commit to user
15
15
konsultan GTZ Red, John M. Daniels, saat memberikan pemaparannya dalam workshop Analisis Pasar Pariwisata Soloraya yang digelar di Hotel Quality Solo,
Kamis 57. Menurut John, hal itu cukup ironis mengingat Soloraya sebenarnya
memiliki potensi dan peluang yang hampir sama dengan Yogyakarta. Ada beberapa kemiripan antara Soloraya dan Yogyakarta, yaitu kemiripan nuansa
budaya, budaya keraton, kemiripan sejarah, kedekatan dan kemiripan akses, serta atraksi yang juga hampir sama.
“Dari situ dapat disimpulkan, Solo dan Yogyakarta mempunyai kesamaan peluang. Apa yang dapat dilakukan oleh
Yogyakarta seharusnya juga dapat dilakukan di Solo. Tapi mengapa daya saing Solo kalah begitu jauh
dengan Yogyakarta?” ujar John. Soloraya tampaknya kurang gencar dalam melakukan promosi. Sehingga
potensi wisata di kawasan ini belum banyak dikenal oleh para pelaku industri wisata di daerah-daerah lain. Karena itulah, John menyarankan agar Soloraya
lebih banyak melakukan promosi, baik dalam bentuk penerbitan brosur, website, promosi ke luar negeri dan sebagainya. Kalau perlu, Soloraya mesti membentuk
lembaga yang mengkhususkan pada promosi wisata http:wisatanet.com.
B. Kota Solo Surakarta
Secara geografis Kota Surakarta berada antara 11004515 - 11004535 Bujur Timur dan antara 703600- 705600 Lintang Selatan, dengan luas wilayah
kurang lebih 4.404,06 Ha. Kota Surakarta juga berada pada cekungan di antara dua gunung, yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi dan di bagian timur dan
selatan dibatasi oleh Sungai Bengawan Solo.
commit to user
16
16
Dilihat dari aspek lalu lintas perhubungan di Pulau Jawa, posisi Kota Surakarta tersebut berada pada jalur strategis yaitu pertemuan atau simpul yang
menghubungkan Semarang dengan Yogyakarta JOGLOSEMAR, dan jalur Surabaya dengan Yogyakarta. Dengan posisi yang strategis ini maka tidak heran
kota Surakarta menjadi pusat bisnis yang penting bagi daerah kabupaten di sekitarnya.
Jika dilihat dari batas kewilayahan, Kota Surakarta dikelilingi oleh 3 kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Karanganyar dan
Boyolali, sebelah timur dibatasi dengan kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo, dan sebelah barat
berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar. Sementara itu secara administratif, Kota Surakarta terdiri dari 5 lima
wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Dari kelima kecamatan ini, terbagi menjadi 51 kelurahan, 595
Rukun Warga RW dan 2669 Rukun Tetangga RT.http:surakarta.go.id
C. Kajian Promosi
1. Makna Promosi
Adalah kegiatan yang bersifat khusus, biasanya berjangka pendek, yang dilakukan di berbagai tempat atau titik penjualan atau titik pembelian Frank
Jefkins, 1994:151. Kegiatan ini juga meruapakan usaha yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen, usaha komunikasi tersebut dapat
dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas, dan proyek khusus Nuradi, 1996:134.
commit to user
17
17
Dalam kasus peta ini, promosi yang dilakukan lebih terfokus pada propaganda kepariwisataan dengan didasarkan atas rencana atau program secara
teratur dan kontinu. Promosi juga ditujukan kepada masyarakat agar mempunyai kesadaran akan kegunaan pariwisata baginya, selain itu juga ditujukan kepada
dunia luar kampanye penerangan benar-benar mengandung berbagai fasilitas dan atraksi yang unik dan menarik terhadap wisatawan Nyoman S. Pendit, 2006:25.
2. Media Promosi
Media promosi yang dilakukan meliputi media placement, media mix, media kit. Media placement adalah penjadwalan penempatan iklan di media cetak
atau di media elektronik Nuradi, 1996:109. Dengan penjadwalan penempatan iklan yang didukung dengan media kit serta media mix demi suatu kampanye
periklanan yang efektif dan efisien. Media yang paling cocok bagi iklan barang konsumen biasanya adalah
yang diminati secara luas atau bisa juga jurnal yang cakupannya lebih khusus namun merangkul banyak orang Frank Jefkins, 1996:43.
Dalam pemilihan media yang representatif dengan produk ini dapat menggunakan media alternatif, karena hampir setiap ruang merupakan media
potensial untuk iklan Terence A. Shimp, 2003:544.
3. Produk
Pengkajian terhadap produk, dimulai dari makna produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan
keinginan. Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya lewat produk. Istilah lain produk adalah penawaran atau pemecahan M. Suyanto, 2007:8.
commit to user
18
18
Produk atau barang di bagi menjadi tiga klasifikasi: a Barang-barang Konsumen jenis barang yang penjualannya bisa
berulang-ulang dan merupakan kebutuhan sehari-hari b Barang tahan lama jenis barang ini harganya lebih mahal dan jarang
dibeli dan bersifat tahan lama dari pada barang-barang konsumen c Jasa Konsumen Frank Jefkins, 1994:40.
Namun di dalam istilah promosi, produk juga dikenal dengan product mix yang merupakan rangkaian atau jajaran berbagai jenis produk yang dihasilkan
oleh satu perusahaan Nuradi, 1996:133. Dalam promosinya juga membutuhkan dukungan dari elemen pendukung seperti media kit. Media kit sendiri adalah
materi yang digunakan untuk memperoleh publisitas pada pembukaan dan peristiwa penting lain yang dianggap perlu diumumkan keberadaannya kepada
masyarakat lain Nuradi, 1996:108.
D. Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Philip kotler adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok lakukan untuk memperoleh yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Adapun The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran
sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan individu dan organisasi M. Suyanto, 2007:7. Dalam pemasaran juga terjadi tindakan pertukaran dan transaksi dagang.
Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang
commit to user
19
19
dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Sedangkan transaksi adalah perdagangan nilai anatara dua pihak atau lebih, dan untuk mencapai keberhasilan
dalam pertukaran, pemasar harus menganalisi apa yang diharapkan untuk didapatkan dan diberikan oleh masing-masing pihak dari suatu transaksi M.
Suyanto, 2007:11. Hubungan transaksi dan pertukaran ini tak terlepas dari adanya jaringan
pemasaran. Dimana jaringan pemasaran sendiri adalah suatu jaringan perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan, seperti pelanggan, pekerja,
pemasok, penyalur, pengecer, agen iklan, dan sponsor yang bersama-sama dengan perusahaan telah membangun bisnis yang saling menguntungkan M. Suyanto,
2007:11. Didalam kegiatan pemasaran ini selain menganalisis apa yang diharapkan,
kita juga harus memperhatikan pasar dari produk ini. Pasar dalam pengertian pemasaran adalah terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran dan transaksi untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan itu. Dahulu, pasar merupakan tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk
mempertukarkan barang-barang mereka. Pelaku bisnis menggunakan istilah pasar untuk mengelompokkan pelanggan, sedangkan pemasar memandang penjual
sebagai industri dan pembeli sebagai pasar M. Suyanto, 2007:12. Agar suatu produk dapat diterima khalayak ramai diperlukan suatu konsep
produk yang menyatakan konsumen menyukai produk yang berkualitas dan prestasi paling baik. Konsep produk memusatkan perhatian pada usaha untuk
commit to user
20
20
menghasilkan produk yang unggul dan terus-menerus menyempurnakannya M. Suyanto, 2007:14.
Dan produk ini juga harus didukung dengan konsep penjualan yang menyatakan bahwa konsumen membeli produk jika perusahaan melakukan
promosi dan penjualan yang menonjol M. Suyanto, 2007:14. Disertai dengan dukungan konsep pemasaran strategis, yakni konsep pemasaran yang mengubah
fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Menyangkut persaingan, kebijakan, dan
peraturan pemerintah serta kekuatan makro, ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukum-politik dan teknologi. Dengan perubahan lainnya adalah dalam hal tujuan
pemasaran, yaitu dari profibilitas menjadi keuntungan pihak yang berkepentingan M. Suyanto, 2007:15.
Tak ketinggalan pula strategi yang akan di lakukan demi terciptanya pemasaran yang sesuai dengan target. Adapun definisi strategi dalam konteks
pemasaran ini antara lain: 1. Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari strategi adalah
bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat presepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan
dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai suatu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami
realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik.
2. W. Chan Kim dan Renee Mauborgne menyatakan bahwa Red Ocean Strategy sudah tidak lagi ampuh untuk menciptakan pertumbuhan dan keuntungan di
commit to user
21
21
masa depan. Mereka berdua mengusulkan sebuah strategi baru yang disebut Blue Ocean Strategy. Menganggap bahwa bersaing adalah menciptakan ruang
pasar yang tidak ada lawannya. Dapat diciptakan dengan dua cara, yaitu perusahaan dapat meningkatkan industri baru yang lengkap. Cara kedua,
dapat diciptakan dari dalam red ocean pada saat perusahaan mengubah batas industri yang ada M. Suyanto, 2007:16-17.
E. Peta