commit to user 53
Endapan Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,20
pada tahun 2009 dan tahun 2007 sedangkan pada tahun 2008 karena ada pengerukan serta normalisasi saluran maka penurunan menjadi 1,05. sehingga bobot kondisi
lapangan pada tahun 2009 dan tahun 2007 adalah 1,80 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Sungkur Kiri adalah 60,00, sedangkan tahun 2008 bobot
kondisi 1,95 sehingga endapanerosis kondisinya 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen
Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun
kecenderungan kondisi endapanerosi pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.8
Gambar 4.8 Grafik Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Kiri Dari Gambar 4.8 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik naik
pada tahun 2008 , hal ini karena pada tahun tersebut ada kegiatan pengerukan sedimentasi pada saluran primer Sungkur Kiri. Sedangkan tahun berikutnya
mengalami penurunan lagi hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan pengerukan pada tahun 2009 akibat tingginya sedimentasi.
4.2.3 Bangunan BagiSadap Sungkur Kiri bobot 25,00
Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di
areal sawah. Bangunan BagiSadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi
1.7 1.75
1.8 1.85
1.9 1.95
2007 2008
2009 EndapanErosi
commit to user 54
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00 terhadap Jaringan Irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagisadap pada saluran
pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.8 Tabel 4.8 Bobot Kondisi Bangunan BagiSadapSungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Sadap Pengatur
12,00 65
70 65
7,80 8,40
7,80 Bangunan
Pengukur Debit
5,00 80
70 65
4,00 3,50
3,25 Tubuh
bangunan 6,00
80 75
70 4,80
4,50 4,20
Sayap 1,00
75 75
70 0,75
0,75 0,70
Jalan inspeksi 1,00
70 70
70 0,70
0,70 0,70
18,05 17,85
16,65
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 6,90 pada tahun 2007, sehingga bobot kondisinya menjadi 18,05 ini artinya Bangunan
bagisadap pada jaringan irigasi Sungkur Kiri kondisinya 72,20 sedangkan pada tahun 2008 penurunan bobotnya sebesar 7,15 sehingga bobot kondisi bangunan
bagi sadap menjadi 17,85 berarti kondisi lapangannya 71,4 , sedangkan tahun 2009 penurunan bobot sebesar 8,35 sehingga kondisi lapangannya 66,60.
Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen
Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup,
yaitu nilai kondisi dibawah 80,00. Adapun kecenderungan kondisi bangunan bagi sadap dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Grafik Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Kiri
5 10
15 20
2007 2008
2009 Jalan inspeksi
Sayap Tubuh bangunan
Bangunan Pengukur Debit Pintu Sadap Pengatur
commit to user 55
Dari Gambar 4.9 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik mengalami penurunan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2008 ada perbaikan
pintu BSL 10 pada saluran sekunder Sumoroto. Untuk itu dibutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal terhadap keberadaan bangunan bagisadap yang ada pada
saluran irigasi Sungkur Kiri.
4.2.4 Saluran Pembuang Sungkur Kiri bobot 10