31
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
11,71 2,02 maka H ditolak. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa koefisien butir soal 1 berarti. Dengan cara yang sama, hasil pengujian keberartian dari semua butir soal
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.3
Uji Keberartian Butir Soal Butir Soal
t Hitung t Tabel
Keberartian 1
11,71 2,02
Berarti 2
7,70 Berarti
3 9,35
Berarti 4
6,88 Berarti
5 6,14
Berarti Dari hasil uji keberartian, semua butir soal memiliki keberartian berarti
sehingga dapat digunakan.
b. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu alat ukur untuk menentukan tingkat konsistensi suatu instrumen tes. Hasil evaluasi harus tetap sama relatif
sama jika diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang berbeda, waktu berbeda, dan tempat yang berbeda. Tidak terpengaruh oleh
pelaku, situasi, dan kondisi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menentukan tingkat atau derajat
reliabilitas dari soal bentuk uraian, diantaranya yaitu dengan menggunakan rumus Cronbanch-Alpha. Selain itu, nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan
menggunakan software Anates.
11
r =
2 2
1 1
t i
s s
n n
dengan: = banyak butir soal item
= varians skor seriap item = varians skor total
32
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Interpretasi derajat reliabilitas alat evaluasi dibagi kedalam klasifikasi seperti berikut :
Tabel 3.4 Klasifikasi Derajat Reliabilitas
Koefisien Reabilitas Interpretasi
0,90 ≤ r
11
≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 ≤ r
11
≤ 0,90 Tinggi
0,40 ≤ r
11
≤ 0,70 Sedang
0,20 ≤ r
11
≤ 0,40 Rendah
r
11
≤ 0,20 Sangat rendah
Suherman, 2003: 139
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Anates Ver. 4.0.5, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,81. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa soal tes kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematis memiliki derajat reliabilitas yang tinggi atau secara keseluruhan butir
soal memiliki derajat reliabilitas yang tinggi.
c. Daya Pembeda Butir Soal
Dalam Suherman 2003:159 dijelaskan bahwa daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. DP =
̅ ̅
Keterangan: DP
: daya pembeda ̅
: rata-rata skor siswa kelompok atas ̅
: rata-rata skor siswa kelompok bawah : skor maksimal ideal
33
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Skala penilaian daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 3.5
Klasifikasi Daya Pembeda Koefisien Daya Pembeda
Interpretasi 0,70 DP ≤ 1,00
Sangat baik 0,40 DP ≤ 0,70
Baik 0,20 DP ≤ 0,40
Cukup 0,00 DP ≤ 0,20
Jelek DP ≤ 0,00
Sangat jelek Suherman, 2003: 161
Selanjutnya dengan menggunakan program Anates Ver. 4.0.5, diperoleh daya pembeda tiap butir soal sebagai berikut:
Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Soal
No. Soal Daya Pembeda
Interpretasi 1
0,37 Cukup
2 0,38
Cukup 3
0,36 Cukup
4 0,35
Cukup 5
0,29 Cukup
Berdasarkan tabel 3.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengolahan data untuk butir soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 memiliki daya pembeda cukup.
d. Indeks Kesukaran