commit to user 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai ketersediaan air yang cukup namun tidak merata pada seluruh wilayah
Kabupaten. Berdasarkan siklus Hidrologi 80 air tersedia pada musim penghujan sedangkan pada musim kemarau sebesar 20. Di Kabupaten Ponorogo jaringan
irigasi terbangun meliputi bendung sebanyak 140 buah, pengambilan bebas 107 buah, saluran primer 19,091 Km, saluran sekunder 237,638 Km, bangunan air
lainnya 663 buah, mata air 321 buah semua mengairi areal sawah seluas 32.617 Ha. Jaringan irigasi Sungkur merupakan salah satu jaringan irigasi terbangun yang
keberadaannya mempunyai kontribusi besar untuk mencukupi kebutuhan air irigasi yang meliputi lima Kecamatan di Kabupaten Ponorogo yaitu Sampung, Kauman,
Sukorejo, Jambon dan Badegan. Jaringan Irigasi sungkur masuk dalam pengawasan Unit Pelayanan Teknis UPT Cabang Somoroto Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Ponorogo, terbagi menjadi dua Kejuron yaitu Sungkur Kanan dan Sungkur Kiri.
4.2. Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri
Kondisi suatu jaringan irigasi sangat mempengarui terhadap pelayanan jaringan tersebut untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Pemeliharaan terhadap
jaringan irigasi sangat berpengaruh terhadap kondisinya. Jaringan Irigasi sungkur Kiri merupakan salah satu bagian bagian pengawasan wilayah Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Ponorogo melalui Unit Pelayanan Teknis DPU Cabang Sumoroto. Secara administrasi jaringan irigasi Sungkur Kiri terletak di 3 tiga
Kecamatan yaitu : 1.
Kecamatan Sampung, 2.
Kecamatan Kauman dan 3.
Kecamatan Sukorejo.
42
commit to user 43
Jaringan Irigasi Sungkur Kiri ini dibatasi oleh jaringan irigasi lain yang juga dalam pengawasan wilayah Dinas pekerjaan Umum kabupaten Ponorogo, yaitu:
1. Sebelah Utara dibatasi JI Gakok Bawah,
2. Sebelah Timur dibatasi Kali Sungkur tempuran,
3. Sebelah Selatan dibatasi JI Sungkur Kanan,
4. Sebelah Barat dibatasi JI Sumorobangun.
Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi JI Sungkur Kiri adalah Kali Sungkur yang diambil dari free intake Sungkur. Adapun luas areal persawahan baku
sawah yang terlayani seluas 1127 Ha sawah. Dalam tulisan ini akan disajikan data kondisi jaringan Sungkur Kiri, yang diperoleh dari investigasi dilapangan tahun 2009
dan secara berturut-turut digunakan sebagai pedoman untuk memprediksi kondisi Jaringan Irigasi Sungkur tahun 2008 dan tahun 2007. Kondisi jaringan disajikan
bobot komponen utama yang terbagi menjadi beberapa sub komponen. Distribusi prosentase bobot komponen bangunan dan sub komponen Jaringan Irigasi Sungkur
Kiri dalam kondisi sempurna sesuai dengan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999 dapat terlihat pada gambar 4.1
commit to user 44
\ Gambar 4.1 Distribusi Komponen dan bobot Jaringan Irigasi Sungkur
Free Intake
Jaringan Utama Sal. Pembawa
Bang. Pengambilan
Sayap
Bang. Pelengkap Pintu Intake
Pengukur debit Papan Exploitasi
Sayap Koperan
Jembatan Utama Rumah PPA
Gawat Banjir Profil Saluran
Bangunan pd Sal.
100 35
25 27
5
3 20
5 2
3 2
1 1
1 Profil Saluran
Bocoran ErosiSedimentasi
15 7
3 8
7
Pintu Sadap Pengatur Tubuh Bangunan
Bang. Pengukur Debit Sayap
Jalan Inspeksi 12
6 5
1 1
Bang. BagiSadap 25
ErosiSedimentasi Profil Saluran
Pintu Pengatur Tubuh Bangunan
6 4
3 2
Sal. Pembuang 10
Bang. Pd Sal. 5
Kiri Kondisi Standar Anonim, 1999
commit to user 45
4.2.1. Bangunan Utama
Free Intake
Sungkur Kiri
Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air irigasi pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri adalah Kali Sungkur yang diambil dari free intake
Sungkur Kiri meliputi Saluran Primer Sungkur Kiri, Saluran Sekunder Sumoroto dan Saluran Sekunder Carat. Bobot kondisi bangunan utama dapat dilihat pada Tabel 4.1
Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri bobot 27,00
Tabel 4.1 Bobot Kondisi Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri
Nama Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Intake 20,00
85 75
70 17,00
15,00 14,00
Pengukur debit
5,00 85
80 77
4,25 4,00
3,85 Papan
eksploitasi 2,00
70 70
70 1,40
1,40 1,40
22,65 20,40
19,25
Bangunan pengambilan terbagi atas tiga sub komponen yaitu bangunan pintu intake, bangunan pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi dimana komponen
ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 27,00 terhadap jaringan irigasi. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 4,35 pada tahun
2007, 6,60 pada tahun 2008 dan 7,75 pada tahun 2009. Pada kondisi standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot 27,00, sehingga dapat
diketahui bangunan pengambilan pada free intake Sungkur kondisinya pada tahun 2007 adalah 83,89, tahun 2008 adalah 75,56 dan tahun 2009 sebesar 71,30.
Kondisi ini didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan dengan bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Berdasarkan
Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi bangunan pengambilan pada tahun
2007 masuk katagori baik karena nilai kondisi diatas 80,00, sedangkan tahun 2008 dan tahun 2009 masuk kategori kondisi cukup. Adapun kecenderungan kondisi
Bangunan pengambilan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.2
commit to user 46
Gambar 4.2 Grafik Kondisi Bangunan Pengambilan Sungkur Kiri Dari Gambar 4.2 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pengambilan pada free intake jaringan irigasi Sungkur Kiri kecenderungannya menurun. Pada tahun 2007 kondisinya masuk
kategori baik, karena tidak adanya pemeliharaan pada bangunan pengambilan ini maka kondisinya menurun menjadi kategori cukup.
a. Sayap intake Sungkur Kiri bobot 5,00
Bangunan Sayap terbagi atas dua sub komponen yaitu sayap dan koperan dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 5,00 terhadap
bangunan utama free intake. Tabel 4.2 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Intake Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Sayap 3,00
70 77
77 2,10
2,31 2,31
Koperan 2,00
70 80
80 1,40
1,60 1,60
3,50 3,91
3,91
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,09-1,50. Berdasarkan penelitian dilapangan komponen sayap bangunan utama free intake
pada jaringan irigasi Sungkur Kiri bobot kondisinya tahun 2008 sd tahun 2009 adalah 3,91 ini artinya bangunan sayap pada jaringan irigasi Sungkur Kiri
kondisinya 78,20 sedangkan pada tahun 2007 kondisinya 70,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi sayap pada free intake
5 10
15 20
25
2007 2008
2009 Papan eksploitasi
Pengukur debit Pintu Intake
commit to user 47
masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi sayap dari tahun 2007 sd
2009 dapat terlihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Grafik Kondisi Sayap Intake Sungkur Kiri Dari Gambar 4.3 grafik kondisi sayap pada tahun 2008 dan 2009 ada peningkatan
kondisi dibandingkan tahun 2007, hal ini karena ada perbaikan pada sayap bangunan free intake jaringan irigasi Sungkur Kiri. Pada tahun 2008 ke tahun 2009 kondisi
bangunan sayap tetap tidak mengalami perubahan, hal ini karena tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan sayap pada kurun waktu ini tetapi tidak
mempengaruhi kondisi bangunan. b.
Bangunan Pelengkap Intake Sungkur Kiri bobot 3,00 Bangunan pelengkap pada free intake Sungkur Kiri terbagi atas tiga sub
komponen yaitu jembatan utama, rumah PPA dan gawat banjir, komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00 terhadap bangunan utama free intake.
Tabel 4.3 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Jembatan utama
1,00 70
70 65
0,70 0,70
0,65 Rumah PPA
1,00 40
30 30
0,40 0,30
0,30 Gawat Banjir
1,00 40
40 40
0,40 0,40
0,40 1,50
1,40 1,35
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,50 pada tahun 2007, 1,60 pada tahun 2008 dan 1,65 pada tahun 2009 sehingga bobot
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
2007 2008
2009 Koperan
Sayap
commit to user 48
kondisi lapangannya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada kondisi standar komponen bangunan pelengkap pada bangunan ini mempunyai bobot 3, sehingga
dapat diketahui bangunan pelengkap pada free intake Sungkur kondisinya pada tahun 2007 adalah 50,00, tahun 2008 adalah 46,67 dan tahun 2009 sebesar
45,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
rusak pada tahun 2008 dan 2009, sedangkan tahun 2007 masuk dalam katagori cukup. Kondisi bangunan pelengkap dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada
Gambar 4.4
Gambar 4.4 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Sungkur Kiri Dari Gambar 4.4 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pelengkap free intake Sungkur jaringan irigasi Sungkur Kiri dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak
ada pemeliharaan terhadap bangunan ini, bangunan dibiarkan dalam kondisi rusak.
4.2.2 Saluran Pembawa Sungkur Kiri
Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran
yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran pembawa meliputi: profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan
endapanerosi. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Profil Saluran Sungkur Kiri bobot 8,00
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
2007 2008
2009 Gawat Banjir
Rumah PPA Jembatan utama
commit to user 49
Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah, berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran
pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.4 Tabel 4.4 Bobot Kondisi Profil Saluran Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Saluran Pasangan
6,00 65
70 60
3,90 4,20
3,60 Saluran Tanah
2,00 80
83 80
1,60 1,66
1,60 5,50
5,86 5,20
Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot
8,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 2,50 pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 65,00
sedangkan pada tahun 2008 penurunan sebesar 2,14 maka kondisinya 73,25 dan pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 2,80 berarti kondisi profil saluran
65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi profil saluran
pada saluran pembawa Sungkur Kiri masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan
kondisi profil saluran dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Kiri Dari Gambar 4.5 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen profil saluran pada saluran pembawa tahun 2008
1 2
3 4
5 6
2007 2008
2009 Saluran Tanah
Saluran Pasangan
commit to user 50
mengalami kenaikan karena ada perbaikan saluran yaitu adanya perbaikan pada saluran sekunder Sumoroto yang dilakukan pada tahun sebelumnya, akan tetapi
tahun berikutnya mengalami penurunan lagi hal ini karena tidak adanya pemeliharaan dan pertambahan kerusakan pada saluran ini.
b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri bobot 7,00
Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan affour, guyangan ternak dan jembatan.
Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Talang 2,500
75 70
68 1,875
1,750 1,700
Gorong- Gorong
2,000 80
75 70
1,600 1,500
1,400 Bangunan
Terjun 1,000
85 85
85 0,850
0,850 0,850
Bangunan Afur
0,500 70
70 65
0,350 0,350
0,325 Guyangan
Ternak 0,500
65 60
50 0,325
0,300 0,250
Jembatan 0,500
75 70
70 0,375
0,350 0,350
5,375 5,100
4,875
Bangunan pada saluran pembawa Sungkur kiri terbagi atas enam sub komponen, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00
terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,625 pada tahun 2007, 1,90 pada tahun 2008 dan 2,125 pada tahun
2009. Pada kondisi standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot 7, sehingga dapat diketahui bangunan pengambilan pada free intake Sungkur
kondisinya pada tahun 2007 adalah 76,79, tahun 2008 adalah 72,86 dan tahun 2009 sebesar 69,64. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit.
Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya
masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pada saluran
Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.6.
commit to user 51
Gambar 4.6 Grafik Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kiri Dari Gambar 4.6 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Sungkur Kiri menurun setiap tahunnya, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bangunan pada saluran ini. c.
Bocoran Saluran Sungkur Kiri bobot 7,00 Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa,
karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat
mengetahui kondisi bocoran pada saluran pembawa jringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.6
Tabel 4.6 Bobot Kondisi Bocoran saluran Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Bocoran 7,00
75 73
70 5,25
5,11 4,90
5,25 5,11
4,90
Bocoran saluran Sungkur Kiri, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot
sebesar 1,75 pada tahun 2007, 18,90 pada tahun 2008 dan 2,10 pada tahun 2009. Pada kondisi standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot
7,00, sehingga dapat diketahui bocoran pada saluran pembawa kondisinya pada tahun 2007 adalah 75,00, tahun 2008 adalah 73,00 dan tahun 2009 sebesar
1 2
3 4
5 6
2007 2008
2009 Jembatan
Guyangan Ternak Bangunan Afur
Bangunan Terjun Gorong-Gorong
Talang
commit to user 52
70,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit.Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Grafik Kondisi Bocoran Dari Gambar 4.7 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen Bocoran pada saluran sungkur kiri menurun dari tahu ke tahun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bocoran pada saluran ini. d.
EndapanErosi Saluran Sungkur Kiri bobot 3,00 EndapanErosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani,
sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas
rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan tumbuhnya tanaman liargulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa
kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi endapanerosi pada saluran pembawa jaringan irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7 Bobot Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
EndapanErosi 3,00
60 65
60 1,80
1,95 1,80
1,80 1,95
1,80
4.7 4.8
4.9 5
5.1 5.2
5.3
2007 2008
2009 Bocoran
commit to user 53
Endapan Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 1,20
pada tahun 2009 dan tahun 2007 sedangkan pada tahun 2008 karena ada pengerukan serta normalisasi saluran maka penurunan menjadi 1,05. sehingga bobot kondisi
lapangan pada tahun 2009 dan tahun 2007 adalah 1,80 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Sungkur Kiri adalah 60,00, sedangkan tahun 2008 bobot
kondisi 1,95 sehingga endapanerosis kondisinya 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen
Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun
kecenderungan kondisi endapanerosi pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.8
Gambar 4.8 Grafik Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Kiri Dari Gambar 4.8 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik naik
pada tahun 2008 , hal ini karena pada tahun tersebut ada kegiatan pengerukan sedimentasi pada saluran primer Sungkur Kiri. Sedangkan tahun berikutnya
mengalami penurunan lagi hal ini terjadi karena tidak adanya kegiatan pengerukan pada tahun 2009 akibat tingginya sedimentasi.
4.2.3 Bangunan BagiSadap Sungkur Kiri bobot 25,00
Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di
areal sawah. Bangunan BagiSadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi
1.7 1.75
1.8 1.85
1.9 1.95
2007 2008
2009 EndapanErosi
commit to user 54
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00 terhadap Jaringan Irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagisadap pada saluran
pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.8 Tabel 4.8 Bobot Kondisi Bangunan BagiSadapSungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Sadap Pengatur
12,00 65
70 65
7,80 8,40
7,80 Bangunan
Pengukur Debit
5,00 80
70 65
4,00 3,50
3,25 Tubuh
bangunan 6,00
80 75
70 4,80
4,50 4,20
Sayap 1,00
75 75
70 0,75
0,75 0,70
Jalan inspeksi 1,00
70 70
70 0,70
0,70 0,70
18,05 17,85
16,65
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 6,90 pada tahun 2007, sehingga bobot kondisinya menjadi 18,05 ini artinya Bangunan
bagisadap pada jaringan irigasi Sungkur Kiri kondisinya 72,20 sedangkan pada tahun 2008 penurunan bobotnya sebesar 7,15 sehingga bobot kondisi bangunan
bagi sadap menjadi 17,85 berarti kondisi lapangannya 71,4 , sedangkan tahun 2009 penurunan bobot sebesar 8,35 sehingga kondisi lapangannya 66,60.
Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen
Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup,
yaitu nilai kondisi dibawah 80,00. Adapun kecenderungan kondisi bangunan bagi sadap dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Grafik Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Kiri
5 10
15 20
2007 2008
2009 Jalan inspeksi
Sayap Tubuh bangunan
Bangunan Pengukur Debit Pintu Sadap Pengatur
commit to user 55
Dari Gambar 4.9 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik mengalami penurunan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2008 ada perbaikan
pintu BSL 10 pada saluran sekunder Sumoroto. Untuk itu dibutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal terhadap keberadaan bangunan bagisadap yang ada pada
saluran irigasi Sungkur Kiri.
4.2.4 Saluran Pembuang Sungkur Kiri bobot 10
Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.
sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, Saluran pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi sedimentasi dan sub komponen
profil saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran pembuang pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.9
Tabel 4.9 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri.
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Erosi Sedimentasi
6,00 70
65 60
4,20 3,90
3,60 Profil
saluran 4,00
85 75
70 3,40
3,00 2,80
7,60 6,90
6,40
Saluran pembuang pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot
dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,40 ,tahun 2008 sebesar 3,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 3,60. Sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 64,00, tahun 2008 adalah 69,00 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang
sebesar 76,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran
Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.10
commit to user 56
Gambar 4.10 Grafik Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri Dari Gambar 4.10 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan terutama adanya endapanerosi pada saluran pembuang.
4.2.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri bobot 5,00
Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa
gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada jaringan
irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Pengatur
3,00 80
80 75
2,40 2,40
2,25 Tubuh
bangunan 2,00
75 72
70 1,50
1,40 1,40
3,90 3,80
3,65
Saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur Kiri mempunyai bobot 5,00. Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi
penurunan bobot sebesar 1,10 sehingga bobot kondisi lapangannya 3,90 ini artinya kondisi bocoran pada saluran Sungkur kiri adalah 78,00, sedangkan pada
tahun 2008 dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,35 berarti kondisi bangunan pada saluran pembuang sebesar 73,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian
Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum
1 2
3 4
5 6
7 8
2007 2008
2009 Profil saluran
Erosi Sedimentasi
commit to user 57
tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi
bangunan pada saluran pembuang Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri Dari Gambar 4.11 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik kondisi bangunan saluran pembuang pada saluran Sungkur Kiri dibandingkan tahun 2007 mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga
tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.
1.2.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri
Kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri merupakan gabungan dari sub-sub komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Kiri. Komponen
tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagisadap, saluran pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi
komponen dijumlah sehingga nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri
dapat dilihat pada Table 4.11
commit to user 58
Tabel 4.11 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri
Komponen
Kondisi Lapangan 2007
2008 2009
Bangunan Utama Free Intake
27,650 25,710
24,510 Saluran Pembawa
17,925 18,020
16,775 Bangunan BagiSadap
18,050 17,850
16,650 Saluran Pembuang
7,600 6,900
6,400 Bang. Pada Sal.
Pembuang 3,900
3,800 3,650
75,125 72,280
67,985
Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri pada kondisi sempurna mempunyai bobot 100. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan
irigasi Sungkur memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007 kondisinya sebesar 75,125 mengalami penurunan sebesar 24,825, pada tahun
2008 kondisinya menjadi 72,130 mengalami penurunan 27,870 dan terakir tahun 2009 kondisinya menjadi 67,985 mengalami penurunan 32,015. Berdasarkan
Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 sd tahun 2009 kecenderungan jaringan
irigasi Sungkur Kiri mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada
commit to user 59
jaringan irigasi Sungkur kiri tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan
secara menyeluruh.
4.3 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan
Jaringan Irigasi Sungkur Kejuron Sungkur Kanan merupakan bagian dari Jaringan Irigasi Sungkur yang memanfaatkan Kali Sungkur untuk mencukupi
kebutuhan irigasi melalui Bendung Sungkur. Jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam pengelolaannya di bawah pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Ponorogo. Secara administrasi terletak di Kecamatan Badegan dan Kecamatan Kauman. Jaringan Irigasi Sungkur kanan ini dibatasi oleh jaringan irigasi lain yang
juga dalam pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo yaitu : 1.
Sebelah Utara dibatasi JI Sungkur Kiri, 2.
Sebelah Timur dibatasi Kali Krece, 3.
Sebelah Selatan dibatasi perbukitan, 4.
Sebelah Barat dibatasi JI Sumorobangun. Baku sawah yang bisa terlayani dari jaringan irigasi Sungkur Kanan adalah 1486 Ha
tersebar di dua kecamatan tersebut. Dalam tulisan ini akan disajikan data kondisi jaringan Sungkur Kanan, yang
diperoleh dari investigasi dilapangan tahun 2009 dan secara berturut-turut digunakan sebagai pedoman untuk memprediksi kondisi Jaringan Irigasi Sungkur tahun 2008
dan 2007. Kondisi Jaringan disajikan bobot komponen utama yang terbagi menjadi beberapa sub komponen. Distribusi prosentase bobot komponen bangunan dan sub
komponen dalam kondisi sempurna sesuai dengan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999 Jaringan Irigasi Sungkur Kanan
dapat terlihat pada Gambar 4.12
commit to user 60
Gambar 4.13 Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kanan Kondisi Standart Anonim, 1999
Bendung Gerak
Jaringan Utama Sal. Pembawa
Bang. Pengambilan
Bang. Penguras
Tubuh Bendung Pintu Pintu Banjir
Endapan Lumpur Pengukur Debit
Papan Exploitasi Pintu
Endapan Lumpur Mercu
Ruang Olakan Papan Skala
Sayap
100 35
25 12
6
10 5
3 3
1 4
2 5
4
Sayap Koperan
4 2
1 2
Jembatan Utama Rmh PPAGedung
Gawat Banjir Profil Saluran
Bang. Pd Sal. 1
1 1
8 7
B. Pkp.Bendung 3
Profil Saluran Bocoran
EndapanSedimentasi
Tubuh Bangunan 15
7 3
6 Pintu Sadap Pengatur
12
Bang. Pengukur Debit 5
Sayap 1
Jalan Inspeksi 1
Erosi Sedimentasi 6
Profil Saluran 4
Pintu Pengatur 3
Tubuh Bangunan 2
B. BagiSadap 25
Sal. Pembuang 10
Bang. Pd Sal. Pembuang
5
commit to user 61
4.3.1 Bangunan Utama Bendung Sungkur bobot 35,00
Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air pada Jaringan Irigasi Sungkur Kanan adalah Kali Sungkur yang diambil dari bendung gerak
Sungkur. Jaringan Sungkur Kanan meliputi Saluran Primer Sungkur Kanan, Saluran Sekunder Bedrek, Saluran Sekunder Banaran, Saluran Sekunder Sawahan Kiri,
Saluran Sekunder Sawahan Kanan dan Saluran Sekunder Asem Loro. Bobot kondisi bangunan utama dapat dilihat pada Tabel 4.12
a. Bangunan Pengambilan Bendung Sungkur Kanan bobot 12,00
Bangunan pengambilan bendung gerak terbagi atas empat sub komponen yaitu bangunan pintu , endapanlumpur, pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 12,00 terhadap bangunan utama.
Tabel 4.12 Bangunan Pengambilan Bendung Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu 5,00
85 80
70 4,25
4,00 3,50
EndapanLumpur 3,00
80 75
70 2,40
2,25 2,10
Pengukur debit 3,00
75 75
75 2,25
2,25 2,25
Papan Eksploitasi
1,00 40
40 40
0,40 0,40
0,40 9,30
8,90 8,25
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 2,70 pada tahun 2007, 3,10 pada tahun 2008 dan 3,75 pada tahun 2009. Pada kondisi
standar komponen bangunan pengambilan mempunyai bobot 12,00, sehingga dapat diketahui bangunan pengambilan pada bendung Sungkur kondisinya pada
tahun 2007 adalah 77,50, tahun 2008 adalah 74,17 dan tahun 2009 sebesar 68,75 didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan dengan
bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup, yaitu
nilai kondisi diatas 80,00. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pengambilan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.14
commit to user 62
Gambar 4.14 Grafik Kondisi Bangunan PengambilanSungkur Kanan Dari Gambar 4.14 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen Bangunan Pengambilan Jaringan Irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada
pemeliharaan terhadap bangunan ini b.
Tubuh Bendung Sungkur Kanan bobot 10,00 Tubuh Bendung terbagi atas tiga sub komponen yaitu mercu, ruang olakan dan
papan skala dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10,00 terhadap bangunan utama.
Tabel 4.13 Bobot Kondisi Bangunan Tubuh Bendung
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Mercu 5,00
45 45
40 2,25
2,25 2,00
Ruang olakan 4,00
80 75
70 3,20
3,00 2,80
Papan Skala 1,00
80 75
70 0,80
0,75 0,70
6,25 6,00
5,50
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 3,75, tahun 2008 sebesar 4,00 sedangkan tahun 2009 sebesar
4,50. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 55,00, tahun 2008 adalah 60,00
sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang sebesar 62,50. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi tubuh bendung masuk
5 10
2007 2008
2009 Papan Eksploitasi
Pengukur debit EndapanLumpur
Pintu
commit to user 63
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi tubuh bendung dari tahun 2007 sd
2009 dapat terlihat pada Gambar 4.15
Gambar 4.15 Grafik Kondisi Tubuh Bendung Sungkur Kanan Dari Gambar 4.15 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen tubuh bendung jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan
terhadap bangunan ini. c.
Bangunan Penguras bobot 6,00 Tabel 4.14 Bobot Kondisi Bangunan Penguras Bendung Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu penguras 4,00
75 72
70 3,00
2,88 2,80
Endapan lumpur
2,00 80
70 60
1,60 1,40
1,20 4,60
4,28 4,00
Bangunan penguras bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot
6,00 terhadap bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,40, tahun 2008 sebesar 1,72
sedangkan tahun 2009 sebesar 2,00. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2009
adalah 66,67, tahun 2008 adalah 71,33 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang sebesar 76,67. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari
Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
commit to user 64
kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan
penguras dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Grafik Kondisi Bangunan Penguras Bendung Sungkur Kanan Dari Gambar 4.16 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama
tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini. d.
Sayap Bendung Sungkur Kanan bobot 4,00 Tabel 4.15 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Bendung Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Sayap 2,00
67 65
60 1,34
1,30 1,20
Koperan 2,00
75 65
65 1,50
1,30 1,30
2,84 2,60
2,50
Bangunan Sayap pada bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu sayaps dan koperan, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 4,00 terhadap
bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,16, tahun 2008 sebesar 1,40 sedangkan tahun
2009 sebesar 1,50. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2007 adalah 71,00, tahun
2008 adalah 65 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 62,50. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen
Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
commit to user 65
Adapun kecenderungan kondisi bangunan penguras dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.17
Gambar 4.17 Grafik Kondisi Bangunan Sayap Bendung Sungkur Kanan Dari Gambar 4.17 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama
tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini. e.
Bangunan Pelengkap Bendung Sungkur Kanan 3,00 Tabel 4.16 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Jembatan utama 1,00
80 80
80 0,80
0,80 0,80
Rumah PPA 1,00
40 35
30 0,40
0,35 0,30
Gawat Banjir 1,00
45 45
45 0,45
0,45 0,45
1,65 1,60
1,55
Bangunan Penguras pada bendung Sungkur terbagi atas dua sub komponen yaitu pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 6
terhadap bangunan utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,35, tahun 2008 sebesar 1,40
sedangkan tahun 2009 sebesar 1,45. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi saluran pembuang pada tahun 2007
adalah 55,00, tahun 2008 adalah 53,33 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran
0.5 1
1.5 2
2.5 3
2007 2008
2009 Koperan
Sayap
commit to user 66
pembuang sebesar 51,67. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan
penguras dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.18
Gambar 4.18 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Dari Gambar 4.18 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Sungkur jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama
tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.
4.3.2 Saluran Pembawa Sungkur Kanan bobot 25,00
Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran
yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran pembawa meliputi : profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan
endapanerosi. Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Profil Saluran Sungkur Kanan bobot 8,00 Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan
analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran pembawa jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Table 4.17
commit to user 67
Tabel 4.17 Bobot Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Saluran Pasangan
6,00 60
75 70
3,60 4,50
4,20 Saluran Tanah
2,00 65
70 68
1,30 1,40
1,36 4,90
5,90 5,56
Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 8,00
terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 3,10 pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 61,25
sedangkan pada tahun 2008 sebesar 2,10 maka kondisi profil salurannya 73,75. Tahun 2009 penurunan bobot yang terjadi sebesar 2,44 sehingga kondisinya
69,50 Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi profil saluran
pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun
kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.19
Gambar 4.19 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Kanan Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen profil saluran jaringan irigasi Sungkur Kanan dalam kondisi naik pada tahun 2008, hal ini karena adanya perbaikan pada dua
berturut-turut yaitu tahun 2007 dan tahun 2008 yaitu pada saluran primer Sungkur Kanan, saluran sekunder Sawahan dan saluran sekunder Asem Loro sedangkan pada
commit to user 68
tahun 2009 mengalami penurunan lagi karena tidak adanya pemeliharaan dan kondisi saluran ada kerusakan disaluran lain.
b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan 7,00
Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan
jembatan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Talang 2,500
80 62
60 2,000
1,550 1,500
Syphpon 2,500
80 75
70 2,000
1,875 1,750
Gorong- Gorong
1,000 85
80 60
0,850 0,800
0,600 Bangunan
Afur 0,500
70 70
70 0,350
0,350 0,350
Guyangan Ternak
0,250 60
60 50
0,150 0,150
0,125 Jembatan
0,250 70
70 70
0,175 0,175
0,175 5,525
4,900 4,500
Bangunan pada saluran Sungkur Kanan terbagi atas enam sub komponen yaitu talang, siphon, gorong-gorong, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan.
Bangunan pada saluran dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun
ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,475, tahun 2008 sebesar 2,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 2,50. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun
ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran pembawa Sungkur Kanan tahun 2007 adalah 78,93, tahun 2008 adalah 70,00 sedangkan tahun 2009 kondisi
saluran pembuang sebesar 64,29. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan
saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.20
commit to user 69
Gambar 4.20 Grafik Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Kanan Dari Gambar 4.20 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Sungkur Kanan dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada
pemeliharaan terhadap bangunan pada saluran ini sehingga sangat mempengarui terhadap kondisinya.
c. Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan bobot 7
Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati
saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel
4.19 Tabel 4.19 Bobot Kondisi Bocoran Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Bocoran 7,00
75 72
70 5,25
5,04 4,90
5,25 5,04
4,90
Bocoran pada saluran pembawa Sungkur Kanan, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa
selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,75, tahun 2008 sebesar 1,96 sedangkan tahun 2009 sebesar 2,10. Sehingga
1 2
3 4
5 6
2007 2008
2009 Jembatan
Guyangan Ternak Bangunan Afur
Bangunan Terjun Gorong-Gorong
Talang
commit to user 70
bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran pembawa Sungkur Kanan pada tahun 2007 adalah 75,00, tahun 2008
adalah 72,00 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 70,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen
Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
Adapun kecenderungan kondisi bangunan pada saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.21
Gambar 4.21 Grafik Kondisi Bocoran Pada Saluran Sungkur Kanan Dari Gambar 4.21 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bocoran pada saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bocoran
pada saluran ini sehingga kebocoran semakin besar. d.
EndapanErosi Pada Saluran Sungkur Kanan bobot 3,00 EndapanErosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani,
sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas
rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan tumbuhnya tanaman liargulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa
kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pembawa jaringan rigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.20
4.7 4.8
4.9 5
5.1 5.2
5.3
2007 2008
2009 Bocoran
commit to user 71
Tabel 4.20 Bobot Kondisi EndapanErosi Pada Saluran Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
EndapanErosi 3,00
70 65
50 2,10
1,95 1,50
2,10 1,95
1,50
Endapan Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus
yaitu bobot sebesar 1,50 pada tahun 2009, 1,05 pada tahun 2008 dan 0,9 pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,50, tahun
2008 adalah 1,95 dan tahun 2007 adalah 2,10 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu tahun
2007 kondisinya 70,00, tahun 2008 kondisinya 65,00 dan tahun 2009 kondisinya 50. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,
Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapanerosi pada saluran Sungkur Kanan
dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.22
Gambar 4.22 Grafik Kondisi EndapanErosi Pada Saluran Sungkur Kanan Dari Gambar 4.19 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada jaringan irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
endapanerosi pada saluran ini.
commit to user 72
4.3.3 Bangunan BagiSadap Sungkur Kanan bobot 25,00
Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di
areal sawah. Bangunan BagiSadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00 terhadap jaringan irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagisadap pada saluran
pada Jaringan Irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.21 Tabel 4.21 Bobot Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Sadap Pengatur
12,00 65
75 70
7,80 9,00
8,40 Bangunan
Pengukur Debit 5,00
70 65
65 3,50
3,25 3,25
Tubuh bangunan 6,00
80 75
70 4,80
4,50 4,20
Sayap 1,00
80 70
65 0,80
0,70 0,65
Jalan inspeksi 1,00
70 70
70 0,70
0,70 0,70
17,60 18,15
17,20
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 7,80 pada tahun 2009 dan sehingga bobot kondisinya menjadi 17,20 ini artinya bangunan
bagisadap pada jaringan irigasi Sungkur Kanan kondisinya 68,80 sedangkan pada tahun 2008 penurunan bobotnya sebesar 6,85 sehingga bobot kondisi bangunan
bagi sadap menjadi 18,15 berarti kondisi lapangannya 72,60 , sedangkan pada tahun 2007 penurunan bobot sebesar 7,40 maka kondisi lapangannya 70,40 ada
penurunan dibanding tahun 2008. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisinya masuk katagori cukup, yaitu nilai kondisi dibawah 80,00. Adapun
kecenderungan kondisi bangunan bagi sadap dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.23.
commit to user 73
Gambar 4.23 Grafik Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Kanan Dari Gambar 4.23 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik naik
pada tahun 2008 , hal ini karena pada tahun tersebut ada kegiatan perbaikan pintu BSK2 pada saluran primer Sungkur Kanan dan BSK4 pada saluran sekunder Bedrek
dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2008 hal ini karena tidak ada perbaikan tahun berikutnya dibarengi dengan kerusakan bangunan bagisadap lainnya.
4.3.4 Saluran Pembuang Sungkur Kanan bobot 10,00
Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.
sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, saluran pembuang ini terbagi dari sub komponen erosisedimentasi dan sub komponen profil
saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran pembuang pada jaringan irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.22
Tabel 4.22 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kanan.
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Erosi Sedimentasi
6,00 70
65 60
4,20 3,90
3,60 Profil saluran
4,00 70
70 65
2,80 2,80
2,60 7,00
6,70 6,20
Saluran pembuang pada suatu jaringan irigasi dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot
dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 3,00 ,tahun 2008 sebesar 3,30
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
2007 2008
2009 Jalan inspeksi
Sayap Tubuh bangunan
Bangunan Pengukur Debit Pintu Sadap Pengatur
commit to user 74
sedangkan tahun 2009 sebesar 3,80. sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ke tahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah
62,00, tahun 2008 adalah 67,00 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang sebesar 70. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina
Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran
Sungkur Kanan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24 Grafik kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kanan Dari Gambar 4.24 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
kondisi saluran pembuang terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan terutama adanya endapanerosi pada saluran pembuang.
4.3.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan bobot 5,00
Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa
gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada jaringan
irigasi Sungkur Kanan dilihat pada Tabel 4.23
commit to user 75
Tabel 4.23 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Pengatur
3,00 65
65 60
1,95 1,95
1,80 Tubuh
bangunan 2,00
80 75
70 1,60
1,50 1,40
3,55 3,45
3,20
Saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur Kanan mempunyai bobot 5,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan
bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,45 ,tahun 2008 sebesar 1,55 sedangkan tahun 2009 sebesar 1,80. sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ke tahun. Kondisi bangunan pada saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 64,00, tahun 2008 adalah 69,00 sedangkan tahun 2007 kondisi
saluran pembuang sebesar 71,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada
saluran Sungkur Kanan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kanan Dari Gambar 4.25 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik kondisi bangunan pada saluran pembuang saluran Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal ini karena selama tiga tahun
tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.
commit to user 76
4.3.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan
Kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan merupakan gabungan dari sub-sub komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Kanan. Komponen
tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagisadap, saluran pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi
komponen dijumlah sehinggaa nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Kiri
dapat dilihat pada Tabel 4.24 Tabel 4.24 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan
Komponen
Kondisi Lapangan 2007
2008 2009
Bangunan Utama Bendung Sunkur 27,34
26,48 25,55
Saluran Pembawa 15,35
14,99 14,40
Bangunan BagiSadap 17,60
18,15 17,20
Saluran Pembuang 3,00
3,30 3,80
Bang. Pada Sal. Pembuang 3,55
3,45 3,20
66,84 66,37
64,15
Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan pada kondisi sempurna mempunyai bobot 100. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan
irigasi Sungkur Kanan memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007 kondisinya sebesar 66,84 mengalami penurunan sebesar 23,16, pada tahun
2008 kondisinya menjadi 66,37 mengalami penurunan 23,63 dan terakir tahun 2009 kondisinya menjadi 64,85 mengalami penurunan 32,15. Berdasarkan
Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Kanan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.26
commit to user 77
Gambar 4.26 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kanan Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 sd tahun 2009 kecenderungan jaringan
irigasi Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada jaringan irigasi Sungkur Kanan tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini
karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan secara menyeluruh.
4.4. Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak
Jaringan Irigasi Sungkur Duncak merupakan bagian dari Jaringan Irigasi Sungkur Kiri yang memanfaatkan kaliafvour Duncak untuk mencukupi kebutuhan
irigasi melalui Bendung Duncak. Kondisi Jaringan disajikan bobot komponen utama yang terbagi menjadi beberapa sub komponen. Distribusi prosentase bobot
komponen bangunan dan sub komponen dalam kondisi standart sesuai dengan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit Bina Program Ditjen Air, 1999
Jaringan Irigasi Sungkur Duncak dapat terlihat pada Gambar 4.27
10 20
30 40
50 60
70
2007 2008
2009 Bang. Pada Sal. Pembuang
Saluran Pembuang Bangunan BagiSadap
Saluran Pembawa Bangunan Utama
commit to user 78
Gambar 4.27 Distribusi Komponen dan bobot Jaringan Irigasi Sungkur Duncak
Bendung Tetap
Jaringan Utama Sal. Pembawa
Bang. Pengambilan
Bang. Penguras
Tubuh Bendung Pintu Pintu Banjir
Endapan Lumpur Pengukur Debit
Papan Exploitasi Pintu
Endapan Lumpur Mercu
Ruang Olakan Papan Skala
Sayap
100 35
25 12
6
10 5
3 3
1 4
2 5
4
Sayap Koperan
4 2
1 2
Jembatan Utama Rmh PPAGedung
Gawat Banjir Profil Saluran
Bang. Pd Sal. 1
1 1
8 7
B. Pkp.Bendung 3
Profil Saluran Bocoran
ErosiSedimentasi
Tubuh Bangunan 15
7 3
6 Pintu Sadap Pengatur
12
Bang. Pengukur Debit 5
Sayap 1
Jalan Inspeksi 1
Erosi Sedimentasi 6
Profil Saluran 4
Pintu Pengatur 3
Tubuh Bangunan 2
B. BagiSadap 25
Sal. Pembuang 10
Bang. Pd Sal. 5
Kondisi Standart Anonim, 1999
commit to user 79
4.4.1 Bangunan Utama Bendung Duncak
Sumber air yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Duncak adalah kaliafvour Duncak yang merupakan buangan
dari saluran sekunder Sumoroto, dimana dalam pengawasannya menjadi satu kejuron yaitu Kejoron Sungkur Kiri. Jaringan Sungkur Kiri Duncak terdiri hanya satu saluran
sekunder yaitu saluran sekunder Duncak. Bangunan utama berupa bendung tetap Duncak dimana bobot kondisi bangunan utama bendung Duncak dapat dilihat pada
Tabel 4.25 a.
Bangunan Pengambilan Bendung Duncak bobot 12,00 Tabel 4.25 Bobot Kondisi Bangunan Pengambilan
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu 5,00
80 75
70 4,00
3,75 3,50
Endapan Lumpur
3,00 65
65 50
1,95 1,95
1,50 Pengukur
debit 3,00
70 70
70 2,10
2,10 2,10
Papan Eksploitasi
1,00 0,00
0,00 0,00
8,05 7,80
7,10
Bangunan pengambilan bendung tetap terbagi atas empat sub komponen yaitu bangunan pintu , endapanlumpur, pengukur debit dan bangunan papan eksploitasi
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 12,00 terhadap bangunan utama. didapatkan dari pembagian bobot kondisi lapangan dibandingkan
dengan bobot kondisi standar kemudian dikalikan dengan seratus persen. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007
sebesar 3,90, tahun 2008 sebesar 4,20 sedangkan tahun 2009 sebesar 4,90. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi
bangunan pengambilan pada bending Duncak pada tahun 2007 adalah 67,08, tahun 2008 adalah 65,00 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar
59,17. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pengambilan dari tahun 2007 sd
2009 dapat terlihat pada Gambar 4.28.
commit to user 80
Gambar 4.28 Grafik Kondisi Bangunan Pengambilan Bendung Duncak Dari Gambar 4.28 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pengambilan bendung Duncak dalam kondisi mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada
pemeliharaan terhadap bangunan ini. b.
Tubuh Bendung Duncak bobot 10,00 Tubuh bendung terbagi atas tiga sub komponen yaitu mercu, ruang olakan
dan papan skala dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10 terhadap bangunan utama.
Tabel 4.26 Bobot Kondisi Bangunan Tubuh Bendung Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Mercu 5,00
72 70
65 3,60
3,50 3,25
Ruang olakan 4,00
65 60
50 2,60
2,40 2,00
Papan Skala 1,00
70 70
70 0,70
0,70 0,70
6,90 6,60
5,95
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 3,10, tahun 2008 sebesar 3,40 sedangkan tahun 2009 sebesar
4,05. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pengambilan pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah
69,00, tahun 2008 adalah 66,00 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 59,50.Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina
Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi tubuh
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2007 2008
2009 Papan Eksploitasi
Pengukur debit EndapanLumpur
Pintu
commit to user 81
bendung masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi tubuh bendung dari
tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.29
Gambar 4.29 Grafik Kondisi Tubuh Bendung Duncak Dari Gambar 4.29 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen tubuh bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini
c. Bangunan Penguras Bendung Duncak 6,00
Bangunan Penguras pada bendung Duncak terbagi atas dua sub komponen yaitu pintu penguras dan endapan lumpur, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 6
terhadap bangunan utama. Tabel 4.27 Bobot Kondisi Bangunan Penguras Bendung Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu penguras 4,00
65 65
65 2,60
2,60 2,60
Endapan lumpur
2,00 70
65 60
1,40 1,30
1,20 4,00
3,90 3,80
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2, tahun 2008 sebesar 2,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 2,20.
Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan penguras pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah 66,67, tahun
2008 adalah 65,00 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar
1 2
3 4
5 6
7
2007 2008
2009 Papan Skala
Ruang olakan Mercu
commit to user 82
63,33. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan penguras dari tahun 2007 sd 2009
dapat terlihat pada Gambar 4.30
Gambar 4.30 Grafik Kondisi Bangunan Penguras Dari Gambar 4.30 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan penguras bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan
ini. d.
Bangunan Sayap Bendung Duncak bobot 4,00 Tabel 4.28 Bobot Kondisi Bangunan Sayap Bendung Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Sayap 2,00
70 55
50 1,40
1,10 1,00
Koperan 2,00
80 70
60 1,60
1,40 1,20
3,00 2,50
2,20
Bangunan sayap pada bendung Duncak terbagi atas dua sub komponen yaitu sayap dan koperan, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 4,00 terhadap bangunan
utama. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,00, tahun 2008 sebesar 1,50 sedangkan tahun 2009 sebesar
1,80. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan sayap pada bendung Duncak pada tahun 2007 adalah 75,00,
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
2007 2008
209 Endapan lumpur
Pintu penguras
commit to user 83
tahun 2008 adalah 62,50 sedangkan tahun 2009 kondisi bangunan sayap sebesar 55. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,
Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi bangunan sayap dari tahun 2007 sd 2009
dapat terlihat pada Gambar 4.31.
Gambar 4.31 Grafik Kondisi Bangunan Sayap Bendung Duncak Dari Gambar 4.31 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan sayap bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan
ini. e.
Bangunan Pelengkap Bendung Duncak 3,00 Bangunan Pelengkap bendung pada bendung Duncak terbagi atas tiga sub
komponen yaitu jembatan utama, rumah PPA dan gawat banjir. Bangunan ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00 terhadap bangunan utama.
Tabel 4.29 Bobot Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Jembatan utama
1,00 75
70 70
0,75 0,70
0,70 Rumah PPA
1,00 0,00
0,00 0,00
Gawat Banjir 1,00
45 45
45 0,45
0,45 0,45
1,20 1,15
1,15
0.5 1
1.5 2
2.5 3
2007 2008
2009 Koperan
Sayap
commit to user 84
Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi penurunan bobot sebesar 1,80 sehingga bobot kondisi lapangannya 1,20 ini artinya kondisi bangunan
pelengkap bendung pada bendung Duncak adalah 44, sedangkan pada tahun 2008 dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,85 berarti kondisi bangunan pada
bangunan pelengkap bendung sebesar 38,33. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum
tahun 1999 kondisinya masuk katagori rusak. Adapun kecenderungan kondisi
bangunan pelengkap bendung dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.32
Gambar 4.32 Grafik Kondisi Bangunan Pelengkap Bendung Duncak Dari Gambar 4.32 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pelengkap bendung Duncak dalam kondisi menurun, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bangunan ini, karena kerusakan yang terlalu berat rumah PPA dirobohkan sehingga sangat mempengarui keberadaan dari bangunan pelengkap bendung Duncak ini.
4.4.2 Saluran Pembawa Sungkur Duncak
Saluran pembawa adalah saluran yang membawa air dari bangunan pengambilan sampai petak-petak sawah, pada saluran pembawa terdiri dari saluran
yang mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Komponen penyusun pada saluran pembawa meliputi profil saluran, bangunan pada saluran, bocoran dan endapanerosi.
Komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
2007 2008
2009 Gawat Banjir
Rumah PPA Jembatan utama
commit to user 85
a. Profil Saluran Sungkur Duncak bobot 8,00
Profil saluran terbagi menjadi saluran pasangan dan saluran tanah. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi profil saluran pada saluran
pembawa sekunder Duncak dilihat pada Table 4.30 sebagai berikut. Tabel 4.30 Bobot Kondisi Profil Saluran Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Saluran Pasangan
6,00 60
80 60
3,60 4,80
3,60 Saluran Tanah
2,00 70
70 70
1,40 1,40
1,40 5,00
6,20 5,00
Profil Saluran terbagi atas dua sub komponen yaitu saluran pasangan dan saluran tanah dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot
8,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot sebesar 3,00 pada tahun 2007 sehingga kondisi profil saluran adalah 62,50
sedangkan pada tahun 2008 penurunan sebesar 1,80 maka kondisinya 77,50. Untuk tahun 2009 penurunan bobotnya mencapai 3,00 sehingg kondisi profil
saluran adalah 62,50. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 maka kondisi
profil saluran pada Saluran Pembawa Sungkur kanan masuk katagori cukup. Adapun
kecenderungan kondisi Profil Saluran dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.33
Gambar 4.33 Grafik Kondisi Profil Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.33 didapatkan grafik kondisi profil saluran mengalami kenaikan pada
tahun 2008 hal ini karena ada kegiatan perbaikan saluran pada tahun sebelumnya
1 2
3 4
5 6
7
2007 2008
2009 Saluran Tanah
Saluran Pasangan
commit to user 86
dimana kondisinya terdapat banyak kerusakan saluran. Kemudian tahun 2009 kondisi profil saluran mengalami penurunan lagi, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan
pada bangunan saluran Duncak pada tahun tersebut, padahal terdapat kerusakan lain pada saluran tersebut
b. Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak bobot 7,00
Bangunan pada saluran terbagi menjadi beberapa sub komponen meliputi talang, gorong-gorong, bangunan terjun, bangunan afvour, guyangan ternak dan jembatan.
Bangunan ini dibangun akibat keadaan atau kondisi lapangan yang mengharuskan adanya bangunan tersebut sehingga saluran tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bangunan pada saluran sekunder Duncak pada Tabel 4.31
Tabel 4.31 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Talang 2,00
75 73
70 1,50
1,46 1,40
Gorong- Gorong
2,00 75
72 70
1,50 1,44
1,40 Bangunan Afur
1,00 70
70 70
0,70 0,70
0,70 Guyangan
Ternak 1,00
60 60
60 0,60
0,60 0,60
Jembatan 1,00
65 65
65 0,65
0,65 0,65
4,95 4,85
4,75
Bangunan pada saluran Sungkur Duncak terbagi atas enam sub komponen, dalam kondisi sempurna bangunan pada saluran mempunyai bobot 7,00 terhadap
saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,05, tahun 2008 sebesar 2,15 sedangkan tahun
2009 sebesar 2,25. Sehingga bobot kondisi lapangan juga menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bangunan pada saluran Duncak pada tahun 2007 adalah
70,71, tahun 2008 adalah 69,29 sedangkan tahun 2009 kondisi saluran pembuang sebesar 67,86. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina
Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi Bangunan pada saluran Duncak dari
tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.34
commit to user 87
Gambar 4.34 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.34 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen bangunan pada saluran Duncak mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
bangunan pada saluran ini c.
Bocoran Pada Saluran Sungkur Duncak bobot 7,00 Bocoran mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa,
karena semakin besar bocoran maka akan mengganggu kapasitas debit yang melewati saluran yang berpengaruh terhadap kebutuhan air irigasi., untuk dapat
mengetahui kondisi bocoran pada saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.30 Tabel 4.32 Bobot Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Bocoran 7,00
80 70
65 5,60
4,90 4,55
5,60 4,90
4,55
Bocoran pada Saluran Sungkur Duncak, dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 7,00 terhadap saluran pembawa. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi
penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,40, tahun 2008 sebesar 2,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 2,45. Sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Adapun kondisi bocoran pada saluran Duncak pada tahun 2007 adalah 80,00, tahun 2008 adalah 70,00 sedangkan tahun 2009 kondisi
1 2
3 4
5
2007 2008
2009 Jembatan
Guyangan Ternak
Bangunan Afur
Gorong- Gorong
commit to user 88
saluran pembuang sebesar 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999
kondisi pada tahun 2007 masuk katagori baik sedangkan pada tahun 2008 dan tahun
2009 masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi bocoran pada saluran
Duncak dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.35
Gambar 4.35 Grafik Kondisi Bocoran Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.35 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik komponen Bocoran pada saluran Duncak mengalami penurunah dari kategori baik pada tahun 2007 menjadi katagori cukup pada atahun
berikutnya , hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bocoran pada saluran ini.
d. EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak bobot 3,00
EndapanErosi menjadi masalah yang besar apabila tidak segera ditangani, sedimentasi mempunyai andil yang cukup besar terhadap saluran pembawa, karena
semakin besar sedimentasi maka berpengaruh terhadap penampang serta kapasitas rencana saluran terhadap bangunan ukur. Sedimentasi mengakibatkan kemungkinan
tumbuhnya tanaman liargulma pada penambang saluran. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, untuk dapat mengetahui kondisi bocoran pada saluran pada
Saluran Duncak dilihat pada Tabel 4.33
commit to user 89
Tabel 4.33 Bobot Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
EndapanErosi 3,00
65 60
55 1,95
1,80 1,65
1,95 1,80
1,65
Endapan Erosi pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 3,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan secara terus menerus
yaitu bobot sebesar 1,35 pada tahun 2009, 1,20 pada tahun 2008 dan 1,05 pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 1,65, tahun
2008 adalah 1,80 dan tahun 2007 adalah 1,95 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Duncak dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2009
kondisinya 55,00, tahun 2008 kondisinya 60,00 dan tahun 2007 kondisinya 65,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program,
Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori
cukup. Adapun kecenderungan kondisi endapanerosi pada saluran Sungkur Duncak
dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.36
Gambar 4.36 Grafik Kondisi EndapanErosi Saluran Sungkur Duncak Dari Gambar 4.36 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
turun dari tahun ke tahun hal ini terjadi karena tingginya tingkat sedimentasi pada saluran irigasi ini, hal ini karena selama tiga tahun tidak ada pemeliharaan terhadap
endapanerosi pada saluran ini
1.4 1.5
1.6 1.7
1.8 1.9
2
2007 2008
2009 EndapanErosi
commit to user 90
4.4.3 Bangunan BagiSadap Sungkur Duncak bobot 25,00
Bangunan ini berfungsi untuk membagi air irigasi sehingga didapatkan keseimbangan dalam pemberian air irigasi sesuai dengan tingkat kebutuhan air di
areal sawah. Bangunan BagiSadap terbagi atas lima sub komponen yaitu pintu sadap dan pengatur, bangunan pengukur debit, tubuh bangunan, sayap dan jalan inspeksi
dimana komponen ini dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 25,00 terhadap Jaringan Irigasi. Untuk dapat mengetahui kondisi bangunan bagisadap pada saluran
Sungkur Duncak pada Table 4.34 Tabel 4.34 Bobot Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2009 2008
2007 2007
2008 2009
Pintu Sadap Pengatur
12,00 65
68 65
7,80 8,16
7,80 Bangunan
Pengukur Debit
5,00 65
70 75
3,75 3,50
3,25 Tubuh
bangunan 6,00
65 65
70 4,20
3,90 3,90
Sayap 1,00
70 75
75 0,75
0,75 0,70
Jalan inspeksi 1,00
70 70
70 0,70
0,70 0,70
17,20 17,01
16,35
Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot kondisi secara terus menerus pada bangunan bagisadap yaitu bobot sebesar 8,65 pada tahun 2009,
7,99 pada tahun 2008 dan 7,08 pada tahun 2007. sehingga bobot kondisi lapangan pada tahun 2009 adalah 16,35, tahun 2008 adalah 17,01 dan tahun 2007
adalah 16,35 ini artinya kondisi sedimentasi pada saluran Duncak dari tahun ke tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2009 kondisinya 65,4, tahun 2008
kondisinya 68,04 dan tahun 2007 kondisinya 68,80. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen
Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup, yaitu nilai kondisi
dibawah 80. Adapun kecenderungan kondisi bangunan bagi sadap dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.37
commit to user 91
Gambar 4.37 Grafik Kondisi Bangunan BagiSadap Sungkur Duncak Dari Gambar 4.37 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
kondisi bangunan bagisadap mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2008 dilakukan perbaikan pada pintu penguras saluran Duncak, hal ini menunjukkan
masih perlu dilakukannya pemeliharaan yang menyeluruh terhadap bangunan bagisadap pada saluran Sungkur Duncak supaya kondisinya lebih baik dari tahun
sebelumnya.
4.4.4 Saluran Pembuang Sungkur Duncak bobot 10,00
Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.
sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, Saluran pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi sedimentasi dan sub komponen
profil saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran pembuang pada saluran Sungkur Duncak dilihat pada Tabel 4.35
Tabel 4.35 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Duncak.
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Erosi Sedimentasi
6,00 75
70 65
4,05 4,20
3,90 Profil saluran
4,00 75
75 75
3,00 3,00
3,00 7,50
7,20 6,90
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2007 2008
2009 Jalan inspeksi
Sayap Tubuh bangunan
Bangunan Pengukur Debit Pintu Sadap Pengatur
commit to user 92
Saluran pembuang pada suatu jaringan irigasi dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot
dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,50 ,tahun 2008 sebesar 2,80 sedangkan tahun 2009 sebesar 3,10. sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 69,00, tahun 2008 adalah 72,00 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang
sebesar 75,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran
Sungkur Duncak dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.38
Gambar 4.38 Grafik Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Duncak Dari Gambar 4.38 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan dan juga pengerukan pada saluran pembuang akibat sedimentasi yang mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun.
4.4.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak bobot 5,00
Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa
gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada Jaringan
Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.36
1 2
3 4
5 6
7 8
2007 2008
2009 Profil saluran
Erosi Sedimentasi
commit to user 93
Tabel 4.36 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Pengatur 3,00
80 80
75 2,40
2,40 2,25
Tubuh bangunan
2,00 80
75 70
1,60 1,50
1,40 4,00
3,90 3,65
Bangunan pada saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur kiri mempunyai bobot 5,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi
penurunan bobot dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 1,00 ,tahun 2008 sebesar 1,18 sedangkan tahun 2009 sebesar 1,35. sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 73,00, tahun 2008 adalah 78,00 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang
sebesar 80,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi bangunan
pada saluran pada tahun 2008 dan tahun 2009 masuk katagori cukup, sedangkan pada tahun 2007 masuk katagori kondisi baik. Adapun kecenderungan kondisi
bocoran pada saluran Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.39
Gambar 4.39 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Duncak Dari Gambar 4.39 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik kondisi bangunan saluran pembuang pada saluran Sungkur Duncak mengalami penurunan.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
2007 2008
2009 Tubuh bangunan
Pintu Pengatur
commit to user 94
4.4.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak
Kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak merupakan gabungan dari sub-sub komponen penyusun komponen pada jaringan irigasi Sungkur Duncak. Komponen
tersebut meliputi bangunan utama, saluran pembawa, bangunan bagisadap, saluran pembuang dan bangunan pada saluran pembuang. Masing-masing nilai kondisi
komponen dijumlah sehinggaa nilai totalnya merupakan nilai kondisi existing dari jaringan tersebut. Untuk mengetahui nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak
dapat dilihat pada Tabel 4.37 Tabel 4.37 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Duncak
Komponen
Kondisi Lapangan 2007
2008 2009
Bangunan Utama Bendung Duncak 23,15
21,95 20,20
Saluran Pembawa 17,50
17,75 15,95
Bangunan BagiSadap 17,20
17,01 16,35
Saluran Pembuang 7,50
7,20 6,90
Bang. Pada Sal. Pembuang
4,00 3,90
3,65 69,35
67,81 63,05
Dari tabel analisa diatas kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak pada kondisi sempurna mempunyai bobot 100. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan
irigasi Sungkur Duncak memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007 kondisinya sebesar 69,35 mengalami penurunan sebesar 30,65, pada
tahun 2008 kondisinya menjadi 67,81 mengalami penurunan 32,19 dan terakir tahun 2009 kondisinya menjadi 63,05 mengalami penurunan 36,95. Berdasarkan
Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup.
Adapun kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur Duncak dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.40
commit to user 95
Gambar 4.40 Kondisi jaringan Irigasi Sungkur Duncak Dari gambar diatas terlihat dari tahun 2007 sd tahun 2009 kecenderungan jaringan
irigasi Sungkur Kanan mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun pada jaringan irigasi Sungkur Duncak tersebut telah dilakukan upaya pemeliharaan, hal ini
karena kerusakan terus terjadi setiap tahun tetapi pemeliharaannya tidak dilakukan secara menyeluruh.
4.5. Evaluasi Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Secara
Keseluruhan
Jaringan irigasi Sungkur secara keseluruhan merupakan gabungan dari tiga pengambilan yaitu free intake Sungkur yang lebih dikenal dengan jaringan irigasi
Sungkur Kiri, Bendung Duncak yang air nya diambil dari kaliavfour Duncak dikenal dengan jaringan irigasi sekunder Sungkur Duncak yang merupakan terusan dari
saluran sekunder Sumoroto yang berasal dari Sungai Sungkur. Dalam pengawasannya kedua pengambilan ini masuk dalam Kejuron Sungkur Kiri UPT
DPU Ponorogo cabang Sumoroto. Total baku sawah yang dilayani seluas 1579 Ha terbagi atas jaringan irigasi Sungkur kiri seluas 1127 Ha sedangkan jaringan irigasi
Sungkur Duncak seluas 452 Ha. Sedangkan pengambilan yang ketiga melalui Bendung Sungkur yang lebih dikenal dengan jaringan irigasi Sungkur Kanan.
Pengwasan jaringan irigasi Sungkur Kanan masuk dalam Kejuron Sungkur Kanan, dimana luas daerah layanannya mencapai 1486 Ha. Untuk mengetahui
kondisi keseluruhan dari kondisi jaringan irigasi Sungkur adalah dengan menggabungkan ketiga jaringan yang ada yaitu jaringan irigsi Sungkur Kiri, Sungkur
10 20
30 40
50 60
70
2007 2008
2009 Bang. Pada Sal. Pembuang
Saluran Pembuang Bangunan BagiSadap
Saluran Pembawa Bangunan Utama
commit to user 96
Kanan dan Sungkur Duncak didasarkan pada luas baku sawahnya. Untuk mengetahui kondisinya dapat dilihat pada Tabel 4.38
Tabel 4.38 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur
Komponen
Kondisi Lapangan 2007
2008 2009
Bangunan Utama 26,84
25,53 24,38
Saluran Pembawa 16,61
16,51 15,50
Bangunan BagiSadap 17,71
17,87 16,87
Saluran Pembuang 5,36
5,20 5,21
Bang. Pada Sal. Pembuang 3,75
3,65 3,43
70,26 68,76
65,40
Kondisi jaringan irigasi Sungkur pada kondisi sempurna mempunyai bobot 100. Hasil analisa selama tiga tahun terhadap jaringan irigasi Sungkur
memperlihatkan kecenderungan turun setiap tahunnya. Tahun 2007 kondisinya sebesar 70,26 mengalami penurunan sebesar 29,74, pada tahun 2008 kondisinya
menjadi 68,76 mengalami penurunan 31,24 dan terakir tahun 2009 kondisinya menjadi 65,40 mengalami penurunan 34,60. Dari tabel ditunjukkan hampir
semua komponen yang ada pada jaringan irigasi Sungkur dari tahun ke tahun mengalami penurunann kondisi meskipun dalam waktu kurun tiga tahun ada
pemeliharaan terhadap komponen bangunan pada jaringan irigasi Sungkur. Kecuali pada komponen bangunan bagisadap pada tahun 2008 mengalami kenaikan kondisi.
Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisi jaringan irigasi Sungkur
keseluruhan masuk katagori cukup. Kecenderungan kondisi jaringan irigasi Sungkur
mengalami penurunan dari tahun ke tahun meskipun ada upaya perbaikan dan pemeliharaan dari instansi yang terkait. Hal ini akibat tidak maksimalnya
pemeliharaan pada jaringan irigasi Sungkur. Akibatnya yang terjadi meskipun ada upaya pemeliharaan tiap tahunnya, kondisi tetap menurun akibat timbulnya
kerusakan baru yang tidak tertangani secara cepat dari tahun ke tahun, sehingga kerusakan bisa menumpuk yang berakibat pada penurunan kondisi dari jaringan
irigasi Sungkur tersebut. Adapun kondisi jaringan irigasi Sungkur keseluruhan dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.41 di bawah ini :
commit to user 97
Gambar 4.41 Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Keseluruhan Diperlukan penanganan yang cepat setiap ada kerusakan komponen maupun
sub komponen bangunan pada jaringan irigasi Sungkur dari instansi yang terkait untuk tetap mempertahankan kondisi yang ada.
Tabel diagram distribusi terhadap komponen dan sub komponen pada jaringan irigasi Sungkur Kiri tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 4.42. Secara keseluruhan
hasil penelitihan diagram distribusi komponen dan sub komponen jaringan irigasi Sungkur meliputi Sungkur Kiri, Sungkur Kanan dan Sungkur Duncak dari tahun
2007 sd 2009 selebihnya dapat dilihat pada Lampiran S-8. Analisa untuk mendapatkan nilai kondisi jaringan irigasi Sungkur secara keseluruhan dari tahun
2007 sd 2009 ditunjukkan pada Tabel 4.39 dan analisa selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran R-28 Tabel Penilaian Jaringan Irigasi Sungkur.
10 20
30 40
50 60
70 80
2007 2008
2009 26.84
25.53 24.38
16.61 16.51
15.50 17.71
17.87 16.87
5.36 5.20
5.21 3.75
3.65 3.43
Bangunan Utama Saluran Pembawa
Bangunan BagiSadap
Saluran Pembuang Bang. Pada Sal.
Pembuang
commit to user 98
Gambar 4.42 Distribusi Komponen dan Bobot Jaringan Irigasi Sungkur Kiri Tahun 2007
2007
Free Intake
Jaringan Utama
Sal. Pembawa
Bang. Pengambilan
Sayap
Bang. Pelengkap Pintu Intake
Pengukur debit Papan Exploitasi
Sayap Koperan
Jembatan Utama Rumah PPA
Gawat Banjir Profil Saluran
Bangunan pd Sal.
75,13
27,65
17,93 22,60
3,50
1,50 17,00
4,25 1,40
2,10 1,40
0,70 0,40
1,50 Profil Saluran
Bocoran ErosiSedimentasi
10,88 5,25
1,80 5,50
5,38
Pintu Sadap Pengatur Tubuh Bangunan
Bang. Pengukur Debit Sayap
Jalan Inspeksi 7,80
4,00 4,80
0,75 0,70
Bang BagiSadap
18,05
ErosiSedimentasi Profil Saluran
Pintu Pengatur Tubuh Bangunan
4,70 3,40
2,40 1,50
Sal. Pembuang
7,60
B. Pd Sal. Pembuang
3,90
commit to user
BANGUNAN UTAMA
JENIS BANGUNANSALURAN
A. FREE INTAKE BANGUNAN UTAMA 35
1.
Bangunan Pengambila27
a.
Pintu intake 20
- Semua pintu mudah dioperasikan - Sebagian pintu tidak dapat
- Semua pintu tidak dapat -
Pintu dalam kondisi baik, tidak 70
20 14
6 - Semua daun pintu terpasang
dioperasikan dioperasikan
ada kerusakan, stang dapat tidak bocorutuh
- Daun pintu ada kebocoran kecil - Daun pintu rapuhbocor
beroperasi dengan baik, olie - Terdapat atap pelindung pintu
- Atap pelindung dan pengaman - Tidak terdapat pelindung dan
diberikan secara rutin dan - Pengaman pintu dan tembok
pintu sebagian ada yang rusak pengaman pintu intake
ada kebocoran kecil penahan banjir banjir skerm
skimming wall b. Pengukur debit
5 - Terdapat sarana pengukur debit
- Sarana pengukur debit kurang - Sarana pengukuran debit tidak
- Sarana pengukur debit berfungsi
77 5
3.85 1.15
yang kondisi fisik dan hidroliknya akurat
baik, dilengkapi dengan papan berfungsi baik
- Tidak terdapat papan duga berfungsi
duga, angka kabur bagian - Dilengkapi tabel pembacaan debit
peilschaal - Kondisi fisik dalam keadaan
dasar tak terlihat - Dilengkapi papan duga
rusak peilschaal pada posisi benar
- Tidak terdapat sarana pengukuran debit dan papan
duga c. Papan eksploitasi
2 - Terdapat papan operasi bendung
- Terdapat papan operasi bendung - Tidak terdapat papan operasi
- Papan operasi bendung cukup
70 2
1.4 0.6
yang masih baik yang masih baik
bendung baik tetapi pengisian datanya
- Papan tersebut selalu diisi data - Papan tersebut tidakjarang
tidak rutin
2. Sayap 5
a. Sayap - Konstruksi sayap masih baik
- Konstruksi sayap dalam keadaan - Terdapat banyak retakan
- Konstruksi bangunan dalam
77 3
2.31 0.69
3 - Lubang rembesan wheephole
utuh tetapi terdapat beberapa patahan
kondisi baik dan tidak berfungsi baik
retakan - Lubang rembesan tidak ber-
terdapat retakan - Lubang rembesan tidak berfungsi
fungsi b. Koperan
- Tidak ada gerusan pada koperan - Terdapat gerusan pada koperan
- Terdapat gerusan pada koperan -
Dalam kondisi baik, tidak 80
2 1.6
0.4 2
tetapi tidak membahayakan yang membahayakan sayap
terdapat gerusan sayap
3. Bangunan Pelengkap 3
a. Jembatan - Terdapat jembatan diatas
- Jembatan diatas bendung - Jembatan tidak ada bila ada
- Jembatan dalam kondisi baik
65 1
0.65 0.35
1 bendung apabila bendung ter-
mengalami rusak ringan dua pintu pengambilanintake
dapat dilaui kendaraan ber sebut mempunyai dua intake
penguras kanan-kiri motor, aspal terkelupas
penguras kanan kiri - Jembatan tidak dapat dilalui
b. Rumah PPAGudangBM - Terdapat rumah PPA
- Rumah PPA mengalami - Tidak terdapat rumah PPA
- Kondisi sangat rusak, genteng
30 1
0.3 0.7
1 - Terdapat gudang penyimpanan
kerusakan ringan dan gudang penyimpanan
bocor, pintu jendela hilang stoplog, olie dan lain-lain
- BM sudah goyangrusak sangat tidak terawat
- Terdapat BM bench mark c. Gawat Banjir
- Alat komunikasi ada dalam - Alat komunikasi ada dalam
- Tidak ada alat komunikasi -
Karena kondisi rumah PPA rusak 40
1 0.4
0.6 1
keadaan baikdapat digunakan keadaan baik
- Alat darurat tidak ada maka tidak tersedia peralatan
- Alat darurat ada, cukup - Alat darurat ada terbatas
gawat banjir yang memadai 35
24.51 10.49
2009
Hasil Inventarisasi Kondisi
Nilai Bobot Standar
Lapang an
Turun STANDAR
BAIK CUKUP
RUSAK Kerusakan
dibawah : 80-100 Kondisi rata-rata aspek
dibawah: 50-79 Kondisi rata-rata aspek
dibawah: 0-49 Kondisi rata-rata aspek
NO
Tabel 4.39 Analisa Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri
commit to user
Tabel 4.39 Analisa Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri lanjutan 1
Perkiraan Perkiraan
Kerusakan Kerusakan
Sebelum Perbaikan Sebelum Perbaikan
- Tidak ada perbaikan
- Pintu dalam kondisi baik, tidak
75 20
15 5
Naik -
Tidak ada perbaikan -
Pintu dalam kondisi baik, tidak 85
20 17
3 Naik
ada kerusakan, stang dapat ada kerusakan, stang dapat
beroperasi dengan baik, olie beroperasi dengan baik, olie
diberikan secara rutin dan tidak diberikan secara rutin dan tidak
ada kebocoran, pelindung pintu ada kebocoran, pelindung pintu
perlu perawatan dalam kondisi baik
- Tidak ada perbaikan
- Sarana pengukur debit berfungsi
80 5
4 1
Naik -
Tidak ada perbaikan -
Sarana pengukur debit berfungsi 85
5 4.25
0.75 Naik
baik, dilengkapi dengan papan baik, dilengkapi dengan papan
duga , angka terbaca tetapi duga , terbaca jelas
agak kabur
- Tidak ada perbaikan
- Papan operasi bendung cukup
70 2
1.4 0.6
Tetap -
Tidak ada perbaikan -
Papan operasi bendung cukup 70
2 1.4
0.6 Tetap
baik tetapi pengisian datanya baik tetapi pengisian datanya
tidak rutin tidak rutin
- Tidak ada perbaikan
- Konstruksi bangunan dalam
77 3
2.31 0.69
Tetap -
Ada perbaikan -
Sayap dalam kondisi banyak 70
3 2.1
0.9 Turun
kondisi baik dan tidak terdapat batuan yang terkelupas
retakan -
ada bagian yang mengalami penurunan
- Tidak ada perbaikan
- Dalam kondisi baik, tidak
80 2
1.6 0.4
Tetap -
Ada perbaikan -
Terdapat gerusan 70
2 1.4
0.6 Turun
terdapat gerusan -
Tidak ada perbaikan -
Jembatan dalam kondisi baik 65
1 0.7
0.3 Tetap
- Tidak ada perbaikan
- Jembatan dalam kondisi baik
70 1
0.7 0.3
Naik dapat dilaui kendaraan ber
dapat dilaui kendaraan ber motor
motor -
Tidak ada perbaikan -
Kondisi sangat rusak, genteng 30
1 0.3
0.7 Tetap
- Tidak ada perbaikan
- Kondisi sangat rusak, genteng
40 1
0.4 0.6
Naik bocor, pintu jendela hilang
bocor, tidak terawat sangat tidak terawat
sangat tidak terawat -
Tidak ada perbaikan -
Karena kondisi rumah PPA rusak 40
1 0.4
0.6 Tetap
- Tidak ada perbaikan
- Karena kondisi rumah PPA rusak
40 1
0.4 0.6
Tetap maka tidak tersedia peralatan
maka tidak tersedia peralatan gawat banjir yang memadai
gawat banjir yang memadai 35
25.71 9.29
35 27.65
7.35 Perbaikan 2008
Kondisi Nilai Bobot
Standar Lapang
an Turun
2008
Ket.
2007
Perbaikan 2007 Kondisi
Nilai Bobot Ket.
Standar Lapang
an Turun
commit to user 101
4.6. Evaluasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sungkur