Mega Devi Supriyani, 2014 Kontribusi Interaksi Sosial Teman Sebaya Terhadap Kemandirian Peserta Didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dasar pada individu sehubungan dengan ketertarikan individu untuk masuk ke dalam sebuah kelompok yaitu sebagai berikut:
a. Inklusi keikutsertaan
Tahap inklusi yaitu tahap awal dimana peserta didik dapat memulai interaksi dan memiliki rasa untuk ikut saling memiliki dalam situasi kelompok.
Hubungan yang mendasari adalah hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Aspek pada tahap ini meliputi: menjalin hubungan yang hangat dengan
teman, bersikap terbuka dan menerima orang lain apa adanya, ikut terlibat dalam aktivitas kelompok, dapat berintegrasi dengan semua anggota
kelompok. b.
Kontrol Tahap kontrol yaitu aspek pembuatan keputusan dalam hubungan antar
pribadi. Pada tahap ini kebutuhan yang mendasarinya adalah keinginan untuk menjaga dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain
dalam kaitannya dengan wewenang dan kekuasaan. Aspek pada tahap ini meliputi: memberi pengarahan kepada teman, menjadi pemimpin kelompok,
mendapat pengarahan dari teman, mematuhi peraturan di dalam kelompok. c.
Afeksi keterlibatan emosional Tahap afeksi adalah tahap mengembangkan keterikatan emosional dengan
orang lain. Kebutuhan dasar pada tahap ini yaitu keinginan untuk disukai dan dicintai. Aspek pada tahap ini meliputi: kemampuan berempati, keinginan
diperhatikan oleh teman, memberikan pujian atas kelebihan yang dimiliki teman.
2. Kemandirian
Dalam penelitian ini, kemandirian merujuk pada konsep yang dicetuskan oleh Steinberg 1993: 289 mengungkapkan individu yang mandiri adalah
individu yang mampu mengelola dirinya sendiri self governing person. Kemandirian adalah kemampuan berperilaku peserta didik Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 4 Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20132014 yang ditunjukkan peserta didik dalam mengelola diri meliputi emosi, perilaku dan nilai.
Mega Devi Supriyani, 2014 Kontribusi Interaksi Sosial Teman Sebaya Terhadap Kemandirian Peserta Didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemandirian emosi ditandai de-idealized, parent as people, non-dependency dan individuation, kemandirian perilaku ditandai kemampuan pengambilan keputusan,
tidak rentan terhadap pengaruh pihak lain dan perubahan rasa percaya diri, kemandirian nilai ditandai abstrack belief, principal belief dan independent belief.
Sub aspek kemandirian yang diungkap adalah: a.
Kemandirian emosi adalah aspek kemandirian yang berhubungan dengan perubahan kedekatan atau keterikatan hubungan emosional individu
terutama orang tua. Kemandirian emosi ditandai dengan empat aspek, yaitu:
1 De-idealized, yaitu tidak menganggap orang tuanya sebagai sosok
yang sempurna. 2
Parent as people, yaitu mampu melihat orang tuanya seperti orang lain pada umumnya.
3 Non-dependency, yaitu kemampuan untuk tidak bergantung kepada
orang tua dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
4 Individuation, yaitu remaja merasa sebagai individu yang memiliki
pemikiran dan perasaan yang berbeda dengan orang tuanya dan remaja menjaga privasi
b. Kemandirian perilaku adalah kemampuan untuk membuat keputusan
secara bebas dan menindaklanjutinya atau melaksanakannya tanpa terlalu bergantung kepada bimbingan orang lain. Kemandirian perilaku ditandai
tiga aspek yaitu: 1
Kemampuan mengambil keputusan, yaitu dengan mampu menemukan akar masalah, sadar akan resiko yang akan diterima, dan merubah
keputusan yang akan diambil berdasarkan informasi baru. 2
Tidak rentan terhadap pengaruh pihak lain, yaitu memiliki ketegasan diri dan tidak mudah terpengaruh dalam situasi yang menuntut
konformitas. 3
Perubahan dalam rasa percaya diri, yaitu remaja yakin terhadap potensi yang dimiliki.
Mega Devi Supriyani, 2014 Kontribusi Interaksi Sosial Teman Sebaya Terhadap Kemandirian Peserta Didik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kemandirian nilai adalah kemampuan untuk memaknai seperangkat
prinsip tentang benar dan salah, yang wajib dan yang hak, apa yang penting dan tidak penting. Kemandirian nilai ditandai dengan tiga aspek,
yaitu: 1
Abstrack belief, yaitu remaja dapat memaknai seperangkat prinsip tentang benar- salah dan keyakinan terhadap nilai keagamaan.
2 Principal belief, yaitu remaja bertindak sesuai dengan prinsip yang
dapat dipertanggung jawabkan dalam bidang nilai. 3
Independent belief, yaitu keyakinan- keyakinan remaja menjadi semakin bertambah tinggi sesuai keyakinan pada nilai sendiri.
D. Instrumen Penelitian