Kesulitan Belajar Pada Tahap Persiapan Kesulitan Belajar Pada Proses Pembuatan Celana Anak

74 tidak sulit. Berdasarkan data yang telah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat celana anak, maka perlu diidentifikasi lebih lanjut kesulitan belajar yang dialami siswa. Data penelitian yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa tentang identifikasi kesulitan belajar prosedur pembuatan celana anak, maka akan menunjukkan prosentase kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembuatan celana anak. Langkah selanjutnya adalah menghitung data dengan rumus deskripsi presentase. Berdasarkan data hasil angket yang diambil pada responden kelas X Busana 1 dengan jumlah 32 siswa, yang diambil pada hari senin tanggal 23 Mei 2016. Pada proses pembuatan celana anak, peneliti membagi menjadi tiga tahapan yakni, tahap persiapan, tahap proses, serta tahap penyelesaian. Hasil penelitian akan diperjelas dengan pemaparan pada setiap tahapanya.

a. Kesulitan Belajar Pada Tahap Persiapan

Celana anak yang dibuat merupakan celana pendek dengan saku dalam di kedua sisinya, lipit pada bagian depan, menggunakan belahan gulbi dan ritsliting, serta menggunakan ban pinggang. Tahap persiapan terdiri dari dua tahapan yakni persiapan alat dan persiapan bahan. Pada tahap persiapan yang terdiri dari berbagai proses di atas, diukur dengan 15 butir pertanyaan angket. 75 Tabel 10. Rata- Rata Kesulitan Siswa Pada Tahap Persiapan Berdasarkan Hasil Angket Tahapan Tidak Sulit Sulit f f Persiapan alat 28 87,5 4 12,5 Persiapan bahan 29 91 3 9 Rata-rata 28.5 89 3,5 11 Gambar 12. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Persiapan Berdasarkan Hasil Angket Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen angket yang diberikan kepada siswa, dapat diketahui bahwa rata- rata kesulitan yang dialami siswa dalam tahap persiapan alat adalah sebanyak 4 siswa 2,5 sedangkan 28 siswa 87,5 tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan alat. Pada tahap menyiapkan bahan, rata- rata kesulitan yang dialami siswa sebanyak 3 siswa 9 sedangkan 29 siswa 91 tidak mengalami kesulitan. 5 10 15 20 25 30 Persiapan alat Persiapan bahan Tidak Sulit Sulit 76 Tabel 11. Rata- Rata Kesulitan Siswa Pada Tahap Persiapan Berdasarkan Hasil Observasi Tahapan Tidak Sulit Sulit f f Persiapan alat 27 84 5 16 Persiapan bahan 30 94 2 6 Rata-rata 28,5 89 3,5 11 Gambar 13. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Persiapan Berdasarkan Hasil Observasi Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi, diketahui bahwa 27 siswa 84 tidak mengalami kesulitan dalam menyiapkan alat, sedangkan 5 siswa 16 mengalami kesulitan. Pada saat meyiapkan bahan 30 siswa 94 tidak mengalami kesulitan, sedangkan 2 siswa 6 mengalami kesulitan.

b. Kesulitan Belajar Pada Proses Pembuatan Celana Anak

Setelah tahap persiapan selesai dilakukan tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan ialah menjahit bagian-bagian celana anak. Pada tahap 5 10 15 20 25 30 Persiapan alat Persiapan bahan Tidak Sulit Sulit 77 proses pembuatan celana anak terdiri dari meletakkan pola di atas bahan, memotong bahan, memindahkan tanda pola dan menjahit bagian- bagian celana. Untuk mengukur kesulitan beajar pada proses pembuatan celana anak diukur dengan 37 butir pertanyaan. Tabel 12. Rata- Rata Kesulitan Siswa Pada Tahap Proses Berdasarkan Hasil Angket Tahapan Tidak Sulit Sulit f f Meletakkan Pola di Atas Bahan 31 97 1 3 Memotong bahan 24 75 8 25 Memindahkan tanda pola 31 97 1 3 Menjahit lipit 29 91 3 9 Menjahit saku sisi 28 87 4 12 Menjahit belahan gulbi 26 81 6 19 Menjahit sisi celana 30 94 2 6 Menjahit pipa celana 29 91 3 9 Menjahit bagian pesak 24 75 8 25 Menjahit ban pinggang 23 72 9 28 Menjahit tempat ikat pingggang 26 81 9 19 Menjahit kelim 27 84 5 16 Rata-rata 27 84 5 16 78 Gambar 14. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Persiapan Berdasarkan Hasil Angket Keterangan : 1 = Meletakkan pola di atas bahan 2 = Memotong bahan 3 = Memindahkan tanda pola 4 = Menjahit lipit 5 = Menjahit saku sisi 6 = Menjahit belahan gulbi 7 = Menjahit sisi celana 8 = Menjahit pipa celana 9 = Menjahit bagian pesak 10 = Menjahit ban pinggang 11 = Menjahit tempat ikat pingggang 12 = Menjahit kelim Pada tahap proses pembuatan celana anak dimulai dengan meletakkan pola di atas bahan, memotong bahan, memindahkan tanda pola, kemudian menjahit bagian-bagian celana. Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa, diketahui bahwa rata-rata kesulitan yang dialami siswa dalam tahap proses ialah sebanyak 16. Pada tahap 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tidak sulit Sulit 79 meletakkan pola di atas bahan 3 siswa mengalami kesulitan.Pada tahapan memotong bahan dapat disimpulkan bahwa 24 siswa 75 tidak mengalami kesulitan sedangkan 8 siswa 25 mengalami kesulitan. Sebanyak 31 siswa 97 tidak mengalami kesulitan dalam memindahkan tanda pola sedangkan 1 siswa 3 mengalami kesulitan. Menjahit bagian- bagian celana dimulai dengan menjahit lipit depan, sebanyak 29 siswa 91 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit lipit dan 3 siswa 9 mengalami kesulitan. Pada tahap menjahit saku sisi sebanyak 28 siswa 87 tidak mengalami kesulitan sedangkan 4 siswa 12 mengalami kesulitan dalam menjahit saku sisi. Sebanyak 26 siswa 81 mengalami kesulitan dalam menjahit belahan gulbi, sedangkan 6 siswa 19 mengalami kesulitan dalam menjahit gulbi. Saat menjahit bagian sisi celana 30 siswa 94 siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjahitnya sedangkan 2 siswa 6 mengalami kesulitan. Pada saat menjahit pipa celana sebanyak 29 siswa 91 tidak mengalami kesulitan sedangkan 3 siswa 9 mengalami kesulitan. Sebanyak 24 siswa 75 mengaku tidak kesulitan dalam menjahit bagian pesak, sedangkan 8 siswa 25 mengalami kesulitan. Pada saat menjahitban pinggang sebanyak 23 siswa 72 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit ban pingggang sedangkan 9 siswa 28 mengalami kesulitan dalam menjahit ban pinggang. Pada pembuatan tempat ikat pinggang, sebanyak 23 siswa 72 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit tempat ikat pingggang sedangkan 9 siswa 28 mengalami kesulitan. Saat menjahit bagian kelim celana sebanyak 27 siswa 84 tidak mengalami kesulitan, sedangkan 5 siswa 16 mengalami kesulitan. 80 Tabel 13. Frekuensi Kesulitan Siswa Dalam Tahap Proses Menurut Data Lembar Observasi Tahapan Tidak Sulit Sulit f F Meletakkan Pola di Atas Bahan 20 62.5 12 37.5 Memotong bahan 29 91 3 9 Memindahkan tanda pola 27 84 5 16 Menjahit lipit 26 81 6 19 Menjahit saku sisi 22 69 10 31 Menjahit belahan gulbi 21 66 11 34 Menjahit sisi celana 26 81 6 19 Menjahit pipa celana 28 87.5 4 12.5 Menjahit bagian pesak 23 72 9 28 Menjahit ban pinggang 16 50 16 50 Menjahit tempat ikat pingggang 26 81 6 19 Menjahit kelim 25 78 7 22 Rata-rata 24 75 8 25 Gambar 15. Histogram Rata- Rata Kesulitan Tahap Persiapan Berdasarkan Lembar Observasi 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tidak sulit Sulit 81 Keterangan : 1 = Meletakkan pola di atas bahan 2 = Memotong bahan 3 = Memindahkan tanda pola 4 = Menjahit lipit 5 = Menjahit saku sisi 6 = Menjahit belahan gulbi 7 = Menjahit sisi celana 8 = Menjahit pipa celana 9 = Menjahit bagian pesak 10 = Menjahit ban pinggang 11 = Menjahit tempat ikat pingggang 12 = Menjahit kelim Pada tahap proses pembuatan celana anak dimulai dengan meletakkan pola di atas bahan, memotong bahan, memindahkan tanda pola, kemudian menjahit bagian-bagian celana. Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi, diketahui bahwa rata-rata kesulitan yang dialami siswa dalam tahap proses ialah sebanyak 25. Pada tahap meletakkan pola di atas bahan 20 siswa 62,5 tidak mengalami kesulitan, sedangkan 12 siswa 37,5 mengalami kesulitan.Pada tahapan memotong bahan dapat disimpulkan bahwa 29 siswa 91 tidak mengalami kesulitan sedangkan 3 siswa 9 mengalami kesulitan. Sebanyak 27 siswa 84 tidak mengalami kesulitan dalam memindahkan tanda pola sedangkan 5 siswa 16 mengalami kesulitan. Menjahit bagian- bagian celana dimulai dengan menjahit lipit depan, sebanyak 26 siswa 81 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit lipit dan 6 siswa 19 mengalami kesulitan. Pada tahap menjahit saku sisi sebanyak 22 siswa 69 tidak mengalami kesulitan 82 sedangkan 10 siswa 31 mengalami kesulitan dalam menjahit saku sisi. Sebanyak 21 siswa 66 mengalami kesulitan dalam menjahit belahan gulbi, sedangkan 11 siswa 34 mengalami kesulitan dalam menjahit gulbi. Saat menjahit bagian sisi celana 26 siswa 81 siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjahitnya sedangkan 6 siswa 19 mengalami kesulitan. Pada saat menjahit pipa celana sebanyak 28 siswa 87,5 tidak mengalami kesulitan sedangkan 4 siswa 12,5 mengalami kesulitan. Sebanyak 23 siswa 72 mengaku tidak kesulitan dalam menjahit bagian pesak, sedangkan 9 siswa 28 mengalami kesulitan. Pada saat menjahit ban pinggang sebanyak 16 siswa 50 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit ban pingggang sedangkan 16 siswa 50 mengalami kesulitan dalam menjahit ban pinggang. Pada pembuatan tempat ikat pinggang, sebanyak 26 siswa 81 tidak mengalami kesulitan dalam menjahit tempat ikat pingggang sedangkan 6 siswa 19 mengalami kesulitan. Saat menjahit bagian kelim celana sebanyak 25 siswa 78 tidak mengalami kesulitan, sedangkan 8 siswa 25 mengalami kesulitan.

c. Kesulitan Belajar Pada Proses Penyelesaian Pembuatan Celana Anak