Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue
bilamana return saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa untuk
memperkirakan return saham dapat menggunakan analisis fundamental yang menganalisis kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan
saham tersebut.
2.1.4. Economic Value Added EVA
a. Pengertian Economic Value Added EVA Menurut Brigham Houston 2006:68, “Economic Value Added
EVA merupakan nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu.”
Menurut Steward III 1990:118, pencetus EVA pertama kali, mendefinisikan EVA sebagai berikut:
EVA is a residual income measure that substract the cost of capital from the operating profits generated in the business.
It’s measure to account properly for all of the ways in which corporate value may be added or lost. EVA will increase if
operating profit can be made to grow without trying up any more capital, if new capital is diverted or liquidated from
business activities that do not cover their cost of capital.
Menurut Rudianto 2006:340, “EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang
menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi operating cost dan biaya modal
cost ofcapital.” Hansen 2005:829 menyatakan bahwa “nilai tambah
Universitas Sumatera Utara
ekonomi EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal.”
Economic Value Added EVA saat ini merupakan salah satu konsep manajemen yang cukup dikenal luas dikalangan dunia usaha, dimana dalam
pengambilan keputusan berinvestasi melihat nilai perusahaan dari laporan keuangannya, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur
akuntansi memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah
berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added EVA yang
dipopulerkan oleh Stern Steward. b. Manfaat EVA
EVA sangat bermanfaat bagi penilai kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai value creation. Penilaian
kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para
manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkantingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
c. Tolak Ukur EVA
Menurut Gatot Wijayanto 1993 penilaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1
Apabila EVA 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
2
Apabila EVA = 0 menunjukkan posisi impas atau Break Event Point.
3
Apabila EVA 0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.
Sehingga hal di atas akan lebih mudah diterjemahkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tolak Ukur Penilaian EVA
EVA 0
Ada nilai ekonomis lebih, setelah perusahaan
membayarkan semua kewajiban pada para
penyandang dana atau kreditur
sesuai ekspektasinya
Positif
EVA = 0
Tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan mampu
membayarkan semua kewajibannya pada para
penyandang dana atau kreditur
sesuai ekspektasinya.
Positif
EVA 0
Perusahaan tidak mampu membayarkan kewajiban
pada para penyandang dana atau kreditur
sebagimana nilai yang diharapkan ekspektasi
return sahamtidak dapat
tercapai.
Tidak dapat ditentukan, namun jika pun ada laba,
tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Universitas Sumatera Utara
d. Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memiliki beberapa keunggulan antara lain: 1 EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan
memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi.
2 Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan
data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. 3 EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan
analisisrasio. Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan EVA antara lain:
1
Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai
sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda - beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
2
EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan
mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor – faktor lain terkadang justru lebih
dominan.
Universitas Sumatera Utara
3
Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali
perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
4
EVA jarang dipakai dalam praktik
5
EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis. e. Langkah – langkah dalam menentukan EVA
Menurut Brigham Houston 2006:69, EVAditentukan dengan cara antara lain :
1
Menghitung laba bersih setelah pajak Net Operating Profit After Tax NOPAT Menurut Bringham dan Houston 2006 : 64, laba
bersih tidaklah selalu mencerminkan kinerja yang sebenarnya dari operasi sebuah perusahaan atau keefektifan dari para manajer
operasi dan karyawannya. Ukuran yang lebih baik untuk membandingkan kinerja diantara para manajer adalah laba operasi
bersih setelah pajak, yang merupakan jumlah laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan jika tidak memiliki utang dan aktiva non
operasi. NOPATatau laba bersih setelah pajak ini dapat dihitung dengan
rumus: NOPAT = EBIT 1- Tax
Keterangan : EBIT
: Earning Before Interest and Tax atau laba sebelum bunga dan pajak
Tax : Tarif pajak
Universitas Sumatera Utara
2
Menghitung Invested Capital Invested capital adalah penjabaran dari modal, sebagai modal yang diinvestasikan yakni seluruh
keuangan perusahaan yang sudah terlepas dari kewajiban jangka pendek yang tidak menanggung bunga. Total kewajiban dan
ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek
tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam
jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas
pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang usahakewajiban segera, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-
lain.
Invested Capital = Total Kewajiban Ekuitas – Kewajiban Jangka. Pendek
3
Menghitung WACC Weighted Average Cost of Capital Menurut Young 2001:149 Weighted Average Cost of CapitalWACC
adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing – masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan biaya hutang pada struktur modal
perusahaan. Dan rumus untuk menghitung WACC :
WACC = {D x rd 1 – Tax + E x re}
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : WACC :Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-
rata tertimbang D :Tingkat Modal
rd :Biaya hutang E : Tingkat modal dan ekuitas
re : Biaya ekuitas Tax : Beban Pajak
Dimana :
Total Kewajiban
Tingkat Modal D =
X 100 Total Kewajiban dan Ekuitas
Beban Bunga
Biaya hutang rd =
X 100 Total Kewajiban
Total Ekuitas
Tingkat modal Dan Ekuitas E =
X 100 Total Kewajiban dan Ekuitas
Laba Bersih Setelah Pajak
Biaya Ekuitas re =
X 100 Total Ekuitas
4
Menghitung Capital Charges capital charges: biaya modal yang memperhitungkan biaya
kewajiban yang harus dibayarkan kepada para kreditor, serta biaya ekuitas yang seharusnya dibayarkan kepada para pemegang
saham. Capital Charges = WACC x Invested Capital
Universitas Sumatera Utara
5
Menghitung EVA EVA dapat diukur dengan :
EVA = NOPAT –Capital Charges
2.1.5. Market Value Added MVA