Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

commit to user 78 3. Koefisien determinasi R 2 adjusted menampilkan bahwa 98,4 variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen.

3. Uji Asumsi Klasik

a Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak maka dapat dilakukan uji Kolmogorof Smirnov yaitu dengan melihat nilai signifikansinya. Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0.05 maka data dikatakan mempunyai distribusi normal, dengan hasil uji Kolmogorof Smirnov sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 18 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .18989256 Most Extreme Differences Absolute .143 Positive .143 Negative -.126 Kolmogorov-Smirnov Z .605 Asymp. Sig. 2-tailed .857 a. Test distribution is Normal. Sumber : data sekunder diolah lampiran 1 commit to user 79 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel berdistribusi normal, dengan bukti nilai signifikan sebesar 0.857 lebih besar dari 0.05.

b Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas Ghozali, 2005. Deteksi adanya tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation Factor VIF. Nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai kritis yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF di bawah 10. Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Variabel VIF Keterangan Pendapatan Perkapita 4.255 Tidak terbukti multikolinearitas Jumlah Perusahaan 4.351 Tidak terbukti multikolinearitas Jumlah Penduduk 1.142 Tidak terbukti multikolinearitas Sumber : data sekunder diolah lampiran hal. 1 Hasil pengujian yang telah dilakukan seperti pada tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas. Hal ini commit to user 80 ditunjukkan dengan angka Variance Inflation Factor VIF masing- masing variabel dibawah 10. Kesimpulan uji asumsi klasik : berdasarkan hasil uji asumsi klasik terpenuhi.

c Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s. Model regresi dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas apabila masing-masing variabel mempunyai nilai signifikan diatas 0.05. Hasil uji yang dilakukan diringkas dalam tebel berikut : Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Variabel Sign. Keterangan Pendapatan Perkapita 0.997 Tidak terbukti heteroskedastisitas Jumlah Perusahaan 0.984 Tidak terbukti heteroskedastisitas Jumlah Penduduk 0.810 Tidak terbukti heteroskedastisitas Sumber : Data sekunder diolah lampiran 1 commit to user 81 Dari tabel diatas diketahui bahwa dengan nilai korelasi parsial untuk masing-masing variabel mempunyai nilai signifikan berada diatas 0.05. Dengan demikian masing-masing variabel tidak terbukti adanya heteroskedastisitas.

d Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya problem autokorelasi maka dapat dilakukan uji Durbin Watson DW- test yaitu dengan membandingkan nilai DW-statistik dengan DW- tabel. Hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa angka DW-test sebesar 1.543. Pada DW-tabel dengan taraf 5, k = 2 dan n = 18 dengan dL = 1.15759, dU = 1.39133 dan 4-dU = 2.60867. Apabila DW-statistik terletak diantara dU dengan 4-dU maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji menunjukkan bahwa model regresi tidak terbukti adanya autokorelasi, terbuti nilai DW-test 1.543 berada diantara 1.39133 dU dan 2.60867 4-dU. Kesimpulan uji asumsi klasik terpenuhi, berdasarkan uji asumsi klasik ketiga variabel berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas maupun autokorelasi. commit to user 82

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis faktor –faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah (pad) kabupaten Sragen (1990 2005)

0 7 61

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 1991 2010

0 15 127

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1991-2012.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PATI TAHUN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Pati Tahun 1982-2007.

0 1 15

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah (pad) di kabupaten Sragen tahun 1994 – 2013 AWAL

0 0 16