commit to user
75 murah dengan harga yang diperoleh pengecer bila membayar
tunda. Selisih harga bisa mencapai Rp 500 per kg.
d. Kemitraan
Petani melon dan pengumpul merupakan mitra bagi perusahaan. Karena permintaan perusahaan yang kontinu,
perusahaan membina
kemitraan dengan
petani dan
pengumpul. Pembinaan kemitraan ini berguna bagi perusahaan karena perusahaan tidak perlu menyediakan
kebun yang luas untuk memproduksi melon, cukup dengan memperkuat kemitraan dengan pengumpul dan petani.
Tidak ada perjanjian tertulis dalam hubungan kemitraan ini, namun hanya pembinaan hubungan secara moral dan
sosial, dimana di dalamnya terdapat mekanisme saling kepercayaan,
saling ketergantungan,
dan saling
menguntungkan.
3. Sumber Daya Rantai Pasok
a. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik rantai pasok melon meliputi sarana produksi benih, pupuk, pestisida, alsintan, dll, sarana panen
dan pascapanen rumah pasca panen, sarana irigasi, jalan usaha tani dan prasarana komunikasi dan informasi yang
efektif dan efisien.
commit to user
76 Untuk sarana produksi
Rock
Melon, pengumpul dalam hal ini asosiasi yang menyediakan sarana produksi.
Pengumpul akan berkeliling ke daerah sentra melon dan memberikan benih kepada petani. Pengumpul telah memiliki
perencanaan panen sehingga saat panen dapat serentak yang memudahkan proses pengangkutan ke perusahaan.
Usahatani melon memerlukan perhatian yang lebih karena tanaman melon membutuhkan air yang cukup tetapi
tidak boleh terlalu banyak. Biasanya di musim hujan yang terus menerus tanaman melon akan cenderung rusak karena
akarnya terendam air. Untuk serangan hama dan penyakit, seperti penyakit karat daun, virus kuning dan layu sedangkan
untuk hama yang sering menyerang adalah lalat buah sehingga menyebabkan menurunnya produksi melon.
Untuk jalan usahatani sudah memadai di Kabupaten Karanganyar, terlihat dari kondisi jalan yang sebagian besar
dalam keadaan baik. Jalan negara yang jaraknya 2 – 4 km dalam kondisi yang baik, begitu pula kondisinya dengan jalan
provinsi dengan jarak 4 – 8 km. Untuk jalan kabupaten jaraknya 2 – 3 km dengan kondisi 549 km baik dan 215 km
kondisinya sedang. Jarak lokasi sentra produksi melon yang paling dekat dengan pasar kabupaten adalah 4 km sedangkan
lokasi sentra yang paling jauh berjarak 13 km. Kondisi pasar juga umumnya sudah memadai.
commit to user
77
b. Sumber Daya Teknologi
Petani sudah menerapkan teknologi budidaya dengan penggunaan benih unggul bermutu dan benih sudah
bersertifikasi. Petani sudah menerapkan GAP
Good Agricultura l Pra ctice
dan telah memiliki SOP Melon spesifik lokasi Kabupaten Karanganyar. GAP menjadi
pedoman umum dalam berbudidaya buah yang baik dan benar. GAP yang diimplementasikan melalui SOP yang
antara lain melaksanakan penyiapan benih, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, pemangkasan, sanitasi
kebun, rambatan dan mulsa, pengendalian OPT, penanganan panen dan pascapanen. Petani melon di Kabupaten
Karanganyar telah menerapkan SLPHT Sekolah Lapang Pengendalian Hama
Terpadu dan telah melakukan pengaturan pola panen.
Pengumpul telah menerapkan teknologi pascapanen yang masih sederhana yaitu menggunakan gunting dalam
memanen melon dan penggunaan sarung tangan kain dalam proses pemananen dan pascapanen. Hal ini dilakukan untuk
Rock
melon yang tujuan pasarnya adalah pasar modern dan ekspor. Untuk melon yang dipanen oleh pengumpul tebas
untuk
Sky Rocket
masih menggunakan teknologi yang sederhana dan dalam pen
grading
an masih menggunakan
commit to user
78 timbangan tanpa dilakukan pencucian dan penggunaan
sarung tangan. Perusahaan mitra sudah menggunakan teknologi dalam
penanganan pasca panen melon. Perusahaan menggunakan
cold stora ge
untuk membawa melon sampai ke negara pengimpor di dalam kemasan kotak karton dengan berat 10 –
12 kg setiap kemasan yang berisi 6 – 9 buah melon.
c. Sumber Daya Manusia