commit to user 84
Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi penurunan bobot sebesar 1,80 sehingga bobot kondisi lapangannya 1,20 ini artinya kondisi bangunan
pelengkap bendung pada bendung Duncak adalah 44, sedangkan pada tahun 2008 dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,85 berarti kondisi bangunan pada
bangunan pelengkap bendung sebesar 38,33. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum
tahun 1999 kondisinya masuk katagori rusak. Adapun kecenderungan kondisi
bangunan pelengkap bendung dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.32
Gambar 4.32 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Duncak Dari Gambar 4.32 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pelengkap bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bangunan ini, karena kerusakan yang terlalu berat rumah PPA dirobohkan sehingga sangat mempengarui keberadaan dari bangunan pelengkap bendung Duncak ini.
4.4.2 Saluran Pembawa Sungkur Duncak
Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran
yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran pembawa meliputi profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan endapanerosi.
Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
2007 2008
2009 Gawat Banjir
Rumah PPA Jembatan utama
commit to user 85
a. Profil Saluran Sungkur Duncak bobot 8,00
Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran
pembawa sekunder Duncak dilihat pada Table 4.30 sebagai berikut. Tabel 4.30 Bobot Kondisi Profil Saluran Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Saluran Pasangan
6,00 60
80 60
3,60 4,80
3,60 Saluran Tanah
2,00 70
70 70
1,40 1,40
1,40 5,00
6,20 5,00
Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot
8,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 3,00 pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 62,50
sedangkan pada tahun 2008 penurunan sebesar 1,80 maka kondisinya 77,50. Untuk tahun 2009 penurunan bobotnya mencapai 3,00 sehingg kondisi profil
saluran adalah 62,50. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi
profil saluran pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun
kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.33
Gambar 4.33 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.33 didapatkan grafik kondisi profil saluran mengalami kenaikan pada
tahun 2008 hal ini karena ada kegiatan perbaikan saluran pada tahun sebelumnya
1 2
3 4
5 6
7
2007 2008
2009 Saluran Tanah
Saluran Pasangan
commit to user 86
dimana kondisinya terdapat banyak kerusakan saluran. Kemudian tahun 2009 kondisi profil saluran mengalami penurunan lagi, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan
pada bangunan saluran Duncak pada tahun tersebut, padahal terdapat kerusakan lain pada saluran tersebut
b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak bobot 7,00
Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan.
Bangunan ini dibangun akibat keadaan atau kondisi lapangan yang mengharuskan adanya bangunan tersebut sehingga saluran tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan pada saluran sekunder Duncak pada Tabel 4.31
Tabel 4.31 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Talang 2,00
75 73
70 1,50
1,46 1,40
Gorong- Gorong
2,00 75
72 70
1,50 1,44
1,40 Bangunan Afur
1,00 70
70 70
0,70 0,70
0,70 Guyangan
Ternak 1,00
60 60
60 0,60
0,60 0,60
Jembatan 1,00
65 65
65 0,65
0,65 0,65
4,95 4,85
4,75
Bangunan pada saluran Sungkur Duncak terbagi atas enam sub komponen, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00 terhadap
saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,05, tahun 2008 sebesar 2,15 sedangkan tahun
2009 sebesar 2,25. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran Duncak pada tahun 2007 adalah
70,71, tahun 2008 adalah 69,29 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 67,86. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina
Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pada saluran Duncak dari
tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.34
commit to user 87
Gambar 4.34 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.34 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Duncak mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bangunan pada saluran ini c.
Bocoran Pada Saluran Sungkur Duncak bobot 7,00 Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa,
karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat
mengetahui kondisi bocoran pada saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.30 Tabel 4.32 Bobot Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Bocoran 7,00
80 70
65 5,60
4,90 4,55
5,60 4,90
4,55
Bocoran pada Saluran Sungkur Duncak, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi
penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,40, tahun 2008 sebesar 2,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 2,45. Sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bocoran pada saluran Duncak pada tahun 2007 adalah 80,00, tahun 2008 adalah 70,00 sedangkan tahun 2009 kondisi
1 2
3 4
5
2007 2008
2009 Jembatan
Guyangan Ternak
Bangunan Afur
Gorong- Gorong
commit to user 88
saluran pembuang sebesar 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisi pada tahun 2007 masuk katagori baik sedangkan pada tahun 2008 dan tahun
2009 masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada saluran
Duncak dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.35
Gambar 4.35 Grafik Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.35 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen Bocoran pada saluran Duncak mengalami penurunah dari kategori baik pada tahun 2007 menjadi katagori cukup pada atahun
berikutnya , hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bocoran pada saluran ini.
d. EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak bobot 3,00
EndapanErosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani, sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena
semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan
tumbuhnya tanaman liargulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pada
Saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.33
commit to user 89
Tabel 4.33 Bobot Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
EndapanErosi 3,00
65 60
55 1,95
1,80 1,65
1,95 1,80
1,65
Endapan Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus
yaitu bobot sebesar 1,35 pada tahun 2009, 1,20 pada tahun 2008 dan 1,05 pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,65, tahun
2008 adalah 1,80 dan tahun 2007 adalah 1,95 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Duncak dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2009
kondisinya 55,00, tahun 2008 kondisinya 60,00 dan tahun 2007 kondisinya 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,
Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapanerosi pada saluran Sungkur Duncak
dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.36
Gambar 4.36 Grafik Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.36 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada saluran irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
endapanerosi pada saluran ini
1.4 1.5
1.6 1.7
1.8 1.9
2
2007 2008
2009 EndapanErosi
commit to user 90
4.4.3 Bangunan BagiSadap Sungkur Duncak bobot 25,00