87
2. Kesulitan Belajar Pembuatan Celana Anak.
Kesulitan belajar merupakan kendala atau hambatan yang dialami siswa selama masa pembelajaran. Dari nilai hasil praktek siswa diketahui bahwa
40.6 siswa termasuk dalam kategori sulit, 37.5 siswa termasuk dalam kategori cukup sulit, sedangkan 21.9 siswa masuk dalam kategori tidak
sulit. Pada penelitian ini kesulitan belajar siswa diidentifikasi lebih lanjut
berdasarkan prosedur pembuatan celana anak. Secara garis besar dalam membuat celana anak, ada tiga tahapan yang harus dilalui oleh siswa,
tahapan tersebut yakni tahap persiapan, proses dan penyelesaian.
a. Kesulitan Belajar Pada Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari persiapan alat dan persiapan bahan.. Hasil identifikasi kesulitan belajar pada proses persiapan siswa masih
mengalami kesulitan. Kesulitan siswa diantaranya menyiapkan alat dengan lengkap. Siswa yang tidak membawa alat dengan lengkap akan
meminjam peralatan teman, sehingga hal tersebut akan mengganggu efektifitas pekerjaan teman. Pada tahap persiapan alat, kecenderungan
kesulitan yang dialami siswa dalam menyiapkan alat adalah menyiapkan mesin jahit.
Pada proses menyiapkan bahan, kesulitan yang dapat dilihat dari siswa adalah tidak menyiapkan bahan penunjang dengan baik. Bahan
penunjang disiapkan atau dibeli mendadak pada saat jam pelajaran sehingga siswa harus keluar kelas untuk dapat membeli bahan penunjang
yang dibutuhkan. Beberapa siswa juga keliru dalam menyiapkan ritsliting,
88 ritsliting yang disiapkan seharusnya berukuran panjang 15 cm, namun
beberapa siswa menyiapkan ritsliting dengan panjang 17 cm. Kesulitan lain yang dialami siswa dalam menyiapkan bahan adalah menyiapkan
kancing kait, sebagian siswa tidak menyiapkan kancing kait dari rumah. Pada proses meletakkan pola di atas bahan, kesulitan yang dialami
siswa ialah belum memahami sepenuhnya cara meletakkan pola sesuai arah serat. Namun dengan bimbingan langsung oleh guru, siswa dapat
meletakkan pola di atas bahan sesuai dengan arah serat. Penggunaan jarum pentul yang kurang berkualitas juga mempengaruhi proses
penyematan pola di atas bahan. Proses memotong bahan celana, beberapa siswa menggunakan
gunting yang kurang tajam sehingga mempengaruhi proses memotong bahan. Kesulitan lain dapat terlihat ketika siswa memotong bagian-bagian
yang lengkung dan sempit, seperti bagian tengah muka celana dan bagian gulbi.
Proses memindahkan tanda pola di atas bahan tidak menggunakan rader dan karbon, melainkan menggunakan kapur jahit. Siswa
menggambar tanda pola di atas bahan menggunakan kapur jahit sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, sehingga memerlukan waktu lebih lama.
Menurut hasil pengamatan, sebagian kecil siswa mengalami kesulitan pada saat memindahkan tanda pola, siswa tidak dapat membedakan
bahan celana bagian baik maupun bagian buruk, sehinggga siswa keliru dalam memindahkan tanda pola.
89
b. Kesulitan Pada Tahap Proses