Definisi e-government Elemen-elemen e-government

karena itu pemimpin dalam manajemen informasi, para akuntan harus menguasai pengetahuan tentang analisis dan desain sistem informasi berdasarkan komputer.

2.2.4 Definisi e-government

The World Bank Group 2001 mendefinisikan e-government sebagai: e-government refers to the use by government agencies of information technologies such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other arms of government. Definisi lain dari referensi yang diambil oleh Rahardjo 2001 : Electronic government, or e-government, is the process of transacting business between the public and government through the use of automated systems and the Internet network, more commonly referred to as the World Wide Web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C Government to Citizen, G2B Government to Business Enterprises, dan G2G inter-agency relationship. Rahardjo, 2001. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5 Elemen-elemen e-government

Sistem-sistem informasi pada umumnya, elemen-elemen e-goverment dapat diklasifikasikan dalam bagian-bagian yang melayani 3 kelompok penggunaoperator: masyarakat, operator dan pengambil keputusan. Bagian pelayanan masyarakat memberikan kemudahan proses untuk: a. mendapatkan informasi potensi wilayah, kependudukan dan pengembanganpemanfaatan potensi-potensi tersebut dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, b. mendapatkan kartu identitas diri kependudukan, c. pengurusan berbagai perijinan, serta d. penghitungan dan pembayaran pajak dan retribusi. Kegiatan operator utama adalah memasukkan data ke dalam sistem dan menerbitkan segala macam laporan yang diperlukan termasuk berbagai surat yang diperlukan tiap penduduk seperti KTP, kartu keluarga, dan kutipan akse kelahiran. Kualitas sistem bergantung pada kualitas kerja pemasukan data karena sistem akan dapat bekerja dengan baik apabila di dalamnya terkandung data primer yang lengkap dan akurat. Pengambil keputusan, sistem harus bisa menyajikan data dalam berbagai bentuk yang diperlukan untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Sebagai contoh, perlu tidaknya pengadaan sekolah baru hanya dapat diputuskan dengan benar apabila tersajikan dengan akurat jumlah penduduk usia sekolah dan jumlah serta jenjang sekolah yang ada Prastowo, 2004. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6 Implementasi e-government