Penerimaan Teknologi Informasi Acceptance Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Suatu

a. Bekerja lebih cepat b. Meningkatkan kinerja c. Meningkatkan produktifitas d. Lebih efektif e. Memudahkan pekerjaan f. Bermanfaat dalam pekerjaan Perceived Usefulness diyakini mempengaruhi Acceptance dengan dasar pemikiran bahwa semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh pengguna dapat mempertinggi tingkat Acceptance itu sendiri.

2.2.14 Penerimaan Teknologi Informasi Acceptance

Penerimaan biasanya diketahui sebagai pengambilan. Pengambilan bisa didefinisikan sebagai mengambil dan menggunakan sebuah metode, cara hidup, dan lain-lain. Kamus Oxford : 1995, secara sederhana, penerimaan teknologi bisa didefinisikan sebagai penggunaan teknologi para pekerja sebagai “cara hidup” mereka. Studi-studi dalam bidang sistem informasi, menilai penerimaan pengguna dengan cara-cara 1 frekuensi atau berapa kali sistem komputer digunakan, 2 durasi waktu penggunaan aplikasi komputer yang berbeda. 3 jumlah penggunaan aplikasi komputer yang berbeda. Schillewaert, dkk : 2000. Beberapa peneliti, melihat bahwa ukuran-ukuran penerimaan pengguna ini dalam kondisi terpisah dan sebagai indikator tunggal. Pada kasus lainnya. Tinjauan pengambilan atau penerimaan ini terlalu sempit dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tidak meliputi keseluruhan dominan dan pengertian penerimaan sebagai sebuah gagasan. Memasang ukuran penerimaan dan penelitian informasi teknologi, Schillewaert, dkk 2000 membuat pengembangan yang didasarkan pada Rogers 1995 yang mengemukakan bahwa setelah tingkatan keputusan pengambilan dan penggunaan percobaan, unit inovasi mengalami sebuah tingkatan penerapan dan konfirmasi, dengan menggunakan inovasi pada basis yang teratur, penggunaan inovasi yang berlanjut, dan integrasi inovasi ke dalam kebiasaan seseorang yang terus menerus, merupakan ciri-ciri untuk tingkatan-tingkatan ini. Penerapan teknologi secara individu didefinisikan sebagai berikut tingkatan dimana sebuah individu sering kali dan sepenuhnya menggunakan sistem perusahaannya dari melakukan aktifitas-aktifitasnya yang sesuai dengan sistem.

2.2.15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Suatu

Teknologi Menurut Schillewaert,et.al 2000, mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pekerja dalam tiga kategori, yaitu : faktor-faktor individu, faktor-faktor kelompok dan faktor- faktor yang mempengaruhi hubungan sosial. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Faktor-faktor Individu Sebagian besar riset mempertimbangkan faktor-faktor individu, dalam literatur empiris. Dibawah ini beberapa faktor individu yang telah diuji secara empiris. 1. Kenyamanan Hwang, Yi 2002 mendefinisikan kenyamanan sebagai pemakaian sistem komputer dalam aktifitas tiap individu merasa nyaman menggunakannya terlepas dari nilai-nilai teknologi komputer itu sendiri, kemudian Hwang, Yi 2002, menemukan kenyamanan yang positif sehubungan dengan kemudahan pemakaian, hal ini dapat diartikan, apabila seseorang merasa nyaman dalam menggunakan komputer maka hal ini meningkatkan penerimaan pemakaian teknologi komputer, hal ini berarti teknologi informasi dapat diterima. 2. Kemampuan Komputer Individu Computer Self-Efficacy CSE dapat didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan komputer Dishaw,et al: 2002. Sejalan dengan definisi oleh Murphy, mengembangkan 32 item yang mencakup berbagai keahlian komputer menjadi tiga kelompok besar, keahliah pemula, keahlian tingkat lanjut, keahlian tingkat mahir. Sedikit berbeda dengan kemampuan individu oleh Bandura 1986 dalam Dishaw,dkk 2002, telah mengembangkan konsep Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kemampuan individu dari literatur pemahaman masyarakat. Ada tiga dimensi secara umum mengenai kemampuan, individu, tingkat kemampuan, keyakinan dan kemampuan rata-rata. Hasil empiris ditemukan bahwa adanya hubungan positif antara kemampuan individu dengan penerimaan teknologi Dishaw,et al: 2002, hal ini berarti bahwa ketika seseorang merasa yakin bahwa ia mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang komputer, ia akan lebih mudah untuk menerima teknologi komputer tersebut. Hwang, Yi 2002, dari risetnya yang terdahulu juga menemukan bahwa kemampuan individu pengaruh positif dalam penerimaan teknologi mudah menggunakannya dan manfaatnya secara nyata. Song dan Song 2002, mengatakan bahwa kemampuan komputer individu secara positif mempengaruhi atau memudahkan penerimaan terhadap media elektronik lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa riset sebelumnya mendukung riset berikutnya, yaitu kemampuan komputer individu mempengaruhi secara positif penerimaan teknologi. Indriantoro 1999, dalam risetnya menemukan bahwa ketakutan atau kekhawatiran akan komputer berhubungan secara negatif dengan kemampuan komputer orang tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Risiko Teknologi informasi yang sedang trend sekarang ini, khususnya internet, merupakan kebangaan. Featherman,dkk 2002 mencoba untuk membuktikan secara empiris perasaan beresiko mempengaruhi adopsi terhadap teknologi elektronik, dalam risetnya, perasaan takut pada resiko merupakan potensi penghambat dalam mengejar meningkatkan kemampuan dalam teknologi elektronik, ada tujuh hal yang dipertimbangkan: karakter risiko, risiko finansial, risiko waktu, risiko secara psikologi, risiko sosial, risiko pribadi, dan risiko secara umum. Riset ini menemukan bahwa perasaan resiko pemakai terhadap adopsi teknologi elektronik adalah dalam masalah bermanfaat atau tidak ada waktu untuk mengadopsi teknologi tersebut. Riset ini menunjukkan bahwa perasaan terhadap resiko ini merupakan hal penting bagi pemakai, karena itu, perasaan terhadap risiko tersebut harus dikontrol untuk meningkatkan penerimaan terhadap teknologi elektronik. 4. Pengalaman Pengaruh variabel ini dalam penerimaan teknologi telah dibuktikan oleh Song dan Song 2002. Keberhasilan pembuktian bahwa pengetahuan mengenai media elektronik mempermudah penerimaan media elektronik itu sendiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Pengetahuan Pengaruh variabel ini dalam penerimaan teknologi telah dibuktikan oleh Song dan Song 2002. Keberhasilan pembuktian bahwa pengetahuan mengenai media elektronik mempermudah penerimaan media elektronik itu sendiri. b. Faktor-faktor Kelompok Beberapa studi menunjukkan bahwa inovasi secara individu tidak hanya bergantung pada keyakinan dan persepsi tapi juga tergantung pada strategi manajemen, kebijakan dan tindakan Schillewaert,et.al : 2000. Definisi faktor-faktor kelompok adalah terdiri dari berbagai dimensi itu terdiri dari pelatihan pemakaian, bantuan secara teknis, dan usaha untuk menerapkannya. Dibawah ini adalah variabel-variabel kelompok yang digunakan dalam riset penerimaan teknologi secara empiris. 1. Sistem Pelatihan Manajemen bertanggung jawab terhadap pengembangan sumberdaya manusia. Kebijakan untuk melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan telah terbukti berhubungan secara positif dengan penerimaan teknologi, dibuktikan oleh Schillewaert 2000. Sejalan dengan riset sebelumnya Igbaria: 1993, Venkatesh: 1999 dalam Schillewaert,et.al: 2000. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Bantuan Secara Teknis Pada masa sekarang ini para pekerja perlu mengerti teknologi. Mereka butuh bantuan termasuk tersedianya pusat informasi untuk membantu dan sebagai petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan dalam sistem teknologi informasi. Schillewaert, et.al 2000 membuktikan bahwa bantuan secara teknis secara positif mempengaruhi penerimaan teknologi informasi. Berarti bahwa semakin seorang pekerja terampil atau ahli dalam teknologi maka ia akan semakin mudah menyelesaikan kesulitan kesulitan dalam pekerjaannya, dan semakin ia menerima suatu teknologi. 3. Berusaha Menerapkan Teknologi Penting untuk menerapkan teknologi informasi dalam sistematis manajemen. Pada suatu perusahaan manajemen mempunyai peran yang besar dan sangat membantu, mulai dari manajemen puncak menunjukkan bahwa manajemen digunakan untuk menjaga para pekerja. Schillewaert,et.al 2000, membuktikan bahwa penerapan teknologi informasi dalam membantu manajemen mempunyai hubungan pengaruh yang positif terhadap penerimaan teknologi. c. Variabel Pengaruh Masyarakat Zaek dan McKenney dalam Song dan Song 2002, berpendapat bahwa, dalam studi perlu dipertimbangkan mengenai pengaruh pemakaian teknologi informasi dalam interaksi kelompok, dalam konteks masyarakat, seperti kultur, norma-norma sosial, kegiatan- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kegiatan dan muncul dalam suatu kelompok. Pernyataan mengenai pengaruh sosial berarti pengaruh terhadap subyek-subyek norma dalam teori prilaku Schillewaert,et.al: 2000. Norma-norma adalah persepsi seseorang bahwa seseorang yang menurutnya penting dia harus atau tidak harus mempertanyakan tindakannya. Studi kelompok lainnya berpendapat bahwa perusahaan mengadopsi inovasi teknologi sebagai akibat tekanan lingkungan dari luar. 1. Pengaruh Atasan Pengaruh atasan berakibat pada munculnya semakin secara langsung dan merangsang bawahan untuk menggunakan fasilitas sistem informasi Schillewaert,et.al: 2000. Para atasan merupakan sumber kekuatan penting dan sangat berarti bagi pekerja untuk mendapatkan penghargaan dan dikenal. Pengawasan itu sendiri akan membentuk orientasi kerja dan karakteristik kerja para karyawan. Sehingga, melalui proses penyebaran dan pemenuhan Schillewaert,et.al: 2000, mempunyai hipotesa bahwa tindakan dan pemaksaan atasan para sales akan berperan pada penerimaan teknologi. Akhirnya, ini membuktikan bahwa pengaruh atasan merupakan faktor penting yang mempengaruhi penerimaan teknologi oleh pekerja. 2. Rekan Sekerja Kerjasama antar pekerja mempengaruhi kepercayaan dan perilaku individu melalui berbagai informasi atau keadaan tentang suatu obyek Salancik dan Preffer : 1978; Burkhardt : 1994 dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Schillewaert,et.al: 2000. Maka, pengadopsian perilaku dari pemakaian yang berpotensi dapat dipengaruhi melalui nasehat dari rekan sekerja dan seberapa banyak perubahan yang dilakukan. Pengaruh rekan sekerja dapat juga diperoleh dari pengalaman orang lain, dari pengamatan yang kemudian disimpulkan, pengamatan pemakaian sistem informasi secara luas ditunjukkan oleh kerjasama antar rekan sekerja sangat berguna dan mendorong untuk digunakan. 3. Pengaruh Pelanggan Pengaruh pelanggan berhubungan dengan keberadaan seorang sales bagi pelanggan berasal dari ketertarikan demonstrasi dan kepuasan pemakaian IT Schillewaert,et.al: 2000. Dengan kata lain, hal ini mendorong pekerjaan untuk menggunakan sistem informasi IT Schillewaert,et.al: 2000. 4. Tekanan Persaingan Tekanan persaingan berhubungan dengan keberadaan sales untuk menerima pesaing-pesaingnya. Sales eksekutif secara aktif menerapkan sistem dalam pekerjaannya dan pendekatan terhadap pelangganSchillewaert,et.al: 2000. Schillewaert, dkk2000 menemukan bahwa tekanan persaingan mempunyai pengaruh besar terhadap pendemaan teknologi oleh para pekerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.16 Definisi Pegawai Negeri