Penyusunan hierarki Penilaian kriteria dan alternatif

commit to user 41 meliputi aspek sumber daya fisik, teknologi, sumber daya manusia SDM dan permodalan.

d. Proses Bisnis Rantai

Proses bisnis rantai menerangkan proses-proses yang terjadi di dalam rantai pasok, pola distribusi, pihak-pihak yang terlibat, perencanaan kolaboratif, penelitian kolaboratif, aspek resiko, proses trust building serta kunci sukses. 2. Analytical Hierarchy Process AHP untuk membentuk Manajemen Rantai Pasok yang Efisien Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen rantai pasok melon yang efisien di Kabupaten Karanganyar. Proses Hierarki Analitik Ana lytica l Hiera rchy Process – AHP dikembangkan untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling disukai Saaty, 1993. Keunggulan AHP ini adalah dapat memecahkan masalah dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisanir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas suatu permasalahan. Permasalahan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Berikut adalah tahapan yang dilakukan pada penelitian dengan menggunakan AHP :

a. Penyusunan hierarki

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian- commit to user 42 bagian kecil untuk disusun ke dalam suatu hierarki. Bagian-bagian kecil yang dikenal dengan variabel tersebut kemudian diberi nilai sesuai dengan tingkat kepentingannya berupa nilai numerik yang secara subyektif mengandung arti penting relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut, kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Susunan hierarki yang dimaksud akan tersusun menjadi beberapa level. Pertama adalah level 0 adalah goal yang diinginkan, level 1 adalah faktor yang akan mempengaruhi tercapainya goal, level 2 merupakan aktor yang terlibat dalam pencapaian goal, level 3 merupakan susunan tujuan yang mencapai goal, dan level 4 merupakan alternatif skenario, yang akan menjadi strategi yang diprioritaskan dalam penelitian ini. Berikut adalah susunan hierarki : GOAL FAKTOR AKTOR TUJUAN ALTERNATIF SKENARIO Gambar 6. Susunan AHP untuk Ultimate Goa l tertentu Ultimate Goal A B C D K L M N P Q R S W X Y Z commit to user 43

b. Penilaian kriteria dan alternatif

Dari hierarki yang dibuat penilaian kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Hasil penilaian merupakan data masukan input dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan pairwise comparison. Tabel 8. Matriks Perbandingan Berpasangan G A 1 A 2 A 3 A N A 1 A 11 A 12 A 13 A 1n A 2 A 21 A 22 A 23 A 2n ....... ........ ........ .......... .......... A n A n1 A n2 A n3 A nn Keterangan: G : kriteria dasar perbandingan AiAj : elemen ke-i dan elemen ke-j satu dibawah level yang memuat Ij : 1,2,3,...,n adalah indeks elemen yang terdapat pada level yang sama dan secara bersama-sama terkait dengan kriteria G Aij : angka yang diberikan dengan membandingkan elemen dengan elemen ke-j, yang dilakukan dengan skala perbandingan berpasangan. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan, dan menurut Saaty 1993, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 9. commit to user 44 Tabel 9. Skala Dasar Penilaian Matriks Individu Tingkat Kepentingan Definisi 1 Kriteriaalternatif A sama penting dengan kriteriaalternatif B. 3 A sedikit lebih penting dari B. 5 A jelas lebih penting dari B. 7 A sangat jelas lebih penting dari B. 9 Mutlak lebih penting dari B. 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua penilaian yang berdekatan. Nilai perbandingan A dengan B adalah 1 satu dibagi dengan nilai perbandingan B dengan A.

c. Penentuan Prioritas