25
dengan metode show and tell ini anak diajarkan untuk berfikir memilih kata-kata untuk dikatakannya dan membangun sintaks yang jelas.
Berdasar uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari metode show and tell ini adalah mengembangkan bahasa ekspresif seperti mengajarkan
anak untuk belajar berbicara, menyimak, memperkenalkan diri, membuat antara respon anak dengan anak lain, praktik keterampilan berbincang kritis, praktik
bercerita, berfikir memilih dan menggunakan kosa kata serta mengungkapkan ide dan piiran. Hal ini akan digunakan sebagai panduan dalam penelitian ini dan
menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan metode show and tell.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Show and Tell
Dalam sebuah metode terdapat kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali juga dengan metode show and tell. Beberapa kelebihan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Penggunaan benda konkret yang akan mempermudah anak untuk menjelaskan dan bercerita.
b. Memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak untuk mengamati benda yang anak tunjukkan, sehingga anak terstimulasi untuk dapat mengungkapkan
ide, gagasan, pikiran dan perasaan terkait dengan benda yang anak bawa. c. Memberikan kesempatan pada semua anak untuk terlibat aktif karena
menekankan pada pendekatan partisipatoris dalam proses pembelajaran Amode Taher dalam Takdiroatun Musfiroh, 2011: 6.
26
d. Efektif untuk mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum public speaking. Kemampuan berbicara di depan umummerupakan salah satu
karakteristik percaya diri Takdiroatun Musfiroh, 2011: 6 e. Melatih anak melakukan pemecahan masalah problem solving, yakni saat
bercerita anak belajar untuk menyusun informasi terkait dengan benda yang ditunjukkan.
Sedangkan kekurangan dari metode show and tell ini menurut Ari Prasasti 2012: 42-43, antara lain:
a. Penggunaan metode harus selalu dengan pengawasan guru. Hal ini dikarenakan metode tersebut memerlukan bimbingan apabila peserta didik kesulitan dalam
menceritakan benda yang digunakan. b. Penggunaan metode ini tidak dapat digunakan dalam kondisi mendadak, hal
tersebut dikarenakan perlu adanya persiapan benda maupun pengalaman yang akan diceritakan.
c. Dailey 1997: 224 menambahkan, waktu yang disediakan untuk melakukan show and tell terbatas. Hal ini dikarenakan show and tell dilakukan secara
bergiliran, sehingga agar semua anak bisa tampil maka waktu yang disediakan hendaknya cukup banyak.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Show and Tell
Metode show and tell merupakan salah satu metode yang tepat untuk meningkatkan percaya diri anak. Takdiroatun Musfiroh 2011: 35-36
menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan show and tell adalah sebagai berikut: a Anak membentuk lingkaran di lantai beralas karpet, tikar, dan sejenisnya.
27
b Setiap kelompok terdiri dari 7-10 anak. c Membuka kegiatan dengan salam.
d Membimbing salah satu anak untuk memimpin doa bersama. e Menyapa anak satu per satu dengan menyebutkan namanya.
f Memberikan kata-kata yang baik serta membangkitkan minat anak. g Memberi kesempatan kepada anak untuk menunjukkan benda yang akan
digunakan untuk show and tell. Benda yang anak gunakan dapat dari benda yang diberikan guru, benda yang anak bawa dari rumah atau hasil karya anak.
h Anak mendeskripsikan benda tersebut dan menyampaikannya kepada teman- teman.
i Menjelaskan tata carashow and tell. Apabila diperlukan, guru dapat memberi contoh cara melakukan show and tell. Hal ini dilakukan selama 5 menit.
Untuk menerapkan metode ini, guru memberi contoh berupa benda nyata untuk anak. Fungsi benda tersebut sebagai penstimulus anak untuk
mengungkapkan ide, perasaan, gagasan, perasaan maupun pengalaman tentang benda yang ditunjukkan anak.
Berdasar pada uraian dan teori yang telah dijelaskan mengenai pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bicara anak, maka dapat menjadi
dasar pelaksanaan pembelajaran di taman kanak-kanak dengan metode show and tell.
D. Kerangka Berpikir
Metode show and tell adalah suatu metode pembelajaran dengan kegiatan anak menunjukkan benda atau hasil karya dan menyatakan pendapat,
28
mengungkapkan perasaan, keinginan, maupun pengalaman terkait dengan benda tersebut. Metode ini merupakan variasi yang diberikan oleh guru untuk menarik
dan menstimulasi kemampuan berbicara anak. Namun dilapangan, tidak banyak guru mengetahui tentang metode show
and tell ini. Pengembangan kemampuan berbicara anak hanya dilakukan dengan metode konvensional yang sering dilakukan oleh guru yaitu tanya jawab dan
metode ceramah. Guru kurang memberikan variasi metode pembelajaran kepada anak untuk menstimulasi kemampuan berbicaranya.
Dengan metode stimulasi perkembangan bahasa anak yang hanya bersifat konvensional yaitu menggunakan metode tanya jawab dan percakapan yang
kurang menarik maka metode show and tell digunakan sebagai metode yang dirancang untuk lebih optimal menstimulasi perkembangan bicara anak. Alasan
penerapan metode show and tell ini adalah mengemas pembelajaran dengan semenarik mungkin dan diharapkan dengan metode show and tell anak mampu
mengekspresikan hati, mengeluarkan pikiran dan pendapatnya, menjelaskan maksud dan dapat bercerita kepada teman dan oranglain dengan menggunakan
benda atau hasil karya yang anak buat. Dengan konsep metode show and tell yang merupakan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan bicara anak dengan
menunjukkan sesuatu kepada audiens dan menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu itu . Melalui metode show and tell ini anak diberikan kesempatan lebih
banyak untuk mengamati benda yang anak tunjukkan, sehingga anak terstimulasi untuk dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan perasaan terkait dengan
benda yang anak bawa.
29
Metode show and tell ini akan dieksperimenkan kepada anak kelompok A TK ABA Pantisiwi Serut Bantul. Dengan menggunakan tiga media yaitu gambar
yang telah disediakan guru, hasil karya anak serta foto yang anak bawa dari rumah. Metode show and tell digunakan untuk melihat pengaruh kemampuan
berbicara anak kelompok A apakah berpengaruh positif atau tidak.
F. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas maka dapat diajukan rumusan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh positif
yang signifikan dalam penggunaan metode show and tell terhadap kemampuan berbicara anak Kelompok A di TK ABA Pantisiwi Serut Bantul Yogyakarta.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pendekatannya, penelitian dibedakan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 53 menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif adalah jenis pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan angka-
angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan kontrol.
2. Desain Penelitian