Implementasi e-government Hambatan dalam

2.2.6 Implementasi e-government

Mengubah sistem kerja internal institusi pemerintah tidak semudah perusahaan swasta yang lebih luwes dalam mengadopsi teknologi dan melakukan penyesuaian, banyak kendala yang dihadapi khususnya ketersediaan sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi. Teknologi informasi yang paling tepat dan telah banyak dipakai saat ini adalah Internet, khususnya layanan world wide web www dan Electronic Mail e-mail. Implementasi e-government kebanyakan dimulai dari layanan yang sederhana yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai bentuk keterbukaan transparansi sehingga hubungan antar berbagai pihak menjadi lebih baik, sedangkan informasi berupa data potensi daerah, statistik dan peluang usaha disajikan untuk kalangan bisnis maupun investor, sebagai upaya daerah meningkatkan PAD Pendapatan Asli Daerah. Layanan sederhana yang lain adalah sarana komunikasi baik internal pemerintah maupun komunikasi dengan pihak eksternal, dan media yang efektif digunakan saat ini adalah e-mail. Kedua layanan sederhana inilah yang pada umumnya telah diimplementasikan oleh beberapa daerah di Indonesia, bentuk populer yang dikenal masyarakat saat ini adalah website atau situs Internet. Beberapa pemerintah daerah telah meluncurkan website daerahnya masing-masing, baik yang dikelola secara sektoral oleh dinas-dinas tertentu, seperti dinas kebudayaan pariwisata, dinas perdagangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. industri maupun pengelolaan yang telah terintegrasi dibawah pengawasan Dinas Informasi Komunikasi Dinas INFOKOM atau Kantor Pengolahan Data Elektronik Komunikasi KPDE KOM. Kunci sukses dari implementasi e-government ini sangat tergantung atas kepemimpinan atau e-leadership, kesiapan infrastruktur, kesinambungan informasi, kualitas sumber daya manusia, serta dukungan masyarakat. Swastika, 2007

2.2.7 Hambatan dalam

Mengimplementasikan e-government Ada beberapa hal yang menjadi hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan e-government di Indonesia. a. Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi sharring informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia, bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa dipersulit mengapa dipermudah?”, banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan mempersulit mendapatkan informasi ini. b. Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan apa saja, padahal kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari standar software engineering. c. Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru, pemerintah umumnya jarang yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis industri. Kekurangan SDM yang berkualitas ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari e-government, sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal. d. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listri, kalaupun semua fasilitas ada harganya masih relatif mahal, pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan budget untuk keperluan ini. e. Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum public library. Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum lainnya. Rahardjo, 2001.

2.2.8 Aspek Perilaku dalam Pengembangan e-government