commit to user
91
b. Koordinasi dan Kerjasama
Koordinasi diantara petani, pengumpul, perusahaan mitra sangat penting untuk mewujudkan kelancaran rantai pasok.
Di kabupaten Karanganyar koordinasi yang ada terbatas pada tiga hal yaitu koordinasi untuk jenis melon yang diproduksi,
jumlah pesanan dan harga. Untuk jenis melon yang diproduksi adalah jenis
Rock
melon dikarenakan jenis ini yang diminta oleh negara pengimpor. Untuk jumlah yang
diminta sebanyak 50 tonminggu tetapi realisasinya masih jauh dari jumlah yang dipesan oleh perusahaan. Untuk harga,
pengumpul meminta harga Rp 6.000kg dan harga ini berlaku baik pada saat panen raya. Dengan terjalinnya kerjasama
diantara petani, pengumpul dan perusahaan mitra koordinasi dapat berjalan dengan baik.
c. Kemudahan Akses Pembiayaan
Lembaga keuangan saat ini sudah banyak menawarkan akses pembiayaan untuk petani, pengumpul dan perusahaan.
Tetapi petani masih banyak yang belum mengetahuinya dan dalam pandangan petani maupun pengumpul meminjam dari
lembaga keuangan dihadapkan pada administrasi yang berbelit-belit. Untuk itu petani lebih menyukai meminjam
dari pengumpul. Akses pembiayaan yang ada saat ini sudah dipermudah
oleh lembaga keuangan, hanya saja informasinya belum
commit to user
92 sampai kepada petani dan pengumpul juga kepada
perusahaan mitra.
d. Dukungan Pemerintah
Peran pemerintah sebagai fasilitator, regulator, dan motivator sangat penting dalam mewujudkan iklim usaha
yang kondusif. Dengan memberikan pelatihan budidaya dan selalu memberikan informasi mengenai keadaan pasar melon
dapat mendorong kemajuan usaha melon. Dengan demikian, peran
pemerintah untuk
mendorong berkembangnya
agribisnis melon dapat meningkatkan daya saing rantai pasoknya.
B. Analisis Manajemen Rantai Pasok Melon yang Efisien di
Kabupaten Karanganyar 1.
Penyusunan Hierarki
Berdasarkan hasil wawancara pada tahap identifikasi
bra in stroming
dengan menggunakan kuesioner tahap kedua Lampiran 1 terhadap enam orang responden Lampiran 2, diperoleh
elemen-elemen terkait dalam penyusunan manajemen rantai pasok yang efisien di Kabupaten Karanganyar. Pada tahap ini,
masing-masing responden
menentukan variabel
faktor, aktorpelaku, tujuan dan alternatif skenario berdasarkan prioritas
sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki. Hasil