Analisis Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Hasil Kegiatan Pemeliharaan tahun 2007 sd 2009

commit to user 38 k. Kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2008 yang telah diketahui digunakan sebagai acuan untuk penilaian kondisi jaringan tahun 2007 dengan cara seperti yang dilakukan pada poin j. l. Hasil akhir diketahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

3.3.2 Analisis Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Hasil Kegiatan Pemeliharaan tahun 2007 sd 2009

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan hubungan antara peningkatan kondisi jaringan irigasi Sungkur dan hasil pemeliharaan adalah sebagai berikut: a. Nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 sd 2009 didapatkan dari Sub Bab 3.3.1 b. Berdasarkan laporan kegiatan TPOP diketahui kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahu yaitu tahun 2008 dan tahun 2007. c. Pada komponen bangunan irigasi yang dilakukan pemeliharaan dibandingkan sebelum pemeliharaan maka prosentase kondisi jaringan irigasi akan naik. d. Selisih sebelum pemeliharaan dengan sesudah pemeliharaan pada komponen jaringan irigasi didapatkan prosentase pemeliharaan komponen bangunan irigasi. e. Prosentase pemeliharaan komponen yang mendapatkan pemeliharaan dikalikan dengan bobot komponennya didapatkan bobot akhir pemeliharaan. f. Bobot akhir komponen yang mendapatkan pemeliharaan ini dijumlah maka didapatkan prosentase pemeliharaan yang dilaksanakan selama dua tahun yaitu pemeliharaan tahun 2007 dan tahun 2008. 3.3.3 Analisis Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur dari tahun 2007 sd 2009 setelah adanya pemeliharaan dari tahun 2007 sd 2009 Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur adalah sebagai berikut: a. Analisis dari rumusan masalah yang pertama didapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 sd 2009. b. Nilai pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur tahun 2007 sd 2008 didapatkan dari Sub Bab 3.3.2 commit to user 39 c. Dari Nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur rumusan masalah pertama dan nilai pemeliharaan maka didapatkan persamaan linier dari kedua nilai tersebut. d. Didapatkan grafik hubungan antara nilai kondisi dengan nilai pemeliharaan jaringan irigasi Sungkur. e. Didapatkan hasil kondisi jaringan irigasi Sungkur setelah adanya pemeliharaan. f. Kondisi jaringan irigasi sungkur bisa naik, menurun ataupun tetap. commit to user 40 Gb.3.3 Bagan Alir Rancangan Penelitian Pembobotan dan Evaluasi Hasil Analisa Mulai Data Sekunder 2007,2008,2009 Pengumpulan Data JI Sungkur Selesai Kondisi JI Sungkur 2009 Survei Kondisi JI 2009 Data Pemeliharaan 2008 Data Pemeliharaan 2007 Kondisi Jaringan th 2009 = Kondisi Jaringan th 2010 sebelum ada pemeliharaan Analisa : Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakarta, 1999 Kondisi JI Sungkur 2008 Kondisi JI Sungkur 2007 Kecenderungan Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur dari Tahun 2007 sd 2009 commit to user 41 Input Proses Output Goal Gb.3.2 Matrik Penelitian - Observasi Lapangan - Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakar ta, 1999 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2009 - Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2009 - DIPA 2008 - Laporan TPOP 2008 - Data Kerusakan - AKNOP 2008 - Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakar ta, 1999 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2008 - Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2008 - DIPA 2007 - Laporan TPOP 2007 - Data Kerusakan - AKNOP 2007 - Penilaian kondisi Jaringan Irigasi menggunakan pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air,Jakar ta, 1999 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Tahun 2007 - Nilai Kondisi JI Sungkur th 2007-2009 - Mengetahui kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dari tahu 2007s2008 dapat meningkatkan fungsi JI Sungkur - Kecenderungan kondisi JI Sungkur th commit to user 42 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Profil Pengairan, Dinas Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Kabupaten Ponorogo. ______, 2007, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32PRTM2007, Tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, www.dpuairjatim.orgdata...Permen20PU20no.32202007.pdf, Oktober, 16, 2008. ______, 2006, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi, http:www.sjdih.depkeu.go.idfullText200620TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008. ______, 2004, Undang-Undang No. 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air, http:www.sjdih.depkeu.go.idfullText200620TAHUN2006PP.htm, Oktober, 16, 2008. ______, 1999, Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi Subdit Bina Program Ditjen Air. Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. ______, 1986, Standar Perencanaan Irigasi, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia Abernethy, C.L., 2010. Governance of irrigation systems: Does history offer lessons for today, Journal. ICID http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1002ird.552abstract Agus Hari Wahyudi, 2009, Materi Kuliah Sistem Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Air ” Konsep Pemeliharaan Irigasi SNI”, Surakarta. Agus Suman, 2010. Evaluasi Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Di Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta. Bambang Basuki Hartanto, 2009. Evaluasi Kerusakan Dan Peningkatan Kinerja Jaringan Irigasi Jetu. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta George, Biju A., Malano, Hector M., Vo Khac Tri, Turral, Hugh, 2004. Using modelling to improve operational performance in the Cu Chi irrigation system, Vietnam, Journal. ICID http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1002ird.109abstract Jatmiko Suluh, 2007. Kajian Pemeliharaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi D.I Tempuran Di Kabupaten Blora. Tesis Tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 99 commit to user 43 Lorenzini, Giulio and Wrachien, Daniele De, 2005. Performance assessment of sprinkler irrigation systems: a new indicator for spray evaporation losses, Journal. ICID http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1002ird.171abstract Oad, Ramchand, 2001. Policy reforms for sustainable irrigation management – a case study of Indonesia, Journal. ICID http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1002ird.28abstract Passouant, M., Le Gal, P.Y., and Keita, B., 2009. The contribution of information systems in maintaining large-scale irrigation schemes, Journal. ICID http:onlinelibrary.wiley.comdoi10.1002ird.469abstract Sobriyah, 2008, Penilaian Kerusakan Jaringan Irigasi, Materi Kuliah Magister Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil MTRPBS, Universitas Sebelas Maret, Surakarta S Suroso, PS Nugroho, P Pamuji, 2007. Evaluasi Kinerja Jaringan Irigasi Banjaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Air Irigasi. Dinamika Teknik Sipil . Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. Sumaryanto, M Siregar, Deri H, M Suryadi, 2006. Evaluasi Kinerja Operasi dan Pemeliharaan dan Upaya Perbaikannya. Laporan Penelitian . Deptan . Bogor. 100 commit to user 44 commit to user 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai ketersediaan air yang cukup namun tidak merata pada seluruh wilayah Kabupaten. Berdasarkan siklus Hidrologi 80 air tersedia pada musim penghujan sedangkan pada musim kemarau sebesar 20. Di Kabupaten Ponorogo jaringan irigasi terbangun meliputi bendung sebanyak 140 buah, pengambilan bebas 107 buah, saluran primer 19,091 Km, saluran sekunder 237,638 Km, bangunan air lainnya 663 buah, mata air 321 buah semua mengairi areal sawah seluas 32.617 Ha. Jaringan irigasi Sungkur merupakan salah satu jaringan irigasi terbangun yang keberadaannya mempunyai kontribusi besar untuk mencukupi kebutuhan air irigasi yang meliputi lima Kecamatan di Kabupaten Ponorogo yaitu Sampung, Kauman, Sukorejo, Jambon dan Badegan. Jaringan Irigasi sungkur masuk dalam pengawasan Unit Pelayanan Teknis UPT Cabang Somoroto Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo, terbagi menjadi dua Kejuron yaitu Sungkur Kanan dan Sungkur Kiri.

4.2. Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri

Kondisi suatu jaringan irigasi sangat mempengarui terhadap pelayanan jaringan tersebut untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Pemeliharaan terhadap jaringan irigasi sangat berpengaruh terhadap kondisinya. Jaringan Irigasi sungkur Kiri merupakan salah satu bagian bagian pengawasan wilayah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo melalui Unit Pelayanan Teknis DPU Cabang Sumoroto. Secara administrasi jaringan irigasi Sungkur Kiri terletak di 3 tiga Kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Sampung, 2. Kecamatan Kauman dan 3. Kecamatan Sukorejo. 42