(Studi Tentang Inovasi Teknologi Komunikasi dan Perubahan Gaya Hidup Pengguna BlackBerry (BlackBerryan) di Bandar Lampung)

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya (Dhias Rahma Putri, 2010).

Teknologi baru dalam bidang informasi dan komunikasi, seperti satelit maupun internet, telah mempengaruhi struktur sosial salah satunya yaitu merubah cara-cara manusia memperoleh informasi, hal itu juga diiringi dengan perkembangan saling keterkaitan antar teknologi, informasi dan masyarakat (Mirabito dan Morgenstern, 2004: 5). Inovasi dalam hal teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya, terutama merubah cara berkomunikasi yang dapat membentuk eksistensi manusia. Bahkan inovasi teknologi komunikasi dapat merevolusi rakyat. Revolusi komunikasi yang didorong oleh kemajuan teknologi ini mempermudah orang mendapatkan akses informasi (Mirabito dan Morgenstern, 2004: 6). Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan perubahan yang radikal dalam cara orang berpikir, merasakan, serta bertindak. Dalam teori


(2)

komunikasi Technological Determinism yang dikemukakan oleh McLuhan dijelaskan bahwa manusia menciptakan teknologi untuk mempermudah kehidupannya tapi tanpa disadari teknologi yang telah diciptakan malah merubah cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Teori ini kemudian mendasari munculnya pemikiran dari Neil Postman yang menganggap teknologi sebagai dorongan sosial yang dominan (Postman dalam Straubhaar dan LaRose, 2004: 26). Postman berpendapat bahwa komputer menyokong terciptanya technopoly, sebuah kondisi disaat teknologi memperluas kontrolnya dalam aspek-aspek kehidupan manusia. Dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan penting dalam masyarakat didikte oleh teknologi media dan budaya teknologi informasi yang dominan (Straubhaar dan LaRose, 2004: 30).

Dari berbagai pernyataan diatas kita dapat mengetahui bahwa seiring dengan perkembangan zaman, manusia dan kebudayaan juga mengalami perubahan. Saat ini semua manusia membutuhkan teknologi untuk mempermudah kehidupannya, akan tetapi terkadang manusia tidak bisa mengontrolnya dengan baik, sehingga tanpa disadari teknologi itu seolah mendikte kita. Perlulah sikap cermat kita dalam menanggapi kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi.

Media komunikasi dan informasi saat ini berkembang pesat, peradaban modern yang merambah kemana-mana dan tuntutan jaman serta kehidupan masyarakat yang semakin maju, baik dari segi perubahan pandangan hidup, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut, maupun faktor-faktor psikologis yang menyangkut motivasi dan persepsi, maka sangat dibutuhkan alat penghubung (alat komunikasi) yang sesuai dengan tuntutan jaman tetapi tidak melanggar norma-norma dan peraturan yang dianut oleh masyarakat. Saat ini telepon seluler sudah bukan merupakan barang langka yang sangat mahal dan sulit didapatkan, tetapi sudah


(3)

merupakan barang kebutuhan sehari-hari, terutama dikota-kota besar, terlebih bagi mereka yang beraktivitas di dunia bisnis yang kehidupan bermasyarakatnya sangat menghargai waktu, cara hidup yang praktis dan efisien. Informasi dan komunikasi harus terus berjalan lancar, walaupun kesibukannya sangat padat. Diharapkan pula dengan menggunakan telepon seluler tersebut dapat lebih mendukung kesuksesan pekerjanya dan waktu yang digunakannya dapat lebih dipersingkat karna kemudahan dalam berhubungan atau berkomunikasi lewat telepon seluler tersebut. Sampai saat ini ada berbagi jenis telepon seluler yang sudah cukup populer di masyarakat, salah satunya adalah telepon pintar (smartphone) (UM Malang, 2007).

Telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam atau telepon seluler yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan definisi telepon pintar. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh software sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon pintar hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik built-in maupun eksternal) dan konektor VGA atau layar telepon. Dengan kata lain, telepon pintar merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon (Rike Z., 2010).

Selama ini belum ada kesepakatan dalam industri ini mengenai apa yang membuat

mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian


(4)

cara fundamental, yaitu bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasisoftware danhardware, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet, atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surat elektronik perusahaan, seperti yang ditawarkan olehBlackBerry(Rike Z., 2010).

BlackBerry kini menjadi fenomena dikalangan para pengguna handphone khususnya di Indonesia. Mulai dari pebisnis, pejabat, selebritas, mahasiswa, sampai siswa SMU tampaknya sudah atau ingin memiliki BlackBerry dengan alasan yang berbeda tidak peduli itu sesuai dengan kebutuhan atau tidak.

Sebagaimana disebutkan dalam haria

Berapa PIN BB-nya?. Begitu tanya Agus kepada temannya. Ya, di Indonesia pertanyaan PIN ini kini semakin sering dilontarkan oleh sesama pemakai BlackBerry (BB). biasa. Semua pakai, mulai dari anak-anak sampai

ibu-(President Director & CEO, PT Trikomsel Oke yang memiliki toko khusus BlackBerry di Jakarta). Pertumbuhan pasar BlackBerry memang mengejutkan, khususnya setelah perangkat komunikasi ini tidak hanya dipasarkan ke kalangan korporat, tetapi juga ke konsumen umum (ritel/individual). Dalam tempo empat bulan setelah layanan BlackBerry On Demand diluncurkan Indosat, tutur Wahyu Wijayadi (Direktur Corporate Services Indosat), jumlah pelanggan bertam

Tahun ini, target penjualan BlackBerry mencapai 100 ribu unit. Mungkinkah tercapai? Menurut Wahyu bisa saja, sebab pertumbuhan BlackBerry dari tahun ke tahun selalu tinggi. 2005, pertumbuhannya 25%. Tahun


(5)

2006 naik 50%. Tahun 2006 2007 tumbuh 100% karena kita masuk ke pasar ritel, post paid. Tahun 2007 2008 berkembang BlackBerry Indosat sudah berjumlah 35.500. Wahyu kemudian secara bergurau melontarkan gagasan untuk menjadikan

perangkat yang kabarnya dapat membuat penggunanya ketagihan itu. Sekadar informasi, BlackBerry pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2004 melalui StarHub Singapura yang bekerjasama dengan Indosat. Namun per tahun 2006, Indosat menangani sendiri kerjasama BB dengan produsen asal Canada, RIM, untuk memasarkan BB ke korporat maupun ritel. Selain Indosat, BlackBerry yang resmi saat ini dijual melalui operator

Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004, BlackBerry bagaikan virus berkekuatan super yang menyebar cepat di Indonesia. Dari tahun ke tahun pengguna BlackBerry meningkat dengat pesat. Dari awalnya hanya 400.000 orang, sampai menjadi lebih dari 2 juta pengguna pada akhir 2010. Dengan angka peningkatan yang begitu signifikan ini, Indonesia pun didaulat sebagai negara pengguna BlackBerry terbesar di dunia. Dengan demikian, tidak heran apabila Indonesia menjadi target pemasaran utama bagiBlackBerry(Kompas.com, 2009).

Apakah yang mendasari BlackBerry bisa tumbuh pesat di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya? Namun alasan sebuah koneksi internet yang mudah dan cepat kemungkinan adalah salah satu alasan mengapa BlackBerry berhasil mencuri perhatian para pengguna handphone dari merek-merek yang sebelumnya menjadi referensi pembelian handphone terbaru. Namun masih diragukan apakah koneksi menjadi alasan masyarakat Indonesia mulai mengalihkan perhatian ke BlackBerry. Pasti ada alasan trend, gaya hidup atau nilai prestisius (gengsi) dibalik alasan fitur layanan yang diberikan oleh BlackBerry.


(6)

Masyarakat dan kebudayaan mestilah mengalami perubahan. Salah satu unsur perubahan kebudayaan adalah inovasi teknologi. BlackBerry merupakan salah satu fenomena inovasi teknologi saat ini yang mewabah di masyarakat Indonesia terutama kalangan remaja. Masyarakat Bandar Lampung adalah masyarakat yang heterogen dan kompleks, masyarakat Bandar Lampung juga bercirikan masyarakat yang terbuka akan perubahan, terutama dengan masuknya inovasi teknologi. Selain itu masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Bandar Lampung yang heterogen dan kompleks cenderung menjadi masyarakat yang konsumtif dan berlomba-lomba untuk memiliki teknologi baru untuk menunjukkan status dan gengsi bukan berdasarkan kebutuhannya. Oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji inovasi teknologi komunikasi, perubahan gaya hidup dan gengsi penggunaBlackBerry(BlackBerryan) di Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi pokok penelitian in

inovasi teknologi komunikasi, perubahan gaya hidup dan gengsi pengguna BlackBerry(BlackBerryan)


(7)

Sesuai dengan rumusan permasalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengkaji gaya hidup dan gengsi pengguna BlackBerry (BlackBerryan).

2. Menganalisis inovasi teknologi komunikasi dan perubahan gaya hidup masyarakat dalam berkomunikasi.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi, khususnya sosiologi komunikasi dan kebudayaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan dalam mengkaji permasalahan sosial dalam masyarakat yang erat kaitannya dengan gengsi, gaya hidup dan status sosial. Sosiologi lebih

mementingkan pad das sein

yang seharusnya (das sollen). Oleh karena sosiologi tidak bekerja untuk menilai namun lebih bertujuan untuk mendeskripsikan. Sudah tentu, pola pikir seperti ini tidak menafikan pentingnya sikap kritis terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu pula dalam mempelajari apa yang terjadi di masyarakat, sosiologi bukan hanya melihat apa yang tampak, tetapi memahami hukum sosial dibalik apa yang tampak.

2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan serta pengetahuan bagi para pengguna inovasi teknologi komunikasi dalam menanggapi kemajuan teknologi yang begitu pesat ini. Sehingga


(8)

diharapkan masyarakat akan lebih paham betul akan pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, serta dapat mengontrolnya sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhannya agar tidak menyalahi nilai-nilai kehidupan manusia. Bagi para pengguna ataupun yang ingin menggunakan BlackBerry, agar dapat menyadari betul apakah perangkat telepon seluler ini memang sesuai dengan kebutuhannya, atau hanya sekedar ingin mengikuti trendyang ada tanpa mengetahui apa sebenarnya fungsi dari fitur-fitur yang di sediakan oleh gadget ini. Apakah benar masyarakat di Indonesia umumnya, khususnya di Bandar Lampung telah melek teknologi, atau hanya menjadi sasaran target pemasaran BlackBerrydikarenakan masyarakat Indonesia yang pada umumnya hanya gemar ber-chattingria, facebook,twitter serta jejaring sosial lainnya. Pada akhirnya diharapkan masyrakat dapat mengambil langkah bijak dalam menanggapi fenomena ini.


(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inovasi Teknologi Komunikasi (Fenomena BlackBerry), Gaya Hidup, Gengsi &BlackBerryan

1. Tinjauan Inovasi

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk yang baru. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi. Proses inovasi sudah tentu sangat erat sangkut pautnya dengan penemuan baru dalam teknologi. Suatu penemuan biasanya juga merupakan proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu (Koentjaraningrat, 2002: 256-260).

Pendorong Penemuan Baru. Suatu pertanyaan yang sangat penting adalah, faktor-faktor apakah yang menjadi pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru? Para sarjana


(10)

mengatakan bahwa pendorong itu adalah : (1) kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat. Dalam tiap masyarakat tentu ada individu-individu yang sadar akan adanya berbagai kekurangan dalam kebudayaan mereka. Di antara para individu itu banyak yang menerima kekurangan-kekurangan itu sebagai hal yang memang harus diterima saja; individu-individu lain mungkin tidak puas dengan keadaan, tetapi pasif atau hanya menggerutu saja, dan tidak berani atau tidak mampu untuk berbuat apa-apa; sedang ada juga individu-individu yang aktif, yang berusaha untuk berbuat sesuatu untuk mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu, kemudian dari individu-individu yang terakhir inilah antara lain muncul para pencipta dan penemu-penemu baru, baik yang bersifat discovery maupun yang bersifat invention. Menemukan suatu hal yang baru memerlukan suatu daya kreatif dan usaha yang besar, tetapi menyebarkan suatu hal yang baru memerlukan daya dan usaha yang lebih besar lagi (Koentjaraningrat, 2002: 256-260).

Suatu krisis masyarakat seringkali juga merupakan suatu masa timbulnya banyak penemuan baru. Pendorong ini sebenarnya sama dengan pendorong seperti yang tersebut lebih dahulu. Suatu krisis masyarakat berarti bahwa dalam masyarakat itu banyak individu menentang keadaan; mereka menentang karena tidak puas dengan keadaan, dan mereka tidak puas karena mereka sadar akan kekurangan-kekurangan di sekelilingnya. Keinginan para ahli dalam suatu masyarakat akan

sini tentu diambil dalam arti seluas-luasnya, jadi bukan hanya ahli dalam suatu ilmu, melainkan juga ahli dalam pertukangan, ahli kerajinan, ahli kesenian atau seniman; pendeknya ahli dalam segala pekerjaan yang mungkin terdapat dalam


(11)

suatu masyarakat. Keinginan untuk mencapai mutu yang tinggi menyebabkan bahwa seorang ahli selalu mencoba memperbaiki hasil-hasil karyanya, dan dalam usaha itu seringkali tercapai hasil yang sebelumnya belum pernah tercapai oleh ahli lain. Dengan demikian telah timbul suatu penemuan baru (Koentjaraningrat, 2002: 256-260).

Inovasi dan Evolusi. Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam rangka kebudayaan di mana penemuan tadi terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan baru jarang merupakan suatu perubahan mendadak dari keadaan tidak ada, menjadi keadaan ada. Suatu penemuan baru biasanya berupa suatu rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif atau secara bertimbun menjadi banyak, yang diciptakan oleh sederet pencipta-pencipta. Dengan demikian proses inovasi (yaitu proses penemuan teknologi-ekonomi dan lanjutannya) itu juga merupakan suatu proses evolusi; bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi individu-individu itu bersifat aktif, sedang dalam suatu proses evolusi individu-individu itu pasif, bahkan sering bersifat negatif. Karena kegiatan dan usaha individu itulah, maka suatu inovasi memang merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat (artinya yang lebih cepat kelihatan daripada suatu proses evolusi kebudayaan) (Koentjaraningrat, 2002: 256-260).

2. Tinjauan Teknologi

Menurut Nazarudin (2008: 2) dalam the new grolier webster international dictionary edisi tahun 1974, kata teknologi diartikan sebagai


(12)

. Definisi lain diberikan oleh The American Heritage Dictionary, yaitu sebagai

.

Kedua definisi ini secara jelas menunjukan bahwa teknologi itu berkaitan erat dengan masalah means and method untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kiranya semua sepakat bahwa cara dan metode untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu tidak mungkin hanya dikaitkan dengan perangkat kerasnya saja. Teknologi yang berupa perangkat keras merupakan komoditi yang paling mudah diperoleh atau dibeli. Sebaliknya teknologi yang berupa perangkat lunak dalam bentuk kemampuan yang tertanam dalam diri manusia, lembaga dan ilmu (body of knowledge), tidak mungkin dibeli melainkan dikembangkan secara sistematik dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan mengacu pada tata nilai dari dalam negeri sendiri (Nazarudin, 2008: 2).

Dengan demikian, teknologi dapat dipandang sebagai kemampuan manusia yang mencakup:

Teknologi yang terkandung dalam mesin, peralatan dan produk (object enbodied technology).

Teknologi yang terkandung dalam diri manusia seperti pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan (human enbodied technology).

Teknologi yang terkandung dalam organisasi dan manajemen (organization enbodied technology).

Teknologi yang terkandung dalam dokumen (document enbodied technology) (Nazarudin, 2008: 2).


(13)

3. Teknologi dan Masyarakat

Menurut Nazaruddin (2008: 162) pemilihan teknologi tidak pernah netral dalam kaitannya dengan masyarakat dan angkatan kerja. Teknologi membuat asumsi tersirat tentang nilai kemanusiaan untuk keluaran bahan, kualitas hidup pekerjaan, dan sebagainya. Dewasa ini manusia semakin khawatir pada pengaruh teknologi terhadap masyarakat, sehingga sebagian dari nilai-nilai ini mulai dipertanyakan.

Beberapa tahun yang lalu, beberapa sosiolog dan ekonom telah mulai

Menurut pemikiran ini, teknologi modern telah melangkah terlalu jauh dalam arti efisien dan mekanisasi, sampai nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan telah dikorbankan. Pengaruh ini tercermin dalam kepuasan kerja yang rendah, kehilangan perasaan arti bekerja, absentiesme atau ketidakhadiran terus menerus, polusi lingkungan dan penyakit sosial lainnya. Menurut pemikiran ini, cara memecahkannya adalah memilih teknologi yang lebih tepat, yaitu bentuk teknologi yang lebih rendah dengan pengaruh sosial dan lingkungan yang lebih kecil. Schumacer dalam Nazaruddin (2008: 162) menjelaskan dalam bukunya Small is Beautiful menunjukan bahwa sistem perekonomian tidak mempertimbangkan dengan tepat biaya penghabisan sumber daya alam yang tidak bisa diganti. Input (masukan) ini dianggap sebagai barang bebas. Yang dianggap biayanya hanyalah biaya yang dikeluarkan untuk mengambil dari bumi. Lebih jauh lagi, biaya polusi dan ketidakpuasan manusia dengan pekerjaan tidak diperhitungkan dalam sistem perekonomian kita. Schumacer percaya bahwa


(14)

hasilnya adalah teknologi yang semakin lama semakin besar dan menghabiskan dengan cepat sumber daya alam (Nazaruddin, 2008: 162).

Pemecahan masalah ini adalah dengan menerapkan teknologi yang tepat. Wakefield dan Stafford (1977) menggambarkan teknologi yang tepat sebagai teknologi yang menggunakan bauran antara teknologi yang tinggi, menengah dan rendah, yang sepadan dengan kebutuhan lingkungan dan manusia setempat. Yang paling penting mengenai pemikiran teknologi yang tepat ialah realisasi para manajer benar-benar memiliki pilihan. Akan tetapi seseorang tidak bisa memilih teknologi tanpa memahami berbagai teknologi yang tersedia (Nazaruddin, 2008: 162).

4. Tinjauan Komunikasi

secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latincommunicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki

tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia (Adi Prakosa, 2008).

Merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998: 16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals in relationships, group, organizations and societies respond to and create


(15)

messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain (Adi Prakosa, 2008).

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy (1994: 10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

1. Komunikator (siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?)

3. Media (melalui saluran/channel/media apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?)

5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu (Adi Prakosa, 2008).


(16)

5. Proses Komunikasi

Berangkat dari paradigma yang dicetuskan oleh Lasswell dalam Effendy (1994: 11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).


(17)

Wilbur Schramm (dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience) merupakan faktor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang diungkapkan oleh Sendjaja (1994: 33) yakni : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.

Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang, maka kita harus mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi


(18)

dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya dari komunikan.

2. Proses Komunikasi Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.) komunikasi sekunder juga ternyata bisa disampaikan oleh orang atau manusia (Adi Prakosa, 2008).

6. Tinjauan Gaya Hidup

Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984: 252),gaya hidup adalah

living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar


(19)

(opini). Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya hidup itu adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan opininya yang mempengaruhi kehidupan seseorang.

7. Tinjauan Gengsi

Gengsi itu sama halnya dengan kehormatan dan pengaruh; harga diri atau martabat seseorang. Kenapa kita membeli handphone yang jauh lebih mahal dari keperluan kita? Kenapa harus membeli mobil yang mahal sekali yang jauh daripada kebutuhan kita? Kenapa orang banyak berhutang untuk gaya hidup yang maksimal, dengan pendapatan minimal? Jawabnya demi gengsi. Satu kata yang cukup membuat harga diri kita terusik, kita gengsi jika tidak punya baju bagus, mobil mewah, rumah bagus, handphone terbaru, atau gadget mutakhir, bahkan kita gengsi untuk meminta maaf meskipun kita tau kita salah atau karena usia kita lebih tua. Manusia ingin dihargai, ini bagus. Sayangnya kita sering kebablasan, kita haus akan kebanggaan diri yang tidak ada habis-habisnya. Diri kita ingin selalu menang dari orang lain, ingin selalu dihormati, ingin dilayani. Kita mati-matian melindungi diri kita agar tidak disinggung orang, agar tidak direndahkan atau dihina. Maka seumur hidup kita sibuk melindungi harga diri kita. Kenapa orang bangga jika punya barang mewah? Kenapa orang malu jika tak punya? Hanya karena orang ingin merasa diri lebih baik daripada orang lain. Padahal kita pasti tidak lebih baik karena kaya (Konsultan Psikologi & Pengembangan SDM, 2011).


(20)

Gengsi adalah kehormatan dan pengaruh yang diperoleh karena perbuatan besar bukan karena barang atau kepemilikan dari seseorang yang besar nilainya. Saat ini kelihatannya memang masyarakat kita semakin materialistis, orang dipuji karena kekayaan materi. Jika kaya bangga kalau miskin malu dan terhina, maka orang berebut menjadi kaya atau disebut kaya dengan jalan apapun, entah itu menipu, mencuri, korupsi atau apapun, yang penting kaya dan menjadi orang terpandang, itulah efek negatif dari sebuah gengsi. Banyak orang salah kaprah gengsi diawali dari kebanggaan yang berlebihan atas apa yang dimilikinya dan dirasa sempurna daripada orang lain, sehingga dapat memperkecil kepekaan sosial. Apa yang menyebabkan gengsi ini? Pertama sudah pasti karena budaya dan norma kita. Paling tidak ada tiga budaya dan norma yang membuat gengsi ini menjadi kebutuhan yang cepat terjadi. Pertama, konsumen Indonesia menyukai untuk sosialisasi. Ini kemudian mendorong seseorang untuk pamer atau tergoda untuk saling pamer. Kedua, kita masih menganut budaya feodal. Inilah yang menciptakan kelas-kelas sosial. Akhirnya, terjadi pemberontakan untuk cepat pindah kelas. Walau belum sesungguhnya pindah kelas, tetapi bisa dimulai dengan pamer terlebih dahulu. Ketiga, masyarakat kita mengukur kesuksesan adalah dengan materi dan jabatan. Akhirnya, banyak di antara kita ingin menunjukkan kesuksesan dengan cara memperlihatkan banyaknya materi yang dimiliki (Konsultan Psikologi & Pengembangan SDM, 2011).

8. Tinjauan dan Fenomena TentangBlackBerry

BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, messenger(BlackBerry Messenger/BBM),


(21)

dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaangadgetcanggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerrypertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelcom dan Telkomsel (Oki Rosgani, 2009).

Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, BlackBerry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010. Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerrydigemari di pasar adalah fitur email cepat (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan e-mail cepat karena seluruh e-mail baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar

BlackBerry secara otomatis. Seperti yang telah disebutkan di atas mengenai keunggulan dariBlackBerry, yaitupush e-mail. Denganpush e-mailsemuae-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi danscan di server BlackBerry sehingga aman dari virus. Lampiranfile berupa dokumen Microsoft Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. Sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tetap (Oki Rosgani, 2009).


(22)

Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu persatu e-mail yang masuk, atau pemeriksaan e-mail baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, BlackBerry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk. Kelebihan lainnya adalah kemampuanBlackBerryyang dapat menampunge-mailhingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, asalkan masih ada memori tersisa. BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger yang bernama BlackBerry Messenger (BBM) yang berjalan melalui jaringanBlackBerrydengan memasukan nomor identitas unik dari setiap ponsel BlackBerry (PIN). Semua layanan BlackBerry ini dikenal sangat aman baik e-mail, chatting, maupun browsing. Untuk browsing Internet, data-data dari website sudah dikompresi sehingga lebih cepat dibuka (Oki Rosgani, 2009).

Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan instan. Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan BlackBerry

(chatting) di Internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda padaBlackBerryadalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukannya melalui jaringan nirkabel. Melihat fenomena BlackBerry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna BlackBerry. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan


(23)

pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada BlackBerry. Penggunaan BlackBerry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi BlackBerry (BlackBerry Connect). Dengan BlackBerry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam BlackBerry untuk memanfaatkan BlackBerry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi BlackBerry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan BlackBerry Internet Solution(Oki Rosgani, 2009).

Berikut tentang berbagai fenomena BlackBerry sebagaimana disebutkan dalam

BlackBerry, Simbol Gengsi dan Status

Tanpa disadari, kebutuhan internet menjadi kebutuhan paling penting kita sehari-hari. Internet mampu menghubungkan komunikasi dengan teman, sahabat dan pacar. Kebutuhan internet sudah menjadi gaya hidup. Bahkan, meluasnya penggunaan internet di masyarakat menjadi pemicu meluasnya penggunaan BlackBerry (BB). Lihatlah di sejumlah plaza di Kota Medan dan di tempat umum lainnya, pengguna BB asyik memencet keyped BB-nya sambil berjalan, lalu seBB-nyam-senyum sendiri. Jadi, bukan tanpa alasan kalau BB menjadi tren saat ini. Daya pikat BB yang memiliki fitur layanan push e-mail membuat penggunanya tak harus membuka komputer atau mampir ke warnet hanya untuk mengecek email yang masuk. Push e-mail adalah alasan utama mengapa banyak pengguna ingin ber-BlackBerry. Dengan push e-mail setiap ee-mail yang masuk ke account akan diteruskan ke handset sehingga bisa dibaca dan dibalas langsung, seperti SMS. Selain itu, para pengguna BB juga bisa menjelajah berbagai aktivitas komunikasi dan berinternet seperti yang dilakukan di PC, mulai chatting, blogging, browsing, social networking dan lain-lain. Kehadiran BlackBerry yang begitu hebat di tengah masyarakat, membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sih hebatnya BlackBerry sehingga begitu digandrungi? Sangking boomingnya BB, tayangan sinetron selalu menampilakan BB yang digunakan artisnya. Tulisan ini bukan bermaksud mempromosikan BB, tapi mau tak mau harus diakui keunggulan BB membuatnya menjadi tren di masyarakat Indonesia, Amerika dan beberapa negara maju lainnya. Ya, tren gaya hidup sebagai simbol gengsi. -gengsian atau ikut tren saja, tapi BB sudah menjadi bagian tren hidupku. Dengan Yahoo Messenger dan Facebook, mampu mengkoneksikan


(24)

cepat hubungan sosialku bersama teman dan

Lili Pratama, mantan karyawan Bank swasta di Medan yang juga pebisnis fashion ini. Menurut Lili, dengan BB bisa menaikkan teman dan rekan bisnisku pakai BB. Rasanya kalau pakai BB lebih percaya diri dan nambah gengsi alias nggak malu-maluin. Sebab harga BB sekitar Rp4 juta-Rp5 jutaan. Itu kan menaikkan gengsi dengan BB-nya. Meski sedang melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga di rumah pada hari libur, tapi ia tak merelakan sambil jaga anak, ku sambil main BB. Pokoknya BB nggak bisa Shanty Donita Tumanggor, salah satu pengguna BB juga sepakat dengan komentar Lili. Kata dia, BB saat ini menjadi simbol gengsi.

ponsel komunikator menjadi tren dari prestise orang untuk menaikan gengsi dalam bisnis. Jarang sekali pada dunia komunikator ada ABG yang menggunakan komunikator karena komunikator bukan merupakan parameter status sosial yang lazim di kalangan ABG. Sekarang, kemunculan BB menjadi tren gaya

Menimbulkan Kesenjangan Sosial

SEKARANG ini teknologi makin berkembang dan kita pun tidak bisa lepas dari teknologi. Teknologi diciptakan untuk membantu kita dalam melakukan segala hal hingga akhirnya dibawa menjadi gaya hidup. Sayangnya, teknologi juga bisa memberikan dampak dampak negatif. Sepertyi halnya ponsel BlackBerry yang bisa memberikan dampak positif dan negatif kepada penggunanya. berkomunikasi tanpa ada batasan waktu dan tempat. Tetapi dampak negatifnya, pengguna BB menjadi unsos atau tidak bersosialisasi karena teralihkan oleh teknologi yang membuat Lebih parahnya lagi, sambung Indah, dapat menimbulkan membeli BB, lalu melihat temannya memiliki BB, dia menjadi iri. Dari keadaan seperti ini bisa muncul kejahatan seperti perampokan dan nekad melakukan apa saja demi mendapatkan Namun, kata Indah, fenomenana BB di Indonesia bukan hanya sosial bangsa kita. Sebab, dalam hal teknologi sampai saat ini bangsa kita masih termasuk pengikut buta.

sampai saat ini dari golongan menengah ke atas karena harganya yang masih mahal atau setara dengan handphone high-end. Pada tataran itu hanya terjangkau kalangan tertentu. Ini benar-benar Anehnya lagi, kata Indah, tren BB membuat penggunanya menjadi autis (asyik dengan dirinya sendiri, Red).


(25)

kaum borju para pengunjungnya banyak yang menenteng BB dengan cara yang sangat vulgar. Sambil tersenyum-senyum memelototi layar dan menggerakkan jemari di atas t

bilang Indah. Padahal menggunakan Blackberry hanya untuk chatting, mengakses Facebook dan layanan standar seperti email yang sebenarnya sudah bisa diakses dengan handphone low end asalkan sudah dilengkapi GPRS. (ila) (Harian Sumut Pos.com, 2010).

9. Tinjauan TentangBlackBerryan(PenggunaBlackBerry)

BlackBerryanadalah istilah yang ditentukan oleh peneliti sebagai penyebutan dari para pengguna BlackBerry. Kenyataannya saat ini begitu banyak pengguna dari ponsel BlackBerry, akan tetapi mereka tidak pernah mengklaim bahwa mereka adalah BlackBerryan. Oleh karena itu peneliti disini kemudian menyebutkan bahwa para pengguna BlackBerry itu sebagai BlackBerryan, hal ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan dan penentuan informan, karena para penggunaBlackBerryini (BlackBerryan) tidak pernah memiliki perkumpulan atau komunitas yang nyata, mereka tersebar dimana-mana dan menurut mereka sama halnya dengan pengguna ponsel lainnya. Akan tetapi di dunia maya kelompok-kelompok BlackBerryan ini eksis dan terdapat banyak sekali grup-grup yang menghubungkan antara BlackBerryan satu dengan yang lainnya, hal ini dapat dilihat didalam aplikasiBlackBerry Messenger(BBM).

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian pustaka, dapat ditarik suatu kerangka berpikir bahwa kemajuan akan inovasi teknologi sangatlah penting bagi kehidupan manusia,


(26)

terutama inovasi teknologi komunikasi. Teknologi telah merasuki segala aspek-aspek kehidupan masyarakat dan menjadikannya sebuah kebutuhan hidup. Teknologi komunikasi misalnya, berkomunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Oleh karena itu, inovasi teknologi komunikasi secara langsung pasti merubah gaya hidup seseorang, apalagi saat ini kemajuan teknologi komunikasi begitu pesat, cara-cara orang berkomunikasi dan mendapatkan informasi telah mengalami banyak perubahan. Hal ini yang menyebabkan perubahan pada gaya hidup seseorang. Di era modern ini, pilihan akan suatu perangkat komunikasi disinyalir dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan gengsi dan status sosial. Menggunakan alat komunikasi yang canggih, popular, dan yang sedang trend merupakan kebanggan tersendiri dan dapat meningkatkan gengsi pemiliknya.

Berikut bagan kerangka berpikir:

Gambar 1. Bagan kerangka berpikir

Inovasi Teknologi Komunikasi

Perangkat Komunikasi BlackBerry

Gaya Hidup & Gengsi Penggunanya Kebutuhan Dasar Berkomunikasi Manusia

Masyarakat & Kebudayaan


(27)

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi, perubahan gaya hidup dan gengsi masyarakat dalam berkomunikasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang berarti memahami atau pemahaman, yang memungkinkan seseorang bisa memahami apa yang diyakini oleh orang lain tanpa prasangka tertentu. Metode pendekatan ini bertujuan untuk berusaha mengerti makna yang mendasari suatu peristiwa sosial. Memahami realitas sosial yang dihasilkan melalui tindakan berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan, jadi hasil dari penelitian ini bukanlah berupa sebuah angka-angka hasil dari pengukuran, akan tetapi berupa informasi.

B. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengkaji perubahan gaya hidup dan gengsi pengguna inovasi teknologi komunikasi BlackBerry(BlackBerryan) di kota Bandar Lampung.


(29)

Hadari Nawawi dan Martini Hadari (1995: 208-217) menyatakan bahwa objek penelitian kualitatif diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya dalam keadaan sewajarnya atau secara naturalistik (natural setting). Ini berarti bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif harus berada dalam kondisi yang sewajarnya (natural setting). Selanjutnya melalui sumber data, dapat ditentukan lokasi penelitian, dengan tidak menetapkan berapa jumlah pada suatu lokasi. Usaha mengumpulkan data hanya terhenti setelah mencapai taraf ketuntasan atau kejenuhan (redundancy). Tahap ini terjadi bila tidak ada lagi sumber data yang memberikan informasi.

Selanjutnya, Lexi J. Moleong (2000: 86) menyatakan bahwa dalam penentuan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, biaya dan tenaga juga perlu dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka penelitian ini dilakukan di wilayah kota Bandar Lampung, khususnya pada para pengguna BlackBerry (BlackBerryan) di kota Bandar Lampung.


(30)

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dengan menggali dari sumber informasi (informan) dan dari catatan di lapangan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.

2. Data sekunder, adalah data yang digunakan untuk mendukung dan mencari fakta yang sebenarnya dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan maupun mengecek kembali data yang sudah ada sebelumnya. Data tersebut bersumber dari dokumentasi dan arsip-arsip.

E. Penentuan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan harus sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal (Moleong, 1989: 132).

Teknik penentuan informan pada penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan tujuan penelitian. Maka informan pada penelitian ini adalah para pengguna BlackBerry (BlackBerryan) di Bandar Lampung yang terdiri dari 8 orang, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Data Informan

No. Nama Umur Latar Belakang

1. We 22 Tahun Satpol PP

2. Sp 21 Tahun Mahasiswa

3. Ap 17 Tahun Pelajar SMA

4. Ay 15 Tahun Pelajar SMA

5. Yep 15 Tahun Pelajar SMA

6. Ih 43 Tahun Ibu Rumah Tangga

7. Ds 22 Tahun Mahasiswa


(31)

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengamatan Terlibat

Pengamatan terlibat atau yang lebih dikenal sebagai observasi partisipatif. Observasi adalah (pengamatan) alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Cholid Narbuko, 2003: 70). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif (participant observation), yaitu peneliti terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti.

2. Wawancara Mendalam

Cholid Narbuko (2003: 83) metode interview (wawancara) adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Metode ini diharapkan akan memperoleh data primer yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat menjadi gambaran yang lebih jelas guna mempermudah menganalisis data selanjutnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan agar lebih menguatkan data yang sudah didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan


(32)

menggunakan, artikel surat kabar baik cetak maupun elektronik atau informasi-informasi yang terdokumentasi dan dinilai berkaitan dengan penelitian ini.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan semuanya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisa data kualitatif menurut Milles dan Huberman (1992: 16-19) meliputi tiga komponen analisa yaitu :

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikan rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi, cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi yang panjang, melalui ringkasan atau singkat menggolongkan kedalam suatu pola yang lebih luas.

2. Penyajian Data (Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan menganalisis. Penyajian


(33)

data lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data)

Mencari arti benda-benda, mencatat keterangan, pola-pola, penjelasan, kofigurasi-konfigurasi, dan alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan senantiasa diuji kebenarannya, kekompakannya, dan kecocokan, yang merupakan validitasnya sehingga akan memperoleh kesimpulan yang jelas kebenarannya.


(34)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan & Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan adanya inovasi teknologi dalam bidang komunikasi seperti BlackBerry, dapat membuat masyarakat Bandar Lampung khususnya menjadi lebih cepat dan mudah dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Masyarakat Bandar Lampung yang sifatnya heterogen dan terbuka terhadap perubahan, melek

dapat mengikuti perkembangan zaman dengan baik, masyarakat yang awalnya tidak mengerti kemudian menjadi paham dan mahir menggunakan teknologi ini. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga ibu-ibu rumah tangga saat ini telah cukup akrab dengan teknologi baru ini, tidak peduli apapun status pekerjaan dan tingkat pendidikannya. Para pengguna BlackBerry (BlackBerryan) dari berbagai kalangan pun mengakui, bahwa mereka sangat terbantu di berbagai aktivitasnya dengan adanya inovasi teknologi sepertismartphone BlackBerry.

2. Masyarakat pengguna BlackBerry (BlackBerryan) umumnya mengaku, bahwa memang BlackBerry dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dan terlihat lebih bergengsi. Mereka setuju jika saat ini muncul fenomena


(35)

BlackBerry dikarenakan masyarakat saat ini pada umumnya hanya ingin mengikuti trend. Tujuannya hanya ingin terlihat bergengsi, modern, gaul dan nge-trend. Akan tetapi sesungguhnya alasan sebenarnya adalah gengsi, masyarakat saat ini menganggap ponsel-ponsel lama sudah tidak up to dateatau tidak bergengsi lagi, menurut mereka dengan menggunakan smartphone BlackBerry akan terlihat seolah mengikuti perkembangan zaman dan lebih up to date. Padahal BlackBerry itu sendiri belum cukup sesuai dengan kebutuhan hidupnya sehari-hari, jika hanya sekedar untuk berkomunikasi dan informasi ponsel selain BlackBerry pun dapat melakukannya, bahkan dengan harga yang lebih terjangkau dibanding harga BlackBerry.BlackBerry yang memang awalnya ditujukan bagi para pebisnis atau orang yang mobilitasnya tinggi kini menjadi barang yang umum, dan wajar dimiliki oleh siapa saja. Dan yang terjadi saat ini BlackBerry di mata masyarakat umum menjadi seakan mubazir penggunaannya, para penggunanya biasanya hanya menggunakan BlackBerry untuk sekedar BBM, facebook, twitter dan jejaring sosial lainnya. Sangat disayangkan bahwa kebanyakan dari penggunaBlackBerry (BlackBerryan) tidak mengetahui keunggulan dasar dari BlackBerry, yaitu push e-mail.

3. Untuk mengikuti trend biayanya memang tidak murah, harga perangkat komunikasi BlackBerry dengan tipe baru yang umum saat ini masih tergolong mahal, ditambah lagi biaya paket BlackBerry Internet Service (BIS) per hari ataupun perbulan memakan tarif pulsa yang lebih mahal, karena itu banyak penggunanya mengatakan bahwa pakai BlackBerry lebih boros pulsa. Saat ini para pengguna BlackBerry (BlackBerryan) di


(36)

Bandar Lampung sudah cukup merakyat, banyak juga para pengguna yang hanya dari kalangan pelajar dan mahasiswa, mereka yang kebutuhan hidupnya masih dipenuhi oleh orang tuanya mengaku meminta uang lebih sekedar untuk membeli pulsa. Bukan hanya masyarakat kalangan atas saja, masyarakat kalangan menengah kebawah pun telah menggunakan inovasi teknologi komunikasi ini. Mereka menuturkan bahwa memangBlackBerry membutuhkan biaya lebih dibandingkan dengan ponsel-ponsel biasa. Kini dapat dilihat bahwa hanya karena sebuah trend, masyarakat Bandar Lampung khususnya menjadi lebih konsumtif dan boros. Alasan untuk terlihat berbeda atau paling tidak menyamai lingkungan sekitarnya (gengsi) ini dapat merubah gaya hidup seseorang. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan material menjadikan seseorang membeli hanya karena keinginan, bukan atas dasar kebutuannya.

4. BlackBerryitu dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Hal ini terjadi karena masyarakat pengguna BlackBerry saat ini terlalu sibuk dengan dunia maya di dalam BlackBerry-nya, sehingga seolah mengabaikan orang-orang yang ada di sekitarnya yang seharusnya berinteraksi secara aktif. Dapat kita lihat bahwa pada saat ini masyarakat mengalami perubahan yang cukup besar dalam hal interaksi sosialnya, yang pada awalnya dimana seseorang ingin berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain yaitu dengan cara bertemu dan bertatap muka (proses komunikasi primer), akan tetapi kini seseorang lebih merasa nyaman dan cenderung menyukai berkomunikasi dengan orang lain melalui media perantara atau alat komunikasi. Artinya klasifikasi dalam proses komunikasi yang disebutkan para ahli sebelumnya tentang


(37)

komunikasi primer dan sekunder perlu dikritisi dan diadakan penelitian lebih lanjut.

B. Saran

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Masyarakat hendaknya lebih selektif lagi dalam pemilihan menggunkan perangkat komunikasi, sehingga dasar utama yang menjadikan pertimbangan untuk memilih perangkat komunikasi adalah kebutuhan, bukan hanya sekedar keinginan, trend saat ini, ataupun hanya karena gengsi.

2. Diperlukan kesadaran masyarakat, agar hendaknya tidak hanya sekedar mengikuti gengsi tapi tidak mengerti betul kegunaannya. Boleh saja mengikuti perkembangan zaman, akan tetapi kita juga harus sadar apakah itu akan sesuai dengan kebutuhan kita, atau malah hanya akan terlihat mubazir dan menjadikan lebih boros.

3. Diperlukan juga perhatian khusus dari pemerintah, karena fenomena BlackBerry yang terjadi di Indonesia ini umumnya dikarenakan sebuah alasan gengsi. Pemerintah seharusnya menyadari betul bahwa masyarakatnya saat ini lebih mementingkan gengsi dan mengejar kebutuhan materialnya saja, inilah yang menyebabkan tingkat korupsi di Indonesia semakin meningkat. Masyarakat yang saat ini menjadi lebih konsumtif selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan materialnya, mereka seolah tidak pernah puas untuk memenuhi keinginannya dan rela


(38)

mengesampingkan apa yang menjadi kebutuhannya. Ini hanyalah sebagian kecil dari contoh bahwa pada kenyataannya masyarakat kini umumnya materialistis. Sama seperti halnya dengan teori materialisme kebudayaan, bahwa kondisi materi itu menentukan kesadaran manusia, dan kebudayaan berkembang didalam masyarakat berdasarkan pada materi (benda) yang dimilikinya. Jika sudah sulit menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat saat ini, paling tidak pemerintah dapat membatasi masuknya BlackBerry ke pasar Indonesia, jika hal ini dibiarkan maka selamanya masyarakat Indonesia hanya akan menjadi target pemasaran. Ini baru fenomena tentangBlackBerry, mungkin nanti ada fenomena-fenomena lain lagi yang muncul.


(39)

Gambar 1. Bagan kerangka berpikir. . . 27 Gambar 2. Evolusismartphone BlackBerry. . . 36 Gambar 3. Telepon pertama yang diciptakan Alexander Graham Bell. . . .41 Gambar 4. Telepon-telepon kuno. . . 41 Gambar 5. Teleponprincesspertama kali diperkenalkan. . . 43 Gambar 6. Evolusi bentuk telepon dari abad ke-18 sampai abad 21. . . .44 Gambar 7. Ponsel generasi pertama yang ditunjukkan oleh Martin Copper. . . . .51 Gambar 8. Ponsel generasi kedua pada tahun 1990-an. . . .52 Gambar 9. Ponsel generasi ketiga (saat ini). . . .53 Gambar 10. Logo perusahaanResearch In Motion(RIM). . . 54 Gambar 11. LogoBlackBerry1. . . .55 Gambar 12. GrafikUser BlackBerrydi berbagai negara. . . .55 Gamabar 13. GrafikUser BlackBerrydi Indonesia. . . .56 Gambar 14. GrafikUser BlackBerrydi Bandar Lampung. . . 62 Gambar 15. LogoBlackBerry2. . . .68 Gambar 16. Para penggunaBlackBerrydari berbagai kalangan. . . .71 Gambar 17. Asyik BB-an kapan pun & dimana saja. . . .75 Gambar 18. Ilustrasi BBM. . . .76 Gambar 19. Skema berdasarkan hasil pembahasan dan analisis teori-teori. . . .97 Tabel 1. Data Informan. . . 30 Tabel 2. Jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan penduduk per kecamatan di kota Bandar Lampung tahun 2010. . . 58 Tabel 3. Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung. . . 59


(40)

HALAMAN JUDUL. . . .i ABSTRAK. . . ii DAFTAR ISI. . . .iii DAFTAR GAMBAR & TABEL. . . .vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. . . 1 B. Rumusan Masalah. . . 7 C. Tujuan Penelitian. . . 7 D. Kegunaan Penelitian. . . 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Inovasi Teknologi Komunikasi (Fenomena BlackBerry), Gaya Hidup, Gengsi &BlackBerryan

1. Tinjauan Inovasi. . . .9 2. Tinjauan Teknologi. . . .12 3. Teknologi dan Masyarakat. . . 13 4. Tinjauan Komunikasi. . . 14 5. Proses Komunikasi. . . 16 6. Tinjauan Gaya Hidup. . . 19 7. Tinjauan Gengsi. . . 19 8. Tinjauan dan Fenomena TentangBlackBerry. . . 21 9. Tinjauan TentangBlackBerryan(PenggunaBlackBerry). . . 25 B. Kerangka Berpikir. . . 26 BAB III. METODE PENELITIAN


(41)

C. Setting Penelitian. . . .29 D. Jenis dan Sumber Data. . . 30 E. Penentuan Informan. . . .30 F. Teknik Pengumpulan Data. . . .30 G. Teknik Analisis Data. . . .32

BAB IV. SETTING PENELITIAN

FENOMENA PENGGUNA BLACKBERRY (BLACKBERRYAN) DI BANDAR LAMPUNG

A. Sejarah (History)BlackBerrydi Dunia & di Indonesia. . . .34 B. Inovasi Teknologi Komunikasi &BlackBerry. . . .37 1. Generasi Ponsel; 1G, 2G, 3G dan 4G. . . 48 C. Masyarakat Bandar Lampung, Gaya Hidup & Inovasi Teknologi

Komunikasi. . . 56 1. Sistem Komunikasi dan Informasi Masyarakat Lampung Zaman Dahulu. . . 62

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Inovasi Teknologi Komunikasi (BlackBerryMenjadi Fenomena)

1. Lebih DariHandphoneBiasa. . . .66 2.SmartphoneBukan Hanya UntukSmartpeople. . . .69 3. Dunia Maya Memang Mengasyikkan. . . 74 4. Sekarang Zamannya BBM-an. . . 76 B. Perubahan Gaya Hidup Penggunanya (BlackBerryan)

1. Sehari Saja TidakOnBisa Stress. . . 77 2. Biar Lebih Nge-Trend. . . .78 3. Komunikasi Jadi Gampang dan Cepat Dapat Informasi. . . .80 4. Lebih Boros Pulsa. . . 82


(42)

2. Tanggapan . .85 D. Analisis Teori-teori

1. Teori Inovasi ; Gengsi dan Gaya Hidup. . . .88 2. Teori Materialisme Kebudayaan. . . .92 3. Dialektika & Dinamika Komunikasi Primer dan Sekunder. . . 95

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan & Rekomendasi. . . .98 B. Saran. . . .101

DAFTAR PUSTAKA


(43)

Adi Prakosa. (2008). Pengertian Komunikasi. Diunduh 2 Oktober, 2011 dari http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html A. Knopf, Alfred. (1988). High Points in Anthropology. New York: Pan

America University.

Assael, Henry. (1984). Consumer Behavior and Marketing Action. University of Wisconsin Madison: Kent Pub. Co.

BPS Provinsi Lampung. (2012). Sensus Penduduk Lampung Tahun 2010. Diunduh 9 Februari, 2012 dari http://lampung.bps.go.id/

Cholid Narbuko. dkk. (2003).Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Dhias Rahma Putri. (2010).Perkembangan Teknologi Komunikasi. Diunduh 1

Oktober, 2011 dari

http://dhiasrahmaputri.blogspot.com/2010/04/perkembangan-teknologi-komunikasi04.html

Google Trends. (2011). BlackBerry. Diunduh 8 Februari, 2012 dari http://www.google.co.id/trends/?q=blackberry

Hadari Nawawi., Martini Hadari. (1995). Instumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Harian Sumut Pos.com. (2010). BlackBerry, Simbol Gengsi dan Status. Diunduh 15 Oktober, 2011 dari

http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=39917

Jonathan Pratama. (2011). Perkembangan Teknologi Telepon Genggam.

Diunduh 14 Februari, 2012 dari

http://jonathanpratama098.wordpress.com/2011/07/22/artikel-perkembangan-teknologi-telepon-genggam/

Koentjaraningrat. (2002).Pengantar Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Kompas.com. (2009). Pengguna BlackBerry Tumbuh Pesat. Diunduh 2

Oktober, 2011 dari

http://nasional.kompas.com/read/2009/01/21/21371459/pengguna.Bl ackberry.tumbuh.pesat

Konsultan Psikologi & Pengembangan SDM (Admin). (2011). Masihkah Perlu Gengsi?. Diunduh 15 Oktober, 2011 dari


(44)

Milles, M.B., Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Mirabito, Michael M., Morgenstern, Barbara L. (2004). The New Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact. USA: Focal Press.

Moleong, Lexy J. (1989).Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexi J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nazaruddin. (2008).Manajemen Teknologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Oki Rosgani. (2009). Dunia Hanya Selebar Layar BlackBerry. Diunduh 1 Oktober, 2011 dari http://www.feedberry.com/2009/06/06/dunia-hanya-selebar-layar-blackberry/

Onong Uchjana, Effendy. (1994). Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: RemajaPengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo Rosdakarya. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung (Admin). (2012). Kota Bandar

Lampung. Diunduh 9 Februari, 2012 dari http://www.lampungprov.go.id/

Rike Z. (2010). Apakah Smartphone itu?. Diunduh 2 Oktober, 2011 dari http://www.tasikisme.com/index.php?option=com_content&view=ar

ticle&id=3985:apakah-smartphone-itu&catid=43:mobile-tips&Itemid=70

Ruben, Brent D, Stewart, Lea P. (1998). Communication and Human Behaviour. USA: Alyn and Bacon.

Sasa Djuarsa Sendjaja. (1994). Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Straubhaar, Joseph D., LaRose, Robert. (2004). Communications Media in The Information Society. Indiana University: Wadsworth Pub. Co. The Berry Fix.com. (2012).Research in the Making: A History of RIM and the

BlackBerry Evolution. Diunduh 12 Februari, 2012 dari http://www.theberryfix.com/research-in-the-making-a-history-of-rim-and-the-blackberry-evolution

Uniqpost.com (Admin). (2011). Sejarah Perkembangan Handphone Untuk Pertama Kalinya. Diunduh 8 Februari, 2012 dari


(45)

Universitas Merdeka Malang. (2007). Analisis Prilaku Konsumen Kartu GSM Telepon Selular Pada PT. Telkomsel di Malang Sebagai Dasar Penetapan Strategi Perusahaan. Diunduh 1 Oktober, 2011 dari ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/ps175 Yulia Rahmawati. (2012). Sejarah Telepon dan Penemunya. Diunduh 12

Februari, 2012 dari

http://caliankmoetz.blogspot.com/2012/01/sejarah-telepon-dan-penemunya.html

Zamris Habib. (2008). Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi Bagian

2. Diunduh 8 Februari, 2012 dari

http://zamrishabib.wordpress.com/2008/11/13/sejarah-perkembangan-teknologi-komunikasi-bag-2/


(46)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti pada bab ini akan mencoba memaparkan dan menganalisis hasil dari wawancara mendalam dan pengamatan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi partisipatif, yang dimana si peneliti mengamati dan terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti, karena itu disini peneliti akan mencoba menjelaskan dan mendeskripsikan hasil pengamatannya secara langsung, yaitu tentang perubahan gaya hidup masyarakat dalam berkomunikasi, terutama terhadap pengguna inovasi teknologi komunikasi (BlackBerry).

Sesuai dengan fokus permasalahan, maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

A. Inovasi Teknologi Komunikasi (BlackBerryMenjadi Fenomena)

1. Lebih DariHandphoneBiasa

Ponsel pintar ini memang dirancang khusus agar penggunanya selalu terhubung atau terkoneksi dengan internet. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas real time chatting, atau yang sering kita sebut BBM. BlackBerry Messenger merupakan aplikasi yang hanya ada dismartphone BlackBerry, inilah yang menjadi salah satu kelebihanBlackBerrydimata penggunanya.

Sebetulnya sih saya juga bingung tujuan awal diciptakan BB, karena BB ini memang tidak sepertihandphonebiasa. Tapi yang pasti BB ini koneksi internetnya cepat, perangkatnya memang dibuat khusus untuk


(47)

internet, dan ada aplikasi yang tidak dimiliki handphone lain, yaitu ada PIN BBM-nya. Kalauhandphonelain sih hanya untuk telpon, tapi kalau BB ada RIM-nya itu lho.. Entah apa kepanjangannya, saya

tahunya RIM 27

Desember 2011).

Tidak seperti handphone lain. Kalau BB itu kan ada aplikasi BBM, bisa ada kelompok atau grup di dalam BBM yang dapat membuat pada tanggal 27 Desember 2011).

BlackBerry itu bisa BBM-an, aplikasinya lengkap, dan koneksi tanggal 19 dan 20 Januari 2012).

Dengan BBM lebih cepat berkomunikasi dengan kerabat, selain itu koneksi internetnya cepat, jadi kita mendapatkan informasi lebih cepat, sehingga tidak perlu

capek-dengan Ih pada tanggal 25 Januari 2012).

Akan tetapi ada satu orang informan yang mengatakan bahwa koneksi internet BlackBerryitu biasa saja, tergantung dari operatornya.

Yang pasti sih unggulnya di BBM, kalau koneksi internet sih menurut saya sama saja dengan handphone lainnya, dan tergantung Februari 2012).

Terlepas dari BBM, sebenarnya perusahaan asal kanada ini meluncurkan produk BlackBerry dengan aplikasi basic atau dasar yang menjadi salah satu keunggulannya juga, yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail yang masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail yang masuk ke ponsel juga telah mengalami proses kompresi diserver pusatBlackBerry, sehingga aman dari virus. Pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dahulu dan membuka satu persatu e-mail yang masuk, karena pengguna akan terhubung terus dengan internet. Lampiran-lampiran file berupa dokumen MS Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah di BlackBerry. Ketika diterima melaluipush e-mail, sebuah


(48)

e-mail yang dengan size asli 1 MB, dapat menjadi 10 KB dengan isi yang tetap karena telah mengalami proses kompresi tersebut (Wikipedia, 2011).

Gambar 15. LogoBlackBerry2

(Sumber : http://anjumfz.wordpress.com/2009/02/15/fenomena-blackberry/. Diunduh, 19 Februari 2012)

Akan tetapi pengguna BlackBerry umumnya tidak mengetahui tentang aplikasi push e-mail. Seperti halnya pertanyaan saya tentang aplikasi tersebut kepada informan, semua informan mengaku tidak pernah mengetahui tentang aplikasi push e-mailyang mendukung tujuan awal diciptakannyasmartphoneini.

Saya malah tidak tahu. Kita tahunya hanya BBM, orang-orang juga pasti tidak akan kepikiran mau push e-mail, kalau orang kaya pada tanggal 27 Desember 2011).

push e-mail yang tidak pernah saya pakai di BB, karena tidak mengerti dan tidak pernah dengar sebelumnya. Lagi pula saya tidak punya e-mail

wawancara dengan Ay pada tanggal 20 Januari 2012).


(49)

Smartphone berasal dari bahasa Inggris, yang artinya handphone cerdas atau ponsel pintar. Belum ada standar pabrik yang menentukan definisi tentang ponsel pintar ini, akan tetapi ponsel pintar ini identik dengan fitur-fitur yang canggih dan tampilan yang mempesona. Ponsel pintar ini umumnya memiliki kemampuan tingkat tinggi, yaitu fungsinya menyerupai komputer. Bisa dikatakan ponsel pintar adalah sebuah komputer mini yang bisa digunakan untuk menelpon. Kebanyakan fitur dalam ponsel pintar adalah mendukung sepenuhnya fasilitas surat elektronik atau e-mail, dan juga memiliki pengatur personal yang lengkap. Adapun fitur lainnya seperti papan ketikQWERTY, layar sentuh, kamera dengan resolusi tinggi, alat navigasi atau GPS, dapat membaca dokumen bisnis, pemutar musik dan video serta penjelajah internet atauBrowserdengan jaringan data 3G atau HSDPA (Rike Z., 2010).

BlackBerry merupakan sebuah smartphone yang telah menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel, khususnya di Indonesia. Semua fitur yang telah disebutkan diatas ada pada BlackBerry, dan juga ditambah dengan fitur-fitur pelengkap lainnya, contohnya fitur facebook, yahoo messenger, twitter, uber social dll. Dengan fitur yang cukup lengkap dan banyak, BlackBerry semakin terlihat menarik tetapi juga membingungkan. Pengguna pertama kalinya pasti merasa kebingungan dengan aplikasi yang cukup banyak, sementara itu BlackBerry juga memiliki options atau pengaturan yang berbeda dengan handphone lainnya. Saya mengakui pertama kali saya menggunakan BlackBerry saya merasa kebingungan, karena options-nya jauh berbeda dengan handphone yang saya gunakan sebelumnya. Saya sempat beberapa kali menghubungi teman saya yang juga menggunakan BlackBerry untuk menanyakan beberapa hal. Terbesit dipikiran saya kalau memang seharusnya smartphone itu diperuntukkan


(50)

orang pintar ( Smartpeople ), atau paling tidak seseorang yang memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang perangkat komunikasi masa kini. Tetapi pada kenyataannya, semua orang saat ini ingin atau telah menggunakan smartphoneini tak peduli apa status dan tingkat pendidikan serta pekerjaannya.

Pertama kali pakai BB sih jujur saya bingung. Lebih gampang handphone biasa, sekarang saja saya sudah lancar menggunakannya, karena BB i

tanggal 27 Desember 2011).

dan mungkin juga karena menu-nya baru.Menu dan aplikasinya tidak gal 27 Desember 2011).

Messages&SMS And MMS, karena aplikasi yang sama-sama berhubungan dengan perpesanan ini ada dua aplikasi. Dan jugaAutotextyang membuat saya bingung pada pertama kali pakai, memang BB awalnya lebih membingungkan dibanding handphone

tanggal 20 Januari 2012).

ponsel-ponsel biasa, akan tetapi saya belajar menyesuaikannya. Awalnya saya pakai BB juga untuk usaha, karena lebih gampang tanggal 10 Februari 2012).

saya harus mengerti, jangan

bodoh-(Hasil wawancara dengan Ih pada tanggal 25 Januari 2012).

Dari berbagai informasi yang telah saya dapatkan, dapat dilihat bahwa masyarakat Lampung khususnya, sangat tertarik dan mempunyai antusiasme yang baik terhadap teknologi baru ini. Hal ini juga menandakan bahwa masyarakat Lampung umumnya menerima dan sangat terbuka terhadap perubahan, salah satunya terhadap inovasi teknologi komunikasi. Mudah-mudahan dengan ini masyarakat


(51)

Indonesia um melek dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Gambar 16. Para penggunaBlackBerrydari berbagai kalangan


(52)

(Sumber : Abbu Yusri. Diambil pada tanggal 20 Februari 2012)


(53)

(Sumber : Zikri M. Yudhi. Diambil pada tanggal 20 Februari 2012)


(54)

3. Dunia Maya Memang Mengasyikkan

Saat ini kedekatan seseorang dengan dunia maya sudah tidak bisa dipisahkan. Hasrat seseorang untuk terlibat aktif dan bersosialisasi di dunia maya seolah tak terbendung lagi. Tanpa kita sadari bahwa semakin lama kebutuhan berkomunikasi dan mendapatkan informasi terutama melalui dunia maya, akan menjadi suatu kebutuhan yang mendasar. Perangkat ponsel pintar ini dapat selalu menghubungkan penggunanya dengan dunia maya atau internet. Ditambah lagi dengan beberapa aplikasi jejaring sosial seperti facebook, yahoo messenger, uber socialatauuber twittermenjadikan penggunaBlackBerrysemakin dan selalu aktif di dunia maya. Tidak hanya itu, aplikasi unggulan BlackBerry yaitu BlackBerry Messenger juga menyediakan kesenangan dan memenuhi hasrat seseorang untuk selalu aktif dan bersosialisasi di dunia maya. Sementara itu, telepon yaitu sebuah alat untuk berkomunikasi seperti menelpon dan sms mulai bergeser fungsinya. Berikut pernyataan dari berbagai informan.

Pakai BB tiap hari lebih sering dipakai untuk BBM-an dari pada sms atau telpon. Dan juga saya sering gunakan untuk facebook-an, upload foto dan up date status. Kalau sms atau telpon sudah jarang, kecuali tanggal 27 Desember 2011).

BB ya untuk BBM-an, facebook, twitter dan browsing, terutama BBM, kalau sehari tidak buka BBM rasanya gimana gitu.. padahal sih belum tentu ada pesan ancara dengan Sp pada tanggal 27 Desember 2011).

-an dan uber twitter. Sms jika ada perlu saja, maka dari itu saya jarang isi pulsa untuk sms atau telpon. Di BBM itu kita juga bisa gosipin orang, jadi bisa buat ajang ngomongin orang gitu, gosipan massal, kan BBM bisa pakai partisipan

wawancara dengan Ay pada tanggal 20 Januari 2012). Gambar 17. Asyik BB-an kapan pun & dimana saja


(55)

(Sumber : Abbu Yusri. Diambil pada tanggal 20 Februari 2012)


(56)

Gambar 18. Ilustrasi BBM

(Sumber : http://www.chockysihombing.com/2010/09/25/fenomena-blackberry-antara-gaya-hidup-dan-atau-kebutuhan/. Diunduh, 19 Februari 2012)

Ada pesan pribadi (Personal Message) di BBM yang memungkinkan ia untuk

dialaminya, agar terlihat oleh teman BBM-nya yang lain. Foto profil (Display Picture), adalah gambar atau foto yang terpajang di BBM dan gampang digonta-ganti. Ada juga grup atau kelompok pertemanan di BBM yang bisa menjadikan hubungan pertemanan semakin akrab dan intens, karena di grup kita dapat ngobrol atau berdiskusi secara beramai-ramai. Chattingcepat dan mudah, ada smileyatau icon faceyang menarik, dan juga kita dapat mengirimkan file seperti foto, video, musik hingga dokumen lewat BBM dengan mudah. Hal inilah yang mungkin menjadikan seseorang menjadi tertarik terhadapBlackBerrydan dunia maya.

Ikut-ikutan saja, sekarang teman-teman sudah pada BBM-an kalau pada tanggal 20 Januari 2012).


(57)

-orang atau teman sudah tidak lagi

menanyakan nomor handphone berapa

PIN-zamannya BBM-Desember 2011).

-handphone-handphone lama kan biasanya hanya disimpan saja

tanggal 25 Januari 2012).

-an, dan sebenarnya sih ikutan trend wawancara dengan Ap pada tanggal 19 Januari 2012).

B. Perubahan Gaya Hidup Penggunanya (BlackBerryan)

1. Sehari Saja TidakOnBisa Stress

BlackBerrymenggunakan sistem paket data untuk dapat mengaktifkanBlackBerry Internet Service(BIS), jadi berbeda dengan handphone-handphonelain. Jadi, jika ingin merasakan layanan sepenuhnya dari BlackBerry kita harus mengaktifkan paket internet servisnya. Apabila BIS tidak aktif, maka handphoneini akan sama saja seperti handphone lainnya dan jadi tidak menarik. Berbagai aplikasi seperti BBM, facebook, twitter dan jejaring sosial lainnya hanya akan aktif bila telah diaktifkan paket BIS-nya. BlackBerry baru akan terasa berbeda dengan handphonelainnya jika internet servisnyaOn.

Kalau BB tidak On atau tidak bisa BBM-an sehari saja saya merasa jen

Desember 2011).

sudah ketergantungan dengan BBM-Sp pada tanggal 27 Desember 2011).


(58)

Saya pernah menangis karena kehilangan BB sehari saja. Sudah dengan Ap pada tanggal 19 Januari 2012).

On, ketinggalan BB saja ra dengan Ay pada tanggal 20 Januari 2012).

. Pokoknya sudah lengket, hampa rasanya jika tidak ada BB. Tidak On sehari saja bisa

sehari saja tidak pakai ya merasa kehilangan, jadi terasa tidak enak saja. BB ini sudah seakan menjadi sebuah kebutuhan juga, akan tetapi bukan kebutuhan yang pokok, kalau teman saya malah ada yang

jadi sampai lupa waktu nggal 25

Januari 2012).

orang-2012).

Dari berbagai keterangan diatas dapat dilihat bahwa, teknologi juga dapat berpengaruh besar terhadap perubahan gaya hidup dan perubahan kebudayaan manusia.

2. Biar Lebih Nge-Trend

Menjadi hak semua manusia untuk mengikuti dan memenuhi apa yang diinginkannya. Setiap manusia pasti akan berusaha dengan cara apapun untuk memenuhi keinginannya, salah satunya yaitu paling tidak ingin terlihat menyamai atau tampil sama dengan orang-orang lain di lingkungan sekitarnya. Dengan alasan trend semua orang beramai-ramai berusaha agar dapat tampil sama, padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Menurut saya bukan hanya trend yang melatar belakangi fenomena BlackBerry ini. Berikut


(1)

terlalu asyik dengan BlackBerry-nya sehingga teman-teman atau orang sekitarnya yang jaraknya dekat menjadi merasa jauh dan begitu juga sebaliknya, orang yang sedang berinteraksi dengannya melalui BlackBerry terasa semakin dekat. Akibat hal tersebut, saat ini muncul pula sebuah .

Kebutuhan akan teknologi sebenarnya bukanlah satu-satunya alasan bagi masyarakat Indonesia umumnya, khususnya masyarakat lampung untuk berupaya agar dapat memiliki atau membeli perangkat komunikasi BlackBerry. Jika hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan berkomunikasinya, bisa saja seseorang menggunakan ponsel biasa yang harganya lebih murah dari smartphone BlackBerry. Akan tetapi di mata masyarakat saat ini tampaknya hal tersebut sudah ketinggalan zaman, tidak modern jika masih menggunakan handphone zaman jadul Padahal inti dari kegunaannya sama yaitu untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui, bahwa gengsilah yang berpengaruh besar terhadap perubahan gaya hidup seseorang. Dengan terlihat menggunakan BlackBerry maka akan meningkatkan gengsi seseorang, orang lain di sekitarnya pun melihat secara kagum. Kemudian orang-orang lain yang merasa tidak mau kalah ikut menggunakan BlackBerry dengan alasan trend, mereka rela mengesampingkan harga yang terbilang cukup mahal hanya untuk sebuah keinginan atau gengsi.

Tidak lagi mengherankan jika masyarakat Indonesia saat ini menjadi semakin konsumtif. Masyarakat Indonesia yang hanya mengikuti keinginannya pasti akan selalu menjadi target pemasaran produk luar negri saja, hal ini dikarenakan hanya sebuah alasan gengsi atau pemunuhan kebutuhan materialnya. Nampaknya teori tentang materialisme kebudayaan juga sangat erat kaitannya dengan fenomena ini.


(2)

Berikutnya akan saya bahas tentang materialisme kebudayaan atau budaya materialisme.

2. Teori Materialisme Kebudayaan

Materialisme budaya merupakan sebuah pendekatan yang berangkat dari konsep materialismenya Marx. Materialisme ini selalu dikaitkan dengan nama Marvin Harris, yang mengusulkan nama pendekatan itu sendiri. Materialisme kebudayaan didasarkan pada konsep bahwa kondisi-kondisi materi masyarakat menentukan kesadaran manusia, dan bukan sebaliknya. Harris sangat dipengaruhi gagasan Marxis tentang basis (base) dan suprastruktur (superstructure). Ia menyebut basis

unsur reproduksi manusia ke dalam basis (infrastruktur), bersama-sama dengan mode ekonomi dari produksi. Selain itu, ia juga mengusulkan suatu kategori intermediate category), yakni struktur (structure), di antara basis dan suprastruktur, suatu kategori yang tidak terdapat dalam skema Marxis (A. Knopf, 1988).

Materialisme didasarkan pada konsep bahwa dunia ini terdiri dari objek-objek materi yang berinteraksi dan berpotongan satu sama lain dalam berbagai keadaan, baik tetap maupun bergerak. Harris memandang ketiga kategori tersebut, yaitu basis, struktur, dan suprastruktur, sebagai fenomena etik. Artinya ketiga kategori tersebut dapat ditemukan oleh ahli ilmu sosial yang menelitinya sebagai ilmuwan. Suprastruktur mengandung fenomena etik maunpun emik. Fenomena emik adalah komponen mental dalam pikiran orang-orang yang merupakan anggota suatu


(3)

kebudayaan atau masyarakat, yang memandang diri mereka sendiri dan dunia dari perspektif spesifik mereka sendiri, atas dasar nilai-nilai, pengetahuan, dan sikap yang dipelihara dalam kebudayaan (A. Knopf, 1988).

Materialisme kebudayaan mengemukakan hipotesis bahwa perilaku manusia dikontrol oleh persyaratan kebutuhan protein, energi, atau faktor-faktor alamiah lainnya. Metodologi materialisme kebudayaan terletak pada metode ilmiah dan aturan-aturannya dalam menghimpun data, memverifikasi hipotesis, dan mengembangkan analisis logika dan pembuktian yang tepat. Prinsip umum yang harus dipegang mengenai materialisme k budaya dikembangkan oleh suatu masyarakat berdasarkan pada materi (benda) yang dimilikinya ebudayaan berbanding lurus dengan benda-benda yang dimiliki suatu masyarakat dalam suatu wilayah tertentu dan kebudayaan berkembang seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia. Kaum materialis memandang manusia sebagai materi, realitas konkret, bersama dengan produk-produk pikiran manusia dan perilaku manusia, yang terdiri dari objek-objek fisik seperti peralatan dan benda-benda, dan produk pikiran seperti teknologi, ilmu pengetahuan, pengetahuan, nilai-nilai, hukum, agama, dan kebudayaan (A. Knopf, 1988).

Disini peneliti melihat bahwa materialisme kebudayaan sangat erat kaitannya dengan fenomena BlackBerry ini, yaitu setiap orang ingin atau telah memiliki BlackBerry. Karena seperti yang telah dikemukakan teori materialisme kebudayaan bahwa, kondisi materi itu menentukan kesadaran manusia. Adanya perubahan terhadap gaya hidup itu dilakukan dengan kesadaran manusia tersebut. Mereka menyadari dengan adanya sebuah inovasi teknologi seperti ini dapat


(4)

merubah pandangan orang lain terhadap dirinya, dan otomatis dapat meningkatkan gengsi dan kehormatannya. Sekali lagi dijelaskan bahwa maayarakat saat ini umunya lebih mementingkan keinginannya dari pada kebutuhannya.

3. Dialektika & Dinamika Komunikasi Primer dan Sekunder

Banyak para ahli mengemukakan bahwa proses komunikasi itu terdiri dari dua proses, yaitu proses komunikasi primer dan sekunder. Seperti halnya dijelaskan dalam Effendy (1994: 11-19) yang membedakan proses komunikasi menjadi dua, yaitu :

1. Proses Komunikasi Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Dengan kata lain proses komunikasi ini dilakukan secara langsung tanpa menggunakan media perantara.

2. Proses Komunikasi Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana


(5)

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.) komunikasi sekunder juga ternyata bisa disampaikan oleh orang atau manusia (Effendy, 1994).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa klasifikasi diatas tidaklah selalu tepat, karena sesuai dengan perubahan kebudayaan dan masyarakat saat ini menunjukkan bahwa, proses komunikasi dengan menggunakan media perantara terkadang bahkan menjadi kebutuhan komunikasi utama (primer). Artinya komunikasi melalui media perantara (sekunder) bisa bergeser menjadi komunikasi primer.

Secara teoritis, klasifikasi menurut para ahli diatas perlu diteliti dan dipertanyakan lebih lanjut. Argumentasi saya dalam penelitian ini bahwa, kedua klasifikasi

-penuh dialektika dan dinamika, sehingga bisa bergeser ke segala arah.

Jika dilihat dan dibandingkan bagan kerangka berpikir pada bab dua, maka didapatkan sebuah bagan atau skema baru melalui hasil dari analisis teori-teori diatas, yaitu sebagai berikut:


(6)

Gambar 19. Skema berdasarkan hasil pembahasan dan analisis teori-teori

Kebutuhan Dasar Berkomunikasi Manusia

Keinginan Manusia

Masyarakat & Kebudayaan

Inovasi Teknologi Komunikasi

Perubahan Sosial Budaya

Perangkat Komunikasi BlackBerry

Gaya Hidup & Gengsi Penggunanya

Konsumtif Materialisme

Kebudayaan Komunikasi Primer

& Sekunder

Dialektika & Dinamika Dari Komunikasi Primer dan Sekunder

Komunikasi Primer

Komunikasi Sekunder

Dinamis dan Perlu Kritikan