.54 1.93 9.13 1.22

27 KSDUN 33.79 1.55 7.41 2.21

28 KGPAR 15.67 0.55 2.57 2.09

29 KSPTH 7.40 0.33 1.51 1.71

30 KSGGI 11.03 0.38 2.01 2.17

31 KTARA 48.59 2.18 7.25 1.72

32 KRBTN 87.63 4.52 15.58 2.01

33 KHPSG 6.90 0.45 1.79 3.31


(58)

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian. Berikut adalah tabel output dari pengolahan data yang di analisis dengan menggunakan aplikasi softwere SPSS.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Produksi Sawit 49.7879 30.84022 34

Luas Lahan 2.1662 1.36137 34

Pupuk 8.8406 5.88594 34

Curah Hujan 2.2953 .65995 34

Tabel 4.2 Analisis Deskrptif

Dari output diatas dapat dilihat bahwasannya produksi sawit mempunyai rata-rata sebesar 49.7879 dan standart deviasinya sebesar 30.84022. Hasil tersebut diperoleh dari rata-rata Luas lahan (2.1662), Pupuk (8.8406), dan Curah Hujan (2.2953).

4.3 Membentuk Persamaan Regresi Linier Berganda.

Untuk menentukan persamaan Regresi Linier Berganda terlebih dahulu menentukan koefisien-koefisien regresinya. Namun dengan menggunakan aplikasi

softwere SPSS, maka secara otomatis dapat dilihat nilai dari Bo, B1, B2, B3, yang


(59)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.521 7.841 1.214 .234

Luas Lahan 22.440 3.019 .991 7.433 .000

Pupuk -.331 .699 -.063 -.474 .639

Curah Hujan -2.359 2.987 -.050 -.790 .436

a. Dependent Variable: Produksi Sawit

Tabel 4.3 Persamaan Regresi Linier Berganda

Dari tabel output diatas di peroleh B0 (9.521), B1 (22.440) , B2 (-0,331) , B3 (-0,359),

dari nilai tersebut akan diperoleh persamaan regresinya, yaitu:

Y = 9.521 + 22.440 X1 - 0,331 X2 - 0,359 X3

4.4 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda.

4.4.1 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial (indvidu), yaitu menguji variabel bebas (X1, X2, X3) secara individu terhadap variabel terikat (Y).

Nilai-nilainya ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:


(60)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.521 7.841 1.214 .234

Luas Lahan 22.440 3.019 .991 7.433 .000

Pupuk -.331 .699 -.063 -.474 .639

Curah Hujan -2.359 2.987 -.050 -.790 .436

a. Dependent Variable: Produksi Sawit

Tabel 4.4 Nilai-nilai Koefisien

Untuk α = 0.05, diperoleh dk = n-k-1 (34-4-1 = 29), diperoleh nilai tabelnya yaitu untuk t(n-k-1, α/2) = t(29,0.025) = 2.04. Maka dapat dilihat bahwa nilai t1 (7.433) > ttab (2.04);

t2 (-0.474) < ttab (2.04); t1 (-0.790) < ttab (2.04). Hal ini menunjukkan bahwa hanya X1

yang berpengaruh secara positif dan signifikan dalam α = 5% terhadap variabel Y, X2

dan X3 berpengaruh negative namun tidak signifikan terhadap vaiabel Y.

4.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel Y. Dimana;

Ho : β0= β1= . . . = βk= 0

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas (X1,

X2, X3) dengan variabel tak bebas (Y).


(61)

Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.

Nilai uji ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 27564.556 3 9188.185 72.114 .000a

Residual 3822.370 30 127.412

Total 31386.926 33

a. Predictors: (Constant), Curah Hujan, Luas Lahan, Pupuk b. Dependent Variable: Produksi Sawit

Tabel 4.5 Anova

Dari tabel diatas diperoleh nilai Signifikansi hitung sebesar 0.00 untuk ∝= 0.05 Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, dengan artian bahwa

variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable terikat.


(62)

4.5 Koefisien Determinasi (R2).

Koefisien Determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variasi dari variable bebas dapat menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi

Dari tabel diatas diperoleh nilai Koefisien determinasi sebesar 0.866 (86.6%). Ini menjelaskan bahwasannya sebesar 86.6 % variabel bebas (X1, X2, X3) dapat

menjelaskan variabel Y dan sisanya sebesar 13.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4.6 Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi sering digunakan untuk mengetahui hubungan dari suatu variabel dengan variabel lain baik itu variabel terikat maupun variabel bebas.

Correlations

Produksi Sawit Luas Lahan Pupuk Curah Hujan

Pearson Correlation Produksi Sawit 1.000 .935 .808 -.054

Luas Lahan .935 1.000 .878 -.006

Pupuk .808 .878 1.000 -.044

Curah Hujan -.054 -.006 -.044 1.000

Sig. (1-tailed) Produksi Sawit . .000 .000 .381

Model Summaryb

Mod

el R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .937a .878 .866 11.28771 .878 72.114 3 30 .000

a. Predictors: (Constant), Curah Hujan, Luas Lahan, Pupuk b. Dependent Variable: Produksi Sawit


(63)

Luas Lahan .000 . .000 .486

Pupuk .000 .000 . .402

Curah Hujan .381 .486 .402 .

N Produksi Sawit 34 34 34 34

Luas Lahan 34 34 34 34

Pupuk 34 34 34 34

Curah Hujan 34 34 34 34

Tabel 4.7 Nilai-nilai Korelasi

Dengan memakai rumus Pearson terlihat bahwa hubungan dari Luas Lahan dengan produksi Sawit sangat kuat sekali, terlihat dari nilai dari korelasinya sebesar 0.935 dan untuk hubungan pupuk dan produksi Sawit sangat kuat terlihat dari nilai korelasinya sebesar 0.808, dan yang untuk curah hujan dengan produksi Sawit mempunyai hubungan sangat lemah dengan nilai korelasi sebesar 0.054.


(64)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis ke dalam programming. Pengolahan data pada tugas akhir ini menggunakan

software yaitu SPSS 17.0 dalam memperoleh hasil perhitungan.

5.2 Sekilas Tentang Program SPSS

SPSS merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik. Analisis data akan menjadi lebih cepat, efisien, dengan hasil perhitungan yang akurat dengan program untuk analisis statistik yang paling populer yaitu SPSS

(Statistical Product and Service Solution).

SPSS pertama sekali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standford University pada tahun 1968. Tahun 1948 SPSS sebagai software muncul dengan nama SPSS/PC+


(65)

dengan sistem Dos. Lalu sejak tahun 1992 SPSS mengeluarkan versi Windows. SPSS dengan sistem Windows telah mengeluarkan software dengan beberapa versi yang berkembang dalam penggunaannya dalam mengolah data statistika.

SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data statistik pada ilmu-ilmu sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Science. Namun, dalam perkembangan selanjutnya penggunaan SPSS diperluas untuk berbagai jenis penggunaan, misalnya untuk proses produksi di perusahaan, riset ilmu-ilmu sains dan sebagainya. Sehingga kini SPSS menjadi singkatan dari Statistical Product and Service Solutions.

5.3 Pengolahan Data dengan SPSS

1. Memulai SPSS pada window yaitu sebagai berikut :  Pilih menu Start dari Windows

 Selanjutnya pilih menu Program  Pilih SPSS Statistics 17


(66)

Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0


(67)

SPSS Data Editor mempunyai 2 tipe lingkungan kerja yaitu : Data View dan Variable View. Untuk menyusun defenisi variabel, posisi tampilan SPSS Data Editor harus berada pilih ada “Variable View”. Lakukan dengan mengklik tab sheet Variable View yang berada dibagian kiri bawah atau langsung menekan Ctrl+T. Tampilan variable view juga dapat dimunculkan dari View lalu pilih Variable.

Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS Pada tampilan jendela Variabel view terdapat kolom-kolom berikut :

Name : untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji

Type : untuk mendefenisikan tipe variabel apakah bersifat numeric

atau string

Widht : untuk menuliskan panjang pendek variabel

Decimals : untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma Label : untuk menuliskan label variabel


(68)

Values : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala pengukurannya ordinal atau nominal bukan scale

Missing : untuk menuliskan ada tidaknya jawaban kosong Columns : untuk menuliskan lebar kolom

Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri atau tengah penempatan teks atau angka di Data view

Measure : untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal, ordinal atau scale

2.1Pengisian Variabel

Tempatkan pointer pada baris pertama di bawah Name.

Name : klik ganda pada sel tersebut dan ketik Thn Type : Pilih string karena dalam bentuk data Width : Untuk keseragaman ketik 8

Decimal : Ketik 0 Label : Ketik Tahun

Values dan Missing : Abaikan pilihan ini karena data tidak dikategorisasikan

Align : Pilih Center Measure : Pilih nominal

Variabel Y

Name : Letakkan kursor di bawah Thn, lalu klik ganda pada sel tersebut kemudian ketik jlh_kclkn Type : Pilih numeric karena berupa angka

Width : Untuk keseragaman ketik 8 Decimal : Ketik 0


(69)

Label : Ketik Jumlah Kecelakaan Align : Pilih Center

Measure : Pilih scale Variabel X

Name : Letakkan kursor di bawah jlh_kclkn, lalu klik ganda pada sel tersebut kemudian ketik jlh_kbm

Type : Pilih numeric karena berupa angka Width : Untuk keseragaman ketik 8

Decimal : Ketik 0

Label : Ketik Jumlah Kendaraan Bermotor Align : Pilih Center

Measure : Pilih scale

Lakukan seterusnya untuk variabel X2 dan X3 dengan Name dan Label yang sesuai

dengan Variabel yang dimaksudkan. 2.2Pengisian Data

1. Aktifkan jendela data dengan mengklik Data View

2. Ketikkan data yang sesuai dengan setiap variabel yang telah didefenisikan pada Variabel View.


(70)

Gambar 5.3 Tampilan Jendela Pengisian Data View

5.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tampilkan lembar kerja dimana sudah terdapat data yang akan dianalisis

2. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Regression dan klik Linear seperti gambar berikut :


(71)

Gambar 5.4. Pilih Analyze, Regression, Linear

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression, pada kotak dialog ini akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Masukkan variabel tak bebas Y (Produksi Sawit) pada kotak Dependent, dan variabel bebas X (Luas Lahan, Pupuk, Curah hujan) pada kotak Independent seperti gambar berikut :


(72)

4. Klik kotak Statistics pada kotak dialog Linear Regression, kemudian aktifkan Estimate, Model fit, Descriptive dan Casewise diagnostics, lalu klik Continue untuk melanjutkan seperti pada gambar berikut :

Gambar 5.6 Kotak dialog Linear Regression : Statistics

5. Selanjutnya klik kotak Plots pada kotak dialog Linear Regression untuk membuat grafik. Isi kolom Y dengan pilihan SRESID dan kolom X dengan ZPRED, kemudian klik Next. Isi lagi kolom Y dengan ZPRED dan kolom X dengan DEPENDNT. Pada Standardizes Residual Plots, aktifkan Histogram dan Normal Probability Plot. Lalu klik Continue untuk melenjutkan seperti gambar berikut :


(73)

Gambar 5.7 Kotak dialog Linear Regression : Plots/Option

6. Kemudian klik tombol Options pada kotak dialog Linear Regression sehingga muncul kotak dialog yang baru. Pada Stepping Method Criteria, aktikan Use Probability of F dengan standard error 0,05 oleh karena itu masukkan nilai entry 0,05. Aktifkan include constant in aquation dan Exclude Cases Litwise pada Missing Values seperti gambar berikut :


(74)

5.5 Hasil Pengolahan Data dalam SPSS Maka akan muncul output sebagai berikut:

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Produksi Sawit 49.7879 30.84022 34

Luas Lahan 2.1662 1.36137 34

Pupuk 8.8406 5.88594 34

Curah Hujan 2.2953 .65995 34

Correlations

Produksi Sawit Luas Lahan Pupuk Curah Hujan

Pearson Correlation Produksi Sawit 1.000 .935 .808 -.054

Luas Lahan .935 1.000 .878 -.006

Pupuk .808 .878 1.000 -.044

Curah Hujan -.054 -.006 -.044 1.000

Sig. (1-tailed) Produksi Sawit . .000 .000 .381

Luas Lahan .000 . .000 .486

Pupuk .000 .000 . .402

Curah Hujan .381 .486 .402 .

N Produksi Sawit 34 34 34 34

Luas Lahan 34 34 34 34

Pupuk 34 34 34 34


(1)

(2)

Gambar 5.9 Output berupa Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual


(3)

(4)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:

1. Dari hasil bab sebelumnya di peroleh bahwa Luas Lahan, pupuk dan curah hujan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y dan secara parsial hanya variabel X1 (Luas Lahan) yang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y. Hal ini menyimpulkan bahwa jika secara bersama-sama variabel bebas (X1, X2, X3) bertambah akan

mempengaruhi peningkatan produksi sawit (Y), namun jika secara persial hanya pertambahan dari X1 yang akan mempengaruhi peningkatan produksi

sawit.

2. Dari variabel bebas (Luas Lahan, Pupuk, Curah hujan), variabel terikat dapat dijelaskan sebesar 86.6 % dalam penelitian ini, sisanya sebesar 13.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

6.2 Saran


(5)

Dari analisis dan kesimpulan yang di dapat, ada beberapa saran yang mungkin bisa membantu hasil produksi sawit.

1. Dalam meningkatkan produksi Sawit bukan hanya dipengaruhi oleh tiga faktor, melainkan ada banyak faktor pendukung lainnya. Untuk itu ada baiknya peneliti selanjutnya sebaiknya peneliti menambah variabel bebas untuk memperoleh hasil yg lebih akurat.

2. Perusahaan juga harus memperhatikan beberapa faktor lain yang memepengaruhi produksi Sawit, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Contohnya hama penyakit tanaman pada Sawit dan keamanan pencurian produksi Sawit di lapangan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE J. Supranto. 2009. The Power of Statistics Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Empat J. Supranto. 1977. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga Priyatno Duwi. 2011. Buku Saku SPSS Analisis Statistik. Yogyakarta: Media Kom Sudjana. 1992. Metoda Statistika Edisi ke-6. Bandung. Tarsito

PT.Perkebunan Nusantara III. 2010 Rencana dan Realisasi Pemupukan dan Luas Lahan TM Kelapa Sawit, 2010. Rekapitulasi Hasil Produksi Kelapa Sawit, 2010 Rekapitulasi Curah Hujan. 2010 Realisasi Hasil Produksi Kelapa Sawit.

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. 2005. Dokumen Nomor Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.