Deskripsi Lokasi Penelitian GAYA MENGAJAR GURU KELAS V DI SD NEGERI SAYIDAN YOGYAKARTA.

63 Foto 1. Suasana guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum pelajaran. Berdasarkan gambar dan dialog diatas, guru menyampaikan nilai lama berupa membiasakan sikap berdoa sebelum memulai pelajaran sebagai wujud meminta ilmu yang bermanfaat kepada Tuhan. Siswa juga sudah memberikan respon berupa sikap tenang terhadap pernyataan yang disampaikan oleh guru. Menyampaikan nilai lama terlihat disemua proses pembelajaran baik saat akan memulai maupun proses akhir pembelajaran. Guru menyampaikan nilai lama yang tercermin dalam perilaku religius yang dipraktekkan melalui kegiatan berdoa. Selain kegiatan berdoa bersama pada kegiatan pembelajaran ke 4 guru juga menyampaikan nilai lama berupa sikap bersyukur atas nikmat Tuhan yang berkaitan dengan materi pelajaran IPA yaitu cahaya pada hari Jumat tanggal 4 Maret 2016. Berikut ini petikan dialog yang dilakukan guru dengan siswa pada tanggal 4 Maret 2016. Bu WCN : “saat setelah turun hujan, pernah tidak kalian melihat pelangi?” 64 Siswa : “Pernah bu.” Bu WCN : “kalian bisa melihat pelangi karena sudah diberikan mata yang sehat kan oleh Allah? Kalian pernah membayangkan belum kalau tidak diberikan kesehatan mata, apakah kalian bisa melihat pelangi?” Siswa : “tidak bisa bu.” Bu WCN : “nah, maka dari itu kalian sudah seharusnya bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan. Caranya bagaimana?” Siswa : “sholat yang rajin bu.” Bu WCN : “ iya bagus.” Berdasarkan dialog diatas, terlihat guru menyampaikan nilai lama berupa sikap bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Guru mengaitkan materi pelajaran dengan sikap bersyukur kepada siswa. Siswa merespon dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan wali kelas V terkait dengan menyampaikan pesan moral ditengah kegiatan pembelajaran yang merupakan salah satu nilai lama. Berikut ini hasil wawancara dengan wali kelas V pada hari kamis tanggal 24 Maret 2016. Peneliti : “Terkait dengan pemberian motivasi, apakah ibu selalu memberikan motivasi untuk siswa bu terkait dengan proses pembelajaran?” Bu WCN : “Tentu mbak, selalu saya beri motivasi karena disini lingkungannya sudah kurang bagus jadi harus ada motivasi yang kuat biar anak itu berkembang yang positif. Lingkungannya sangat kecil dalam memberikan motivasi yang baik jadi ya bagaimanapun caranya sekolah harus memberikan motivasi dan orang terdekat anak itu kan wali kelas mbak kalau disekolah. Saya juga tidak lupa selalu 65 menanamkan pesan-pesan moral kepada siswa mbak didalam kegiatan pembelajaran.” Peneliti : “Pesan moral seperti apa bu?” Bu WCN : “Ya saya beritahu pentingnya sikap jujur, selalu bersyukur, hargai orang lain, jangan membiasakan diri dengan kekerasan, banyak mbak.” Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2016 diketahui bahwa wali kelas V pada kegiatan pembelajaran menyampaikan nilai lama yang dikemas melalui kegiatan penyampaian pesan moral kepada siswa. Hal ini selain merupakan kegiatan tambahan pada proses pembelajaran, juga sebagai upaya dalam membiasakan perilaku positif dalam diri siswa. Menyampaikan nilai lama terlihat disemua proses pembelajaran baik saat akan memulai maupun proses akhir pembelajaran. Guru menyampaikan nilai lama yang tercermin dalam perilaku religius yang dipraktekkan melalui kegiatan berdoa. Selain kegiatan berdoa bersama pada kegiatan pembelajaran ke 4 guru juga menyampaikan nilai lama berupa sikap bersyukur atas nikmat Tuhan yang berkaitan dengan materi pelajaran Berikut ini merupakan petikan dialog hasil wawancara dengan wali kelas 5 pada tanggal 24 Maret 2016. Peneliti : “lalu saat memilih bahan pelajaran, apakah ibu mengikutsertakan siswa atau bagaimana bu?” Bu WCN : “lebih banyak saya yang menentukan sendiri mbak soalnya kan saya lihat bahan yang dapat dijangkau siswa itu yang mana dan saya sesuaikan juga dengan kurikulum yang sedang berjalan.” 66 Berdasarkan petikan dialog diatas dapat diketahui bahwa dalam menentukan bahan pelajaran, guru lebih banyak menentukan dan menyiapkan sendiri yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku saat proses pembelajaran berlangsung dan guru tidak melibatkan siswa dalam menentukan bahan pelajaran. Hal ini juga dapat dilihat pada saat proses pembelajaran ke 2, 10, 20 yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran ke 2, 10, dan 20 terlihat guru mempersiapkan bahan pelajaran tanpa melibatkan siswa. Guru menentukan bahan pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku dan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki siswa SD Negeri Sayidan Yogyakarta. Foto 2. Guru mempersiapkan bahan pelajaran tanpa melibatkan siswa Berdasarkan gambar hasil observasi kegiatan proses pembelajaran ke 2, 10, dan 20 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia nampak bahwa guru tidak melibatkan minat siswa dalam menentukan bahan pelajaran