82 sedangkan 10 siswa 31 mengalami kesulitan dalam menjahit saku sisi.
Sebanyak 21 siswa 66 mengalami kesulitan dalam menjahit belahan gulbi, sedangkan 11 siswa 34 mengalami kesulitan dalam menjahit
gulbi. Saat menjahit bagian sisi celana 26 siswa 81 siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjahitnya sedangkan 6 siswa 19
mengalami kesulitan. Pada saat menjahit pipa celana sebanyak 28 siswa 87,5 tidak mengalami kesulitan sedangkan 4 siswa 12,5
mengalami kesulitan. Sebanyak 23 siswa 72 mengaku tidak kesulitan dalam menjahit bagian pesak, sedangkan 9 siswa 28 mengalami
kesulitan. Pada saat menjahit ban pinggang sebanyak 16 siswa 50 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit ban pingggang sedangkan 16
siswa 50 mengalami kesulitan dalam menjahit ban pinggang. Pada pembuatan tempat ikat pinggang, sebanyak 26 siswa 81 tidak
mengalami kesulitan dalam menjahit tempat ikat pingggang sedangkan 6 siswa 19 mengalami kesulitan. Saat menjahit bagian kelim celana
sebanyak 25 siswa 78 tidak mengalami kesulitan, sedangkan 8 siswa 25 mengalami kesulitan.
c. Kesulitan Belajar Pada Proses Penyelesaian Pembuatan Celana Anak
Setelah selesai menyatukan bagian-bagian busana maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyelesaian. Tahapan penyelesaian terdiri
dari memasang kancing kait, menyetrika dan mengemas produk celana anak. Pada instrumen angket yang diberikan kepada siswa, tahapan
penyelesaian diukur dengan empat butir pertanyaan. Hasil data yang diperoleh dari angket dipaparkan pada tabel berikut ini:
83 Tabel 14. Rata- Rata Kesulitan Siswa Pada Tahap Penyelesaian
Berdasarkan Angket
Tahapan Tidak Sulit
Sulit f
f
Memasang kancing kait 25
78 7
22 Pengepresan akhir
24 75
8 25
Pengemasan 31
99 1
3
Rata-rata 27
83 5
17
Gambar 16. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Penyelesaian
Berdasarkan Data Angket Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada
siswa, diketahui bahwa dalam memasang kancing kait 25 siswa 78 siswa tidak mengalami kesulitan, sedangkan 7 siswa 22 mengalami kesulitan.
Tahapan penyetrikaan akhir diketahui bahwa 24 siswa 75 siswa tidak mengalami kesulitan, sedangkan 8 siswa 25 siswa mengalami kesulitan.
Pada tahap terakhir yakni pengemasan 3199 siswa tidak mengalami kesulitan, sedangkan 1 3 siswa mengalami kesulitan.
5 10
15 20
25 30
35
Memasang kancing kait
Pengepresan akhir Pengemasan
Tidak sulit Sulit
84 Tabel 15. Rata- Rata Kesulitan Siswa Pada Tahap Penyelesaian
Berdasarkan Data Observasi
Tahapan Tidak Sulit
Sulit f
f
Memasang kancing kait 23
72 9
28 Pengepresan akhir
22 69
10 31
Pengemasan 31
97 1
3
Rata-rata 25
79 7
21
Gambar 17. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Penyelesaian
Berdasarkan Data Observasi Pada tahapan penyelesaian yang terdiri dari memasang kancing
kait, penyetrikaan akhir serta pengemasan, masih ada siswa yang mengalami kesulitan. Dalam tahap memasang kancing kait, diketahui
bahwa 25 78 siswa tidak mengalami kesulitan dalam memasang kancing kait, sedangkan 7 22 siswa mengalami kesulitan dalam
memasang kancing kait. Saat melakukan proses penyelesaian berupa penyetrikaan akhir, diketahui bahwa 24 75 siswa tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan penyetrikaan akhir, sedangkan 8 25 siswa mengalami kesulitan dalam melakukan penyetrikaan akhir. Tahap terakhir
5 10
15 20
25 30
35
Memasang kancing kait
Pengepresan akhir
Pengemasan Tidak sulit
Sulit
85 yakni pengemasan, diketahui bahwa 31 97 siswa tidak mengalami
kesulitan dalam mengemas produk celana anak, sedangkan 1 3 siswa mengalami kesulitan dalam mengemas produk celana anak.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Proses Pembelajaran Pembuatan Celana Anak di SMK N 2 Godean