Teknik Analisis Data Keabsahan Data

6 pengetahuan, kreteria serta paradigmanya sendiri Moleong, 2005:321. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan keabsahan data dengan Uji Kredibilitas. Uji kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trianggulasi. Menurut Moleong 2005:330 trianggulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain sebagai pengecek atau pembanding terhadap data yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. a.Trianggulasi Sumber Menurut Sugiyono 2012:373 trianggulasi sumber yang digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dan data dari beberapa sumber tersebut selanjutnya dideskripsikan dan dikategorisasikan, mana pandangan yang sama dan mana yang berbeda, data yang telah dianalisis oleh peneliti dan menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan member check dengan sumber data tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka sumber data yang akan digunakan dalam penelitian dengan subjek guru kelas 5 SD Sayidan Yogyakarta ini adalah guru, kepala sekolah dan siswa. Guru Siswa Kepala Sekolah Gambar 4. Trianggulasi dengan tiga sumber data b. Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data Trianggulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, seperti apakah informasi yang didapat peneliti melalui wawancara sama dengan informasi yang diperoleh melalui observasi dan begitu pula sebaliknya Burhan Bungin, 2007:257. Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka trianggulasi teknik pengumpulan data adalah kesimpulan dari ketiga instrumen yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. 8 Wawancara Observasi Dokumentasi Gambar 5. Trianggulasi dengan tiga teknik pengumpulan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Sayidan merupakan sekolah yang belamatkan di Sayidan, Prawirodirjan, Kec Gondomanan, Kota Yogyakarta Prop. D.I. Yogyakarta. Sekolah Dasar Negeri Sayidan memiliki visi, misi dan tujuan yang mulia dalam rangka memajukan kualitas sekolahnya. Adapun visi dari Sekolah Dasar Negeri Sayidan adalah “Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, berbudaya dan berwawasan lingkungan”. Adapun misi yang ingin dicapai oleh SD Negeri Sayidan adalah sebagai berikut. 1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agamanya, 2. Mengoptimalkan proses belajar mengajar dan bimbingan, 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan minat, bakat, dan potensi peserta didik, 4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, 5. Menyesuaikan budaya lokal, yang terencana dan berkesinambungan, 6. Mengoptimalkan lingkungan sebagai sumber belajar, 7. Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri serta lembaga terkait. 60 Dengan adanya visi dan misi tersebut, tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Sayidan menjadi lebih terarah. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri Sayidan adalah sebagai berikut. 1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan yang wajib dan sunah. 2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran yang aktif pada semua mata pelajaran. 3. Membiasakan kegiatan yang melatih kemandirian peserta didik. 4. Mengembangkan proses belajar mengajar dikelas berbasis pendidikan karakter. 5. Mengenalkan budaya Yogyakarta dalam kegiatan muatan lokal. 6. Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. 7. Memanfaatkan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran berbasis TIK. 8. Menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah. Sekolah Dasar Negeri Sayidan merupakan sekolah kecil. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang hanya 66 siswa terdiri dari 39 siswa laki-laki dan 27 siswa perempuan. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah, SD Negeri Sayidan memiliki beberapa tenaga kependidikan yang 61 kompeten dibidangnya. Tenaga kependidikan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kepala Sekolah 1 orang. 2. Guru kelas sebanyak 6 orang yang mengajar di kelas I sampai kelas VI. 3. Guru agama sebanyak 1 orang. 4. Guru olahraga sebanyak 1 orang. 5. Guru komputer 1 orang. Di SD Negeri Sayidan memiliki beberapa ruangan. Ruangan tersebut antara lain ruang kepala sekolah, ruang guru, 6 ruang kelas, perpustakaan, mushola, dan 2 kamar mandi. Kurikulum yang digunakan di SD Negeri Sayidan adalah KTSP tahun 2006. Isi kurikulum SD Negeri Sayidan dilihat dari kerangka dasar kurikulum dan SKKdnya mengacu pada KTSP 2006. Dalam setiap pembelajaran guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sebagai dasar melaksanakan proses pembelajaran. Bentuk RPP yang digunakan adalah EEK Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi. Guru kelas V adalah Ibu WCN. Beliau merupakan lulusan S-1 PGSD salah satu universitas ternama. Saat ini beliau juga merupakan guru induksi dan tercatat sebagai CPNS. Beliau memiliki prinsip dalam hal gaya mengajar yaitu membangun suasana santai dalam pembelajaran wawancara dengan wali kelas V pada tanggal 24 Maret 2016. 62

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi di kelas V dapat diketahui bahwa wali kelas V lebih cenderung menggunakan gaya mengajar klasik. Kegiatan pembelajaran SD Negeri Sayidan berdasarkan hasil penelitian akan dijabarkan sebagai berikut. 1. Gaya mengajar yang digunakan guru pada saat proses pembelajaran a. Gaya Mengajar Klasik Gaya mengajar klasik banyak digunakan guru pada saat awal kegiatan pembelajaran. Hal itu terlihat dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran ke 1-24 dimana guru selalu menyampaikan nilai lama berupa sikap religius yang diterapkan dalam kegiatan berdoa sebelum proses pembelajaran. Berdasarkan observasi pembelajaran pada tanggal 1 Maret 2016 guru mengajak semua siswa untuk tenang dan mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa. Berikut ini petikan dialog hasil wawancara pada tanggal 1 Maret 2016. Bu WCN : “anak-anak sebelum pelajaran hari ini kita mulai terlebih dahulu kita berdoa, agar pelajaran hari ini dapat menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Sudah siap semua?” Siswa : “sudah bu.” 63 Foto 1. Suasana guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum pelajaran. Berdasarkan gambar dan dialog diatas, guru menyampaikan nilai lama berupa membiasakan sikap berdoa sebelum memulai pelajaran sebagai wujud meminta ilmu yang bermanfaat kepada Tuhan. Siswa juga sudah memberikan respon berupa sikap tenang terhadap pernyataan yang disampaikan oleh guru. Menyampaikan nilai lama terlihat disemua proses pembelajaran baik saat akan memulai maupun proses akhir pembelajaran. Guru menyampaikan nilai lama yang tercermin dalam perilaku religius yang dipraktekkan melalui kegiatan berdoa. Selain kegiatan berdoa bersama pada kegiatan pembelajaran ke 4 guru juga menyampaikan nilai lama berupa sikap bersyukur atas nikmat Tuhan yang berkaitan dengan materi pelajaran IPA yaitu cahaya pada hari Jumat tanggal 4 Maret 2016. Berikut ini petikan dialog yang dilakukan guru dengan siswa pada tanggal 4 Maret 2016. Bu WCN : “saat setelah turun hujan, pernah tidak kalian melihat pelangi?”