Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Triarini Amelia, 2014 ENERAPAN METODE PEER RESPONSE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SAKUBUN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Penafsiran Data Angket

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan Tahapan ini dilaksanakan sebelum penelitian berlangsung dengan tujuan untuk prepare persiapan. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti: a. Melakukan studi pustaka untuk mencari dan memahami teori-teori yang relevan dengan tema penelitian. b. Menentukan variabel-variabel dan objek penelitian. c. Melakukan observasi langsung ke lapangan, yaitu memsuki bakal kelas eksperimen dengan tujuan untuk melihat bagaimana pembelajaran sakubun berlangsung kemudian menyebarkan angket untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap mata kuliah sakubun. Lalu melakukan diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah sakubun untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi mahasiswa. Interval Persentase Keterangan Tidak seorang pun 1-5 Hampir tidak ada 6-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51-75 Lebih dari setengahnya 76-95 Sebagian besar 96-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya Triarini Amelia, 2014 ENERAPAN METODE PEER RESPONSE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SAKUBUN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menyusun rancangan eksperimen untuk melakukan treatment sebanyak empat kali. Diawali dengan menentukan materi pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan metode peer response. Kemudian menyusun Satuan Acuan Perkuliahan SAP. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan. Pertemuan dengan menerapkan treatment metode peer response dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Satu pertemuan sebelumnya dilakukan untuk pelaksanaan pretest dan satu pertemuan terakhir untuk melaksanakan posttest. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel berikut. Tabel 3.5 Waktu Pelaksanaan Penelitian NO HARI, TANGGAL WAKTU KEGIATAN 1 Selasa, 15 April 2014 13.30-14.30 Pelaksanaan pretest. 2 Selasa, 22 April 2014 13.30-15.10 Melakukan pembelajaran sakubun dengan penerapan treatment metode peer response yang ke-1 dengan membuat sebuah poster. 3 Selasa, 29 April 2014 13.30-15.10 Melakukan pembelajaran sakubun dengan penerapan treatment metode peer response yang ke-2 dengan membuat sebuah memo 伝言板・掲示板. Triarini Amelia, 2014 ENERAPAN METODE PEER RESPONSE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SAKUBUN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Selasa, 6 Mei 2014 13.30-15.10 Melakukan pembelajaran sakubun dengan penerapan treatment metode peer response yang ke-3 membuat artikel komparasi-kontras sesuatu yang sedang populer saat ini. 5 Selasa, 13 Mei 2014 13.30-15.10 Melakukan pembelajaran sakubun dengan penerapan treatment metode peer response yang ke-4 membuat surat, yaitu 以来 手紙. 6 Selasa, 20 Mei 2014 13.30-14.50 Melaksanakan posttest. Setiap kegiatan treatment berakhir, data-data berupa hasil tulisan mahasiswa dikumpulkan dan dilakukan evaluasi. Kemudian peneliti identifikasi dari setiap feedback, komentar, saran, tanggapan yang diberikan mahasiswa terhadap temannya untuk melihat proses pelaksanaan peer response yang berjalan di dalam kelas. 3. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian Pada tahapan ini data-data mahasiswa hasil pretest dan posttest dibandingkan untuk melihat adanya perbedaan yang signifikan atau tidak mengenai kemampuan menulis sakubun mahasiswa. Sehingga akan didapatkan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Triarini Amelia, 2014 ENERAPAN METODE PEER RESPONSE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SAKUBUN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data penelitian maka peneliti mengambil simpulan bahwa: 1 Kemampuan menulis sakubun mahasiswa Jurusan pendidikan bahasa Jepang sebelum diterapkan treatment menggunakan metode peer response sudah cukup baik. Hal ini berdasarkan pada nilai rata-rata hasil pretest yang mencapai skor 80,1. Akan tetapi untuk menanggapi pendapat mahasiswa yang menginginkan agar perkuliahan sakubun tidak membuat jenuh karena selalu menulis sakubun pada setiap pertemuan maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran, salah satunya dari aspek metode pembelajaran. Peneliti menerapkan metode peer response yang berorientasi pada mahasiswa student center sehingga dalam perkuliahan mahasiswa tidak hanya membuat sakubun tetapi dapat berlatih mengoreksi hasil tulisan teman dalam rangka saling berbagi pengetahuan untuk mengembangkan kualitas sakubun. 2 Berdasarkan hasil pengolahan data statistik dengan uji t test menghasilkan nilai t hitung 3,75. Untuk db 29 dengan taraf signifikasi 5 nilai t tabel adalah 2,045. Maka nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel 3,75 2,045. Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada perbedaan hasil menulis sakubun mahasiswa setelah penerapan metode peer response dapat ditolak. Melalui kegiatan peer responsedengan pemberian feedback, saran, komentar, pendapat peerterjadi perkembangan pada isitulisan mahasiswa.Meskipun masih ada mahasiswa yang belum mengalami perkembangan secara signifikan. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa berbeda sehingga mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa Jepang kurang belum dapat

Dokumen yang terkait

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN): Penelitian Eksperimen Kuasi Kepada Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III).

1 3 37

TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA JEPANG (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Tingkat III Tahun Ajaran 2015/2016).

2 22 38

EFEKTIFITAS TEKNIK STORY RETELLING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN CHOUKAI : Penelitian Eksperimen Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tingkat II Tahun Ajaran 2012/2013).

4 10 36

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA TINGKAT III DALAM MEMAHAMI GIONGO DAN GITAIGO DALAM MANGA SUPER MARIO JILID 21 : Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indon

3 16 86

EFEKTIVITAS STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KE: Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2014/2015.

1 11 43

EFEKTIVITAS TEKNIK THINK-PAIR-SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA : Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2014/1015.

1 4 45

PEMBELAJARAN SAKUBUN MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN IDE (CLUSTERING) : Studi Eksperimen Terhadap Mahasiswa Semester Vi Tahun 2012-2013 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Manado.

0 7 45

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN): Studi Eksperimen terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

1 1 60

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FILM BISU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS (SAKUBUN) MAHASISWA TINGKAT II JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI.

3 9 29

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2016 2017) |

0 0 5