Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu hakekat matematika adalah matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu  Suherman,  2001:28.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  matematika  menjadi
sumber  dari  ilmu  yang  lain.  Banyak  ilmu-ilmu  yang  penemuan  dan pengembangannya  bergantung  pada  matematika,  misalnya  fisika,  kimia,  biologi,
ekonomi dan lain-lain. Sehingga sangat jelas bahwa matematika memiliki peranan yang  sangat  penting.  Namun  kenyataan  yang  terjadi  banyak  orang  kurang
menyukai  matematika  dengan  berbagai  alasan.  Mereka  beranggapan  bahwa matematika  merupakan  pelajaran  yang  sulit,  rumit,  membosankan  bahkan
menakutkan. Berbagai alasan yang dikemukakan mengakibatkan dampak terhadap hasil  belajar  siswa  pada  pelajaran  matematika  menjadi  rendah.  Rendahnya  hasil
belajar  siswa  pada  pembelajaran  matematika  dipengaruhi  oleh  berbagai  faktor. Faktor  tersebut  dapat  muncul  dari  diri  siswa  itu  sendiri  maupun  dari  luar  yakni
peran seorang guru dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran  matematika  di  SMP  pada  umumnya  hanya  sebatas
penyampaian informasi, tanpa banyak melibatkan siswa untuk dapat membangun sendiri  pemahamannya.  Hal  ini  sesuai  dengan  yang  diungkapkan  oleh  De  Lange
Turmudi,  2010  bahwa  pembelajaran  matematika  sering  kali  ditafsirkan  sebagai kegiatan  yang  dilaksanakan  guru  dalam  mengenalkan  subjek,  memberikan  satu
atau  dua  contoh,  lalu  memberikan  beberapa  pertanyaan  yang  diakhiri  dengan mengerjakan  soal latihan  yang  diambil  dari  buku.  Pembelajaran  berikutnya  akan
berlangsung dengan aktivitas yang serupa. Berdasarkan  Standar  Isi  Permendiknas  No.  22  2006,  mata  pelajaran
matematika  bertujuan  agar  peserta  didik  memiliki  kemampuan  sebagai  berikut: 1  memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan  antar  konsep  dan
mengaplikasikan  konsep  atau  algoritma  secara  luwes,  akurat,  efisien,  dan  tepat dalam pemecahan masalah; 2 menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
2
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 memecahkan masalah
yang  meliputi  kemampuan  memahami  masalah,  merancang  model  matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4  mengkomunikasikan  gagasan  dengan  simbol,  tabel,  diagram,  atau  media  lain untuk  memperjelas  keadaan  atau  masalah,  dan  5  memiliki  sikap  menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. Menurut  NCTM  2000  menyatakan  bahwa  pemecahan  masalah  bukanlah
sekedar  tujuan  dari  belajar  matematika  tetapi  merupakan  alat  utama  untuk melakukan  atau  bekerja  dalam  matematika.  Terkait  dengan  hal  ini,  Wahyudin
2003:3  mengatakan  bahwa  pemecahan  masalah  bukan  sekedar  keterampilan untuk  diajarkan  dan  digunakan  dalam  matematika  tetapi  juga  merupakan
keterampilan  yang  dibawa  pada  masalah-masalah  keseharian  siswa  atau  situasi- situasi  pembuatan  keputusan,  dengan  demikian  kemampuan  pemecahan  masalah
membantu seseorang secara baik dalam hidupnya. Selanjutnya Suryadi, dkk Tim MKPBM,  2001:  83  dalam  surveinya  tentang    current  situation  on  mathematics
and science education in Bandung yang disponsori oleh JICA, menyatakan bahwa pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang
dianggap penting baik oleh para guru maupun siswa di semua tingkatan mulai dari SD  sampai  SMU.  Berdasarkan  hal tersebut,  jelas  bahwa  kemampuan  pemecahan
masalah  matematis  menjadi  salah  satu  orientasi  pembelajaran  matematika  di Indonesia.
Menurut  Laporan  Hasil  Ujian  Nasional  Departemen  Pendidikan  Nasional Republik  Indonesia  Depdiknas,  2005,  nilai  rata-rata  ujian  nasional  Matematika
20042005 siswa SMPMTs adalah 6,58. Capaian ini menunjukkan bahwa prestasi rata-rata matematika  siswa  di  Indonesia cukup  bagus
. Namun  demikian  hasil tes
Trends  in  International  Mathematics  and  Sciences  Study  TIMSS  yang diselenggarakan empat tahun sekali oleh International Association for Evaluation
of  Education  Achievement  IEA  yang  diumumkan  secara  internasional  pada  14
3
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Desember  2004  menunjukkan  bahwa  kemampuan  matematika  siswa  kelas  dua SMP Indonesia masih cukup memprihatinkan, yaitu berada di peringkat ke 35 dari
46  negara.  Tes  tersebut  menempatkan  negara  tetangga  dekat,  yaitu  Singapura menduduki  peringkat  tertinggi  dalam  rata-rata  pencapaian  nilai  TIMSS  bidang
matematika, dan Malaysia berada di peringkat ke-10. Tercatat kemampuan siswa SMP  kelas  dua  Indonesia  dalam  menyelesaikan  soal-soal  tidak  rutin  masalah
matematis  masih  sangat  lemah,  namun  relatif  baik  dalam  menyelesaikan  soal- soal tentang fakta dan prosedur Purwanto, 2010.
Berdasarkan  hasil  analisis  studi  pendahuluan  yang  dilakukan  penulis  pada bulan Januari Tahun 2014 di salah satu  SMPN di  Kota Bandung, diperoleh hasil
bahwa:  1  siswa  mengalami  kesulitan  dalam  memilih  metode  dan  strategi pemecahan masalah; 2 siswa mengalami kesulitan terhadap soal-soal yang tidak
rutin; 3 siswa mengalami kesulitan dalam memahami keterkaitan konsep dengan masalah.  Ketiga  hal  tersebut  termasuk  dalam  indikator  kemampuan  pemecahan
masalah,  karena  itu  berdasarkan  hal  tersebut  penulis  mempunyai  dugaan  bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih kurang.
Gagasan  bahwa  matematika  harus  dekat  dengan  anak  dan  relevan  dengan kehidupan  sehari-hari  ditunjukkan  dengan  Realistic  Mathematic  Education
RME  Purwanto.  2010.  Teori  ini  mengacu  pada  pendapat  Freudenthal  yang mengatakan  bahwa  matematika  harus  dikaitkan  dengan  realita  dan  matematika
adalah  merupakan  aktivitas  manusia.  Karakteristik  RME  adalah  menggunakan konteks dunia nyata, model-model, produksi dan konstruksi siswa, interaktif, dan
intertwinment.  Penelitian  di  beberapa  negara  menunjukkan  bahwa  pembelajaran matematika  dengan  pendekatan  realistik  dapat  membuat  matematika  lebih
menarik, relevan, bermakna, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak. Selain itu,  pembelajaran  matematika  realistik  mempertimbangkan  tingkat  kemampuan
siswa,  menekankan  belajar  matematika  pada  learning  by  doing,  memfasilitasi penyelesaian  masalah  matematika  dengan  atau  tanpa  menggunakan  penyelesaian
yang  baku,  dan  menggunakan  masalah-masalah  kontekstual  sebagai  titik  awal pembelajaran matematika. Nopiyani, 2013:3.
4
Aris Kosasih, 2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan di masa globalisasi ini, teknologi menjadi  salah  satu  media  untuk  dapat  mentransfer  pengetahuan.  Teknologi,
khususnya komputer, berperan sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan  untuk  menarik  minat  siswa  dalam  belajar  matematika.  Komputer
menjadi  media  untuk  menghubungkan  antara  ide  matematika  yang  berbentuk abstrak dengan ide matematika yang berbentuk kongkrit. Dalam bidang geometri
misalnya, dengan menggunakan komputer siswa dapat melihat visualisasi bangun- bangun geometri sehingga tampak lebih nyata. Komputer membantu siswa untuk
merepresentasikan  gagasan  atau  ide  dalam  berbagai  cara,  baik  tulisan,  gambar, ataupun verbal.
Komputer  memiliki  banyak  software  yang  dapat  digunakan  untuk membantu  proses  belajar,  khususnya  matematika.  Salah  satu  software  yang
mendukung  pembelajaran  matematika  yaitu  GeoGebra.  Menurut  David  Wees dalam  Mahmudi  2010 GeoGebra  memungkinkan  siswa  untuk  aktif  dalam
membangun  pemahaman  geometri.  Software  ini  memungkinkan  visualisasi sederhana  dari  konsep-konsep  geometri,  sehingga  memudahkan  siswa  untuk
membuat representasi matematis. Berdasarkan  latar  belakang  permasalahan  di  atas,  peneliti  tertarik  untuk
melakukan  penelitian  dengan  judul “Penerapan  Pembelajaran  Matematika
Realistik  Berbantuan  GeoGebra  untuk  Meningkatkan  Kemampuan  Pemecahan Masalah
Matematis Siswa SMP”.
B. RUMUSAN MASALAH