Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Gaya Mengajar

25 pandangannya pula guru dapat menarik perhatian anak didiknya. Namun ada hal-hal yang harus dihindari oleh guru terlebih pada saat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa diantaranya: a Melihat keluar ruang b Melihat ke arah langit-langit c Melihat ke arah lantai d Melihat hanya pada siswa tertentu atau sekelompok siswa saja e Melihat dan menghadap ke arah papan tulis pada waktu menjelaskan, kecuali sambil menunjukkan sesuatu Sarjiman, 2007:205. Hal-hal diatas dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengendalikan situasi kelas dengan baik. e. Gerakan badan dan mimik Variasi dalam mimik, gerak kepala, atau badan merupakan bagian yang penting dalam komunikasi Abuddin Nata, 2009:290. Menurut Uzer Usman 2006:85 gerakan badan dan mimik gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lesan yang dimaksudkan. Gerakan badan dan mimik dapat dijelaskan seperti halnya ekspresi wajah misalnya, tersenyum, cemberut, menaikkan alis mata untuk menunjukkan rasa kagum, heran atau tercengang. Selain itu 26 dapat diliat pula dari gerakan kepala yang dilakukan oleh guru misalnya menggeleng, mengangguk untuk menunjukkan setuju ataupun sebaliknya. f. Perubahan posisi guru Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas pada saat proses pembelajaran akan dapat membantu dalam menarik perhatian siswa. Namun perlu diingat oleh guru bahwa perpindahan posisi jangan dilakukan secara berlebihan sebab guru akan terlihat terburu-buru. Yang terpenting dalam perubahan posisi harus ada tujuannya dan tidak sekedar mondar mandir dan seorang guru janganlah melakukan kegiata mengajar dengan satu posisi saja, misalnya pada saat menjelaskan materi pelajaran guru hanya berdiri di depan kelas atau guru hanya duduk saja sebab hal ini akan memunculkan rasa kebosanan pada diri siswa. Menurut Uzer Usman 2006:86 pergantian posisi guru di dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Hal-hal yang perlu diperhatian guru pada saat pergantian posisi antara lain: 1 Biasakan bergerak bebas di dalam kelas. Gunanya untuk menanamkan rasa dekat kepada murid sambil mengontrok tingkah laku murid. 27 2 Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis. 3 Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, ke arah lantai, atau keluar, tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas. 4 Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku siswa.

B. Tinjauan Tentang Guru 1.

Pengertian Guru Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushola, di rumah, dan sebagainyaSyaiful Bahri Djamarah, 2000:31 Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dam identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannyaMulyasa, 2005:37. Selain itu Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran 28 merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhanRusman, 2011: 58. Menurut Uzer Usman 2006:5 guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan. Dalam perannya guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui peran dan penanganan yang diberikan oleh guru diharapkan sekolah mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh percaya diri yang tinggi.

2. Peran dan Tugas Guru

Peran guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran meliputi banyak hal, yaitu guru dapat sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajaran, supervisor, motivator, dan sebagai evaluatorRusman, 2011: 58. 29 Menurut Rusman 2011:62-65 ada 4 peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut: a. Guru sebagai demonstrator Melalui peranannya sebagai demonstrator, guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dan dikembangkannya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Guru hendaknya menyampaikan cara-cara yang tepat dan menarik agar siswa dalam menyerap materi pelajaran dapat lebih optimal karena tugas guru salah satunya adalah membantu perkembangan anak didiknya. b. Guru sebagai pengelola kelas Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu melakukan penanganan pada kelas, karena kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan pembelajaran terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. 30 c. Guru sebagai mediator dan fasilitator Sebagai mediator, guru menjadi perantara dalam hubungan antara manusia. Untuk itu guru harus terampil dalam mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi dengan tujuan agar guru dapat menciptakan kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam cara yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menambah hubungan positif dengan siswa. d. Guru sebagai evaluator Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi evaluator yang baik. Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai atau tidak, apakah materi yang telah diajarkan sudah dapat dikuasai oleh siswa dengan baik atau belum, dan apakah metode yang digunakan guru sudah tepat atau masih perlu pembenahan. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya secara terus menerus memantau hasil belajar siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi dapat dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Dari