Kerangka Berpikir (Studi Tentang Inovasi Teknologi Komunikasi dan Perubahan Gaya Hidup Pengguna BlackBerry (BlackBerryan) di Bandar Lampung)

kaum borju para pengunjungnya banyak yang menenteng BB dengan cara yang sangat vulgar. Sambil tersenyum-senyum memelototi layar dan menggerakkan jemari di atas t bilang Indah. Padahal menggunakan Blackberry hanya untuk chatting, mengakses Facebook dan layanan standar seperti email yang sebenarnya sudah bisa diakses dengan handphone low end asalkan sudah dilengkapi GPRS. ila Harian Sumut Pos.com, 2010.

9. Tinjauan Tentang BlackBerryan Pengguna BlackBerry

BlackBerryan adalah istilah yang ditentukan oleh peneliti sebagai penyebutan dari para pengguna BlackBerry. Kenyataannya saat ini begitu banyak pengguna dari ponsel BlackBerry, akan tetapi mereka tidak pernah mengklaim bahwa mereka adalah BlackBerryan. Oleh karena itu peneliti disini kemudian menyebutkan bahwa para pengguna BlackBerry itu sebagai BlackBerryan, hal ini bertujuan untuk mempermudah pengambilan dan penentuan informan, karena para pengguna BlackBerry ini BlackBerryan tidak pernah memiliki perkumpulan atau komunitas yang nyata, mereka tersebar dimana-mana dan menurut mereka sama halnya dengan pengguna ponsel lainnya. Akan tetapi di dunia maya kelompok- kelompok BlackBerryan ini eksis dan terdapat banyak sekali grup-grup yang menghubungkan antara BlackBerryan satu dengan yang lainnya, hal ini dapat dilihat didalam aplikasi BlackBerry Messenger BBM.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian pustaka, dapat ditarik suatu kerangka berpikir bahwa kemajuan akan inovasi teknologi sangatlah penting bagi kehidupan manusia, terutama inovasi teknologi komunikasi. Teknologi telah merasuki segala aspek- aspek kehidupan masyarakat dan menjadikannya sebuah kebutuhan hidup. Teknologi komunikasi misalnya, berkomunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Oleh karena itu, inovasi teknologi komunikasi secara langsung pasti merubah gaya hidup seseorang, apalagi saat ini kemajuan teknologi komunikasi begitu pesat, cara-cara orang berkomunikasi dan mendapatkan informasi telah mengalami banyak perubahan. Hal ini yang menyebabkan perubahan pada gaya hidup seseorang. Di era modern ini, pilihan akan suatu perangkat komunikasi disinyalir dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan gengsi dan status sosial. Menggunakan alat komunikasi yang canggih, popular, dan yang sedang trend merupakan kebanggan tersendiri dan dapat meningkatkan gengsi pemiliknya. Berikut bagan kerangka berpikir: Gambar 1. Bagan kerangka berpikir Inovasi Teknologi Komunikasi Perangkat Komunikasi BlackBerry Gaya Hidup Gengsi Penggunanya Kebutuhan Dasar Berkomunikasi Manusia Masyarakat Kebudayaan Berubah BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi, perubahan gaya hidup dan gengsi masyarakat dalam berkomunikasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen Max Weber yang berarti memahami atau pemahaman, yang memungkinkan seseorang bisa memahami apa yang diyakini oleh orang lain tanpa prasangka tertentu. Metode pendekatan ini bertujuan untuk berusaha mengerti makna yang mendasari suatu peristiwa sosial. Memahami realitas sosial yang dihasilkan melalui tindakan berarti menjelaskan mengapa manusia menentukan pilihan, jadi hasil dari penelitian ini bukanlah berupa sebuah angka-angka hasil dari pengukuran, akan tetapi berupa informasi.

B. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengkaji perubahan gaya hidup dan gengsi pengguna inovasi teknologi komunikasi BlackBerry BlackBerryan di kota Bandar Lampung.

C. Setting Penelitian

Hadari Nawawi dan Martini Hadari 1995: 208-217 menyatakan bahwa objek penelitian kualitatif diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya dalam keadaan sewajarnya atau secara naturalistik natural setting. Ini berarti bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif harus berada dalam kondisi yang sewajarnya natural setting. Selanjutnya melalui sumber data, dapat ditentukan lokasi penelitian, dengan tidak menetapkan berapa jumlah pada suatu lokasi. Usaha mengumpulkan data hanya terhenti setelah mencapai taraf ketuntasan atau kejenuhan redundancy. Tahap ini terjadi bila tidak ada lagi sumber data yang memberikan informasi. Selanjutnya, Lexi J. Moleong 2000: 86 menyatakan bahwa dalam penentuan lokasi penelitian, cara terbaik yang ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, biaya dan tenaga juga perlu dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka penelitian ini dilakukan di wilayah kota Bandar Lampung, khususnya pada para pengguna BlackBerry BlackBerryan di kota Bandar Lampung.

D. Jenis dan Sumber Data