Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal Desentralisasi Fiskal

commit to user 26 dilakukan dalam rangka menguatkan pilar akuntabilitas dan transparansi.

b. Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal

Seiring dengan perkembangan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, nomenklatur pendanaan desentralisasi dalam APBN juga mengalami perubahan. Sejak tahun 2001- 20 07, dalam postur APBN nomenklatur untuk pendanaan desentralisasi telah mengalami penyesuaian beberapa kali. Anggaran yang didaerahkan disesuaikan menjadi belanja daerah, dan terakhir sampai dengan tahun 2007 disesuaikan menjadi belanja ke daerah. Mulai tahun 2008 nomenklatur tersebut berubah menjadi transfer ke daerah yang selanjutnya ditetapkan pengaturannya dalam Bagan Akun Standar. Pada tahun 2001, alokasi transfer ke daerah baru mencakup dana perimbangan. Sejak tahun 2002, alokasi transfer ke daerah juga mencakup dana otonomi khusus untuk Provinsi Papua sebagai pelaksanaan UU Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, dan Dana Penyeimbang Dana Penyesuaian, yang dialokasikan kepada daerah-daerah yang menerima DAU lebih kecil dari tahun sebelumnya. Mulai tahun 2008, sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pemerintah juga mengalokasikan dana otonomi khusus untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, dengan nilai setara 2 persen dari pagu DAU commit to user 27 nasional selama 15 tahun, mulai tahun ke-16 sampai dengan tahun ke- 20 setara 1 persen dari pagu DAU nasional. Setelah dilaksanakannya kebijakan desentralisasi fiskal, perkembangan alokasi transfer ke daerah dari tahun 2001-2008 secara nominal terus meningkat, dari Rp.81,1 triliun 4,8 persen terhadap PDB pada tahun 2001 menjadi Rp. 253,3 triliun 6,4 persen terhadap PDB pada tahun 2007, dan diperkirakan menjadi Rp. 293,6 triliun 6,3 persen terhadap PDB pada tahun 2008, atau rata-rata tumbuh 20,2 persen per tahun. Alokasi transfer ke daerah dapat dilihat pada Dalam kurun waktu 2001-2008, dana perimbangan, yang merupakan komponen terbesar dari transfer ke daerah, yang terdiri atas dana bagi hasil DBH, dana alokasi umum DAU, dan dana alokasi khusus DAK, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, dari Rp. 81,1 triliun 4,8 persen terhadap PDB pada tahun 2001 menjadi Rp. 244,0 triliun 6,2 persen terhadap PDB pada tahun 2007, dan diperkirakan mencapai Rp. 279,6 triliun 6,0 persen terhadap PDB pada tahun 2008, atau ratarata tumbuh 19,3 persen per tahun. Perkembangan alokasi dana perimbangan dari tahun 2001 — 2008. NKAPBN 2009, V-16

2. Dekonsentrasi

Dokumen yang terkait

Analisis faktor –faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah (pad) kabupaten Sragen (1990 2005)

0 7 61

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 1991 2010

0 15 127

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Pati Tahun 1982-2007.

0 1 15

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah (pad) di kabupaten Sragen tahun 1994 – 2013 AWAL

0 0 16