commit to user 55
Dari Gambar 4.9 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik mengalami penurunan dari tahun ke tahun, meskipun pada tahun 2008 ada perbaikan
pintu BSL 10 pada saluran sekunder Sumoroto. Untuk itu dibutuhkan pemeliharaan yang lebih maksimal terhadap keberadaan bangunan bagisadap yang ada pada
saluran irigasi Sungkur Kiri.
4.2.4 Saluran Pembuang Sungkur Kiri bobot 10
Saluran pembuang ini berfungsi untuk membuang atau mengalirkan kelebihan air dari petak sawah dan mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai.
sehingga kelebihan air tersebut tidak akan merusak tanaman pertanian, Saluran pembuang ini terbagi dari sub komponen erosi sedimentasi dan sub komponen
profil saluran pembuang itu sendiri. Untuk dapat mengetahui kondisi saluran pembuang pada Jaringan Irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Table 4.9
Tabel 4.9 Bobot Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri.
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Erosi Sedimentasi
6,00 70
65 60
4,20 3,90
3,60 Profil
saluran 4,00
85 75
70 3,40
3,00 2,80
7,60 6,90
6,40
Saluran pembuang pada saluran pembawa dalam kondisi sempurna mempunyai bobot 10,00. Hasil analisa selama tiga tahun terjadi penurunan bobot
dari tahun ke tahun. Tahun 2007 sebesar 2,40 ,tahun 2008 sebesar 3,10 sedangkan tahun 2009 sebesar 3,60. Sehingga bobot kondisi lapangan juga
menurun dari tahun ketahun. Kondisi saluran pembuang pada tahun 2009 adalah 64,00, tahun 2008 adalah 69,00 sedangkan tahun 2007 kondisi saluran pembuang
sebesar 76,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum tahun 1999 kondisinya masuk
katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi saluran pembuang pada saluran
Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.10
commit to user 56
Gambar 4.10 Grafik Kondisi Saluran Pembuang Sungkur Kiri Dari Gambar 4.10 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009 grafik
terus mengalami penurunan, hal ini karena tidak adanya pemeliharaan terutama adanya endapanerosi pada saluran pembuang.
4.2.5 Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri bobot 5,00
Bangunan pada saluran pembuang terbagi atas dua sub komponen yaitu sub komponen pintu pengatur dan sub komponen tubuh bangunan. Bangunan ini berupa
gorong-gorong dan pintu pembuang untuk mengalirkan kelebihan air dari saluran irigasi. Untuk mengetahui kondisi bangunan pada saluran pembuang pada jaringan
irigasi Sungkur Kiri dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Bobot Kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri
Nama Sub Komponen
Bobot Kondisi fisik
Bobot Kondisi Lapangan Komponen
2007 2008
2009 2007
2008 2009
Pintu Pengatur
3,00 80
80 75
2,40 2,40
2,25 Tubuh
bangunan 2,00
75 72
70 1,50
1,40 1,40
3,90 3,80
3,65
Saluran pembuang dalam kondisi sempurna pada jaringan irigasi Sungkur Kiri mempunyai bobot 5,00. Hasil analisa selama tiga tahun pada tahun 2007 terjadi
penurunan bobot sebesar 1,10 sehingga bobot kondisi lapangannya 3,90 ini artinya kondisi bocoran pada saluran Sungkur kiri adalah 78,00, sedangkan pada
tahun 2008 dan tahun 2009 penurunan bobotnya sebesar 1,35 berarti kondisi bangunan pada saluran pembuang sebesar 73,00. Berdasarkan Pedoman Penilaian
Jaringan Irigasi dari Subdit. Bina Program, Ditjen Air Departemen Pekerjaan Umum
1 2
3 4
5 6
7 8
2007 2008
2009 Profil saluran
Erosi Sedimentasi
commit to user 57
tahun 1999 kondisinya masuk katagori cukup. Adapun kecenderungan kondisi
bangunan pada saluran pembuang Sungkur Kiri dari tahun 2007 sd 2009 dapat terlihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Grafik kondisi Bangunan Pada Saluran Pembuang Sungkur Kiri Dari Gambar 4.11 didapatkan selama tiga tahun dari tahun 2007 sd 2009
kecenderungan grafik kondisi bangunan saluran pembuang pada saluran Sungkur Kiri dibandingkan tahun 2007 mengalami penurunan, hal ini karena selama tiga
tahun tidak ada pemeliharaan terhadap bangunan ini.
1.2.6 Nilai Kondisi Jaringan Irigasi Sungkur Kiri